Kisah penjelajahan Ferdinand Magellan di Amerika Selatan

Menjelang tahun 1520 ketika Ferdinand Magellan dalam perjalanannya keliling dunia akhirnya menemukan jalur laut baru menuju Pasifik, seluruh pantai Atlantik Amerika Selatan telah dijelajahi. Setelah pelayaran Columbus pada tahun 1498, para pelaut lainnya berturut-turut mengikuti pelayarannya ke Dunia Baru.

Di antara mereka adalah Alonzo de Ojeda, Amerigo Vespucci (nama Amerika diambil dari namanya), Vicente Pinz6n, dan Vasco Nanez de Balboa. Pada tahun 1500 penjelajah Portugis bernama Pedro Alvares Cabral mengklaim seluruh pantai itu untuk Portugal. Penjelajahan selanjutnya bagi Portugal oleh berbagai pelaut secara bertahap mendirikan kekaisaran Portugal yang tersebar sepanjang pantai Brasilia.

Bersamaan dengan penjelajahan itu dilakukanlah penaklukan dan pendudukan. Penjelajahan tahun 1535 oleh Francisco Pizzaro telah menghapuskan kekaisaran Inka yang sangat besar. Tiga tahun kemudian Gonzalo Jiménez de Quesada menguasai Chibchas dan mendirikan kota Bogoté di Kolombia. Makin lama makin banyak pendatang yang menetap di Dunia Baru. Menjelang akhir abad ke-16 sebagian besar kota di Amerika Selatan telah dibangun.

Ternyata bahwa negara Amerika Tengah kurang mendapat perhatian dari para penetap itu. Selain Panama, yang karena letaknya begitu strategis sebagai pusat perbelanjaan barang dari dan untuk Spanyol, negara-negara di Amerika Tengah ini tingkat pertumbuhannya tetap sangat rendah.

Negara ini tidak memiliki banyak sumber alam dihambat oleh adanya pembatasan-pembatasan pengembangan industri oleh Spanyol. Selain pertanian, tidak banyak yang menarik bagi para pemukim.

Selama 300 tahun, Amerika jajahan Spanyol diperintah oleh wakiI-wakil raja yang mewakili kekuasaan dan kewenangan Raja Spanyol. Kekaisaran koloni Portugal dibagi ke dalam wilayah yang diperintah secara penuh oleh aristokrat Portugis; mereka memperoleh hadiah kekayaan yang sangat besar dari Raja Portugal. Perdagangan dikendalikan dengan ketat demi keuntungan Portugal, dan pajak dipungut sangat tinggi.

Pendapatan Spanyol yang melimpah dari tanah dan kekayaan lainnya di Dunia Baru menimbulkan iri hati Inggris, Prancis, dan Negeri belanda. Menjelang abad ke-17 kekuasaan Spanyol mulai memudar. Bangsa yang lebih progresif mulai menyerbu wilayah Spanyol.

Sedikit demi sedikit Prancis, Inggris, dan Belanda mulai menggerogoti wilayah Spanyol di sekitar kepulauan Karibia. Orang lnggris, Prancis, dan Belanda tinggal menetap di beberapa pulau dan menjajah berbagai bagian dataran Guyana yang terletak antara Venezuela dan Brasilia.

Pada akhir abad ke-19 Amerika Selatan jajahan Spanyol memasuki era baru. Para Criollos, yakni orang-orang kulit putih keturunan penjajah yang dilahirkan di koloni itu, yang mempunyai rasa kebanggaan diri dan merdeka, mulai semakin marah dan tidak tahan terhadap Pemerintahan Spanyol selama masa penjajahan yang panjang itu.

Mereka merasa bahwa beban pajak, pembatasan perdagangan, dan sikap para peninsulares, yaitu gubernur-gubernur yang dikirim dari Spanyol, tidak tertahan lagi. Revolusi pun siap meletus. Di Prancis dan di koloni Inggris di Amerika Utara rakyat memproklamasikan pemerintahan sendiri.

Keberhasilan Revolusi di Prancis dan Amerika Utara mengilhami orang-orang Criollos yang tidak puas dan gelisah di Amerika Selatan. Gerakan revolusi di Amerika Selatan dimulai pada tahun 1810, tetapi satu demi satu ditumpas oleh para pendukung setia Kerajaan Spanyol. Di bawah pimpinan Jenderal Sim6n Bolivar di utara dan Jenderal josé de San

Martin di selatan revolusi meletus lagi pada tahun 1817 dan mulai menunjukkan tanda-tanda kemenangan. Rentetan perang yang akhirnya mengantarkan koloni itu ke gerbang kemerdekaan dari Spanyol berlangsung sejak tahun 1810 sampai tahun 1825.

Ketika perang itu berakhir hanya tinggal Kuba dan Puerto Riko yang masih dikuasai Spanyol. Pada abad ke-17 seluruh daratan Amerika Selatan telah bebas dari kekuasaan Eropa kecuali di Guyana. Di Guyana, Spanyol kalah terhadap Inggris, Prancis, dan Belanda.

Pos terkait