Peradaban Islam masa Abu Bakar

Peradaban Islam masa Abu Bakar – Bentuk peradaban Islam yang paling besar dan luar biasa dan merupakan satu kerja besar yang dilakukan pada masa pemerintahan Abu Bakar adalah penghimpunan Al-Quran. Abu Bakar As-shiddiq memerintahkan kepada Zaid bin Tsabit untuk menghimpun Al-Quran dari pelepah kurma, kulit binatang, dan dari hapalan kaum muslimin.

Hal ini dilakukan sebagai usaha untuk menjaga kelestarian Al-Quran setelah syahidnya beberapa orang menghapal Al-Quran pada perang Yamamah. Umarlah yang mengusulkan pertama kali penghimpunan Al-Quran ini. Sejak itulah Alquran dikumpulkan dalam satu mushaf, dan inilah untuk pertama kalinya Alquran dihimpun.

Bacaan Lainnya

Selain itu, peradaban Islam yang terjadi pada praktik pemerintahan Abu Bakar terbagi beberapa tahapan, yaitu sebagai berikut:

Pranata Sosial Ekonomi

Dalam bidang pranata sosial ekonomi adalah mewujudkan keadilan dan kesejahteraan sosial rakyat. Untuk kemaslahatan rakyat ini, ia mengelola zakat, infak, dan sedekah yang berasal dari kaum muslimin, ghanimah harta rampasan perang dan jizyah dari warga negara non-muslim, sebagai sumber pendapatan Baitul Mal.

Penghasilan yang diperoleh dari sumber-sumber pendapatan negara ini dibagikan untuk kesejahteraan para tentara, gaji para pegawai negara, dan kepada rakyat yang berhak menerimanya sesuai dengan ketentuan Al-Quran.

Diriwayatkan bahwa Abu Bakar sebagai khalifah tidak pernah mengambil atau menggunakan uang dari Baitul Mal. Karena menurutnya, ia tidak berhak mengambil sesuatu dari Baitul Mal umat Islam. Oleh karena itu, selama ia menjadi khalifah, ia tetap berdagang untuk memenuhi kebutuhan hidup keluarganya sehari-hari.

Baca juga: Faktor keberhasilan Khalifah Abu Bakar

Praktik pemerintahan Khaliifah Abu Bakar

Praktik pemerintahan Khaliifah Abu Bakar terpenting lainnya adalah mengenai suksesi kepemimpinan atas inisiatifnya sendiri dengan menunjuk Umar bin Khathab untuk menggantikannya.

Ada beberapa faktor yang mendorong Abu Bakar untuk menunjuk atau mencalonkan Umar menjadi khalifah.

Faktor utama adalah kekhawatirannya akan terulang kembali peristiwa yang sangat menegangkan di Tsaqifah Bani Saidah yang nyaris menyulut umat Islam ke jurang perpecahan, bila tidak menunjuk seseorang yang akan menggantikannya.

Baca juga: Penyebaran Islam masa Abu Bakar dan kepemimpinnya

Pos terkait