5 jenis angin lokal dan pola umum curah hujan di kepulauan Indonesia

Angin lokal

Di Indonesia angin musim pada bulan Juli melahirkan angin lokal di beberapa tempat dalam wilayah negara Indonesia, yaitu sebagai berikut:

1. Angin Bohorok

Bertiup di daerah Bohorok Sumatra Utara. Angin ini merupakan bagian dari angin musim Barat Daya yang melintasi Bukit Barisan menjadi angin jatuh panas yang kering di lereng sebelah timur, merusak temb*kau.

2. Angin Kumbang

Bertiup di daerah Tegal – Cirebon. Merupakan bagian dari angin musim tenggara setelah melalui deretan gunung-gunung di Jawa Tengah.

3. Angin Gending

Bertiup di Pasuruan, Jawa Timur, dan juga bagian dari angin musim Tenggara.

4. Angin Brubu

Bertiup di Ujungpandang, yang merupakan angin musim Tenggara yang meluncur dari Gunung Lompobatang.

5. Angin Wawbraw

Bertiup di pulau Biak, Irian Jaya, juga merupakan angin musim tenggara yang datang ke daerah itu setelah menuruni lereng utara Pegunungan Jaya Wijaya.

Anemometer alat pengukur kecepatan angin
Anemometer alat pengukur kecepatan angin

Pola umum curah hujan di kepulauan Indonesia

1. Jumlah hujan setiap bulan lebih banyak di pantai barat daripada di pantai timur.

2. Pulau Jawa, Bali, NTB dan NTT adalah deretan pulau yang hanya dipisah-pisahkan satu sama lainnya dengan selat-selat yang sempit, sehingga pantai barat untuk gugusan pulau-pulau ini adalah Jawa Barat. Jelas bahwa daerah yang curah hujannya terbanyak adalah Jawa Barat dan makin ke timur semakin kering.

3. Selain bertambahnya curah hujan dari timur ke barat, curah hujan juga bertambah sesuai dengan ketinggian di atas permukaan laut (dari dataran rendah ke pegunungan). Jumlah terbesar adalah pada ktinggian antara 60 meter – 900 meter di atas permukaan laut.

4. Di daerah pedalaman semua pulau, hujan juga jatuh pada musim pancaroba (peralihan dari musim penghujan ke musim kemarau dan sebaliknya). Selain di pedalaman pulau-pulau juga di daerah-daerah rawa besar.

5. Bulan curah hujan maksimum sesuai dengan letak Daerah Konvergensi Antar Tropik (DKAT) yaitu daerah dengan suhu udara sekitarnya tertinggi. Daerah ini disebut pula ekuator termal. Sesuai dengan perjalanan matahari di antara garis balik selatan (tropic of Capricorn) dan garis balik utara (tropic of Cancer) letak DKAT ini juga berpindah-pindah.

6. Saat mulai turunnya hujan yang juga bergeser dari barat ke timur :

  • Pantai barat Pulau Sumatra sampai ke Bengkulu, mendapat hujan terbanyak pada bulan Nopember.
  • Lampung – Bangka, yang letaknya sedikit ke timur mendapat hujan terbanyak pada bulan Desember.
  • Jawa Utara, Bali, NTB, dan NTT pada bulan Januari – Pebruari (letaknya lebih ke timur lagi).

7. Sulawesi Selatan bagian timur. Sulawesi Tenggara dan Maluku Tengah musim hujannya berbeda, yaitu Mei – Juni, justru pada waktu bagian lain dari kepulauan Indonesia musim kering. Batas rezim hujan Indonesia Barat dan rezim hujan Indonesia timur terletak kira-kira pada lintang 120 derajat Bujur Timur.

Baca selanjutnya: Penyebaran daerah hujan dan musim di Indonesia

Pos terkait