Usaha meredakan perang dingin

Sejak tahun 1970-an berbagai peristiwa yang menyangkut hubungan antarnegara di dunia mulai membaik dan ketegangan dalam Perang Dingin mulai semakin berkurang. Pengurangan ketegangan yang berhubungan dengan pihak yang bertikai tersebut disebut detente.

Usaha meredakan perang dingin
Usaha meredakan perang dingin

Peristiwa yang Menandai Detente

Berikut peristiwa-peristiwa yang menandai detente:

Bacaan Lainnya
  1. Pada tahun 1971 isu Berlin Barat dapat diselesaikan di meja perundingan.
  2. Inggris mulai bergabung dengan MEE.
  3. Negara Barat mulai menjalin hubungan diplomatik dengan RRC pada tahun 1973.

Perang Dingin menimbulkan situasi yang tidak menentu di dunia. Antara Amerika Serikat dan Uni Soviet saling berlomba dalam perebutan pengaruh dan perlombaan senjata.

Usaha kedua negara adidaya

Perang Dingin dan hubungan yang tegang secara terus-menerus menyadarkan Amerika dan UNi Soviet untuk melakukan penghentian ketegangan antarnegara. Pada kurun waktu tahun 1962-1982 dilakukan upaya untuk meredakan Perang Dingin dengan mengurangi, membatasi dan memusnahkan senjata nuklir. Bentuk persetujuan tersebut antara lain sebagai berikut :

1. Perjanjian Nonproliferasi Nuklir

Isi perjanjian ini adalah kesepakatan untuk tidak menjual senjata nuklir atau memberikan informasi kepada negara-negara non-nuklir. Perjanjian ini dilakukan pada tahun 1968 antara Uni Soviet, Amerika Serikat dan Inggris.

2. Antara Amerika dan Soviet sepakat untuk mengadakan perundingan

Perundingan tersebut melalui Strategic Arms Limitation Talks (SALT) atau perundingan pembatasan persenjataan strategis yang meliputi SALT I dan SALT II. Perundingan SALT I berlangsung pada tanggal 17 November 1969 di Helsinki, Finlandia.

Hasil perundingan SALT I ditandatangani oleh Presiden Amerika Serikat Ricard Nixon dan Leonid Bruzhnev dari Uni Soviet.

Perundingan SALT II berlangsung pada bulan November 1972 di Jenewa, Swiss. Hasil perundingan ini ditandatangani oleh pemimpin Amerika Serikat Jimmy Carter dan Uni Soviet Leonid Bruzhnev pada tanggal 18 Juni 1979 di Wina, Austria.

3. Perjanjian pengurangan senjata-senjata strategis atau Strategic Arms

Reduction Treaty (START). Perjanjian pada tahun 1982 ini berisi kesepakatan untuk memusnahkan senjata nuklir yang berdaya jarak menengah.

Negara-negara lain yang juga mengembangkan nuklir mengikuti jejak negara-negara adidaya dalam upaya menghindari bahaya perang. Negara-negara tersebut juga khawatir kawasan atau wilayahnya akan menjadi sasaran dari perang nuklir.

Salah satu contoh usaha negara-negara untuk mengamankan wilayahnya agar terbebas dari perang nuklir dilakukan oleh negara-negara anggota ASEAN. Para anggota ASEAN berharap wilaya ASIA Tenggara benar-benar tidak dipakai sebagai ajang percobaan dan perang nuklir.

Kesepakatan tersebut tertuang dalam perjanjian yang disebut :Persetujuan Kawasan Bebas Senjata Nuklir Asia Tenggara” (Southeast Asian Nuclear Weapons Free Zone / SEANWFZ). Persetujuan tersebut ditandatangani di Bangkok, Thailand pada tahun 1995. Persetujuan ini menjamin keamanan internasional, khususnya kawasan Asia Tenggara.

Usaha antarnegara

Masing-masing negara secara individu (bilateral) ada yang berinisisatif untuk mengurangi ketegangan dunia. Mereka saling mengunjungi untuk melakukan pendekatan. Hubungan bilateral yang berhasil mengurangi ketegangan dunia tersebut antara lain sebagai berikut:

  1. Pada tahun 1972 Presiden Amerika Serikat Ricard Nixon mengunjungi RRC untuk menjalin hubungan diplomatik.
  2. Pada tanggal 3 Oktober 1990 penyatuan Jerman Barat dan Jerman Timur. Silahkan baca lebih lanjut di artikel sejarah Proses bersatunya Jerman.
  3. Presiden Soeharto pada tahun 1989 mengunjungi Uni Soviet untuk mempererat hubungan.

Baca juga: Latar Belakang Perang Dingin

Usaha negara berkembang

Negara-negara baru yang lahir setelah Perang Dunia II tidak ingin memperkeruh suasana dunia dengan masuk ke salah satu blok baik barat maupun timur. Mereka mendirikan organisasi sendiri yang disebut dengan nonblok, yang berarti tidak memihak Blok Barat maupun Blok Timur dan bersifat netral.

Usaha PBB

Usaha-usaha menjamin adanya keamanan internasional sudah dimulai sejak tahun 1968. Ketika itu Dewan Keamanan PBB mengeluarkan Resolusi No. 255 yang memuat seruan kepada negara-negara nuklir untuk membantu negara-negara non-nuklir yang menjadi korban suatu serangan nuklir.

Pos terkait