Corona Merona di Italia, Pemerintah Mengunci Negara

Corona Italia
Source Photo: axios.com, by: Antonio Masiello/Getty

Italia telah mengunci negaranya sebagai langkah menyebarnya virus corona. Ini merupakan langkah paling tegas yang diambil oleh pemerintah setempat.

Dilansir dari forbes.com, informasi diterbitkan Wall Street Journal, Perdana Menteri Italia Giuseppe Conte mengumumkan pada hari Senin (9/3/2020) bahwa siapapun tidak diizinkan untuk melakukan perjalanan ke, dari atau di dalam negara kecuali jika diperlukan untuk alasan pekerjaan atau kesehatan.

Seluruh karyawan dianjurkan untuk tetap di rumah dan semua orang harus menjaga jarak setidaknya satu meter dari satu sama lain.

Wall Street Journal juga menginformasikan bahwa bar dan restoran harus tutup pukul 6 sore, dilarang minum di luar bar, dan pusat perbelanjaan harus tutup pada akhir pekan.

Jika aturan ini dilanggar, pihak militer dapat menindak yang nantinya dapat mengakibatkan denda dan penjara.

Menurut Axios, pembatasan ini mulai berlaku hari ini Selasa pagi (10/3/2020) dan akan berakhir pada 3 April 2020.

Penguncian berlaku bagi seluruh warga Italia yang saat ini berjumlah lebih dari 60 juta jiwa.

Latar belakang utama

Penguncian adalah perluasan karantina sebelumnya yang mulai berlaku pada hari Minggu di bagian utara negara itu, termasuk Milan dan Venesia.

Tidak ada negara lain yang berurusan dengan wabah, termasuk Cina, yang telah mengunci seluruh negara dalam menanggapi penyakit ini.

China hanya membatasi pergerakan di provinsi Hubei dan Wuhan, pusat penyebaran penyakit itu.

Patok berita

Covid-19 (virus corona) telah menyebar dengan cepat di Italia ketika pemerintah mengambil langkah ekstrem untuk memerangi penyakit ini, Yang mengakibatkan terganggunya kehidupan sehari-hari di salah satu negara terpadat di Eropa ini.

Kerusuhan terjadi di penjara pada hari Senin setelah pengunjung dilarang masuk dan semua sekolah maupun universitas telah ditutup.

Italia terjangkit wabah virus corona terbesar di luar China, dengan lebih dari 9.000 kasus yang mengakibatkan 463 kematian, menurut Johns Hopkins.

Pos terkait