Jalur perdagangan di Asia Tenggara sampai tahun 1500 Masehi

Jalur perdagangan di Asia Tenggara sampai tahun 1500 Masehi – Awal tarikh Masehi terjadi hubungan lalu lintas pelayaran dan perdagangan yang ramai antara negeri Cina dengan negeri di kawasan Asia Tenggara, Asia Selatan, Timur Tengah dan pantai Laut Tengah. Pada periode ini, baik di Cina maupun di Romawi merupakan zaman puncak kejayaan.

Barang Dagang Terkenal Awal Masehi

Di Cina berkuasa Dinasti Han (206 SM – 221 M), sedangkan di Romawi zaman Kaisar Oktavianus (31 SM – 14 SM). Barang- barang perdagangan yang terkenal sejak awal Masehi adalah sebagai berikut:

Bacaan Lainnya
  1. Kain kalikot, linnen, permadani, wangi-wangian dan batuan berharga yang diperoleh dari India.
  2. Emas, perak, beras, rempah-rempah, bulu burung indah, kulit binatang, cula badak dan lain-lain di peroleh dari Indonesia.
  3. Kain sutera, porselin, batu giok, kertas dam buah-buahan subtropis dibawa oleh pedagang Cina.
  4. Barang-barang kristal (dari gelas) dan alat-alat senjata dari besi dibawa pedagang Eropa.

Lalu lintas perdagangan antara Kekaisaran Romawi dengan India dan Cina, sejak awal Masehi menempuh dua jalur perdagangan, yaitu jalur darat Asia Tengah dan jalur laut di Asia Tenggara.

Peta Jalur perdagangan di Asia Tenggara
Peta Jalur perdagangan di Asia Tenggara

Jalan sutera

Para pedagang dan kalifah yang menempuh jalan darat di Asia Tengah menggunakan kendaraan unta dan kuda. Jalan darat Asia Tenggara ini disebut juga jalan sutera. Karena barang-barang niaga yang utama adalah kain sutera.

Sutera Tiongkok sangat halus dan terkenal di seluruh dunia. Pada zaman itu, bangsa Cina adalah satu-satunya bangsa yang ahli membuat sutera. Mereka melewati jalan sutera ke negara India, Iran, Turki, dan bahkan sampai ke Eropa (Romawi) dengan situasi dan kondisi seperti di bawah ini:

  1. Perjalanannya memakan waktu yang lama sampai berbulan-bulan.
  2. Di tengah jalan menghadapi banyak bahaya, sebab melalui gunung-gunung yang tinggi dan tebing terjal.
  3. Seringkali diganggu oleh kaum perampok.
  4. Menggunakan alat angkut berupa kuda dan unta.
  5. Pusat-pusat persinggahannya adalah Chang An, Lhasa, Karakorum, Patali putra, Khotan, Kashgar, Tashkend, dan Ktesiphon.

Baca juga: Perubahan yang terjadi akibat hubungan dagang Nusantara

Kendala Jalur Perdagangan Laut

Sedangkan untuk jalur perdagangan laut digunakan bila barang-barang dagangan yang berat dan memerlukan banyak ruangan. Jalur laut dilakukan melalui jalur laut di Asia Tenggara. Berbagai kendala yang dihadapi jalur perdagangan laut adalah seperti berikut:

  1. Pedagang berlayar dengan menggantungkan pada arah angin, sehingga perjalanannya memakan waktu yang lama. Resiko yang dihadapi sangat berat seperti ditimpa angin topan dan bajak laut.
  2. Menggunakan alat angkut perahu atau kapal.
  3. Pusat-pusat persinggahannya misalnya: Kanton, Malaka, Sri Lanka, Kalikut, Gujarat dan Alexandria.

Sedemikian susah dan berat resiko perjalanan perdagangan kala itu.

Berikutnya: Hubungan dan peranan pusat-pusat perdagangan di sekitar Laut Tengah

Pos terkait