Perlawanan Kapitan Pattimura 1817 terhadap Belanda

Perlawanan Kapitan Pattimura – Pernahkah anda mendengar tokoh pejuang Indonesia yang bernama Pattimura atau Kapitan Pattimura? Jika ada yang belum tahu, lihat uang kertas seribuan terbitan tahun 2012, di sana terpampang gambar sang Kapitan yang sedang memegang sebilah pedang.

Dia adalah tokoh pejuang nusantara melawan Belanda khususnya di Maluku. Dialah pembakar semangat juang rakyat Maluku untuk melawan penjajah Belanda saat itu.

Bacaan Lainnya

Latar Belakang Perlawanan Pattimura

Latar belakang perlawanan rakyat Maluku yang dipimpin Kapitan Pattimura adalah sebagai berikut:

  1. Pemerintah kolonial memberlakukan kembali penyerahan wajib dan kerja wajib.
  2. Pemerintah kolonial menurunkan tarif hasil bumi yang wajib diserahkan, sedangkan pembayarannya tersendat-sendat.
  3. Pemerintah kolonial memberlakukan uang kertas, sedangkan rakyat Maluku telah terbiasa dengan uang logam.
  4. Pemerintah kolonial menggerakkan pemuda Maluku untuk menjadi prajurit Belanda.

Perlawanan terhadap pemerintah kolonial Belanda diawali dengan tindakan Kapitan Pattimura yang mengajukan daftar keluhan kepada Residen Van den Bergh. Dalam daftar keluhan tersebut berisi tindakan semena-mena pemerintah kolonial yang menyengsarakan rakyat.

Keluhan tersebut tidak ditanggapi oleh pemerintah Belanda, sehingga rakyat Maluku di bawah pimpinan Kapitan Pattimura menyerbu dan merebut Benteng Duurstede di Saparua. Dalam pertempuran tersebut, Residen Van den Bergh terbunuh. Perlawanan kemudian meluas ke Ambon, Seram, dan tempat-tempat lainnya.

Belanda semakin terdesak. Namun kemudian Belanda mengerahkan segenap kekuatannya untuk melawan rakyat Maluku. Akhirnya pada awal Agustus 1817 Benteng Duurstede dapat direbut kembali oleh Belanda. Namun demikian, perlawanan rakyat Maluku tetap berlanjut dengan cara bergerilya.

Akhir Perlawanan Pattimura

Perlawanan rakyat Maluku berakhir dengan menyerahnya Kapitan Pattimura bersama teman-temannya kepada Residen Liman Pietersen. Setelah Pattimura beserta teman-temannya diadili di Ambon, pada tanggal 16 Desember 1817 dihukum mati di depan Benteng Nieuw Victoria. Mereka gugur sebagai pahlawan dalam membela rakyat yang tertindas.

Baca juga berbagai perlawanan lainnya terhadap pemerintah kolonial Belanda Perlawanan daerah-daerah menentang penjajah

Pos terkait