Awal dan akhir Peradaban Sungai Indus (India Kuno)

Awal dan akhir Peradaban Sungai IndusSungai Indus berada di wilayah Pakistan. Sungai ini memiliki banyak anak sungai yang berasal dari wilayah Punjab di Pakistan Utara. Sungai Indus mengalir melalui Pakistan dan menyebabkan tanah di daerah tersebut menjadi subur. Sungai tersebut bermuara di Laut Arab.

Pendukung kebudayaan

Berdasarkan dari peninggalan yang ditemukan, dapat dinyatakan bahwa pendukung peradaban Sungai Indus adalah bangsa Dravida. Bangsa Dravida adalah penduduk asli India dengan ciri-ciri berkulit hitam, berambut kerinting, dan berhidung pesek.

Bacaan Lainnya

Sisa-sisa bangsa Dravida ini masih dapat ditemukan di Dataran Tinggi Dekan di India Selatan.

Hasil kebudayaan Sungai Indus

Penelitian terhadap kawasan Lembah Sungai Indus dilakukan oleh arkeolog Inggris yang bernama Sir John Marshall. Penelitian tersebut berhasil menemukan peninggalan reruntuhan dua kota yang menakjubkan. 2 kota menakjubkan yang berhasil ditemukan di Sungai Indus adalah kota Mohenjodaro dan kota Harappa.

Kedua kota tersebut diperkirakan berdiri sekitar tahun 3000 SM dan mengalami kehancuran pada tahun 1500 SM. Berdasarkan hasil penelitian Sir John Mashall menunjukkan bahwa masyarakat Mohenjodaro dan Harappa memiliki kebudayaan yang tinggi dizamannya. Hal ini terbukti dari kemampuan mereka membangun kota menurut tata kota yang teratur.

Kota-kota tersebut dilengkapi dengan bangunan kuil, perumahan, pasar, dan lumbung. Disamping itu, juga terdapat jalan besar yang lurus dan saluran pembuangan air di bawah tanah.

Adapun benda-benda yang ditemukan di kota Mohenjodaro adalah arca seorang pendeta berjanggut yang memakai pita yang melingkari kepalanya dan berpakaian berhias gambar-gambar yang menyerupai daun semanggi.

Juga ditemukan arca berbentuk gadis penari yang terbuat dari perunggu, sedangkan di Kota Harappa ditemukan beberapa arca yang masih sempurna bentuknya dan dua tokoh Torso (arca yang telah hilang kepalanya).

Berdasarkan dari penggalian di Lembah Sungai Indus, juga ditemukan hasil kebudayaan sebagai berikut:

  1. Kalung yang terbuat dari emas.
  2. Senjata yang terbuat dari logam.
  3. Lempengan tanah liat bertuliskan huruf piktogram.
  4. Kereta kecil yang terbuat dari tanah liat yang dibakar (terracota/terakota).
  5. Sejumlah materai yang terbuat dar tanah liat dengan hiasan yang bermacam-macam seperti gambar perempuan, buaya, gajah dan badak.
  6. Kolam pemandian besar dengan ukuran 45 x 22.5 meter yang dilengkapi dengan pipa-pipa air.
  7. Kompleks perumahan dan fasilitas umum berupa pasar, gudang, tempat peleburan logam, tempat pertemuan, lumbung, dan kuil.

Pemerintahan

1. Candragupta Maurya

Raja pertama Kerajaan Maurya adalah Candragupta Maurya. Pada masa pemerintahannya daerah kekuasaan Kerajaan Maurya diperluas ke arah timur, sehingga sebagian besar daerah India bagian utara menjadi bagian dari kekuasaan Candragupta.

Dalam waktu yang singkat wilayah Kerajan Maurya sudah mencapai daerah yang sangat luas (daerah Kashmir di sebelah barat dan Lembah Sungai Gangga di sebelah timur). Raja Candragupta juga berhasil membebaskan India dari kekuasaan pasukan Iskandar Zulkarnaen.

2. Ashoka

Ashoka adalah cucu Candragupta Maurya. Kerajaan Maurya mencapai puncak kejayaan pada masa Raja Ashoka. Pada masa pemerintahannya, agama Buddha berkembang dengan pesat, bahkan dijadikan sebagai agama negara.

Raja Ashoka berhasil menguasai Kalingga dan Dekan, namun setelah Ashoka menyaksikan korban bencana perang, Ashoka menyesal. Dan sejak saat itu ia tidak lagi melakukan peperangan, bahkan mencita-citakan perdamaian dan kebahagiaan umat manusia.

Setelah Raja Ashoka meninggal, kerajaan terpecah-pecah menjadi kerajaan kecil. Baru pada abad ke-4 Masehi muncul seorang raja yang berhasil mempersatukan kerajaan-kerajaan kecil dan berdirilah Kerajaan Gupta dengan rajanya Candragupta I.

Sistem kepercayaan

Kepercayaan masyarakat Lembah Sungai Indus politeisme. Dewa utama yang disembah oleh masyarakat Lembah Sungai Indus adalah Dewi Ibu. Hal itu dapat diketahui dengan ditemukannya patung Dewi Ibu yang terbuat dari tanah liat.

Dewi Ibu merupakan perwujudan dari dewi kesuburan. Penyembahan terhadap Dewi Ibu dilatarbelakangi oleh kehidupan masyarakat Lembah Sungai Indus yang bersifat agraris.

Akhir peradaban

Peradaban Lembah Sungai Indus mengalami keruntuhan pada tahun 1500 SM. Keruntuhan tersebut disebabkan karena adanya banjir Sungai Indus dan adanya serangan dari bangsa Aria yang berasal dari Asia Tengah.

Bangsa Dravida terdesak ke daerah Dataran Tinggi Dekan yang kurang subur. Sedangkan bangsa Aria menjadi penghuni baru Lembah Sungai Indus.

Pos terkait

1 Komentar

Komentar ditutup.