Bhutan negara kerajaan di pegunungan Himalaya

BHUTAN, sebuah kerajaan di pegunungan Himalaya, menduduki posisi yang strategis di antara dataran India utara dan plato Tibet yang diduduki Cina. Dengan luas yang hampir sama dengan Swiss.

Bhutan memiliki potensi dalam mengembangkan ekonominya untuk memenuhi kebutuhan penduduknya. Karena sumber potensi kerajaan pegunungan ini belum dikembangkan, maka negeri ini tetap sebagai negara termiskin di antara negara-negara di Himalaya.

Namun, Bhutan memiliki pemandangan alam yang kaya. Terdapat banyak rangkaian pegunungan berhutan lebat yang puncaknya tertutup oleh salju, lembah rumput yang luas, dan hutan yang berpohon besar.

Karena letaknya yang terpencil, wilayah ini tetap merupakan negara aneh dan asing. Penduduk menyebut negaranya dengan Druk Yul, yang berarti ”tanah naga”.

Geografi Bhutan

Luas Bhutan kira-kira 47.000 km2. Kerajaan ini terbagi menjadi tiga daerah geografis utama. Bagian utara terletak di dalam rangkaian Himalaya Besar, dengan pegunungannya mencapai ketinggian 7.300 m.

Sungai-sungainya berhulu di Himalaya Besar, memencar ke selatan membentuk tandon air bagi sungai-sungai utama negeri ini.

Daerah Himalaya Tengah yang terletak di Bhutan tengah memiliki beberapa lembah subur yang terkenal, misalnya, Lembah Paro dan Lembah Thimbu. Di perbatasan selatan terletak Lembah Duars yang meluas sampai ke India.

Daerah yang panas, lembap, dan berhujan ini terutama terdiri atas hutan lebat dan payapaya yang penuh dengan jentik malaria.

Peta Negara Bhutan
Peta Negara Bhutan

Kunjungi Peta Bhutan atau di google map

Penduduk Bhutan

Hanya sekitar 1.300.000 orang (2003) tinggal di negara yang jarang penduduknya ini. Karena kondisi fisik yang keras di pegunungan utaranya dan di Lembah Duars selatan, sebagian besar penduduk Bhutan tinggal di berbagai lembah di wilayah tengah.

Sebagian besar orang di negeri ini adalah keturunan suku Bhotia, yaitu suku yang asalnya dari Tibet. Sekitar 20% penduduk adalah para imigran Nepal yang terutama tinggal di selatan. Beberapa kelompok suku kecil mendiami bagian timur Bhutan. Mayoritas pen. duduknya beragama Budha Tibet (Lamaisme).

Hampir seluruh wilayah negara ini berupa pedesaan. Sebagian besar penduduknya tinggal di desa-desa kecil dan sangat terpencar. Mereka terutama adalah petani dan penggembala. Ciri rumahnya adalah bertingkat dua, dibangun dari batu dan batu bata.

Seluruh keluarga tinggal di lantai atas, sedangkan lantai bawah dipakai untuk kandang binatang. Tempat tidurnya terbuat dari jerami dan selimut wol yak.

Di Bhutan hanya terdapat beberapa kota saja. Thimbu, ibu kota, hanyalah sekumpulan rumah yang mengelilingi Tashi Cho Dzong, yaitu sebuah benteng tua (belakangan ini dipugar dengan bantuan India) yang kini ditempati oleh beberapa kantor pemerintah.

Pertanian merupakan ekonomi utama. Berbagai jenis tanaman tumbuh bergantung pada ketinggian tanah dan iklim. Padi dan soba tumbuh sampai pada ketinggian 1.500 m. Pada lahan yang lebih tinggi lagi, petani mempertukarkan tanamannya antara padi dan jewawut, sedangkan gandum tumbuh sampai pada ketinggian 2.700 m.

Banyak orang Bhutan adalah pengrajin ahli. Mereka terutama terkenal sebagai ahli kain wol dan sutera sulaman, hiasan kuningan dan perak, golok dan pedang yang dipahat indah, serta ukir kayu yang menarik.

Contoh ukir kayunya yang indah dapat dilihat pada hiasan atap dan jendela yang menghiasi berbagai bangunan tua, dzong (biara). Pembangunan ekonomi dihambat oleh keterpencilannya serta kurangnya sarana transportasi, teknisi yang andal, dan pemasaran yang cocok. Batubara adalah satu-satunya mineral yang ditambang.

Sejarah dan Pemerintahan

Bhutan menjadi sebuah negara politik terpisah 300 tahun yang lalu ketika seorang pendeta Lama Tibet yang bernama Sheptoon LaPha memproklamasikan dirinya sebagai raja. Akhirnya, negeri ini diperintah oleh dua orang pemimpin, dharma raja untuk berbagai urusan agama dan deb raja untuk berbagai urusan politik dan administrasi.

Pada tahun 1907, dengan bantuan Inggris, penlop (gubernur) Tongsa di wilayah timur mendirikan garis keturunan raja. Raja yang sekarang, Jigme Singye Wangchuk, naik takhta pada tahun 1972.

Dia dibantu oleh dewan penasihat dari kalangan sipil dan para pemimpin Budha. Badan legislatifnya adalah Tsongdu (Dewan Nasional). Urusan luar negeri di kelola oleh India walaupun Bhutan adalah anggota Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) dan mengadakan hubungan diplomatik dengan berbagai negara lain.

Baca juga

Diulas oleh: P.P. KARAN, Universitas Kentucky; penulis, The Himalayan Kingdoms
Editor: Sejarah Negara Com

Pos terkait