5 jenis pakaian adat Jawa Barat lengkap penjelasannya

Pakaian Adat Jawa Barat – Jawa Barat ialah suatu provinsi yang ada di ujung pulau Jawa, Indonesia. Provinsi yang penduduk aslinya dikenal dengan suku Sunda ini sudah mempunyai peradaban cukup tinggi sejak jaman dahulu. Hal tersebut terbukti dengan ditemukannya beberapa prasasti dan candi peninggalan sejarah Hindu dan Budha.

Kerajaan Hindu-Budha yang berada di sekitar daerah geografis Jawa Barat, antara lain kerajaan Sunda-Galuh, Tarumanegara, dan Pajajaran.

Bacaan Lainnya

Selain itu, kebudayaan dan peradaban yang bernilai tinggi yang dimiliki oleh masyarakat suku Sunda juga terbukti dengan adanya bermacam-macam peninggalan budaya kebendaan, sebagai contoh pakaian tradisional Jawa Barat atau Sunda.

Pakaian Adat Jabar dalam gaya berbusana, masyarakat suku Sunda mengenal beraneka jenis busana adat yang berdasarkan pada fungsi, umur, atau tingkatan sosial kemasyarakatan penggunanya.

Berdasarkan pada tingkat strata sosial penggunanya misalnya, pakaian tradisional Jawa Barat bisa dibedakan menjadi tiga macam, yakni pakaian rakyat jelata, pakaian kaum menengah, dan pakaian para bangsawan.

Baca juga: Pakaian adat Banten

1. Busana adat Rakyat Jelata

Untuk rakyat jelata, laki-laki Sunda pada jaman dahulu biasanya memakai busana yang sederhana. Mereka memakai celana komprang/pangsi yang dilengkapi sabuk kulit/kain. Untuk busana atasan, baju kampret/baju salontren dilengkapi sarung poleng yang pemakaiannya diselempangkan menyilang pada bahu tidak pernah lepas untuk busana sehari-hari mereka.

Pakaian adat Rakyat Jelata

Pakaian adat Sunda tersebut juga akan dilengkapi dengan penutup kepala bernama ikat logen model hanjuang nangtung atau barangbang semplak dan alas kaki berupa tarumpah atau terompah dari kayu. Bagi remaja jaman sekarang, mungkin nama dan bentuk pakaian tradisi tersebut sudah cukup asing.

Untuk yang dipakai oleh para perempuan, pakaian adat Jawa Barat juga sederhana. Aksesoris seperti sinjang kebat (kain batik panjang), beubeur (ikat pinggang), kamisol (kutang atau BH), baju kebaya, dan selendang batik adalah pilihan utama.

Sebagai hisdsn pelengkap, gaya busana ini juga disertai hiasan rambut yang digelung jucung (disanggul kecil ke atas), aksesoris berbentuk geulang akar bahar (gelang akar bahar), ali meneng (cincin polos), suweng pelenis (giwang bundar), serta alas kaki berupa sendal keteplek (sendal jepit).

Baca juga: Pakaian adat Betawi

2. Busana adat Kaum Menengah

Untuk kaum menengah dalam strata sosial, pemakaian pakaian adat Jawa Barat dikhususkan, yaitu dengan adanya tambahan beberapa pernik. Para laki-laki selain mengenakan baju bedahan putih, kain kebat batik, alas kaki sandal tarumpah, sabuk (beubeur), dan ikat kepala, mereka juga memakai arloji rantai emas, digantungkan pada saku baju sebagai aksesoris berbusana.

Sementara bagi para perempuan, pakaian adat Jawa Barat yang dipakai ialah kebaya dengan aneka warna sebagai atasan, kain kebat batik beraneka warna sebagai busana bawahan, beubeur (ikat pinggang), selendang berwarna, alas kaki berbentuk selop / kelom geulis, dan perhiasan berbentuk kalung, gelang, giwang, dan cincin yang terbuat dari perak / emas.

3. Busana adat Kaum Bangsawan

Untuk para bangsawan, pakaian yang dikenakan ialah sebagai simbol keagungan. Oleh karena itu, jika dipandang dari segi desain, pakaian ini terkesan sebagai pakaian adat Jawa Barat yang paling rumit dan bernilai estetik.

Untuk para laki-laki kaum bangsawan, pakaian adat Sunda yang mereka pakai antara lain jas tutup dengan bahan beludru hitam, disulam benang emas menyusuri tepi dan ujung lengan, celana panjang bermotif sama, kain dodot motif rengreng parang rusak, benten / sabuk emas, bendo yang digunakan untuk tutup kepala, dan selop hitam sebagai alas kaki.

Sedangkan bagi para perempuan, pakaian adat Jawa Barat yang dikenakan adalah kebaya beludru hitam dengan sulaman benang emas, kain kebat motif rereng, dan alas kaki berbentuk sepatu atau selop dengan bahan beludru hitam bersulam manik-manik.

Tidak lupa beraneka pernik aksesoris juga dipakai misalnya tusuk konde dari bahan emas untuk rambut yang disanggul, giwang, cincin, bros, kalung, gelang keroncong, peniti rantai, dan aneka aksesoris lainnya yang dibuat dari emas bertahtakan berlian.

Baca juga: Pakaian adat Jawa Tengah

4. Busana Adat Resmi

Karena mempunyai beraneka macam pakaian adat, provinsi Jawa Barat membuat standar baku sejak beberapa puluh tahun terakhir. Pakaian tradisional Jawa Barat yang resmi ini bisa kita lihat pada saat acara pemilihan mojang dan jajaka yang selalu diadakan setiap tahunn. Di bawah ini adalah gambar pakaian resmi tersebut.

Para jajaka memakai jas takwa / jas tutup berwarna bebas (biasanya hitam), celana panjang berwarna sama, kain samping yang diikatkan pada pinggang, penutup kepala berbentuk bendo, dan alas kaki selop.

Aksesoris yang dipakai hanya berbentuk jam rantai yang pemakaiannya dijepitkan pada saku jas. Sedangkan untuk para mojang, mereka mengenakan busana berbentuk kebaya polos berhiaskan sulam, kain kebat, beubeur (ikat pinggang), kutang (kamisol), karembong (selendang) sebagai pemanis, dan alas kaki berwujud selop dengan warna yang sama seperti warna kebaya.

Sedangkan untuk aksorisnya berupa tusuk konde dengan hiasan bunga untuk rambut disanggul, giwang, cincin, bros, kalung, gelang keroncong, peniti rantai, dan aneka perhiasan lain yang dibuat dari emas bertahta berlian.

Baca juga: Pakaian adat Yogyakarta

5. Busana Adat Pengantin

Untuk keperluan acara seremonial, upacara adat perkawinan, para pengantin adat Sunda memakai busana khusus yang dinamakan dengan pakaian Pengantin Sukapura. Pakaian tersebut dikenakan oleh mempelai laki-laki.

Pakaian Adat Pengantin Sunda, Jawa Barat

Pakaian Pengantin Sukapura ini berupa jas tutup berwarna putih, dilengkapi dengan ikat pinggang warna putih, kain rereng sebagai bawahan, tutup kepala bendo bermotif rereng, dan selop berwarna putih. Untuk aksesorisnya, kalung panjang dari bunga melati dan keris/kujang sebagai senjata tradisional masyarakat Sunda.

Sedangkan bagi mempelai perempuan, busana atasannya berbentuk kebaya brukat warna putih, bawahannya berupa kain rereng eneng, benten/ikat pinggang warna emas, dan alas kaki selop berwarna putih.

Sedangkan aksesorisnya berbentuk perhiasan kilat bahu, kalung panjang, gelang, bros, giwang, cincin, dan sanggulan rambut yang dilengkapi dengan hiasan siger subadra 5 untaian bunga sedap malam (mangle), dan 7 buah kembang goyang.

Baca juga: Pakaian adat Jawa Timur

Pakaian adat kartun

Demikian pembahasan tentang Pakaian Adat Jawa Barat Lengkap Dengan Penjelasannya Secara Rinci, semoga menambah wawasan kita tentang kekayaan budaya nusantara khususnya pakaian tradisional.

Kunjungi pakaian adat lainnya

Pos terkait