Zaman Kuarter pertama

Zaman Kuarter pertama – Zaman Kuarter dimulai sejak sekitar 600.000 tahun yang lalu. Zaman kuarter dibagi menjadi dua kala, yaitu Kala Pleistosen dan Kala Holosen.

Kala Pleistosen (zaman Diluvium)

Kala Pleistosen berlangsung sekitar 600.000 tahun. Kala Pleistosen ditandai dengan munculnya kehidupan manusia purba, Pada kala ini keadaan alam masih liar dan labil. Hal ini dikarenakan silih bergantinya dua zaman, yaitu zaman glasial dan zaman interglasial.

Bacaan Lainnya

Zaman Glasial

Zaman glasial adalah zaman meluasnya lapisan es kutub utara, sehingga Eropa dan Amerika bagian utara tertutup es, sedangkan daerah yang jauh dari kutub terjadi hujan lebat selama bertahun-tahun.

Permukaan air laut turun disertai dengan naiknya daratan di berbagai tempat, arena adanya pergeseran bumi dan aktivitas gunung-gunung berapi memperluas lautan, maka muncullah Plat Sunda dan Plat Sahul di Indonesia.

Pulau Sumatra, Jawa, Kalimantan, dan Malaysia Barat bergabung menjadi satu dengan Benua Asia. Kalimantan Utara bergabung dengan Filipina dan Formosa (Taiwan) terus ke Benua Asia.

Begitu pula Sulawesi melalui Minahasa, Pulau Sangir ke Filipina dan antara Jawa Timur dan Sulawesi Selatan berhubungan melalui Nusa Tenggara.

Zaman interglasial

Zaman interglasial adalah zaman mencairnya lapisan es di kutub utara. Pada zaman ini ditandai dengan naiknya temperatur sehingga lapisan es kutub utara mencair, akibatnya permukaan air laut naik dan terjadi banjir besar-besaran di berbagai tempat yang menyebabkan banyak daratan terpisah-pisah oleh lautan dan selat.

Hewan-hewan berbulu tebal yang mampu bertahan hidup mulai ada pada kala pleistosen ini, salah satunya adalah mamuthus (gajah berbulu tebal). Hewan yang berbulu tipis pindah ke daerah tropik.

Perpindahan binatang dari Asia Daratan ke Jawa, Sulawesi, dan Filipina ada yang melalui Malaysia ke Jawa (jalan barat) ada pula yang melalui Formosa, Filipina ke Kalimantan, Jawa, dan Sulawesi (jalan timur).

Garis Wallace adalah garis antara selat Makassar dan Lombok yang merupakan batas antara dua jalan penyebaran binatang tersebut.

Pada kala pleistosen juga terjadi perpindahan manusia purba dari wilayah Asia ke Indonesia. Hal ini dapat dilihat dari banyak ditemukannya fosil Sinanthropus pekinensis di Peking, Cina sejenis dengan Pithecanthropus erectus dari Trinil, Ngawi Jawa Timur.

Alat-alat dari budaya Pacitan ditemukan pula di Cina, Burma, dan Malaysia. Homo Wajakensis yang merupakan nenek moyang bangsa Australoid pada kala pleistosen tengah dan kala pleistosen atas menyebar dari Asia ke selatan.

Sebagian dari mereka sampai ke Benua Australia dan kemudian menurunkan penduduk asli bangsa Australia (Aborigin).

Pos terkait