10 prinsip Dasasila Bandung

10 prinsip Dasasila Bandung – Konferensi Asia – Afrika telah menghasilkan keputusan-keputusan yang sangat penting melalui sumbangan dan daya upaya memperoleh jalan keluar dari cengkeraman ketakutan serta kecurigaan yang disebabkan oleh adanya perang dingin pada waktu itu.

Salah satu hal yang sangat penting artinya ialah disetujuinya prinsip hubungan internasional dalam rangka memelihara dan memajukan perdamaian dunia.

Bacaan Lainnya

Isi prinsip Dasasila Bandung

Prinsip-prinsip yang di kenal sebagai 10 dasar atau Dasasila Bandung adalah sebagai berikut:

  1. Menghormati hak-hak asasi manusia beserta tujuannya serta asas-asas yang termuat dalam Piagam PBB (Atlantic Charter).
  2. Menghormati kedaulatan wilayah semua negara.
  3. Mengakui persamaan semua ras dan persamaan semua bangsa besar atau kecil.
  4. Tidak melakukan campur tangan dalam urusan-urusan dalam negeri negara lain.
  5. Menghormati hak setiap negara untuk mempertahankan diri.
  6. a. Tidak mempergunakan peraturan-peraturan pertahanan kolektif untuk kepentingan khusus salah satu negara besar. b. Tidak melakukan tekanan terhadap negara lain.
  7. Tidak melakukan tindakan atau ancaman agresi atau penggunaan kekerasan terhadap keutuhan wilayah atau kemerdekaan politik negara manapun.
  8. Menyelesaikan segala perselisihan internasional secara damai, seperti dengan perundingan, persetujuan, arbitrase atau penyelesaian hukum, atau dengan cara damai lainnya menurut pihak-pihak yang bersangkuran, sesuai dengan Piagam PBB. Baca: Isi Atlantic Charter
  9. Mengajukan kepentingan bersama dan kerjasama secara timbal balik.
  10. Menghormati hukum dan kewajiban-kewajiban internasional.

Kesepuluh prinsip dasar itu telah diambil sebagai kesimpulan pertemuan para pemimpin negara Asia-Afrika. Keputusan-keputusan itu tentu tidak dapat dilepaskan dari keadaan dunia pada waktu itu, yang ditandai oleh adanya polarisasi kekuatan antara dua blok besar di dunia yang bertentangan.

Dasasila Bandung adalah jawaban positif atas tantangan yang timbul pada waktu itu, karena bangsa Asia-Afrika menganggap bahwa hanya dalam suasana perdamaian internasional negara-negara berkembang dapat membangun ketinggalannya sebagai akibat perang atau penjajahan yang begitu lama.

Kemerdekaan dan perdamaian mempunyai kaitan yang sangat erat. Oleh karena itu, kolonialisme dalam segala manifestasinya merupakan suatu kejahatan yang harus dihapuskan dari muka bumi.

Dasasila Bandung

Pengaruh Konferensi Asia-Afrika terhadap perkembangan dunia

Setiap pengaruh memang ada pasang surutnya, tetapi Konferensi Asia-Afrika adalah perintis dalam membina solidaritas bangsa-bangsa dan merupakan titik tolak untuk mengakui kenyataan bahwa semua negara di dunia harus hidup berdampingan secara damai agar umat manusia dapat selamat dari siksaan perang yang tidak berperikemanusiaan.

Gema seruan bangsa Asia-Afrika juga terdengar oleh bangsa-bangsa yang sudah merasa dapat tegak dan tidak dapat diganggu gugat lagi sehingga beberapa tahu kemudian dirasakan perlunya memperhatikan maksud negara-negara yang ingin menjadi anggota PBB (Perserikatan Bangsa-Bangsa).

Jelas tergambar bahwa anggota PBB kemudian bertambah dengan cepat sehingga keseimbangan kekuatan dunia lebih terjamin lagi dan berarti bahwa perdamaian dunia lebih dapat terpelihara dengan baik.

Meskipun gagasan Konferensi Asia-Afrika kemudian menjadi lebih luas lagi dengan adanya gerakan non-blok, konferensi yang telah menghimpun begitu banyak bangsa kulit berwarna itu telah merupakan titik tolak yang bersejarah dalam pemeliharaan perdamaian dunia dan telah menunjukkan kepada dunia bahwa masalah-masalah Asia-Afrika tidak dapat dipecahkan tanpa turut sertanya bangsa-bangsa Asia-Afrika itu sendiri.

Dengan demikian dapat dikatakan bahwa setelah Konferensi Asia-Afrika berlangsung penghargaan hak asasi manusia lebih meningkat lagi. Hal ini merupakan salah satu dasar penyelesaian masalah-masalah dunia juga dasar penggalang persahabatan antarbangsa.

Arti Konferensi Asia-Afrika dan pengaruhnya terhadap solidaritas antarbangsa tidak hanya meliputi negara-negara Asia-Afrika saja, tetapi juga bergema ke seluruh dunia.

Sebagai bangsa Indonesia, kita harus merasa bangga, karena kita telah memberikan dorongan yang kuat, telah menunjukkan kemampuan kita menyelenggarakan Konferensi Asia-Afrika dengan baik, dan dapat mempengaruhi pendapat dunia sehingga cita-cita solidaritas seluruh umat manusia menjadi faktor yang dominan pada masa kini.

Pos terkait