Inilah fakta mengapa korban corona di Ekuador sangat parah

Ekuador adalah sebuah negara yang terletak di Amerika Selatan, dengan jumlah penduduknya kurang lebih 17 juta jiwa (2020). Sebelumnya, silahkan perhatikan letak negara ini melalui peta yang kami lampirkan di bawah ini.

Peta politik Ekuador
Peta politik Ekuador

Dua kota terbesar di Ekuador adalah Quito terletak tinggi di pegunungan dan Guayaquil yang letaknya agak selatan di sebuah teluk, dengan jumlah penduduk sekitar 2,7 juta jiwa.

Korban terbesar virus korona berasal dari Guayaquil. Mengapa? Sebab kota ini merupakan kota internasional sekaligus sebagai pelabuhan dan kota dagang.

Konon krisis Korona ini dimulai dari orang-orang yang pulang liburan dari Spanyol. Awalnya, pemerintah Ekuador kota yang dipimpin oleh walikota Viteri kurang tanggap terhadap kasus ini. Diawali dengan adanya semacam penyangkalan, hingga akhirnya terlambat. Parahnya, hal ini berlanjut dengan kepanikan.

Pada tanggal 20 Maret 2020 walikota Cynthia Viteri sendiri terjangkit virus corona. Ketidaktanggapan walikota inilah yang mengakibatkan banyak sekali korban berjatuhan di Guayaquil.

Hingga pemerintah Kota Guayaquil sendiri kewalahan, tidak bisa menolong orang yang terjangkit virus ini dan bahkan tidak bisa menguburkan korban yang telah meninggal. Banyak korban yang ditinggal begitu saja di dalam peti mati di pinggir jalan.

Namun berbeda dengan di ibu kota Quito yang jumlah korbannya relatif lebih sedikit. Konon walikotanya lebih kompeten, apalagi dia seorang dokter.

Tetapi meski demikian, menurut The New York Times, jumlah warga yang meninggal dunia karena Korona bisa jadi 15 kali lebih tinggi. Sebab pada bulan Maret dan April ini, jumlah penguburan naik tajam.

The death toll in Ecuador during the outbreak was 15 times higher than the official number of Covid-19 deaths reported by the government, according to an analysis of mortality data by The New York Times.

The numbers suggest that the South American country is suffering one of the worst outbreaks in the world.

The figures provide a dire indication of the damage the virus can do to developing countries, where it can quickly overwhelm health care systems and even the government’s ability to keep count of how many people are falling to the disease.

[…]

A staggering number of people — about 7,600 more this year — died in Ecuador from March 1 to April 15 than the average in recent years, according to an analysis of official death registration data by The Times.

That spike stands in stark contrast to the number of deaths that the government has officially attributed to the coronavirus: 503 people by April 15.

Ada beberapa faktor yang mengakibatkan Ekuador kewalahan mewabahnya covid19 ini. Salah satunya adalah reaksi pemerintahan kota Guayaquil yang lambat.

Jumlah korban virus corona di Guayaquil jauh lebih tinggi daripada di daerah-daerah lainnya. Kurangnya fasilitas kesehatan di negara ini secara umum juga menjadi faktor mengapa banyak korban berjatuhan. Mereka yang sakit tak tertolong karena kurangnya fasilitas di rumah sakit.

Pos terkait