3 macam gempa menurut peristiwa penyebab dan akibatnya

Melanjutkan artikel geografi Tentang patahan dan lipatan bumi, bahwa tenaga endogen yang lain adalah gempa yang merupakan tenaga perusak. Menurut peristiwa penyebab gempa itu dibedakan menjadi 3 macam gempa, yaitu sebagai berikut:

1. Gempa tektonik

Gempa tektonik terjadi karena peristiwa tektonisme, misalnya patahan, satu bagian dari lithosfera mendapat tekanan horisontal dari satu arah, sedangkan sisi lain dari bagian itu tertahan oleh bagian lithosfera yang lain, terjadilah perlengkungan yang pada suatu saat timbul ketegangan dan menyebabkan patahan; pelenturan akibat patahan itu menimbulkan getaran yang dirambatkan sampai ke permukaan bumi; terasalah getaran gempa tektonik.

Seperti telah dibicarakan sebelumnya sepanjang pantai Barat Sumatra, pantai Selatan Jawa, Bali dan Nusatenggara, seluruh wilayah Maluku dan pantai Utara Irian Jaya adalah daerah yang kaya akan hiposentra gempa yang dangkal.

2. Gempa vulkanik

Gempa vulkanik terjadi akibat gunung api, merupakan tanda gunung api akan meletus, bersamaan dengan letusan gunung itu dan setelah gunung itu berangsur mengurangi aktivitasnya.

3. Gempa tanah runtuh

Yang paling lemah ialah gempa tanah runtuh yang terjadi karena sebagian kerak bumi roboh, misalnya atap gua kapur atau lubang pertambangan.

Macam gempa menurut peristiwa penyebabnya
Macam gempa menurut peristiwa penyebabnya

Akibat gempa bumi

Akibat gempa bumi, terjadi perubahan bentuk muka bumi, di antaranya rekahan-rekahan besar, lebar setengah sampai satu meter dan panjang beberapa puluh meter seperti di Padangpanjang, tanah ambles yakni sebagian muka bumi turun terhadap bagian lain seperti di Cianjur dan longsornya pantai hingga daerah pemukiman di Nusa Tenggara roboh ke laut.

Akibat yang langsung dirasakan manusia ialah akibat sampingannya, yaitu rumah roboh, jalan putus, pipa air putus, kabel listrik mengalami sambungan pendek menimbulkan kebakaran, bendungan retak menimbulkan banjir, kepanikan lalu lintas yang dapat menambah jatuhnya kecelakaan dan wabah penyakit akibat mayat yang tertimbun reruntuhan gedung dan lama tak dapat diangkat.

Contoh lain bisa anda lihat yang baru-baru ini, yaitu gempa bumi di Nepal berkekuatan 7,8 skala likter yang terjadi pada hari Sabtu 25 April 2015 dan memakan banyak korban.

Selanjutnya: Tentang hiposentrum dan episentrum

Pos terkait