Bangladesh negara kecil di Asia Selatan

Bangladesh adalah suatu negara di Asia Selatan yang hampir sepenuhnya dikelilingi oleh wilayah tetangga raksasanya India. Sekalipun wilayahnya secara relatif kecil (sedikit lebih luas ketimbang negara bagian New York).

Bangladesh merupakan salah satu negara yang berpenduduk paling padat dan paling miskin di dunia. Dahulu, negeri ini merupakan bagian dari Pakistan dengan nama Pakistan Timur-menyatakan kemerdekaannya pada tahun 1971.

Geografi Bangladesh

Bangladesh yang berarti “Bangsa Bengali”, berwilayah seluas 143.998 km. Letaknya mengangkangi Teluk Bengala, sedangkan ketiga sisinya berbatasan dengan India dan di sebelah tenggara dengan Birma.

Negara ini menempati delta luas yang terbentuk oleh Sungai Gangga dan Sungai Brahmaputra yang sangat besar. Negeri ini sebagian besar merupakan tanah rendah yang disilang oleh jalan air yang tak terhitung banyaknya.

Di sebelah tenggara kedua sungai, Gangga dan Brahmaputra, bergabung membentuk Sungai Padma. Lebih jauh ke selatan Sungai Padma bergabung dengan Sungai Meghna. Di sini sungai-sungai itu secara aktif membentuk delta-delta dan pulau-pulau baru dengan meninggalkan sejumlah endapan yang sangat besar.

Endapan itu merupakan kawasan tanah yang sangat subur, yang sebagian besar digunakan bagi pembudidayaan padi, makanan utama negeri itu.

Kawasan berbukit Bangladesh terletak di daerah Chittagong di sebelah timur Teluk Bengala dan di daerah Syihet. Bukit Chittagong ditumbuhi oleh hutan tropis. Satu-satunya sungai penting di sini adalah Karnaphuli, yang di muaranya terletak pelabuhan Chittagong, jalan keluar negeri ini ke laut.

Peta wilayah Bangladesh

Kunjungi Peta Bangladesh atau di google map

Baca juga:

Iklim Bangladesh

Bangladesh beriklim musim tropis dengan dua musim utama, musim panas yang panas dan basah serta musim dingin yang lebih sejuk dan kering.

Mulai bulan April atau Mei hingga Oktober angin musim pantai dari Teluk Bengala membawa hujan dengan suhu tinggi hampir setiap hari. Musim dingin dimulai pada bulan November. Musim ini juga merupakan bulan badai tropis disebut angin puyuh yang seringkali mengakibatkan kerusakan besar di negeri itu.

Sekitar 500.000 orang ditaksir tewas oleh angin puyuh tahun 1970 dan 10.000 orang lagi oleh angin puyuh tahun 1985.

Penduduk Bangladesh

Bangladesh merupakan salah satu negara yang paling padat di dunia. Kepadatan yang melebihi 386 orang per km2 adalah hal biasa di sebagian besar negeri itu. Daerah Chittagong merupakan salah satu dari sedikit wilayah yang berpenduduk jarang.

Sebagian besar penduduk berdiam di pedesaan, terutama di desa-desa kecil. Namun, Bangladesh mempunyai lebih dari selusin kota dengan penduduk lebih dari 100.000 jiwa. Yang terbesar di antaranya adalah Dhaka (dahulu Dacca), ibu kota negara, yang berpenduduk lebih kurang 3.500.000 jiwa dalam kawasan metropolitannya.

Penduduk Bangladesh dapat dibagi menjadi dua kelompok suku yang jelas, yaitu suku mayoritas Bengali dan suku Bukit Chittagong.

Sebagian besar penduduk adalah Muslim. Pemeluk agama Hindu merupakan kelompok minoritas terbesar dan secara relatif di sana hanya terdapat sejumlah kecil pemeluk Budha dan Kristen.

Bengali adalah bahasa yang digunakan oleh sebagian besar penduduk walaupun bahasa Inggris digunakan secara luas di dalam pemerintahan, perdagangan, dan pendidikan tinggi.

Ciri orang Bengali adalah langsing, berkulit cokelat, berperawakan agak pendek, berambut hitam mengkilat, dan berparas penuh perasaan. Pakaian tradisional bagi orang lelaki adalah lungi yang dikenakan di sekeliling pinggang dan dilepas hingga mata kaki atau dilipat hingga di lutut. Wanita biasanya mengenakan sari yang panjang dan mewah.

Ekonomi Bangladesh

Bangladesh merupakan salah satu negara termiskin di dunia. Ekonomi negeri itu pada dasarnya pertanian, dengan sedikit sumber mineral dan industri yang kecil. Pendapatannya terutama dari ekspor rami, teh, tembakau, ikan, dan balok.

Produk pertanian utama adalah rami dan beras. Bangladesh merupakan produsen utama rami dunia-serabut untuk membuat tali, karung, dan kain goni. Beras adalah makanan utama rakyat.

Cuaca amat sangat penting bagi ekonomi pertanian Bangladesh. Banjir, angin puyuh, dan kekeringan merupakan ancaman terus-menerus. Negeri ini adalah suatu bangsa yang terdiri sebagian besar atas para pemilik tanah pertanian kecil, rata-rata hanya beberapa ribu meter persegi.

Angka pertumbuhan penduduk yang tinggi merintangi upaya perbaikan standar hidup rakyat, sedangkan kerusakan akibat perang saudara belakangan ini menghancurkan kehidupan ekonomi negeri itu.

Kepentingan pertanian dalam ekonomi Bangladesh terlihat pada sejumlah industri yang didasarkan atas bahan baku pertanian: pabrik goni yang mengolah serabut rami mentah; pabrik kertas dan kertas koran; serta pabrik semen dan pupuk.

Kekurangan sumber mineral dan tenaga, keterbelakangan sistem pengangkutan, dan kekurangan devisa merupakan sebab utama rendahnya laju pertumbuhan industrialisasi. Jaringan sungai yang luas menyebabkan pembangunan jalan kereta api dan jalan raya sangat sulit. Sungai-sungai itu menyediakan jaringan pengangkutan tunggal terbesar di negeri itu dan sungai itu terutama digunakan oleh perahu-perahu kecil.

Sejarah dan Pemerintahan Bangladesh

Sejarah awal Bengala ternyata gelap. Pada umumnya mereka percaya bahwa sekitar tahun 1000 sebelum Masehi suku Bang, termasuk orang Dravida didesak keluar dari lembah Gangga bagian atas oleh suku Indo Arya yang terus maju.

Kawasan baru yang diduduki oleh suku Bang kemudian dikenal sebagai Bengala. Selama abad ke-3 sebelum Masehi kekaisaran Maurya memperluas wilayahnya hingga meliputi kawasan itu, sedangkan Budhisme tersebar di bawah pemerintahan kaisar Asoka. Kemudian Bengala berada di bawah pengawasan kekaisaran Hindu Gupta.

Selama abad ke-9, dinasti Pala mulai memerintah. Pemerintahan selama 3 abad oleh raja-raja Pala dianggap sebagai periode klasik sejarah Bengala. Pada periode itu terjadilah pengembangan seni dan pembentukan suatu budaya Bengala yang jelas. Selama 6 abad dari abad ke-13 hingga abad ke-18,

Bengala berada di bawah pemerintahan Muslim. Pada periode ini Islam tersebar cepat di Bengala sehingga memberi wilayah itu pengaruh Islam yang lebih besar sampai saat ini. Namun, hingga sekarang Muslim Bengala pedusunan keturunan Hindu masih meneruskan praktik keagamaan Hindu kuno. Sebagian besar Muslim dan Hindu bahkan ikut berperan serta pada setiap festival keagamaan lainnya.

Pada abad ke-18 Bengala berada di bawah pengawasan Inggris, yang memerintah kawasan itu sebagai bagian dari kekaisaran India. Pada tahun 1947 lnggris Raya mengakhiri pemerintahannya di anak benua India.

India memperoleh kemerdekaannya, dan, atas desakan Liga Muslimin, dibentuklah negara Pakistan yang terpisah sebagai bagian dari anak benua itu, yaitu tempat terdapat mayoritas Muslim.

Bengala Timur, yang terletak dalam daerah kantung Bengala India, menjadi Pakistan Timur-yaitu bagian timur negeri baru itu. Pakistan Timur terpisah dari bagian Pakistan yang lebih besar-yaitu Pakistan Barat-oleh 1.600 km wilayah India.

Tahun-Tahun Awal

Satu-satunya perekat tempat Pakistan dapat bertumpu untuk mempertahankan persatuan kedua bagian negeri yang berjauhan itu adalah Islam. Namun, dalam 25 tahun agama saja terbukti tidak dapat Mengimbangi tugas sulit itu.

Pakistan berupaya menghapus pengaruh Hindu dari bahasa dan budaya Bengali serta mengacunya mengikuti garis Islam dengan memaksakan pemakaian bahasa Urdu, bahasa utama Pakistan Barat sebagai bahasa resmi seluruh Pakistan.

Persentase tinggi orang yang memerintah Pakistan Timur berasal dari Barat dan tidak dapat berbahasa Bengali. Pakistan Barat cenderung memperlakukan suku Bengali di Pakistan Timur dengan penghinaan dan sikap sombong.

Perang Saudara dan Kemerdekaan

Dalam pemilihan legislatif yang di selenggarakan pada tahun 1970, mayoritas kursi dimenangkan oleh Liga Awami Pakistan Timur, pimpinan Syekh Mujibur Rahman (Mujib), yang menuntut otonomi lebih besar bagi wilayah Timur.

Ketika pemerintah nasional mencegah calon-calon terpilih itu untuk menduduki kursinya dengan menunda pembukaan dewan pembuat undang-undang pada tahun 1971, maka pecahlah kerusuhan dan kekacauan lain di Pakistan Timur.

Semua itu ditindas dengan kejam oleh pasukan Pakistan Barat. Sheikh Mujib ditahan dan ditaksir 10.000.000 orang Bengali melarikan diri ke India. Insiden perbatasan antara Pakistan dan India akhirnya mengakibatkan perang yang pendek tetapi habis-habisan yang berakhir dengan kekalahan Pakistan Barat.

Pakistan Timur memenangkan kemerdekaannya sebagai Bangladesh, dengan Mujib menjadi perdana menteri pertama pada tahun 1972. Ia kemudian menjadi presiden bangsanya.

Peristiwa Penting Bangladesh

Bangladesh yang diamuk perang itu dihadapkan pada masalah ekonomi dan sosial yang amat besar. Perselisihan politik menambah kekacauan negeri itu. Pada tahun 1975 Presiden Mujib tewas ketika dilancarkan kup yang dipimpin oleh para perwira militer.

Serangkaian pemerintahan dalam keadaan bahaya berlangsung hingga tahun 1977, saat Jenderal Ziaur Rahman (Zia) memegang kepresidenan. Ia dipilih menjadi presiden pada tahun 1978, tetapi terbunuh pada percobaan kup militer pada tahun 1981.

Pada tahun 1982 Jenderal Hossein Mohammed Ershad Kepala Staf Angkatan Darat-memegang kendali pemerintahan Sebagai pre siden, kepala administrator undang-undang darurat, dan kepala Dewan Menteri.

Setelah penundaan berkali-kali, pemilihan untuk dewan pembuat undang-undang jatiya Sangsad yang diselenggarakan pada tahun 1986. Mayoritas kursi dimenangkan oleh Partai Jatiya yang pro-pemerintah, tetapi hasil pemilihan itu diperburuk oleh lawan Ershad, yang menuduh adanya penipuan dan ancaman terhadap pemilih.

Diulas oleh: P.P. KARAN, Ketua, Jurusan Geografi, Universitas Kentucky
Editor: Sejarah Negara Com

Pos terkait