Sungai Wolga dan deltanya

Sungai Wolga – Sebagian besar sungai utama Eropa mengalir melewati beberapa negara dan mengalami berbagai kekhasan setiap negara yang dilewatinya. Wolga merupakan sungai Eropa yang terpanjang tetapi, sepanjang perjalanannya yang 3.685 km, sungai ini tidak pernah meninggalkan tanah Rusia.

Sungai Wolga merupakan sungai terpenting di Uni Soviet dan merupakan bagian jaringan alur sungai yang sangat luas yang menghubungkan Laut Kaspi dan Laut Baltik serta Laut Hitam dan Laut Putih.

Banyak stasiun hidroelektrik yang besar dibangun di sepanjang sungai itu untuk membendung air bagi pembangkit listrik dan mengatur irigasi bagi daerah-daerah yang sangat luas di sekitar Sungai.

Wolga menampung sekitar separuh angkutan dan membawa pulang mesin-mesin berat, barang-barang jadi, serta kayu ke daerah pertanian di selatan.

Hulu Sungai Wolga

Dengan mata airnya di Bukit Valdai, Sungai Wolga menjadi semakin lebar tatkala sungai itu mengalir melalui berbagai danau. Wolga dapat dilayari dari hulunya meskipun, di musim dingin, air sepanjang sungai itu membeku dan, di musim panas, beberapa alirannya menjadi demikian dangkal sehingga tidak memungkinkan angkutan apa pun kecuali kayu.

Perahu kecil dapat memulai perjalanannya dari hilir sungai ke kota thev tempat aliran sungai berbelok ke arah timurlaut. Perahu yang lebih besar lagi dapat memulai perjalanannya dari Kalinin, kira-kira 160 km jauhnya di hilir sungai.

Semenjak dari mata airnya, banyak terdapat bendungan di sepanjang sungai. Waduk Wolga, antara kota Kalinin dan Kimry, merupakan titik temu pertama mata rantai berbagai danau buatan manusia, termasuk beberapa danau terbesar di dunia.

Di ujung waduk itu terdapat sebuah terusan yang menghubungkan Sungai Wolga dan Sungai Moskva di Moskow. Terusan tersebut merupakan pintu masuk bagi ibu kota Uni Soviet ke laut luas di utara dan selatan sehingga membuat kota Moskow menjadi pelabuhan yang penting walaupun terletak beratus-ratus kilometer jauhnya dari laut.

Selagi mengalir ke timurlaut, Sungai Wolga melewati bendungan tenaga lainnya di Uglich dan baru mencapai Waduk Rybinsk, atau ”Laut” Rybinsk. Banyak desa harus dipindahkan atau dievakuasi sebelum daerah itu dapat dibenamkan dan beberapa orang Rusia yang sebelum tahun 1941 adalah petani beralih kerja menjadi nelayan dengan mencari penghidupan di danau yang luasnya 4.700 km2 ini.

Peta Sungai Wolga

Kunjungi Sungai Wolga di Google map

Sungai Tengah

Dekat kota industri Yaroslavl yang penuh dengan pabrik tekstil, kimia, dan perkapalan, sungai ini mulai mengalir ke timur. Setelah melewati bendungan dan stasiun pembangkit listrik yang besar di Corodets, Wolga mencapai Gorki (dahulu adalah Nizhni Novgorod).

Setelah diganti dengan nama penulis Rusia Agung, Maxim Gorki di tahun 1932, kota Corki menjadi terkenal karena pameran dagang tahunannya selama berabad-abad. Orang Timur dan Barat bertemu di tepi Sungai Wolga tidak hanya untuk berjual-beli padi-padinya, rempah-rempah, sutera indah, dan produk lainnya, melainkan juga untuk bertukar tradisi budaya yang beraneka itu.

Sampai tahun 1900, barang-barang yang didagangkan di Nizhni Novgorod dibawa ke atas sampan lalu didayung ke hulu sungai oleh sekelompok orang yang bekerja di pantai, yang disebut burlaki, dan lagu The Song of Volga Boatmen (Nyanyian Nelayan Wolga) masih mengumandangkan irama kerja mereka yang mencekam.

Setelah melewati Gorki, Sungai ini semakin bertambah lebar dan alih-alih ditumbuhi hutan pinus sebagai ciri khas Wolga hulu, tampaklah karang terjal di tepian ”Eropa”-nya yang berhadapan dengan tanah Stepa Asia yang sangat luas.

Di Cheboksary, Sungai Wolga masuk ke Waduk Kuibyshev yang bercabang tiga yang mengairi tanah seluas 6.000 km2. Di hulu waduk itu terdapat dua kota yang mengingatkan orang akan peristiwa penting dalam sejarah Rusia.

Kazan, di hulu utara waduk, menghadap ke arah timur, masih mencerminkan warisan penyerbu bangsa Tartar ke Rusia di abad ke-13. Dari menara masjid tua Kazan yang berusia 200 tahun lebih, panggilan azan masih terdengar setiap hari.

Pada tahun 1552, Kazan direbut dari bangsa Tartar oleh tentara ”Ivan si Kejam”. Bermula dari Moskow, tentara Ivan menggunakan Sungai Wolga sebagai jalan ekspansi Rusia dengan menaklukkan kota demi kota sepanjang sungai sampai mereka mencapai Astrakhan di Laut Kaspia.

Ulyanovsk (dahulu Simbirsk), di hulu selatan waduk, adalah tempat kelahiran Alexander Kerensky, yang mengepalai Pemerintah Rusia setelah revolusi Maret1917, dan merupakan tempat kelahiran Lenin (Vladimir Ilyich Ulyanov).

Lenin memimpin revolusi Oktober yang menumbangkan pemerintahan Kerensky pada tahun yang sama, dan lalu mendirikan pemerintahan komunis di Rusia. Saat ini, di kota yang memakai nama Lenin setelah kematiannya, berdiri megah sebuah patung Lenin, yang mendominasi pemandangan di Sungai Wolga.

Sebelum Sungai ini meninggalkan waduk Kuibyshev, airnya dibendung lagi untuk stasiun hidroelektrik yang lain di Zhigulevsk. Setelah melewati bendungan ini, Wolga mengalir di pegunungan Zhiguli dalam lengkung yang sangat berliku-liku yang disebut Tikungan Samara.

Hulu Sungai Wolga dan Deltanya

Mengalir ke arah baratdaya, Sungai Wolga melewati kota Saratov, kota yang tradisinya dipengaruhi orang Jerman yang tinggal di sana. Tahun 1763 ratu Catherine yang Agung, kelahiran Jerman, menawarkan tanah bebas serta pemerintahan lokal sendiri kepada orang Jerman yang mau bermukim di sepanjang Wolga serta menawarkan bantuan pengembangan Rusia.

Banyak masyarakat Jerman menyambut tawaran ini tahun 1917 terdapat sekitar 750.000 orang Jerman Wolga tinggal di Saratov dan sekitarnya.

Sekitar 320 km ke hilir sungai terdapat kota Volgograd. Tahun 1942-1943, ketika masih disebut Stalingrad, letak kota itu menjadi incaran tentara Nazi. Seandainya kota Stalingrad dapat direbut, maka jalur sediaan tentara Rusia dapat dipotong.

Setelah perlawanan heroik, yang nyaris menghancurkan seluruh kota itu, tentara Nazi dikalahkan. Saat ini, di Bukit Volgograd terdapat tugu peringatan untuk mengenang prajurit yang gugur membela Stalingrad.

Stasiun Pembangkit Listrik Volzhskaya dekat Volgograd adalah stasiun pembangkit listrik terbesar kedua di dunia. Sungai Wolga diperdalam ketika stasiun itu dibangun sehingga memungkinkan setiap kapal barang serta kapal turis untuk mengarunginya. Juga terdapat banyak perahu ikan di bagian sungai ini yang menangkap carp, pike, herring, dan sturgeon yang muncul dari delta Wolga.

Astrakhan, kota terakhir di Sungai Wolga, merupakan kota pelabuhan serta kota pusat industri telur ikan (kaviar), 75% kaviar Rusia diproses di sini setelah telur ikan itu diambil dari delta sturgeon. Dari Astrakhan, melalui terusan buatan sepanjang 190 km, kapal-kapal tanker, sampan pembawa batubara dan padi-padian, serta kapal penumpang dapat lewat ke Laut Kaspia.

Di bawah kota itu anak-anak delta Sungai ini mengalir ke Laut Kaspia. Di antara ratusan terusan dan lintas-terusan itu terdapat taman margasatwa, tempat hewan hidup aman serta burung-burung membuat sangkarnya di antara ilalang. Termasuk di antara tanaman yang hidup di delta itu adalah teratai merah tua cemerlang yang sangat langka.

Sungai terpanjang di Eropa ini disebut “sungai besar” dan ”Induk Wolga”, tetapi peran sungai ini tidak lebih hanya sebagai urat nadi lalu lintas ketimbang sebagai sumber tenaga.

Sungai Wolga adalah arus air besar, tempat berbaur banyak peradaban, dan Wolga tidak hanya membawa angkutan yang banyak jumlahnya, melainkan juga membawa beban dari kejayaan sejarah Rusia.

Diulas oleh MARVIN KALB, Koresponden Diplomatik, Kantor Berita CBS. Penulis, The Volga -A Political journey Through Russia
Editor: Sejarah Negara

Pos terkait