Jejak kepenulisan Gordimer

Jejak kepenulisan Gordimer – Nadine Gordimer adalah sastrawan wanita yang mengangkat tema-tema moral dan psikologis negaranya yang terpecah oleh rasisme. Ia banyak mendapatkan pujian karena cara berceritanya yang alami dan gaya kepenulisannya yang memukau.’

Gordimer banyak menuliskan tentang dimensi humanisme dalam setiap karyanya. Karyanya banyak dipenuhi rasa prihatin yang begitu luar biasa melihat kondisi sosial dan politik Afrika Selatan yang banyak mengalami kekerasan rasial.

Tulisannya mencerminkan keberagaman pada rasisme dan sensor politik. Fiksi-fiksinya banyak berkisah tentang peristiwa ketegangan antara kulit putih dan kulit hitam yang dipaksa hidup di bawah Apartheid, sebuah sistem yang memisahkan masyarakat Afrika Selatan berdasarkan garis rasial yang ketat.

Apa itu Apartheid? Selengkapnya silahkan baca di artikel sejarah Undang undang warna kulit di Afrika Selatan

Nadine Gordimer
Nadine Gordimer

Gordimer merasa perlu mengangkat tema politik karena dianggap sebagai media pembelaan terhadap orang-orang kulit hitam di Afrika Selatan yang banyak terhimpit oleh kekerasan Apartheid.

Dalam pidato penerimaaan nobelnya, Gordimer menegaskan, “Marquez mendefinisikan kembali fiksi dengan berkata : ‘Cara terbaik bagi seorang penulis untuk dapat melayani revolusi adalah menulis sebanyak mungkin.

Czeslaw Milosz pernah menulis suatu tangisan, apalah puisi itu bila tidak melayani bangsa atau negara? Dan Brecht menulis tentang suatu masa ktika membicarakan pohon pun hampir suatu kejahatan.

Puncak pemikiran Gordimer tercermin dalam karyanya berjudul Writing and Being (1995), sebuah kumpulan esai yang terfokus pada penegasan bagaimana penulis mengada lewat karyanya, dan bagaimana proses mengada lewat karya tersebut lantas dijelaskan melalui pelbagai cara, seperti agama, filsafat, ilmu pengetahuan dan mitologi.

Gordimer adalah sosok yang suka menyendiri, merenung, dan kritis terhadap penindasan yang terjadi di sekitarnya. Perpustakaan menjadi tempat paling menyenangkan baginya, tempat memompa inspirasi, tempat ia mengembara dalam samudera wawasan, sekaligus sebagai kamar kerja, tempat menulisnya yang paling inspiratif.

Ingin mengenal siapa Gordimer? Silahkan baca Nadina Gordimer wanita sastrawan dari Afrika Selatan

Gagasan-gagasan penulisan Gordimer diperoleh dari rasa sensitifnya terhadap suatu masalah, rasa empati pada apa yang dilihatnya, khususnya yang manyengkut kehidupan wanita.

Pos terkait