Soeharto dalam jangka Jayabaya

Setelah sebelumnya diuraikan Ir. Soekarno dalam ramalan Jayabaya, selanjutnya ramalan Jayabaya Notonagoro lagi-lagi terbukti setelah kekuasaan RI berpindah ke pundak Soeharto. Soeharto yang notabene berakhiran To adalah tipe pemimpin Indonesia yang juga telah diramalkan dalam jangka Jayabaya melalui konsep Notonagoro.

Kata No adalah Soekarno dan To adalah Soeharto

Dengan demikian, sudah jelas bahwa No yang pertama mengacu pada Soekarno (presiden pertama) dan To yang pertama mengacu pada Soeharto (presiden kedua). Selanjutnya kita tinggal melihat siapa nagoro itu?

Bacaan Lainnya

Tembang Jawa butir 11 sampai 16

Naik hingga turunnya Presiden RI ke-2, Soeharto juga secara jelas diramalakan oleh Prabu Jayabaya pada bagian akhir tembang Jawa butir 11 sampai 16 sebagai berikut :

“Ana jalma ngaku-ngaku dadi ratu duwe bala lan prajurit negara ambane saprawulan panganggone godhong pring anom atenger kartikapaksi nyekeli gegaman uleg wesi pandhereke pada nyangklong once gineret kreta tanpa turangga nanging kaobah asilake swara gumerenggeng pindha tawon nung sing nglanglang Gatotkaca kembar sewu sungsum iwak lodan munggah ing dharatan.

Tutupe  warsa Jawa lu nga lu (wolu/telu sanga wolu elu) warsa srani nga nem nem (sanga nenem nenem) alangan tutup kwali lumuten kinepung lumut seganten”

Beliau muncul sebagai pemimpin yang didukung oleh Angkatan Bersenjata RI (darat, udara, dan laut), berlambang Kartikapaksi, memakai topi baja hijau (tutup kwali lumuten) pada tahun 1966 dan digambarkan sebagai orang yang kaya raya serta akan menjadi pemimpin dunia.

Zaman pemerintahan Presiden Soeharto (Orde Baru) berlangsung selama 30 tahun, dan menurut Jayabaya ada 3 raja yang menguasai tanah Jawa (Indonesia) saat itu sebagai lambang kekuasaan dari tiga kekuatan politik, yakni Golkar, Parpol, dan ABRI. Ketiga kekuatan itu menghilang saat Pak Harto mundur, karena saling berselisih.

Setelah itu, tidak ada lagi raja yang disegani dan para Bupati Manca Negara (luar Jawa) berdiri sendiri-sendiri (otonom). Pemimpin dunia dibuktikan dari ide Presiden Soeharto yang mempunyai gagasan membentuk ASEAN (konon menurut sejarahnya, ASEAN merupakn kesatuan dari kerajaan Majapahit).

Baca juga: Soekarno dalam ramalan Jayabaya

Pos terkait