2 pendapat masuknya Islam ke Indonesia

2 pendapat masuknya Islam ke Indonesia – Sebelum masuknya Islam, bangsa Indonesia menganut berbagai kepercayaan yang telah mendarah daging, seperti Animisme dan Dinamisme. Terdapat dua pendapat yang bisa diterima berkenaan dengan masuknya Agama Islam ke Indonesia. Pendapat pertama mengatakan bahwa masuknya Islam ke nusantara ini pada abad pertama Hijriyah atau sekitar abad ke-7 Masehi.

Peta masuknya Islam ke Indonesia
Peta masuknya Islam ke Indonesia

Pendapat pertama

Pendapat ini didukung dengan bukti-bukti sebagai berikut :

Bacaan Lainnya

1. Catatan Sejarah Kerajaan Cina

Menurut catatan ini pada zaman Dinasti Tang terdapat rencana orang-orang Ta-shih yang ditafsirkan sebagai orang-orang Arab untuk menyerang Kerajaan Holing yang diperintahkan Ratu Sima pada tahun 647 Masehi (baca: Perkembangan Hindu Buddha di Kerajaan Ho ling). Namun rencana tersebut dibatalkan karena kuatnya pemerintahan Ratu Sima.

2. Berita Chou Ku-Fei (1178 Masehi)

Menurut berita ini di daerah Indonesia saat itu terdapat dua tempat yang menjadi komunitas Ta-Shih, yaitu Folo-an yang sekarang lebih dikenal sebagai Kuala Brang, Trengganu, Malaysia dan Sumatera Selatan yang merupakan wilayah Kerajaan Sriwijaya.

3. Berita Jepang (784 Masehi)

Berita ini menceritakan perjalanan Pendeta Kanshin ke Indonesia. Dalam berita tersebut dikemukakan bahwa pada masa itu di Kanton terdapat kapal-kapal Po-Sse dan Ta-Shih K-uo. Oleh para ahli, istilah Po-Sse ditafsirkan sebagai bangsa Melayu sedangkan Ta-Shih ditafsirkan sebagai orang-orang Arab.

Pendapat kedua

Sedangkan pendapat kedua menyatakan bahwa agama Islam masuk ke Indonesia pada abad ke-13 Masehi. Pendapat ini didasarkan pada munculnya Kerajaan Samudra Pasai yang bercorak Islam, pada abad ke-13. Pendapat ini diperkuat dengan didasarkan bukti-bukti sebagai berikut :

1. Catatan Perjalanan Marco Polo tahun 1292 Masehi

Catatan ini mengisahkan perjalanan Marco Polo ke Sumatera bagian utara. Pada saat itu Marco Polo sempat singgah ke Kerajaan Islam Samudra Pasai dalam pelayarannya kembali ke Eropa dari Cina.

Marco Polo
Marco Polo

2. Berita Ibnu Battutah

Pendapat kedua juga didukung oleh berita Ibnu Battutah pada abad ke-13 Masehi serta batu nisan Sultan Malik as-Saleh ditemukan di Sumatera Utara dan kerangka tahun Ramadan 676 Hijriyah (1297 Masehi). Sultan Malik as-Saleh dikenal sebagai seorang pengajar tasawuf yang kemudian menjadi raja di Kerajaan Samudra Pasai.

Silahkan baca sejarah Kerajaan Samudra Pasai berdiri pada abad 13

Pendapat di atas menggambarkan bahwa proses masuknya Islam ke Indonesia tidak dilakukan secara bersamaan untuk tiap-tiap daerah. Namun para ahli sependapat bahwa pengaruh Islam pertama kali muncul di Pulau Sumatera, dibuktikan dengan ditemukannya prasasti yang menggambarkan kerajaan di pulau ini sebagai sebuah kerajaan Islam.

Golongan pembawa agama Islam di Indonesia adalah kaum pedagang. Ketika itu merupakan jalan yang paling efisien. Hal ini beralasan karena pada masa itu pelayaran dan perdagangan internasional sangat berkembang dan tidak heran bahwa daerah yang terlebih dahulu memeluk Agama Islam adalah daerah pesisir.

Selain itu, kaum mubaligh atau guru agama juga datang untuk mengajarkan dan menyebarkan agama Islam, dengan mendirikan banyak pesantren dan mencetak kader-kader ulama lokal.

Hal ini mempercepat penyebaran Agama Islam di Indonesia.Golongan lain penyebar Islam adalah penganut tasawuf (kaum sufi) yang diperkirakan masuk pada abad ke-13 Masehi.

3. Berita Jepang

Berita ini menceritakan perjalanan Pendeta Kanshin ke Indonesia. Dalam berita tersebut dikemukakan bahwa pada masa itu di Kanton terdapat kapal-kapal Po-sse dan Ta-Shih Ku-uo. Oleh para ahli, istilah Po-Sse ditafsirkan sebagai bangsa Melayu, sedangkan Ta-Shih ditafsirkan sebagai orang-orang Arab.

Itulah 2 pendapat tentang masuknya Islam ke Indonesia yang didasarkan pada bukti-bukti tertentu yang bisa diterima.

Pos terkait