Sejarah Negara Suriah

Sejarah Negara SuriahSURIAH, republik di bagian timur Laut Tengah, Asia Barat daya; berbatasan dengan Turki (utara), Irak (timur), Yordania (selatan), Israel (barat daya), Libanon dan Laut Tengah (barat).

  • Luas: 185.180 km2.
  • Penduduk 12.210.000 (1989).
  • Kepadatan penduduk: 66/km2.
  • Agama: Islam (89,6%); Kristen (89%); lain-lain (1,5%).
  • Bahasa: Arab, Kurdi, Armenia, dan Suriah.
  • Ibu kota: Damascus.
  • Satuan mata uang: Pound Suriah (LS).

Kilas Sejarah

Keadaan geografi merupakan faktor yang sangat menentukan dalam sejarah Sunah, negeri yang sudah dihuni manusia sejak Zaman Batu. Karena terletak di persilangan jalur perdagangan dan militer antara Laut Tengah, Mesopotamia, dan Mesir, maka Suriah menjadi sasaran penyerbuan dari negara-negara tetangganya.

Bacaan Lainnya

Penyerbuan pertama dilakukan oleh orang Amori (3.000 SM), yang disusul oleh orang Kanaan (Fenisia), Aram, Yahudi, Hittit (2000 SM), Mesir, Assyria (abad ke-8 SM), Persia (abad ke-6 SM), Iskandar Agung (332 SM), Roma (64-63 SM), Arab (635 M), Turki (1517), dan Perancis (1920). Suriah baru merdeka tahun 1944.

Sejak Israel berdiri (1948) dan menduduki Dataran Tinggi Golan di bagian barat daya (1967), Suriah beberapa kali terlibat perang terbuka (bersama negara-negara Arab) melawan Israel, sampai gencatan senjata antara kedua negara tercapai pada tahun 1982.

Pada tahun 1976, sekitar 30.000 tentara Suriah menyerbu Libanon untuk menengahi perang saudara yang berkecamuk di negeri itu dan untuk memadamkan perlawanan gerilyawan Palestina dan milisi Kristen.

Peta Suriah
Peta Suriah

Kunjungi Peta Suriah atau di Google map

Menara benteng Halep
Menara benteng Halep (Allepo) di Suriah, dibangun pada tahun 1406 pada masa Sultan Faraj ibn Barquq (Sultan Mameluk)
Benteng Allepo di utara Suriah
Benteng Allepo di utara Suriah, dipugar dengan ukuran yang lebih luas pada abad ke-16 setelah kehancurannya pada abad ke-12.
Benteng Chevaller
Suriah kaya akan bangunan kuno abad pertengahan. Tampak Benteng Chevaller yang dibangun pada abad ke-12, terletak antara kota Tartus dan Homs.

Fisiografi Suriah

Suriah memiliki pemandangan alam yang berbeda-beda. Di bagian barat, termasuk bagian utara Pegunungan Levant, tanahnya subur, dan curah hujan melebihi 380 mm per tahun. Daerah di bagian utara mencakup sebagian besar daerah stepa ”Fertile Crescent” yang membentang dari Laut Tengah sampai ke Mesopotamia (al-Jazirah). Di bagian tengah dan tenggara terdapat Gurun Suriah, bagian dari Gurun Arab.

Bagian barat Suriah mirip sekali dengan Negara Libanon. Dataran pantai Laut Tengah di manamana sempit, kecuali di bagian paling selatan, di mana terdapat sebuah dataran rendah, yaitu Lembah Tarabulus-Hims (Tripoli-Homs), yang memisahkan Gunung Libanon dari Pegunungan Ansariyah, sebuah pegunungan yang membentang ke arah utara ke perbatasan Turki dekat Antakya (Antiokia kuno) pada ketinggian 900 – 1.200 m.

Di timur Pegunungan Jabal al Ansariyah, terletak Depresi Ghab, sebuah lembah yang merupakan bagian dari lembah retak besar Laut Mati – Teluk Aqaba; depresi yang berawa-rawa itu telah diairi dan direklamasi. Nahr al-Asi (Sungai Orontes), yang berhulu di Libanon, mengalir lewat Depresi Ghab menuju Turki.

Di timur sungai itu terletak Jabal Zawiye, bagian tepi plato stepa dan Gurun Suriah, dengan ketinggian rata-rata 600 m. Gurun dan stepa itu membentang ke arah timur Sungai Eufrat yang masuk dari Turki dan melewati Suriah mulai dari Jarabulus sampai ke Abu Kamal; caban gnya yang paling besar di Suriah adalah Sungai Khabur. Gurun itu berbatu-batu dan mempunyai jaringan wadi yang dangkal.

Perbatasan barat daya Suriah dengan Libanon bertepatan dengan puncak Pegunungan Sharqi (Pegunungan Anti Libanon) dan Pegunungan Shaykh (Gunung Hermon) pada ketinggian rata-rata 2.000 m lebih. Gunung Hermon itu sendiri mencapai 2.814 m.

Sungai-sungai yang muncul dari pegunungan ini mengairi lembah-lembah dan oase-oase pada tepi gurun itu. Oase yang terbesar adalah oase Ghutah dan oase Damascus, yang diairi oleh Sungai Barada dan Sungai Awadji.

Gurun dan stepa Suriah yang monoton itu dipotong oleh beberapa pegunungan yang rendah, yang membentang ke arah timur laut sampai ke Palmyra dan Sungai Eufrat. Di selatan, daerah perbukitan vulkanis Jabal ad-Duruz mencapai ketinggian 1.801 m. Di antara perbukitan itu dan Pegunungan Shaykh terletak dataran Hauran (Bashan), yang berbatu-batu tetapi subur.

Iklim Suriah

Suriah mengalami iklim Laut Tengah yang ekstrem dengan pengaruh gurun di bagian timur dan selatan. Kira-kira sepertiga wilayah Suriah menerima lebih dari 125 mm hujan per tahun; tetapi di sebelah barat dari jalur yang melewati As-Suwayda, Damascus, Hims, Hamah dan Halab (Aleppo), dan di utara Ar-Raqqah dan Al-Hasakah, curah hujan rata-rata 250-375 mm per tahun.

Daerah pegunungan yang tinggi dan daerah pantai menerima lebih dari 750 mm. Musim hujan berlangsung dari September hingga Mei, dan hujan paling lebat turun dari bulan Desember hingga Maret.

Daerah pertanian di negara suriah
Daerah pertanian pada ladang bertingkat (teras) dan beririgasi di Kota Hama, Suriah. Di daerah ini curah hujan sangat kecil sehingga pengairan mutlak diperlukan.

Di pantai, musim dingin sangat lembut, dengan suhu siang hari mencapai 15° – 20°C kecuali kalau diserang angin dingin, tetapi ini jarang terjadi. Pada musim dingin, suhu di pedalaman lebih dingin (-5°C – 10°C), sedang suhu di pegunungan dapat turun sampai di bawah titik beku dan salju dapat turun dengan lebat. Di gurun sering juga turun salju.

Pada musim panas, suhu di pedalaman sering mencapai 40°C. Daerah pantai dan pegunungan lebih dingin, tetapi di mana-mana musim panas merupakan suatu masa kekeringan dan langit hampir tanpa awan.

Flora dan fauna Suriah

Gurun Suriah tidak terlalu kering untuk kehidupan tumbuh-tumbuhan. Pada musim semi, gurun itu tampak cerah dengan bunga-bunga liar yang berwarna-warni, tetapi ini tidak lama. Rumput-rumputan juga tumbuh sedikit, tetapi cukup untuk biribiri, kambing dan unta.

Suriah bagian barat ditumbuhi perdu yang pendek di sana-sini, dan hutannya ditumbuhi pohon ek, pinus, cedar, zaitun liar, dan cypress (semacam cemara). Hutan lindung yang paling baik terdapat di Pegunungan Ansariyah.

Gazele masih dapat ditemukan di gurun bersama dengan kelinci, rubah, dan binatang pengerat (rodent). Bagian pedalaman pegunungan sering didatangi kucing liar, serigala, babi liar, dan bahkan beruang. Unggas liar dari bermacam-macam jenis hidup di daerah rawa-rawa di sekitar danau tertentu. Di danau yang besar dan sungai, terdapat ikan trout dan jenis-jenis ikan air tawar lainnya.

Penduduk Suriah

Penduduk Suriah diperkirakan berjumlah sekitar 12,2 juta, dengan kepadatan sekitar 66 orang/km2 dan pertambahan rata-rata 3,8 persen per tahun. Jumlah penduduk perkotaan seimbang dengan jumlah penduduk pedesaan. Daerah paling padat penduduknya adalah bagian barat dan timur laut, terutama daerah sepanjang sungai.

Mayoritas penduduk Suriah termasuk kelompok etnis Arab (89%). Di antara kelompok minoritas, orang Kurdi merupakan kelompok terbesar (6,3 %); selebihnya termasuk kelompok etnis Armenia, Turki, Yahudi, Badui, dan lain-lain.

Bahasa resmi di negeri ini adalah bahasa Arab. Pemakaian bahasa Arab secara lisan di seluruh negeri ini sangat seragam; perbedaan kecil hanya ada antara satu daerah dengan daerah lainnya serta antara umat Islam dan umat Kristen. Umumnya, masyarakat pemakai bahasa bukan-Arab (Kurdi, Armenia, Turki, Suriah, dan lain-lain) dapat memahami bahasa resmi tersebut.

Sekitar 90 persen penduduk Suriah beragama Islam; di antaranya sebagian besar menganut aliran Sunni, sedangkan yang lain menganut aliran ‘Alawites, Druze, Syiah. dan lain-lain. Umat Kristen (89%) juga terbagi atas beberapa gereja.

Wajib belajar sudah lama diterapkan di m. geri ini bagi anak-anak berusia 7 tahun ke atas. Tetapi dari seluruh penduduk berusia 15 tahun ke atas, lebih dari separuh masih buta aksara. Kini di negeri ini terdapat 8.945 sekolah dasar, 1.810 sekolah menengah, dan 80 perguruan tinggi.

Pendidikan tingkat dasar diberikan kepada anak-anak berusia 5-12 tahun, dan pendidikan tingkat menengah diberikan kepada anak-anak berusia 12-18 tahun.

Pemerintahan Suriah

Suriah adalah sebuah negara republik. Menurut Konstitusi 1973, kuasa legislatif di negeri ini dipegang oleh Dewan Rakyat. yang anggota-anggotanya (195 orang) dipilih untuk masa bakti 4 tahun oleh semua warga negara berusia 18 tahun ke atas.

Kepala negara adalah presiden yang dipilih untuk masa bakti 7 tahun oleh para anggota partai yang menguasai mayoritas kursi dalam Dewan Rakyat. Ia juga memegang kekuasaan tertinggi atas pemerintahan yang dijalankan oleh sebuah kabinet di bawah pimpinan seorang perdana menteri.

Kecuali Partai Komunis, semua partai politik yang ada di negeri ini membentuk satu koalisi (Front Progresif Nasional). Sejak tahun 1973, Partai Ba’th berhasil merebut mayoritas kursi dalam Dewan Rakyat.

Perekonomian Suriah

Ekonomi Suriah bertumpu pada sektor pertanian dan industri. Angkatan kerjanya paling banyak diserap oleh sektor pertanian.

Daerah yang paling subur di negeri ini adalah daerah stepa di bagian barat dan utara, yang dapat ditumbuhi gandum dan barley tanpa irigasi. Daerah sekitar oase Damascus dan sepanjang 3. Eufrat juga subur dan dapat ditumbuhi berbagai jenis tanaman.

Bendungan Al-Thawra
Bendungan Al-Thawra di Sungai Eufrat dengan Waduk Assad, selesai dibangun tahun 1974.

Di samping padi-padian, tanaman yang paling banyak dibudidayakan adalah sayur-sayuran, anggur, dan buah-buahan lainnya. Di Distrik Ladhiqiyah banyak ditanam tembakau untuk ekspor.

Sebagian hasil pertanian dapat diekspor. Hasil padi-padian dan tembakau, misalnya, sebagian dapat diekspor, kendati nilainya kecil. Tetapi hasil pertanian yang terpenting untuk ekspor adalah kapas; sedang hasil buah-buahan, kecuali anggur, semuanya digunakan terutama untuk kebutuhan dalam negeri; demikian juga hasil sayur-sayuran.

Pemeliharaan ternak, terutama kambing dan domba, merupakan salah satu mata pencaharian penting di gurun dan daerah stepa. Tetapi usaha ini hanya berpotensi kecil untuk ekspor.

Di luar minyak, hanya sedikit bahan mineral penting yang terdapat di Suriah; yang terpenting di antaranya adalah fosfat. Tetapi cadangan minyaknya diperkirakan mencapai 1,5 milyar barel, sebagian besar terdapat di bagian timur laut (Swaydah, Karachuk, dan Ramaylan).

Penambangan minyak dilakukan secara besar-besaran. Pada tahun 1985, misalnya, produksi minyak Suriah tercatat sebesar 63,1 juta barel. Hasilnya disalurkan dengan pipa ke Homs untuk penyulingan dan ke Tartus untuk ekspor.

Proyek industri modern Suriah kebanyakan berada di sekitar Damascus, Haleb (Aleppo), dan Homs. Industri terpenting adalah tekstil, gelas, gula, semen, pupuk, aspal, sabun, dan bahan pangan. Kerajinan perak tradisional dan perabot rumah tangga bertatahkan hiasan, masih hidup di Damascus dan Haleb.

Industri pariwisata Suriah berkembang dengan obyek wisata utama berupa tempat-tempat bersejarah dan reruntuhan bangunan tua, seperti yang ada di Palmyra.

Neraca perdagangan luar negeri Suriah tidak seimbang, dan negeri ini menderita defisit perdagangan, sehingga ekonominya sangat tergantung pada bantuan luar negeri. Pada tahun 1985, misalnya, nilai impor lebih dari dua kali nilai ekspor.

Barang ekspor utama Suriah adalah minyak mentah dan gas alam, bahan kimia, tekstil, bahan makanan dan minuman, serta tembakau; sedang barang impor utama adalah minyak mentah dan gas alam, biji-bijian penghasil minyak nabati, dan hasil tanaman lainnya, bahan pangan, mesin-mesin dan alat transportasi, bahan bangunan, bahan kimia, dan kertas.

Rekan dagang utama Suriah adalah negara-negara Arab tetangganya, Italia, Rumania, Uni Soviet, Perancis, Jerman Barat, Libya, Amerika Serikat, dan Inggris. Fasilitas angkutan di Suriah telah maju. Jalan raya telah banyak bertambah dan kini mencapai 26.652 km (80% diberi lapisan keras). Sebuah jaringan jalan raya yang bagus menghubungkan kota -kota bagian barat dengan Tripoli dan Beirut di Libanon.

Damascus dihubungkan dengan Dayraz-Zawr dan ar-Rutbah dengan sebuah jalan gurun yang hampir sepanjang tahun dapat digunakan. Jalan kereta apinya sepanjang lebih dari 2.000 km dihubungkan dengan jalan kereta api Turki, Libanon, Irak, dan Yordania.

Pelabuhan utama Latkia sangat sibuk, terutama untuk impor minyak. Hubungan udara luar negeri menggunakan bandara internasional di Damascus, dan penerbangan dalam negeri menghubungkan Damascus dengan Haleb. al-Qamishli, Latkia, Dayr az-Zawr, dan Tudmur.

Baca juga: Sejarah Negara Sri Lanka

Pos terkait