7 jenis sejarah dan macamnya dibahas tuntas

Jenis sejarah – Sejarah sebagai suatu ilmu pengetahuan mencatat berbagai peristiwa atau kejadian yang telah terjadi pada masa lampau dalam lingkup kehidupan manusia. Peristiwa-peristiwa atau kejadian-kejadian masa lalu dapat diklasifikasikan ke dalam beberapa macam.

Akibatnya, pembahasan lebih terfokus pada suatu masalah, meskipun pembahasannya sulit meninggalkan masalah-masalah lainnya. Menurut jenisnya sejarah terbagi menjadi 7 (tujuh), yaitu sebagai berikut:

1. Jenis sejarah lokal

Jenis sejarah lokal mengandung suatu pengertian bahwa suatu peristiwa yang telah terjadi hanya meliputi sutu daerah dan tidak menyebar ke daerah lainnya. Peristiwa tersebut muncul hanyalah untuk daerah yang bersangkutan. Misalnya sejarah lokal tentang Jakarta, Yogyakarta, Sumatra Utara, Sulawesi Selatan, Kalimantan Timur, Bali dan lain sebagainya.

Sejarah tentang suatu daerah memuat masalah awal suatu daerah tersebut seperti asal-usul daerah bersangkutan hingga sampai kepada perkembangan daerah itu pada masa berikutnya. Dalam sejarah lokal akan muncul tokoh-tokoh lokal yang memperjuangkan daerahnya dan bahkan hingga kini tokoh- tersebut menjadi kebanggaan daerah bersangkutan.

Sebagai contoh : perjuangan Sultan Hasanuddin dari Kerajaan Gowa Makassar. Nama dan jasa perjuangan Sultan Hasanuddin sangat melekat pada masyarakat Sulawesi Selatan.

Sultan Hasanuddin

Lebih jauh mengenai Sultan Makassar silahkan baca di: Ayam jantan dari timur

Begitu pula dengan tokoh-tokoh daerah lainnya, tidak akan pernah pudar di hati masyarakatnya. Bahkan masyarakat memiliki kebanggaan terhadap tokoh-tokoh pejuang dari daerahnya.

2. Jenis sejarah Nasional

Peristiwa G 30 S PKI
Peristiwa G 30 S PKI

Jenis sejarah Nasional mengandung suatu pengertian bahwa suatu peristiwa yang telah terjadi mencakup kawasan lebih luas dari sejarah lokal. Sejarah Nasional meliputi suatu peristiwa yang terjadi dalam suatu negara dan dapat mempengaruhi kehidupan bangsanya dalam berbagai sektor, seperti politik, ekonomi, sosial, budaya dan sebagainya.

Sebagai contoh Peristiwa sejarah G30S/PKI. Peristiwa tersebut sangat besar dampaknya terhadap perkembangan politik nasional Indonesia. Bahkan peristiwa itu telah menimbulkan trauma pada bangsa Indonesia, sehingga melalui wakil-wakil rakyat yang duduk di lembaga tertinggi negara, yaitu MPRS sepakat membentuk ketetapan (Tap) MPRS tentang pelarangan perkembangan paham komunis di wilayah Indonesia.

Atau menetapkan bahwa PKI dijadikan sebagai partai terlarang berdiri dan berkembang di wilayah Republik Indonesia. Terdapat banyak peristiwa sejarah yang meliputi tingkat nasional Indonesia, seperti peristiwa Dekrit Presiden 5 Juli 1959, krisis moneter dan kepercayaan yang menyebabkan berakhirnya kekuasaan Orde Baru.

Banyak lagi peristiwa lain yang meliputi tingkat nasional juga dialami oleh negara-negara lainnya, seperti Sejarah Nasional Cina dengan munculnya Gerakan Nasionalisme Cina di bawah pimpinan Sun Yat Sen, Sejarah Nasional Filipina dengan munculnya Gerakan Nasionalisme Filipina di bawah pimpinan Jose Rizal.

3. Jenis sejarah Dunia

ilustrtasi perang dunia 2

Jenis sejarah Dunia mengandung suatu pengertian bahwa suatu peristiwa yang terjadi dapat mempengaruhi perkembangan dunia internasional. Peristiwa-peristiwa yang terjadi dapat meliputi berbagai masalah dari beberapa negara. Misalnya Perang Dunia 1 dan Perang Dunia 2.

Meskipun lokasi atau wilayah peperangan dari Perang Dunia 1 hanya meliputi kawasan Eropa, tetapi dampaknya dapat dirasakan hampir di seluruh dunia, terutama dalam masalah ekonomi. Perang Dunia 1 telah menimbulkan kehancuran dalam bidang ekonomi, sehingga muncul krisis ekonomi sedunia (Malaisse) tahun 1929.

Selengkapnya mengenai perang dunia pertama silahkan baca di: Perang dunia I

Di samping itu, Perang Dunia 2 yang telah menimbulkan trauma dalam kehidupan bangsa-bangsa di dunia. Perang Dunia 2 telah menelan korban jutaan manusia yang tidak berdosa, seperti pengeboman kota Hiroshima dan Nagasaki oleh pasukan udara Amerika Serikat.

Kisah pengeboman kota Hisroshima dan Nagasaki silahkan baca: Kebangkitan Jepang

Oleh karena itu, setiap perang yang terjadi di dunia baik perang besar maupun perang kecil, mendapat kutukan dari masyarakat dunia. Bahkan setiap manusia di dunia, di manapun ia berada tidak pernah menginginkan terjadinya perang.

Selengkapnya mengenai Perang Dunia kedua silahkan baca di artikel: Perang Dunia II

4. Sejarah Geografi

Peristiwa penculikan Soekarno-Hatta di Rengasdengklok
Peristiwa penculikan Soekarno-Hatta di Rengasdengklok

Jenis sejarah geografi merupakan suatu ilmu pengetahuan yang mempelajari tentang bumi. Pembahasan dalam geografi menyangkut tentang geologi (ilmu tanah), flora (ilmu tumbuh-tumbuhan), fauna (ilmu hewan) dan manusia. Masalah-masalah sejarah juga memiliki keterkaitan dengan masalah geografi.

Karena sejarah membahas masalah-masalah atau peristiwa-peristiwa yang telah terjadi, maka untuk menjawab suatu pertanyaan tentang “di mana peristiwa itu terjadi”, secara langsung maupun tidak langsung para ahli mengaitkannya dengan tempat atau lokasi kejadiannya.

Untuk menentukan tempat kejadian itu, ilmu geografi tidak dapat ditinggalkan, karena para ahli akan mempertanyakan tentang mengapa di tempat tersebut terjadi suatu peristiwa sejarah.

Oleh karena itu, perkembangan sejarah tidak akan pernah dapat dipisahkan dari keadaan geografis dari suatu wilayah. Alasannya : sejarah justru membahas berbagai peristiwa atau kejadian-kejadian yang telah terjadi pada masa lampau yang dipengaruhi oleh kondisi geografis suatu wilayah. Misalnya dalam menentukan tempat terjadinya suatu peristiwa bersejarah.

Sebagai contoh bisa dilihat pada artikel: Penculikan Soekarno-Hatta

5. Sejarah Ekonomi

Pengaruh masuknya kebudayaan India di Indonesia
Pengaruh masuknya kebudayaan India di Indonesia

Jenis sejarah ekonomi merupakan suatu ilmu pengetahuan yang membahas adanya upaya manusia untuk dapat memenuhi kebutuhan hidupnya. Tidak ada manusia yang dapat memenuhi seluruh kebutuhan hidupnya sendiri, sehingga mereka membutuhkan bantuan orang lain. Keadaan seperti iniulah yang kemudian menimbulkan terjadinya sistem ekonomi dalam masyarakat.

Masyarakat Indonesia mulai mengembangkan sistem ekonominya sejak masa bercocok tanam (zaman prasejarah atau zaman sebelum masuknya pengaruh Hindu-Buddha).

Sistem perekonomian yang berkembang pada mas itu dilaksanakan dengan sistem barter, yaitu pertukaran barang dengan barang. Kehidupan seperti itu terus berkembang hingga pada kehidupan masyarakat dari masa perundagian.

Kondisi alam Indonesia yang terdiri dari pulau-pulau besar dan kecil yang dihubungkan oleh selat dan laut, pelayaran merupakan suatu hal yang mungkin untuk melaksanakan hubungan ekonomi di antara masyarakat Indonesia.

Perkembangan perdagangan masyarakat Indonesia semakin bertambah pesat semenjak terjalinnya hubungan perdaganga antara Cina dan Romawi serta India melalui jalur pelayaran perdagangan melewati wilayah perairan Indonesia.

Melalui hubungan perekonomian dan perdagangan ini, bangsa Indonesia menjalin hubungan dengan dunia luar, sehingga pengaruh kebudayaan luar yang dibawa oleh kalangan pedagang luar tersebut masuk ke wilayah Indonesia. Misalnya pengaruh India, Cina, Arab, dan sebagainya.

Sebagai contoh bisa dibaca pada artikel: Pengaruh masuknya kebudayaan India di Indonesia

Sejarah ekonomi bangsa Indonesia berkembang dari tingkat ekonomi yang sangat sederhana ke tingkat ekonomi yang lebih luas lagi, bahkan tidak pernah tertinggal dengan masalah-masalah nasional dan internasional.

6. Sejarah Ketatanegaraan dan Politik Pemerintahan

Politik Luar Negeri Nefo Oldefo
Politik Luar Negeri Nefo Oldefo

Ketika membicarakan tentang sejarah ketatanegaraan atau politik pemerintahan bangsa Indonesia, biasanya pandangan atau tanggapan tertuju hanya kepada perkembangan ketatanegaraan dan sistem pemerintahan pada zaman Hindu, Buddha, Islam, zaman kolonial atau zaman Indonesia merdeka. Namun, sering dilupakan sistem pemerintahan yang terjadi pada zaman prasejarah Indonesia.

Sistem pemerintahan di Indonesia, berawal dari zaman prasejarah. Banyak ahli yang mencoba mengungkapkan melalui berbagai penafsiran. Hal ini dilakukan karena pada zaman prasejarah bangsa Indonesia belum mengenal tulisan.

Para ahli sejarah atau sejarawan menyebutkan bahwa sistem pemerintahan bangsa Indonesia pada zaman prasejarah berbentuk kesukuan yang dipimpin oleh seorang kepala suku. Pemerintahan seorang kepala suku tidak diturunkan kepada keturunannya.

Para penggantinya haruslah berasal dari anggota kelompok suku bersangkutan setelah melalui proses pemilihan, yaitu perang tanding antara calon kepala suku. Mereka yang memenangkan perang tanding itulah yang menjadi kepala suku.

Setelah pengaruh Hindu-Buddha masuk dan berkembang, sistem pemerintahan seorang kepala suku digantikan dengan sistem pemerintahan raja. Wilayah kekuasaan kepala suku dijadikan wilayah kekuasaan kerajaan. Pergantian raja tidak dilakukan melalui proses perang tanding, tetapi dilakukan secara turun-temurun.

Pada masa perkembangan pengaruh Islam di Indonesia, sistem pemerintahan kerajaan disesuaikan dengan tradisi Islam, bahkan tidak jauh berbeda dengan sistem pemerintahan zaman Hindu-Buddha. Hanya saja gelar seorang raja disebut “sultan” (gelar ini biasanya dipakai oleh raja-raja dari Arab Saudi) dan daerah kekuasaannya dikenal dengan nama daerah kesultanan.

Selanjutnya, ketika wilayah Indonesia dijajah oleh bangsa-bangsa Eropa (Belanda, Inggris) sistem pemerintahan dipegang langsung oleh pemerintah kolonial. Sedangkan raja dan kaum bangsawan berada di bawah pengawasan pemerintah kolonial.

Setelah Indonesia merdeka, pemerintahan dipegang langsung oleh seorang presiden yang dibantu oleh wakil presiden dan para menteri yang duduk dalam kabinet yang dipimpinnya.

7. Sejarah Sosial

Kehidupan masa bercocok tanam dan hidup menetap
Kehidupan masa bercocok tanam dan hidup menetap

Membicarakan tentang jenis sejarah sosial bangsa Indonesia tidak dapat dipisahkan dari kehidupan masyarakat. Karena masalah-masalah sosial yang menjadi pendorong munculnya suatu peristiwa bersejarah mulai berkembang di masyarakat.

Sejarah sosial mengalami proses perkembangan dari tingkat yang sederhana ke tingkat yang lebih maju seperti sekarang ini. Misalnya, ketika manusia hidup bercocok tanam dan jumlahnya bertambah besar, sistem sosial dalam masyarakat mulai tumbuh.

Gotong-royong dirasakan sebagai kewajiban yang mendasar dalam menjalani berbagai kegiatan hidupnya, seperti menebang hutan, menangkap ikan, menebar beni, dan sebagainya.

Dalam sejarah kehidupan manusia, sistem sosial telah berkembang sejak masa lampau, yaitu tepatnya sejak zaman prasejarah. Pada zaman prasejarah manusia pernah mengalami suatu revolusi sosial dalam kehidupan masyarakat, tepatnya zaman Neolitikum, yaitu dari masyarakat yang bersifat food gathering ke masyarakat yang bersifat food producing.

Ketika itu, manusia sudah dapat memproduksi seluruh kebutuhan hidupnya dan mulai meninggalkan kehidupan berburu dan mengumpulkan makanan.

Pada zaman Hindu-Buddha berkembang di Indonesia, kehidupan sosial masyarakat mengalami perkembangan yang cukup baik, seperti yang tergambar dalam berita-berita prasasti.

Prasasti-prasasti banyak menggambarkan terjalinnya hubungan yang cukup erat antara kalangan istana dengan masyarakat di luar istana. Akibatnya rakyat biasa tidka merasa terasing dari kalangan istana.

Dalam upaya menjaaga keamanan masyarakat terdapat berbagai peraturan yang harus ditaati oleh semua warga masyarakat termasuk para pegawai istana kerajaan. Peraturan atau hukum yang sangat perlu diterapkan karena pada masa itu telah ada penjahat-penjahat yang mengganggu keamanan.

Hukuman yang diberikan kepada pelaku tindak kejahatan berupa hukuman badan yang tidak ringan sampai kepada hukuman mati. Keadaan seperti itu menandakan bahwa kehidupan sosial masyarakat pada zaman perkembangan pengaruh Hindu-Buddha sudah teratur.

Hal ini diketahui melalui hubungan yang terjadi antara kerabat istana dan rakyat serta adanya pembagian tugas yang jelas antara aparat kerajaan.

Pada masa perkembangan Islam di Indonesia, kehidupan sosial masyarakat pada kerajaan-kerajaan Islam Indonesia diatur menurut aturan-aturan dan hukum-hukum Islam. Dalam pelaksanaannya, banyak terdapat persamaan dengan kehidupan sosial pada masyarakat Islam di Arab meupun di Mesir.

Kehidupan sosial masyarakat pada zaman Islam ini juga dipengaruhi oleh faktor-faktor letak dan perkembangan pengaruh Islam. Masyarakat yang tinggal di daerah pesisir hidup dari dunia maritim, sehingga hubungan sosial masyarakatnya berkurang, bahkan di antara mereka cenderung mengarah kepada sifat individualisme.

Pada masyarakat seperti ini akan muncul golongan-golongan atau kelompok-kelompok dalam kehidupan masyarakatnya, yaitu ada kelompok majikan dan buruh.

Sementara itu, masyarakat yang tinggal di daerah pedalaman akan mengembangkan sifat-sifat agraris karena mereka hidup dari hasil pertanian.

Kehidupan agraris yang mereka lakukan tidak jauh berbeda dengan kehidupan masyarakat sebelum berkembangnya pengaruh Islam. Sifat-sifat gotong-royong, bekerja sama dalam segala hal menjadi bagian dari kehidupan mereka.

Ketika bangsa Indonesia di jajah oleh bangsa-bangsa Erpa, tatanan kehidupan masyarakat Indonesia mulai tercabik-cabik. Hal ini merupakan salah satu strategi dari kaum penjajah agar dapat lebih mudah untuk berkuasa.

Walaupun demikian, sejak abad ke-20 M, tatanan kehidupan sosial masyarakat Indonesia mulai dibenahi kembali oleh golongan terpelajar dari masyarakat Indonesia.

Bahkan, pada zaman penjajahan sering muncul gerakan sosial yang menentang kebijakan-kebijakan yang dilakukan oleh pemerintah kolonial. Tetapi sejak Indonesia merdeka, pemerintah berusaha keras untuk mengatasi bahkan berusaha untuk meredam masalah-masalah sosial yang dialami oleh masyarakat Indonesia.

Oleh karena itu, masalah-masalah sosial tidak pernah terhenti terjadi di masyarakat, walaupun masing-masing zaman memiliki berbagai perbedaan bentuk. Namun demikian, pada dasarnya mempunyai tujuan yang sama, yaitu menata kehidupan masyarakat agar terdapat keteraturan.

PDF

Video

Topik: Ilmu Sejarah

Pos terkait