5 kepribadian Usman bin Affan yang pantas menjadi teladan

1. Usman bin Affan orang yang Dermawan

Usman adalah sosok pribadi yang kaya raya dan suka mendermakan hartanya untuk kejayaan Islam. Kedermawanan Usman misalnya, suatu ketika Rasulullah mengerahkan bala tentaranya saat perang Tabuk, khalifah Usman rela mendermakan 940 ekor unta, 60 ekor kuda, dan 10.000 dinar.

Diterangkan dari Abdurrahman bin Samurah, dia berkata : “Usman bin Affan menemui Nabi Muhamad untuk menyerahkan seribu dinar ketika beliau menyiapkan pasukan perang yang sedang menghadapi masa paceklik.

Bacaan Lainnya

Usman menyerahkan uang itu, dan beliau bersabda: “Usman tidak akan melarat karena apa yang dikerjakannya setelah hari ini”, beliau mengucapkan hingga beberapa kali. Dan masih banyak lagi peristiwa yang ia tidak segan-segan mendermakan kekayaannya demi keagungan agama Islam.  

2. Usman bin Affan Orang yang Adil

Selain seorang yang dermawan, Usman juga orang yang adil, sebagaimana yang diceritakan dari Abul Furat dia berkata : “Usman berkata kepada budaknya, karena aku pernah menjewer telingamu, maka kini jewerlah telingaku.”

Karena budaknya itu hanya memegang telinga Usman, maka Usman berkata : “Jewerlah yang keras, karena hanya sekedar hukuman setimpal di dunia, bukan hukuman setimpal di akhirat.”

Demikianlah keadilan Usman hingga kepada dirinya sendiri pun ia bersedia untuk diadili walau oleh seorang budak.

3. Usman bin Affan orang yang Sederhana

Usman adalah orang yang kaya raya, berlimpah harta, walau demikian dia tidak hidup dalam kemewahan, dia hidup dalam kesederhanaan. Diriwayatkan dari Abdul Malik bin Syadat, dia berkata : “Aku pernah melihat Usman bin Affan berkhutbah di atas mimbar pada hari Jum’at, kain ikat kepalanya juga ada yang robek.”

Hal demikian dilakukan juga oleh Usman bin Affan ketika dia telah menjadi khalifah.

4. Usman bin Affan seorang Diplomat ulung

Pada bulan Zulqa’dah tahun 6 H, Rasulullah bersama 1.400 kaum muslimin berangkat ke Mekah untuk menunaikan umrah. Ketika sampai di Hudaibiyah Rasulullah dan kaum muslimin dihadang oleh kaum kafir Quraisy.

Dengan kejadian tersebut Rasulullah mengutus Usman bin Affan untuk menemui kaum kafir Quraisy, guna menjelaskan maksud kedatangan kaum muslimin ke Mekah.

Tapi kaum quraisy tidak percaya begitu saja, sehingga antara Usman dan perwakilan dari kaum kafir terjadi perdebatan yang sangat seru dan alot. Hingga tersebar berita di antara kaum muslimin bahwa Usman dianiaya dan dibunuh.

Mendengar berita tersebut umat Islam bersumpah setia untuk memerangi kaum kafir Quraisy sampai darah penghabisan. Namun ternyata berita tentang terbunuhnya Usman bin Affan tidak terbukti.

Karena Usman kembali dalam keadaan sehat dan membawa hasil perjanjian antara kaum muslimin dan kafir Quraisy yang sangat cemerlang. Hasil perjanjian tersebut disetujui oleh Rasulullah.  

5. Usman bin Affan orang yang Ramah dan sabar

Kepribadian Usman bin Affan yang ramah dan sabar ini disalahgunakan oleh para musuh atau rakyat yang tidak suka dengan pemerintahannya. Beliau mengalami penganiayaan dan bahkan rumahnya dibakar.

Peristiwa tragis ini puncaknya terjadi pada akhir hayatnya, hingga beliau wafat dengan terbunuh.   Itulah kelima kepribadian Usman bin Affan yang tentunya patut menjadi teladan bagi kita sebagai kaum muslimin.

Baca juga: Akhir hayat Usman Bin Affan

Pos terkait