Wisata Sejarah Pamuksan Sri Aji Joyoboyo Kediri

Wisata Sejarah Pamuksan Sri Aji Joyoboyo Kediri – Tempat muksa atau pamuksan Sang Prabu Sri Aji Joyoboyo Raja Kerajaan Kediri yang memerintah pada tahun 1135 -1157. Terdapat di Desa Menang, Kecamatan Pagu, Kabupaten Kediri, Jawa Timur (sekitar 12 km ke arah utara dari pusat kota Kediri).

Mungkin anda bertanya-tanya, apa itu pamuksan? Pamuksan berasal dari kosakata Jawa “muksa”. Muksa bisa diartikan lenyap, lebih jelasnya meninggal tetapi hilang bersama raga atau jasadnya.

Sebagai contoh dalam dunia pewayangan adalah Begawan Abiyasa yang wafat muksa jiwa dan raganya dijemput oleh Dewa berkendaraan cahaya. Untuk lebih jelasnya coba anda ketikkan “abiyasa muksa” di google.

Tugu peresmian loka muksa
Tugu peresmian loka muksa

Tempat pamuksan ini dipugar atas prakarsa keluarga besar Hondodento pada tanggal 22 Pebruari tahun 1975, diresmikan tanggal 17 April 1976 dan dinamakan “Loka Muksa”. Hal ini bisa dilihat atau dibuktikan pada tugu prasasti yang ada seperti gambar di samping.

Pada setiap tanggal 1 Muharam/1 Suro, tahun Jawa, di lokasi tersebut dilakukan upacara adat yang diikuti oleh peserta khusus dan pengunjung dari berbagai daerah nusantara.

Menurut cerita rakyat, bahwa sang prabu Sri Aji Joyoboyo adalah raja besar di tanah Jawa sebagai titisan Batara Wisnu dewa pemelihara keselamatan dan kesejahteraan dunia.   Beliau membuat Jongko Joyoboyo/Jangka Jayabaya yang meramalkan apa yang akan terjadi di dunia ini pada umumnya dan tanah Jawa pada khususnya.

Foto lokasi Wisata Sejarah Pamuksan Sri Aji Joyoboyo

Berikut foto lokasi Wisata Sejarah Pamuksan Sri Aji Joyoboyo yang berhasil diambil admin ketika mengunjungi lokasi pamuksan.

Pintu gerbang Pamuksan Sri Aji Joyoboyo kediri

Tempat Pamuksan Sia Aji Jayabaya

Bangunan di samping loka muksaBangunan di samping loka muksa

Bangunan di belakang loka muksa

Ramalan tersebut sangat dipercaya oleh masyarakat Pulau Jawa bahkan senusantara, dan hingga saat ini ramalan tersebut masih dikenal baik masyarakat Jawa.

Ada 4 tempat yang dianggap sakral, yaitu:

  1. Loka Muksa, tempat Sang prabu Sri Aji Jayabaya muksa
  2. Loka Busana tempat busana
  3. Loka Mahkota, tempat mahkota
  4. Sendang Tirta Kamandanu

Di depan tempat wisata bersejarah tersebut di tuliskan bahwa raja Kerajaan Kediri ada 7, berbeda dengan yang pernah ditulis 8 raja yang pernah memerintah Kerajaan Kediri.

Mengapa ada perbedaan? Admin pernah membaca dari berbagai sumber sejarah yang pernah dibaca. Untuk kebenarannya admin sendiri merasa kesulitan, karena sumber tersebut juga berdasarkan sumber yang telah ada sebelumnya.

Bagaimana pemerintahan masa kerajaan ini bisa dibaca selengkapnya di artikel Struktur pemerintahan masa Kerajaan Kediri

Ketujuh raja tersebut adalah sebagai berikut:

  1. Sri Bameswara/Kameswara I (1038/1116 M)
  2. Sang Mapanji Joyoboyo (1057/1135 M)
  3. Sri Sarmeswara (1082/1160 M)
  4. Sri Aryeswara (1093/1171 M)
  5. Sri Candra (1103/1181 M)
  6. Sri Kameswara II (1107/1185 M)
  7. Sri Srengga (1116/1194 M)

Baca juga: Wisata sejarah Goa Selo Mangleng Kediri

Bagi anda yang suka traveling dan ingin menjelajahi Kediri, silahkan kunjungi: Peta Kediri

Bagi anda yang sedang mengunjungi Kediri rasanya kurang lengkap jika belum berkunjung ke tempat wisata paling bersejarah di kota ini. Sebelumnya anda juga bisa mengunjungi Simpang Lima Gumul yang megah, kemudian ambil arah ke utara menuju desa Menang. Atau lebih baiknya bertanya di sekitar Simpang lima maka anda akan segera di tunjukkan dengan jelas.

Topik: Sejarah Kerajaan

Pos terkait