Kelompok kepentingan dalam komunikasi politik

Kelompok kepentingan dalam komunikasi politik – Pada lingkungan politik praktis, kelompok-kelompok kepentingan dapat dibedakan berdasarkan struktur dan sistem organisasi, gaya politik, sumber pembiayaan pembiayaan, dan basis dukungan, serta dapat pula diorganisasikan berdasarkan keanggotaan kesukuan, ras, etnis, agama, maupun isu-isu kebijakan pemerintah yang sudah dan sedang berkuasa.

Adapun jenis-jenis kelompok kepentingan yang terjadi dalam komunikasi politik, antara lain sebagai berikut:

Bacaan Lainnya

Kelompok Anomik

Kelompok Anomik adalah kelompok yang terbentuk dari unsur-unsur masyarakat secara spontan tanpa terencana, sebagai akibat dari adanya isu kebijakan pemerintah, agama, politik dan sebagainya.

Karena tidak memiliki nilai-nilai dan norma yang mengatur, sehingga kelompok ini sering tumpang tindih (overlaying) dengan bentuk-bentuk partisipasi politik nonkonvensional, seperti adanya peristiwa demonstrasi massa, kerusuhan massal, serta tindakan kekerasan dan intervensi.

Baca juga: Penggolongan partai dalam negara modern

Kelompok Nonasosiasional

Kelompok Nonasosiasional adalah kelompok yang berasal dari unsur keluarga dan keturunan atau etnik, regional, status dan kelas yang menyatakan kepentingannya berdasarkan situasi.

Kelompok ini kurang terorganisasi dengan baik dan mempunyai kecenderungan muncul dari masyarakat yang belum maju. Misalnya, adanya keluhan masyarakat, pemakaian bahasa pengantar dalam lembaga pendidikan, lingkungan hidup yang tercemar.

Kelompok Institusional

Kelompok Institusional adalah kelompok yang bersifat formal dan memiliki fungsi-fungsi politik dan sosial. Mereka dapat menyatakan kepentingan sendiri ataupun mewakili kelompok lain dalam masyarakat.

Kelompok Institusional banyak didukung bahkan memiliki anggota yang berasal dari unsur partai politik, korporasi bisnis, badan legislatif, militer, birokrasi, dan keagamaan, yang bertujuan untuk kepentingan pelobian terhadap pemerintah.

Misalnya fraksi-fraksi dalam lembaga legislatif, personal perwira militer, departemen, dan ideologis partai.

Kelompok Asosiasional

Kelompok Asosiasional memerlukan kelompok yang menyatakan kepentingan secara khusus, memakai tenaga profesional, dan memiliki prosedur yang teratur untuk merumuskan kepentingan dan tuntutan masyarakat.

Kelompok Asosiasional dimaksud mencakup serikat buruh, kamar dagang atau perkumpulan usahawan, paguyuban etnik, dan kelompok keagamaan.

Baca juga: Macam budaya politik menurut Gabriel Almond

Pos terkait