Sejarah Negara Nepal

Sejarah Negara NepalNEPAL adalah sebuah kerajaan konstitusional yang terkurung daratan di Pegunungan Himalaya bagian tengah; berbatasan dengan R.R. Cina (utara), dan India (timur. selatan, dan barat).

  • Luas: 147.181 km2
  • Penduduk: 18.760000 (1989).
  • Kepadatan penduduk: 127/km2.
  • Agama: Hindu (89,596); Budha (5.306); Islam (2,7%); Jain (O,l%); lainlain (2,408).
  • Bahasa: Nepali.
  • Ibu kota: Kathmandu.
  • Satuan mata uang: Rupee Nepal (NRs)

Kilas Sejarah Nepal

Nepal terdiri dari sejumlah kerajaan kecil sampai raja Gurkha Pritlzwi Narayan Shah berhasil mempersatukannya pada abad ke-17. Usaha Inggris untuk memperluas wilayah kekuasaannya ke utara India pada permulaan abad ke-19 mula-mula mendapat perlawanan dari pihak Nepal, tetapi akhirnya berhasil juga dua tahun kemudian.

Bacaan Lainnya

Pada tahun 1846, Jang Bahudur Kunwar, seorang tokoh politik Nepal, berhasil merebut tampuk pemerintahan. Ia dan anggota keluarganya menguasai pemerintahan di Nepal dan tidak memberikan kekuasaan apa pun kepada raja, sampai terjadi sebuah revolusi (1950) yang memulihkan takhta kerajaan kepada Raja Tribhuwan Shah.

Raja Mahendra, putra Raja Tribhuwan, pada tahun 1962 memberlakukan sebuah konstitusi baru yang mengandung ketentuan mengenai sistem pemerintahan yang berlaku sampai sekarang. Kini negeri ini berada di bawah kekuasaan putra Mahendra, Raja Birendra (sejak 1972).

Peta Nepal
Peta Nepal

Selengkapnya kunjungi Peta Nepal atau google map

Fisiografi Nepal

Sebagian besar wilayah Nepal terdiri dari pegunungan. Gunung Everest (Qomolangma Feng), gunung tertinggi di dunia (8.848 m), terdapat di wilayah perbatasan dengan R.R. Cina. Daerah Tarai dengan tanah pertanian yang subur, hutan, dan rawanya, terbentang di selatan sepanjang kira-kira 30 km. Di luar daerah Tarai terdapat sebuah daerah perbukitan (kaki Pegunungan Churia) dan Pegunungan Himalaya.

Anggrek kerdil Himalaya
Jenis-jenis Anggrek kerdil banyak tumbuh di batas hutan di Pegunungan Himalaya, Nepal

Daerah yang berarti, di luar daerah Tarai, hanya beberapa lembah di daerah Pegunungan Himalaya tengah, terutama Lembah Kathmandu, yang lebarnya sekitar 50 km. Sebagian besar sungai-sungainya berhulu di daerah perbatasan utara dan mengalir ke arah barat daya sampai ke daerah perbukitan tersebut di atas.

Di sana, sungai-sungai itu berbelok dan bergabung membentuk sungai-sungai utama Nepal, seperti S. Kosi, S. Rapti, dan S. Girwa (di India disebut S. Ghaghara), kemudian menerobos barisan daerah perbukitan tersebut dan akhirnya mengalir ke S. Gangga di selatan.

Daerah perbukitan dan daerah Tarai termasuk daerah subtropis dan mengalami musim panas yang panas (27°-32°C) dan musim dingin yang sejuk (10°-16°C). Baik variasi musim maupun suhu makin berkurang sesuai dengan ketinggian tanahnya, dari Pegunungan Himalaya tengah yang beriklim sedang sampai ke Pegunungan Himalaya atas yang beriklim subarktik, dengan suhu musim panas rata-rata hanya 7°C.

Di daerah tertinggi yang dihuni manusia (3.600-4. 900 m), musim panas terasa sejuk dan singkat, sedangkan musim dingin berlangsung lama dan dingin. Curah hujan rata-rata 750–1.9OO mm per tahun di daerah Tarai, 1.470 mm di Kathmandu, dan 500-640 mm di Pegunungan Himalaya tinggi. Hujan sebagian besar jatuh antara pertengahan Juni dan akhir September, meskipun Nepal bagian barat juga menerima hujan dalam musim dingin.

Daerah Tarai, terutama di bagian barat, umumnya masih tertutup hutan lebat. Di sini tumbuh pohon-pohon berganti daun. Tanaman liar pun berkembang subur. Pohon sal (sejenis pohon yang menghasilkan kayu bangunan), pinus, dan pohon subtropis lain tumbuh di daerah perbukitan. Pegunungan Himalaya tengah pada mulanya tertutup hutan campuran pohon pinus, ek, rhododendron, dan magnolia, namun sebagian besar hutan mi telah dibuka untuk pertanian dan peternakan.

Di atas ketinggian 2.700 m, terdapat hutan cemara yang sangat luas; dan di atas garis batas pepohonan (kira-kira pada ketinggian 4.100 m), terdapat tumbuh-tumbuhan alpina, seperti yang terdapat di bagian pegunungan yang tinggi.

Penduduk Nepal

Lebih dari 90 persen penduduk Nepal berdiam di daerah pedesaan Kurang lebih dua pertiganya menempati daerah lembah dan pegunungan di sekitar Kathmandu, ibu kota Nepal sekaligus kota terbesar di negeri ini. Selebihnya, kira-kira sepertiga lagi, mendiami daerah Tarai, sebuah dataran yang subur di daerah perbatasan selatan.

Lembah Kathmandu Nepal
Lembah Kathmandu yang subur di Nepal tengah. Tampak pada latar belakang puncak Pegunungan Himalaya dengan salju abadi.

Penduduk negeri ini dapat dibedakan atas beberapa kelompok etnis. Perbedaan ini bermula dari adanya dua kelompok bangsa yang pertama kali memasuki negeri ini, yaitu bangsa Indo-Arya dan bangsa Tibet.

Orang Nepal keturunan Indo-Arya terdiri dari orang Tarai, Bihari, Newar, dan Tharu. Sedangkan orang Nepal yang termasuk kelompok etnis Tibet adalah orang Tamang, Rai, Limbu, Sunwar, Bhote, Magar, dan Gurung.

Sebagian besar penduduk Nepal hidup bertani. Selebihnya bekerja sebagai peternak, pengrajin, pedagang, dan lain-lain. Orang Sherpa dan Gurung memiliki keahlian khusus. Orang Sherpa, yang termasuk etnis Bhote, terkenal sebagai penunjuk jalan dan pengangkut barang untuk ekspedisi pendakian gunung; kaum wanitanya pun mampu mendaki gunung dengan membawa beban berat.

Sedangkan orang Gurun g terkenal sebagai pemberani dalam perang; banyak dari mereka direkrut menjadi anggota pasukan Inggris dan India dengan sebutan “tentara Gurkha”.

Bahasa resmi Nepali, yang digunakan terutama didaerah Tarai dan daerah pegunungan bagian tengah, merupakan salah satu cabang dari rumpun bahasa Indo-Arya; sedangkan bahasa-bahasa yang digunakan di bagian utara dan _timur Nepal umumnya termasuk rumpun bahasa Tibet-Burma.

Pangeran Siddharta, pendiri agama Budha, lahir di Nepal pada tahun 563 SM. Tetapi negeri ini lebih cocok disebut “Kerajaan Hindu” karena hampir 90 persen penduduknya menganut agama Hindu; selebihnya menganut agama Budha, Islam, Jain, dan lain-lain.

Kuil Hanuman
Kuil Hanuman di Istana Tua Kathmandu

Peningkatan pendidikan di Nepal berjalan lamban, kendati pemerintah telah melakukan berbagai usaha untuk itu. Hal itu terlihat dari data mengenai pendidikan di negeri ini. Angka buta huruf, misalnya, hanya bisa ditekan dari 88 persen pada awal tahun 1970-an menjadi 79 persen pada awal tahun 1980-an.

Pemerintahan Nepal

Sebagai sebuah kerajaan, kepala negara di Nepal adalah seorang raja. Raja ini juga memegang kekuasaan tertinggi atas pemerintahan yang dijalankan oleh Dewan Menteri di bawah pimpinan seorang perdana menteri sebagai kepala pemerintahan.

Sebuah badan legislatif, Panchayat Nasional, bertugas menangani masalah undang-undang, tetapi raja berhak membatalkan undang-undang yang ditetapkannya dan memberlakukan undang-undang yang tidak disetujuinya. Pengadilan Tinggi beranggotakan sejumlah hakim, tetapi mereka ini merupakan pilihan raja sendiri dan keputusan mereka dapat saja dibatalkan oleh raja. Partai politik dilarang oleh undang-undang.

Perekonomian Nepal

Pertanian memainkan peranan yang sangat penting dalam ekonomi Nepal. Lebih dari 90 persen angkatan kerjanya diserap oleh sektor pertanian, kendati tanah yang diolah untuk pertanian hanya sekitar 18 persen dari seluruh tanahnya.

Tanaman utamanya adalah padi, jagung, gandum, kentang, tebu, milet, tembakau, rami, buah-buahan, dan sayur-sayuran. Di daerah Tarai, Lembah Kathmandu, dan daerah perbukitan yang rendah, tanaman utama adalah padi; sedang jagung dan milet merupakan tanaman utama pada ketinggian di atas 1.800 m.

Berbagai jenis mineral telah ditemukan, di antaranya batu bara, dolomit, bijih besi dan kobalt… Tetapi cadangannya yang sudah ditemukan hanya sedikit. Kurangnya sarana transportasi ke lokasi cadangan sangat menghambat usaha eksploitasi cadangan yang sudah ditemukan.

Peranan industri sangat kecil. Sektor ini hanya menyumbang sekitar 0,3 persen untuk pendapatan nasional dan hanya mampu menyerap 1 persen angkatan kerja Nepal. Meskipun demikian, di daerah Tarai terdapat beberapa industri menengah dan sejumlah industri kecil, terutama industri pengolahan bahan makanan dan hasil pertanian. Di Lembah Kathmandu dan di daerah Tarai Dalam telah dibangun beberapa desa pengrajin.

Neraca perdagangan luar negeri Nepal tidak seimbang; nilai impornya pada tahun 1985, misalnya, hampir mencapai tiga kali lipat nilai ekspornya. Hal ini membuat Nepal sangat tergantung pada bantuan keuangan luar negeri. Nepal mengekspor bahan pangan, barang-barang industri, bahan mentah, ternak, dan minyak nabati.

Sebaliknya, negeri ini mengimpor pelbagai jenis barang industri, peralatan mesin, alat transportasi minyak dan pelbagai bahan mentah lain, bahan pangan, dan bahan kimia. Lebih dari separuh barang ekspor tersebut dipasarkan di India; demikian juga, lebih dari separuh barang impornya diperoleh dari India.

Rekan dagangnya yang utama selain India adalah Amerika Serikat, Jerman Barat, Inggris, dan Uni Soviet. Sistem transportasi belum memadai, dan menjadi salah satu rintangan terbesar bagi pengembangan ekonominya.

Jalan kereta apinya hanya sekitar 52 km. Dari seluruh jalan rayanya (kira-kira 6.000 km), baru sekitar 46 persen yang sudah diberi lapisan keras. Mea mang, sejumlah jalan raya baru telah dibangun, antara lain jalan raya timur-barat sepanjang 800 km.

Tetapi di daerah perbukitan dan daerah Tarai Dalam masih banyak kawasan yang mengandalkan jalan setapak, sehingga pemanfaatan sumber daya alamnya sangat terhalang. Keadaan membaik sesudah dibangun hubungan udara antara Kathmandu dan pusat-pusat negeri ini.

Pos terkait