Kekaisaran Romawi Kuno

Kekaisaran Romawi Kuno – Pada zaman Romawi Kuno, pemerintahan didasarkan pada Kekaisaran. Kaisar-kaisar yang pernah berkuasa dan terkenal adalah: Augustus, Nero, Vespasianus dan Konstantin Agung.

Berdasarkan dari berbagai sumber yang pernah saya baca, marilah kita bahas kelebihan dan kekurangan masing-masing Kaisar.

Bacaan Lainnya
puing pasar Romawi Kuno
Puing pasar Romawi Kuno di Leptis Magna

Kaisar Augustus (27 – 14 SM)

Pada masa kaisar Augustus, Romawi mencapai pundak kejayaan. Kekuasaan bersifat mutlak (absolut). Misalnya imperator, tribun, senat dan pontifek maksimus (pemimpin agama tertinggi) memegang peranan penting.

Pada masa kekaisaran ini dilakukan berbagai usaha-usaha sebagai berikut:

  • Memperluas wilayah meliputi daerah dari Persia sampai Eropa Barat. Kota dagang yang dikuasai di Laut Tengah adalah Genoa, Venesia, Sydon, Tyrus, Iskandariyah dan Lisabon.
  • Merintis perdagangan dengan Tiongkok melalui Asia Tenggara (Jalan Sutera) dan Laut Indid (Jalan emas).
  • Memulihkan ketenteraman dan kemakmuran.
  • Memajukan ilmu pengetahuan dan kesenian. Ahli sastra yang terkenal saat itu ialah: Horituus, Ovidius dan Vergilius.
  • Membangun gedung-gedung yang indah dengan pola Hellenistik.
  • Membangun jalan raya tang bagus dan teratur dari segala penjuru kota Roma dan kota-kota lain. Sehingga ada pepatah “Banyak jalan menuju ke Roma”.

Akhir kekuasaan Augustus adalah saat terjadi pemberontakan dari suku German yang dipimpin Herman. Dalam pemberontakan ini, banyak tentara Romawi yang terbunuh di hutan Teutoburger.

Pasukan Romawi saat itu dipimpin Varus. Karena kekalahannya, Varus akhirnya bunuh diri. Akibat pemberontakan itu, Varus bersikap kejam terhadap suku German. Orang Herman (suku German) yang merasakan pendidikan militer Romawi, juga atas ulah Varus membalas sikap Varus.

Setelah Kaisar Augustus meninggal, penggantinya seperti Tiberius dan Claudius bersikap lemah. Akibatnya, suku German banyak melakukan pemberontakan.

Oleh karena itu, pada pertengahan abad pertama Masehi didirikan dinding benteng sebagai batas antara Sungai Rijn dan Donau. Tujuannya untuk menanggulangi serbuan orang-orang German. Dinding tersebut disebut “Limes”.

Octavianus Augustus Kaisar Romawi Kuno 1 1
Octavianus Augustus Kaisar Romawi Kuno 1 1

Kaisar Nero (54 -68 M)

Agama Kristen pada mas ini sudah berkembang sampai ke Romawi. Kaisar Nero sangat kejam terhadap pengikut agama Kristen. Mereka difitnah dan dituduh membakar kota Roma, padahal yang membakarnya adalah Kaisar Nero sendiri. Akibatnya, orang Kristen banyak yang ditangkap dan dibunuh.

Untuk menghindari kekejaman Kaisar ini, banyak orang Kristen membuat persembunyian berupa gua-gua besar di dalam tanah di kota Kumba. Tak lama kekejaman kaisar ini ditentang oleh Gubernur Syiria yang bernama Vespasianus, dengan mengadakan kudeta.

Kaisar Vespasianus (69 – 76 M)

Kaisar Vespasianus berhasil memadamkan pemberontakan Yahudi dan Batoa. Situasi negara menjadi tenang. Setelah dia meninggal, penggantinya merupakan kaisar yang lemah.

Misalnya, Titus, Domitianus, Hadrianus dan Deocletianus. Kaisar tersebut semula sangat benci terhadap agama Kristen, tetapi akhirnya mengikutinya.

Baca juga: Kepercayaan dan kebudayaan Romawi kuno

Konstantin Agung

Pada masa ini, agama Kristen mendapatkan perhatian dari sang kaisar. Pada tahun 313 M dia mengeluarkan Ediet Milano, isinya kaisar tidak akan mengganggu umat Kristen.

Meskipun Kaisar belum memeluk agama ini, namun orang Kristen diberi hak istimewa, yaitu:

  • Imam dan gereja dibebaskan dari pajak.
  • Istana Lateran diberikan sebagai gereja.
  • Dibangun gereja Santo Pieter.
  • Hukum salib dihapus dan menentukan hari Minggu sebagai hari libur.
  • Banyak orang Kristen memperoleh jabatan tinggi.

Pada masa pemerintahan Konstantin Agung, ibu kota dipindahkan ke Bizantium (Konstantinopel). Pemindahan ini bertujuan menguntungkan segi politik, ekonomi dan militer.

Akibat yang timbul adalah sebagai berikut:

  1. Konstantin menjadi pusat Kristen yang baru.
  2. Terjadi perpecahan antara Kristen Romawi dan Kristen Yunani.
  3. Kerajaan Romawi pecah menjadi dua bagian, yaitu Romawi Barat yang berpusat di Roma dan Romawi Timur yang berpusat di Konstantinopel.

Kerajaan Romawi Barat

Pada tahun 467 M, kerajaan Romawi barat mendapat serangan dari Odoaker dan ras Germani. Setelah keturunan Odoaker berkuasa, kerajaan Romawi Barat dipisahkan dari Roma, sebagai negara gereja dan kemudian diberi nama Italia.

Romawi Timur masih tetap berlangsung sampai tahun 1453 M. Pada masa pemerintahan Kaisar Yustianus, kerajaan Romawi Timur mencapai pndak kejayaan. Usaha-usaha yang dilakukan sang pemimpin adalah:

  1. Ia ingin mewujudkan persatuan Romawi seperti zaman Kaisar Augustus.
  2. Kasar berusaha mempertahankan Bizantium dari ekspansi Islam.
  3. Ia membangun gereja Ayosophia. Tahun 1453 gereja tersebut dijadikan masjid oleh orang Islam. Sekarang bangunan itu menjadi museum.
  4. Yustianus juga membangun peradaban baru (perpadan peradaban Barat dan Timur) yang disebut kebudayaan Bizantium.
  5. Ia juga menyusun kodifikasi hukum yang terkenal dengan sebutan Corpus Yuris Civils. Hukum ini berfungsi sebagaimana hukum perdata.

Baca juga: Pergantian zaman Romawi Kuno

Kemunduran Kerajaan Romawi Timur

Setelah Kaisar Yustianus meninggal, kerajaan Romawi Timur mengalami kemunduran. Tahun 1453, Konstantinopel dikuasai oleh orang Islam.

Pos terkait