Peta jalur masuk dan berkembangnya kebudayaan Hindu Buddha

Peta jalur masuk dan berkembangnya kebudayaan Hindu Buddha– Masyarakat Nusantara (Indonesia) telah menerima budaya baru dari negeri India. Akan tetapi, masyarakat Nusantara tidak melupakan begitu saja tradisi budaya yang telah dimilikinya selama ratusan tahun.

10 unsur budaya asing yang dimiliki masyarakat Nusantara menurut Brandes

Pengaruh budaya Hindu-Buddha tidak diambil seluruhnya, sebab masyarakat Nusantara memiliki local genius,  yaitu kemampuan suatu masyarakat untuk menyaring dan mengolah budaya asing yang masuk untuk disesuaikan dengan kebudayaan dan adat kebiasaan setempat.

Bacaan Lainnya

Adapun sepuluh unsur budaya asing yang dimiliki masyarakat Nusantara menurut Dr.J.L.A. Brandes adalah sebagai berikut :  

  1. Kepandaian bersawah
  2. Kemampuan dalam pelayaran
  3. Mengenal prinsip dasar pertunjukan wayang
  4. Kemampuan dalam seni gamelan
  5. Kepandaian membatik
  6. Membuat barang dari logam
  7. Menggunakan aturan metrik
  8. Menggunakan alat tukar uang logam
  9. Mengenal sistem perbintangan (astronomi)
  10. Telah terbentuknya susunan masyarakat yang teratur

Pada saat agama Hindu-Buddha belum masuk ke Nusantara, nenk moyang kita mempercayai adanya kekuatan yang maha tinggi di luar dirinya. Mereka percaya bahwa jika seseorang meninggal, hanya jasmaninya saja yang hancur, tetapi rohaninya tetap hidup.

Roh-roh tersebut bertempat tinggal di suatu tempat keramat. Nenek moyang bangsa Indonesia lantas berhubungan dengan roh-roh itu sehingga memunculkan kebiasaan membakar kemenyan, berkenduri, dan membuat sesaji.

Selain itu, mereka beranggapan bahwa pada benda-benda tertentu terdapat suatu kekuatan gaib. Mereka kemudian mengeramatkan benda-bend tertentu, seperti : senjata, cincin, gelang, pohon besar, dan batu besar.

Dua macam kepercayaan tersebut dikenal sebagai animisme dan dinamisme. Animisme adalah kepercayaan kepada roh nenek moyang, sedangkan dinamisme adalah kepercayaan kepada benda-benda yang memiliki kekuatan gaib, kesaktian, atau tuah.

Pendapat Para Ahli

Pengaruh agama dan budaya Buddha diperkirakan telah memasuki Nusantara antara abad ke-2 sampai ke-5 Masehi, sedangkan pengaruh Hindu pada awal abad ke-5. Beberapa pendapat ahli mengenai golongan yang membawa pengaruh Hindu ke Nusantara adalah sebagai berikut:

1. Hipotesis Brahmana

Hipotesis Brahman menyatakan bahwa kaum brahmanalah yang berperan dalam upaya penyebaran agama Hindu di Indonesia. Para brahmana mendapat undanagan dari penguasa Nusantara untuk menobatkan raja, memimpin upacara-upacara keagamaan, dan mengajarkan ilmu pengetahuan. Pendukung hipotesis ini adalah J.C. Van Leur.  

2. Hipotesis Ksatria

Hipotesis Ksatria menyatakan masuknya agama dan budaya Hindu merupakan peran dari kaum ksatria yang jenuh menghadapai perang-perang di negerinya. Mereka kemudian melakukan migrasi ke Nusantara dan menyebarkan agama dan budaya Hindu. Pendukung hipotesis ini antara lain C.C. Berg.  

3. Hipotesis Waisya

Hipotesis Waisya menyatakan bahwa kaum waisya (pedagang) telah berperan dalam menyebarkan agama dan budaya Hindu di Nusantara. Salah satu pendukung hipotesis ini ialah N.J. Krom.  

4. Teori Arus Balik

Teori Arus Balik menyatakan bahwa penyebar budaya dan agama Hindu adalah masyarakat Nusantara sendiri, yaitu mereka yang telah belajar di India, kemudian ketika pulang mereka menyebarkan budaya tersebut. Tokoh yang mengemukakan pendapat ini ialah F.D.K. Bosch.

Jalur penyebaran budaya Hindu Buddha

Pengaruh agama dan budaya Hindu-Buddha dibawa ke Nusantara melalui jalur laut dan jalur darat.

Peta jalur masuk dan berkembangnya kebudayaan Hindu Buddha
Peta jalur masuk dan berkembangnya kebudayaan Hindu Buddha

Jalur Laut

Mereka yang mengikuti rombongan kapal-kapal pedagang yang biasa berlalu-lalang dalam kegiatan pelayaran dari Asia Selatan ke Asia Timur. Rute perjalanan para penyebar agama dan budaya Hindu-Buddha seperti di bawah ini :

India – Myanmar – Thailand – Semenanjung Malaya – Nusantara – Kamboja – Vietnam – Cina – Korea – Jepang.

Jalur laut penyebaran budaya Hindu Buddha

Diantara mereka ada pula yang langsung berlayar ke Nusantara pada saat bertiupnya angin muson barat.

Jalur Darat

Para penyebar agama dan budaya Hindu-Buddha yang menggunakan jalur darat ada yang ikut menumpang kepada para khalifah melalui jalur jalan sutera, yaitu dari India ke Tibet terus ke utara hingga sampai di Cina. Rute lengkapnya sebagai berikut: India – Tibet – Cina – Korea – Jepang.

Jalur darat penyebaran budaya Hindu Buddha

Disamping itu, ada yang melakukan perjalanan sebagai berikut: India Utara – Bangladesh – Myanmar – Thailand – Semenanjung Malaya – Nusantara.

Jalur lain penyebaran budaya Hindu Buddha

Artikel sejarah selanjutnya: Daerah yang dipengaruhi unsur Buddha di Nusantara abad 14

Demikian Peta jalur masuk dan berkembangnya kebudayaan Hindu Buddha, terima kasih atas kunjungan anda para pecinta sejarah.

Pos terkait