Perang Phunesia perluasan wilayah Romawi

Perang Phunesia perluasan wilayah Romawi – Setelah Roma berhasil melawan ancaman orang Etruria dan Galia, perhatian ditujukan untuk menguasai Italia. Bangsa Roma ingin mewujudkan Latten Late (persatuan seluruh Italia).Pada tahun 300 SM, Italia Tengah dan Etruria berhasil diduduki. Tahun 272 SM Italia Selatan juga ditundukkan, walaupun dibantu oleh rakyat Yunani.

Romawi merasa belum puas dengan kemenangan tersebut. Sasaran berikutnya adalah Sicillia yang terkenal sebagai daerah gandum. Pada waktu itu yang berkuasa di Laut Tengah sebelah barat adalah Kartago (Tubisia). Kartago didirikan oleh bangsa Phunesia. Terjadilah perang yang disebut Perang Phunesia. Perang ini berlangsung tiga kali, yaitu perang Phunesia I, II dan III.

Bacaan Lainnya

Baca juga: Perang saudara di Romawi

Perang Phunesia I

Pada perang Phunesia I (264-241 SM), Kartago kalah dan menyerahkan kekuasaan kepada Romawi. Kartago harus membayar pampasan (kerugian perang).

Perang Phunesia

Perang Phunesia II

Pada Perang Phunesia II (218-201 SM), berkali-kali Romawi terdesak. Jenderal Hannibal dari Kartago berhasil masuk Italia dari arah utara melalui Spanyol dan Perancis Selatan. Walaupun tentara Romawi dapat dihancurkan di Cannae, tetapi lambat laun Hannibal terdesak dan sebaliknya tentara Romawi berhasil mendarat di Kartago.

Pada tahun 202 SM Hannibal dikalahkan di dekat Zama oleh Jenderal Cornelis Scipio dariRomawi. Akibat kekalahan tersebut, Kartago harus menyerahlan seluruh armada dan daerah yang ada di luar Afrika kepada Romawi.

Baca juga: Kekaisaran Romawi Kuno

Perang Phunesia III

Perang Phunesia III (149-146 SM), berlangsung di Kartago. Kota tersebut berhasil dihancurkan oleh Jenderal Scipio.

Akibat perluasan wilayah tersebut, terbentuklah Imperium Romanum dan muncul 3 tokoh yaitu: Pompeyus, Crasus dan Yulius Caesar. Ke-3 tokoh ini mempunyai keberhasilannya masing-masing. Keerhasilan tersebut adalah:

Pompeyus berhasil menundukkan Macedonia pada tahun 197 SM, Syiria dan Mesir pada tahun 190 SM.

Crasus berhasil memadamkan pemberontakan Budak Spartakus. Yulius Caesar berhasil mengadakan perluasan wilayah (ekspansi) ke Galia (Perancis).

Baca juga: Kepercayaan dan kebudayaan Romawi kuno

Akibatnya tuan tanah juga muncul, sehingga para petani menjadi terdesak dan pergi ke kota untuk mengadu nasib (urbanisasi). Usaha-usaha untuk memulangkan para petani ke desa-desa dilakukan oleh Tribun, yaitu Tiberus (133 SM) dan Gajus (121 SM).

Usaha tersebut mengalami kegagalan, sebab golongan optimat merintanginya dengan tujuan mendapatkan dukungan golongan proletar dalam Dewan Rakyat. Terjadilah pertentangan antara golongan optimat dengan rakyat, yang kemudian berkembang menjadi perang saudara di Romawi. Perang saudara yang berlangsung 4 kali inilah yang akhirnya mengubah bentuk negara menjadi kekaisaran.

Pos terkait