Negara Bagian Tenggara Amerika Serikat

Negara Bagian Tenggara Amerika Serikat – Negara-Negara Bagian Tenggara telah memainkan peranan unik dan vital dalam sejarah Amerika Serikat. Negara-negara bagian itu adalah arena penjelajahan dan penemuan, masa awal pemerintahan perwakilan di Dunia Baru, dan beberapa di antara berbagai pertempuran yang menentukan selama Revolusi Amerika.

Banyak di antara para pemimpin pertama negara itu adalah orang-orang tenggara, termasuk George Washington, Bapak Negara, dan Thomas Jefferson perancang Deklarasi Kemerdekaan. Di sini pun pernah terdapat kelompok masyarakat perkebunan yang unik dan kompleks yang berlandaskan lembaga perbudakan; baik sistem perkebunan maupun perbudakan diakhiri oleh Perang Saudara.

Negara Bagian Tenggara menampung berbagai perikehidupan. Meskipun sejarahnya sama dengan kebanyakan negara bagian di wilayah tersebut, negara bagian ini sama sekali bukan merupakan daerah yang seragam.

Negara bagian ini mencakup negara-negara bagian yang menjorok ke Atlantik yaitu Maryland, Virginia, Karolina Utara, Karolina Selatan, Georgia, dan Florida serta daerah perintis ”barat lama” di zaman koloniaI-yakni Virginia Barat, Kentucky, dan Tennessee-yang terbentuk dari lahan yang semula diklaim oleh Virginia, ”ibu negara bagian”.

Dengan medan yang beraneka ragam dari dataran pasang sampai gunung tertinggi di sebelah timur Pegunungan Rocky, wilayah ini memperlihatkan kebhinekaan yang mencolok, bukan hanya antara penduduk kulit hitam dan kulit putihnya saja, melainkan juga antara penduduk kota besar dan penduduk desanya, penduduk pesisir dan penduduk pegunungannya.

Sebagian besar wilayah tenggara terletak di Sabuk Matahari yang makmur dan di sana kita dapati satu kebhinekaan lain, yakni antara penduduk pribumi dan pendatang.

Amerika Serikat Negara Bagian Tenggara

Kunjungi peta Amerika Serikat atau di google map

Geografi Negara Bagian Tenggara

Sejak awalnya, tanah dan iklim wilayah yang beraneka ragam ini telah menentukan jenis-jenis usaha tani yang dapat dilaksanakan. Pendaratan pertama para pemukim Eropa adalah di Air Pasang Virginia, yaitu suatu dataran pesisir berpasir yang tertutup pohon pinus.

Bukit-bukit pasir mengarah ke garis jatuhan, atau hulu pelayaran, tempat sungai-sungai meluncur deras dari Plato Piedmont, yang merupakan daerah kaki-bukit bergelombang bertanah merah yang tertutup pohon pinus dan pohon kayubesi.

Meskipun kurang panas dan kurang lembap dibanding dengan daerah pesisir, daerah ini tidak mempunyai transportasi air yang memadai dan vital untuk masa sebelum adanya jaringan jalan yang bagus. Lebih ke barat lagi terdapat Pegunungan Blue Ridge, yang membentengi lembah besar Pegunungan Appalachia, suatu daerah bertanah liat yang subur.

Daerah ini bahkan lebih terpencil lagi dari pasar ketimbang Plato Piedmont. Kemudian, ternyata pegunungan ini kaya akan batubara. Di seberang Pegunungan Appalachia terletak Plato Cumberland dan kemudian wilayah Rumput biru yang indah, yang bagi Daniel Boone dan para penjelajah pertama lainnya tampak seperti surga.

Lebih ke barat lagi, Kentucky dan Tennessee menyentuh Sungai Mississippi, yang menghubungkan daerah itu dengan Amerika Bagian Tengah. Ke arah selatan terletak Florida dengan dataran rendah pesisirnya, paya, dan danau.

Dahulu dataran rendah pesisir itu menyajikan banyak lahan pertanian yang baik dan jangkauan yang relatif mudah ke sarana transportasi air. Oleh karenanya, dataran rendah itu mengembangkan usaha tani besar-besaran (perkebunan) yang didukung oleh budidaya tanaman perdagangan dan mudahnya jangkauan ke pasar.

Penduduk pegunungan seringkali terpencil dalam kelompok-kelompok kecil masyarakat atau sepenuhnya tinggal di lingkungan keluarga atau marga mereka sendiri. Mereka belajar hidup dari lahan dan menggarap lahan pertanian yang biasanya terbatas pada satu keluarga yang bertani untuk memenuhi kebutuhan sendiri.

Bahkan sampai sekarang, geografi telah menentukan perikehidupan penduduk bagian tenggara ini. Seseorang yang hidup di dataran rendah (daerah air pasang) Virginia mempunyai lebih banyak kesamaan dengan penduduk dataran rendah di pesisir Karolina Utara dan Selatan daripada dengan rekannya orang Virginia yang hidup di Pegunungan Appalachia atau Pegunungan Blue Ridge.

Penduduk pegunungan itu mempunyai lebih banyak kesamaan dengan penduduk pegunungan lainnya-yakni penduduk Pegunungan Smoky Besar di Tennessee dan Karolina Utara, misalnya-daripada dengan rekannya orang Virginia yang hidup di kota-kota air pasang Norfolk atau Richmond.

Teluk Chesapeake

Teluk Chesapeake membelah Maryland menjadi dua dan memotong secercah lahan Virginia. Bagian yang terpencil, yang disebut Pesisir Timur, adalah daerah para nelayan tiram, kepiting, dan penangkap ikan. Daerah ini pun merupakan surga bagi para olahragawan berperahu, memancing, dan pemburu itik. Banyak rumah musim panas terdapat di sana, sedangkan pariwisata merupakan industri yang penting.

Di atas muara Sungai Potomac, kota-kota Virginia-Arlington dan Alexandria-merupakan daerah pinggiran Washington D.C. Kehidupan di dekat muara Sungai James menggerombol di sekitar pelabuhan terbesar dunia, yakni Hampton Roads.

Wilayah Norfolk, Hampton, Portsmouth, dan Newport News mencakup pangkalan angkatan laut utama dan kompleks instalasi Angkatan Darat dan Angkatan Udara, industri perkapalan, dan industri maritim dan segala jenis. Virginia Beach adalah kawasan wisata utama musim panas.

Daerah Tepi Luar

Ke arah selatan, pesisir berubah menyeramkan. Pesisir Karolina Utara yang berbahaya di daerah Tanjung Hatteras telah dijuluki kuburan Atlantik. Karang perintang panjang dan sempit membentang sampai ke suatu titik di Tanjung Hatteras, kemudian menikung tajam ke baratdaya ke Tanjung Lookout.

Lebih ke selatan lagi, gerbang ke Wilmington ditandai dengan hempasan alun pada batuan seram Tanjung Fear. Perkampungan ne ayan atau kawasan wisata di sana-sini menyeruak kelengangan. Angin topan sering manghantam daerah itu dengan kekuatan yang mengerikan.

Daerah Rawa dan Daerah Rendah

Di sebelah barat Daerah Tepi Luar, perairan Selat Albemarle, Selat PamIico, dan selat serta teluk lainnya berbaur dengan berbagai muara sungai. Perairan di daerah ini terlalu dangkal untuk kebanyakan pelayaran, tetapi menjadi idaman bagi para pemburu dan olahragawan pancing.

Rawa-rawa dan sabana berumput ini disebut daerah dismal dan Great Dismal Swamp itu menjorok sampai ke Virginia. Ke bagian dalam rawa itu, dahulu hutan pinus tumbuh dengan lebat. Hutan itu merupakan sumber bahan pembuat kapal (ter dan terpentin), yang merupakan komoditi ekspor penting di zaman kolonial dan awal zaman republik.

Hutan pinus inilah yang membuat Karolina Utara dijuluki Negara Bagian Tarheel. Sebagian besar hutan pinus itu dibabat untuk perkebunan dan kini pesisir itu dipenuhi oleh lahan-Iahan pertanian kecil dan kota-kota kecil.

Daerah Rendah Karolina Selatan yang subur dan panas menyengat itu bermula dari daerah pantai yang mulus dan kawasan wisata yang anggun. Lebih jauh ke selatan, pesisirnya dibatasi oleh pulau-pulau karang perintang, yang di Georgia disebut Pulau Laut.

Daerah Tanah Rendah merupakan lahan berawa, yang penuh dengan pohon cemara berselimut lumut, buaya, dan pohon palem kipas. Georgia bagian pesisir sarat dengan hutan pinus. Di dekat perbatasan Florida, Paya Okefenokee telah dijadikan suaka margasatwa.

Pesisirnya terkenal karena berbagai kebunnya yang permai, padang golf, wisma tetirah modern, dan kota kuno dari zaman kolonial yaitu Charleston, di Karolina Selatan, dan Savannah, di Georgia. Hutan pinus dan kayubesi mencakup sebagian besar Georgia, yang menyediakan lapangan pekerjaan dalam industri damar dan penyulingan terpenting.

Pegunungan Piedmont dan Appalachia

Pegunungan Piedmont bermula di Maryland dan Virginia sebagai alur perbukitan sempit yang lebarnya kira-kira 64 km di Sungai Potomac, melebar sampai 320 km di Karolina Utara, dan mencakup sebagian besar Karolina Selatan dan Georgia. Ini merupakan zone Tenggara yang paling padat penduduknya dan pusat sebagian besar pengembangan industri Tenggara.

Rangkaian pegunungan Appalachia sebelah selatan berawal di jazirah barat Maryland, mencakup sebagian besar Virginia Barat, meliputi Virginia bagian barat dan Karolina Utara, termasuk bagian timur Tennessee dan Kentucky, dan melengkung menembus bagian barat Karolina Selatan, bagian utara Georgia, dan Alabama tengah.

Pegunungan Blue Ridge membentuk tepi bagian timur Pegunungan Appalachia. Di balik pegunungan-pegunungan itu di Karolina Utara menjulang beberapa di antara puncak-puncak tertinggi di barisan tersebut, yaitu Pegunungan Great Smoky. Lahan itu menukik ke lembah tengah dan meninggi di barat ke Pegunungan Allegheny di utara dan Plato Cumberland yang tidak rata di selatan.

Pada kenyataannya ada dua pegunungan Appalachia, yaitu daerah batubara Virginia Barat dan Kentucky sebelah timur, dengan beberapa distrik di bagian timur Tennessee dan bagian barat Virginia, dan sisa rangkaian pegunungan itu, tempat ditemukan batubara dalam jumlah yang tidak begitu besar.

Di bagian yang tidak terusik oleh tambang-tambang batubara, Pegunungan Appalachia adalah lahan bunga azalea, dogwood, anggrek liar, pohon tulip, dan mapel. Beruang, rusa, dan hewan-hewan lainnya merumput di sela-sela lilitan semak laurel yang tak tertembus, sedangkan riam-riam bersumber mata-air menuruni tebing-tebing teduh dan menembus celah-celah yang penuh dengan pohon pakis.

Lembah-lembah sungai di Pegunungan Appalachia telah mengalami pola kehidupan yang berbeda dan pengembangan yang berlainan dengan bagian pegunungannya. Di bagian-bagian Virginia Barat yang berbatasan dengan Sungai Ohio dan Sungai Kanawha, pegunungan itu berangsur-angsur menyurut menjadi dataran-dataran bergelombang.

Di tempat Sungai Tennessee menikung melalui Tennessee, terus ke Georgia dan Alabama dan kembali lagi, perusahaan New Deal raksasa, yaitu Tennessee ValleyAuthority (TVA; Otorita Lembah Tennessee), telah menciptakan suatu gugusan bendungan, danau buatan, dan pusat listrik yang mengendalikan banjir dan menyediakan tenaga listrik. Gugusan tersebut membentuk landasan bagi sejumlah besar industrialisasi daerah itu dan bagi fasilitas tenaga atom Oak Ridge yang dibuka di sana selama Perang Dunia II.

Daerah Rumputbiru dan Daerah Sungai

Plato Cumberland melereng ke barat ke daerah Rumputbiru, yang dinamakan demikian karena padang’-padang cerahnya yang ditumbuhi rerumputan tinggi berwarna biru-hijau. Rumputbiru berasal dari Kentucky tengah dan Tennessee tengah.

Ciri tradisionalnya adalah usaha pemuliaan kuda. Terdapat lebih dari 200 peternakan kuda di sekitar Lexington, Kentucky, dan Shelbyville, Tennessee, yang memuliakan kuda ras murni dan kuda pacuan Tennessee. Berbagai pelelangan untuk menjual kuda dihadiri oleh para ahli pemuliaan kuda dari seluruh dunia.

Di sebelah barat daerah Rumputbiru Tennessee terdapat suatu pinggiran perbukitan dan kemudian dataran pantai yang melereng ke tebingteblng Sungai Mississippi. Banyak perkebunan kapas tumbuh subur di dataran rendah yang subur di daerah ini.

Florida

Berlainan dengan negara-negara bagian Tenggara lainnya, Florida seluruhnya terdiri atas dataran rendah. Di tengahnya terdapat rangkaian panjang danau, yang dirajai oleh Danau Okeechobee yang mahaluas, salah satu di antara danau air tawar terbesar di wilayah Amerika Serikat.

Perairan Danau Okeechobee disalirkan ke selatan melalui paya dan sabana sepanjang 193 km ke Teluk Meksiko, membentuk rumpun subur yang terdiri atas pohon-pohon bakau, pakis, dan tetumbuhan paya tropis yang disebut Everglades. Sebagai surga bagi para pencinta alam, daerah Everglades itu dihuni oleh sekitar 600 jenis burung dan hewan.

Akhir-akhir ini, proyek-proyek penyaliran telah mengubah ekologi paya itu sehingga para ahli pelestarian lingkungan mengkhawatirkan bahwa kekeringan yang berkepanjangan mungkin bakal mengeringkan Taman Nasional Everglades. Sekarang terusan-terusan sedang dibangun untuk menjamin masukan air yang memadai guna mendukung kehidupan paya taman tersebut.

Dari ujung selatan Florida, Pulau Rendah Florida melengkung ke baratdaya kira-kira 240 km dari Virginia Key ke Key West. Gugusan pulau kecil yang terbentuk dari puncak karang yang menyembul itu dihubungkan satu sama lain dan dengan daratan induk oleh jalan layang lintas air.

Ironisnya, Florida utara adalah bagian negara bagian itu yang paling mirip dengan Selatan Kuno, yaitu daerah tempat Sungai Suwanee, yang diabadikan dalam lagu karya Stephen Foster itu, mengalir lamban di bawah pohon oak raksasa yang diselimuti lumut Spanyol, ke utara masuk ke Paya Okefenokee dan Suaka Satwa Liar Georgia.

Lahan prairi Florida tengah, di sekitar Danau Okeechobee, adalah daerah penggembala sapi dan orang lndian. Peternakan sapi merupakan sumber pendapatan yang penting bagi orang Indian Seminole di daerah tersebut. Perkebunan tebu dan usaha tani tanaman keras berkembang pesat di tanah hitam subur yang direklamasi dengan penyaliran payapaya di tepi danau. Di sebelah utara, dataran berpasir dengan danau-danau di sana-sini mendukung industri buah jeruk Florida yang bernilai milyaran dolar.

Penduduk Negara Bagian Tenggara

Pada tahun 1980 penduduk sembilan Negara Bagian Tenggara (dan Distrik Kolumbia) adalah 44.335.000 jiwa. Florida adalah yang paling padat penduduknya, yakni 9.700.000 jiwa, dan yang paling pesat pertumbuhannya. Horida merupakan mata rantai sebelah timur Sabuk Matahari, yang membentang melintasi Texas ke Kalifornia Selatan.

Daerah Tenggara lainnya yang pesat pertumbuhannya adalah Pegunungan Piedmont, tempat beradanya sebagian besar industri modern Tenggara. Charlotte dan Raleigh-Durham di Karolina Utara, dan Atlanta, di Georgia, merupakan pusat utama apa yang sering disebut Selatan Baru.

Daerah Pegunungan Piedmont yang maju pesat itu sangat berlawanan dengan daerah Pegunungan Appalachia, yang masih merupakan salah satu di antara daerah termiskin di negara ini. Penutupan tambang batubara di daerah itu telah mengakibatkan berpindahnya sebagian besar penduduk ke bagian lain negara ini, terutama ke daerah Barat Tengah.

Pada beberapa tahun terakhir ini pun telah banyak pabrik baja yang ditutup, terutama di Virginia Barat. Upaya pemerintah federal dan negara bagian untuk mengurangi kemiskinan di daerah itu belum berhasil baik meskipun pengembalian ketergantungan kepada batubara sebagai sumber energi nasional membawa harapan bagi daerah pertambangan batubara.

Latar belakang Sejarah

Penduduk Negara Bagian Tenggara tidak mempunyai kebhinekaan keturunan seperti yang jelas terlihat di Timurlaut. Kecuali Florida, yang mempunyai banyak masyarakat hispanyola (umumnya orang Kuba), penduduk Tenggara dibagi atas dua kategori utama, yaitu penduduk kulit putih AngloSaxon Protestan dan penduduk kulit hitam.

Para pemukim Virginia, Karolina Utara danSelatan, serta Georgia yang datang pertama kali berasal dari Inggris. Keturunan mereka (dan para pendatang baru dari Inggris) menyebar ke bagian barat negara bagian itu, di sana orang Irlandia-Skot bergabung dengan mereka. Mereka adalah orang Protestan Skot yang telah dipaksa meninggalkan tanah air mereka di Ulster, Irlandia Utara, sejak akhir abad ke-17.

Mereka yang beremigrasi ke Amerika Serikat sebagian besar berlabuh di Pennsylvania dan berpindah ke arah selatan memasuki Virginia dan Karolina Utara serta Selatan; dan akhirnya ke barat sampai sejauh Texas. Kebanyakan penduduk pegunungan Appalachia masa kini dapat merunut nenek-moyang mereka sampai ke orang Skot itu.

Penduduk kulit hitam meliputi kira-kira 20% dari jumlah penduduk Negara Bagian Tenggara meskipun jumlahnya jauh lebih tinggi di bagian timur dari negara bagian itu. Jumlah itu telah tinggi sejak zaman kolonial; pada tahun 1765 jumlah budak kulit hitam di Karolina Selatan adalah 90.000 dari jumlah penduduk sebanyak 130.000 jiwa.

Setelah perbudakan dihapuskan pada akhir Perang Saudara, sebagian besar penduduk kulit hitam tetap berada di perkebunan, tempat mereka dahulu menjadi budak, untuk menjadi buruh tani bagi hasil. Di daerah yang segala lapisan masyarakatnya menderita akibat kehancuran ekonomi karena Perang Saudara, para bekas budak itu merupakan kelompok yang paling menderita.

Mulai dari sejak sekitar permulaan Perang Dunia I, ribuan dari mereka mulai pindah ke arah utara, menuju ke Timurlaut dan kota pabrik Ohio dan Michigan. Perpindahan tersebut masih berlangsung terus sampai sekarang. Sebagian besar orang kulit hitam di Utara saat ini masih mempunyai kerabat di Tenggara.

Sekarang, Negara Bagian Tenggara adalah salah satu dari daerah yang paling pesat perubahannya di negara ini. Penduduk baru terus membanjir ke Florida, Karolina Utara, Karolina Selatan, dan Georgia dan mereka telah banyak sekali mengubah perikehidupan selatan. Hanya di bagian Pegunungan Applachia yang lebih terpencil saja kehidupan tampak berjalan sama seperti ratusan tahun yang silam.

Namun, perubahan yang paling dramatis di Tenggara mungkin adalah hubungan antara orang kulit putih dan orang kulit hitam. Sejak tahun 1950-an, pembauran telah berlangsung di sekolah-sekolah dan di kebanyakan bidang lainnya.

Diakhirinya pajak pemungutan suara dan diberlakukannya Undang-Undang Hak Pilih tahun 1965 telah menjamin hak memberikan suara bagi penduduk kulit hitam dan mereka merupakan kekuatan yang menentukan dalam percaturan politik selatan. Semakin banyak warga negara kulit hitam yang menjadi calon untuk berbagai jabatan pemerintahan

Ekonomi Negara Bagian Tenggara

Pertanian secara tradisional telah merupakan kegiatan ekonomi utama Negara Bagian Tenggara, dan sampai sekarang masih tetap demikian, meskipun tumbuh industrialisasi di Piedmont dan Florida, pertambangan batubara dan produksi baja di Appalachia, dan pariwisata di sepanjang daerah Air Pasang dan di Florida. Tembakau, jagung, kedelai, kacang, jerami, dan jeruk (di Florida) merupakan hasil pertanian utamanya.

Industri utama mencakup pemrosesan bahan pangan dan tembakau dan pemanufakturan tekstil, bahan kimia, alat listrik dan elektronik, serta mesin. Pabrik baja terdapat di daerah Baltimore dan Virginia Barat Pembuatan kapal merupakan industri penting di daerah Norfolk. Pertambangan batubara adalah kegiatan utama di Virginia Barat dan di berbagai bagian Kentucky dan Tennessee.

Meskipun banyak bagian Negara Bagian Tenggara telah menjadi sangat makmur selama beberapa puluh tahun terakhir ini (terutama di Florida), daerah ini masih dihuni oleh sebagian penduduk yang paling miskin di negara ini. Kecuali Maryland, Florida, dan Virginia, negara bagian tersebut masih berada di bawah angka rata-rata nasional dalam pendapatan per kapita.

Kota Besar di Negara Bagian Tenggara

Washington D.C., ibu kota negara, dan Atlanta, Georgia, yang merupakan pusat transportasi, keuangan, dan perdagangan di Selatan Tengah. Baltimore, Maryland, kota yang paling utara di antara kota besar Tenggara, merupakan kota besar sejati, dengan daerah-daerah metropolitan yang berpenduduk lebih dari 1.000.000 jiwa.

Hal itu disebabkan oleh letaknya yang sangat strategis di daerah Teluk Chesapeake, yang merupakan jalur pelayaran utama. Meskipun bersebelahan dengan Negara Bagian Utara, Baltimore masih tetap bersuasana setengah selatan. Kota ini berawal sebagai bandar pendukung pengapalan tembakau.

Kedekatannya dengan industri besi dan baja Pennsylvania dan hasil-hasil tanaman serat Selatan, plus pelabuhannya yang sangat bagus, membantunya menjadi salah satu di antara pelabuhan laut utama dan perkeretaapian di negara ini. Jalan-jalan di Baltimore lama menyajikan pemandangan yang memesonakan berupa jajaran rumah berdinding batubata merah dan bertangga batu pualam putih.

Namun, seperti halnya kota besar tua Amerika lainnya, bagian ini pun mulai tampak penuh sesak, ketinggalan zaman, dan kusam. Banyak penduduk Baltimore yang kaya pindah ke pinggiran kota yang lebih baru dan lebih bersih.

Kemudian pada tahun 1960-an semangat pembaharuan kota menjadi demikian menggebu sehingga pusat kota Baltimore hampir menjelma menjadi sebuah kota baru. Pembaharuan pelabuhan lama Baltimore menjadikannya salah satu daya tarik utama kota itu.

Meskipun telah ditempuh berbagai upaya pembaharuan kota, banyak perumahan yang kurang memenuhi syarat masih tetap bertahan, terutama di daerah permukiman miskin (ghetto) orang kulit hitam.

Di dekat air terjun Sungai James berdirilah Richmond, ibu kota dan kota terbesar Virginia dan bekas ibu kota Konfederasi. Kota yang didirikan pada zaman kolonial ini mempunyai gedung DPR (capital) yang dirancang oleh Thomas Jefferson.

Sebagai kota yang sejak dahulu menjadi pusat pertembakauan, Richmond sekarang sedang menganekaragamkan industrinya, tetapi masih tetap merupakan kota yang kaya dengan tradisi bersejarah. Daerah metropolitan terbesar Virginia tidak hanya mencakup satu kota besar, melainkan empat kota besar, yaitu Norfolk, Virginia Beach, Newport News, dan Portsmouth.

Dengan penduduk 807.000 jiwa, kota-kota besar itu terletak pada titik-temu Sungai James, Teluk Chesapeake, dan Samudra Atlantik. Hampton Roads, yaitu terusan tempat beradanya kota-kota Norfolk, Portsmouth, dan Newport News, adalah salah satu di antara jalur laut paling penting di dunia dan menempati kedudukan penting dalam sejarah Amerika.

Charlotte, kota terbesar di Karolina Utara, adalah pusat industri tekstil, yaitu kegiatan perniagaan terpenting di negara bagian itu. Raleigh, ibu kota negara bagian, dan Durham membentuk suatu daerah metropolitan yang terkenal karena berbagai fasilitas penelitian dan pabrik modernnya.

Banyak perbedaan yang mencolok di antara kota besar Negara Bagian Tenggara, seperti pada dua kota besar Tenggara yang sama namanya, yaitu Charleston, Karolina Selatan, dan Charleston, Virginia Barat. Pelabuhan Karolina Selatan itu adalah kota kolonial kuno dengan rumah-rumah yang dibangun pada abad ke-18.

Derap kehidupan di kota itu masih tetap santai dan lamban. Warga kota Charleston bangga akan aneka tradisi dan kebun mereka yang permai. Mereka pun bangga akan peran penting kota itu sebagai pelabuhan laut internasional dan peranannya yang menonjol dalam sejarah Amerika.

Charleston, Virginia Barat, adalah produk Amerika yang serba industri, poros suatu gugusan maha luas industri batubara, gas alam, kapur, tanah liat, perkayuan, dan bahan kimia. Kota itu merupakan salah satu sumber utama rayon, karet sintetis, dan nilon di negara ini.

Pada awal abad ke-19, endapan garam di Lembah Kanawha merupakan dasar bagi industri kimia raksasa masa kini, dan juga karena berdekatan dengan sumber batubara dan besi. Sayangnya, dampak negatif yang menyertai industrialisasi yang berhasil itu, yakni pencemaran udara oleh ratusan cerobong asap, menimbulkan ancaman berupa musnahnya sama sekali keelokan dan kedamaian lembah itu.

Baik aspek paling kuno maupun aspek paling baru Amerika ditampilkan di pesisir timur Florida. Pada tahun 1513 Ponce de Leon menjelajahi daerah itu dan mengira bahwa dirinya telah mendekati Air Mancur Keremajaan. Mereka yang sedang berlibur sambil bersantai di kota bergaya Eropa St. Augustine yang serba lamban itu (yang didirikan oleh orang Spanyol pada tahun 1565) mungkin membenarkan anggapannya itu.

Tepat di utara St. Augustine terdapat Jacksonville, kota terbesar di Florida dan salah satu kota yang paling pesat pertumbuhannya di negara ini. Kota ini adalah kota besar modern dalam tradisi Sabuk Matahari yang sebenarnya, seperti halnya Los Angeles dan Houston.

Kota-kota besar tersebut berciri khas pemekaran ke suatu daerah yang amat luas dan luasnya lahan yang dicakupnya, dan Jacksonville mempunyai areal lahan paling luas dibandingkan dengan kota besar mana pun di negara ini.

Di daerah pesisir, yaitu di Florida bagian selatan, terdapat Miami, yang merupakan daerah metropolitan utama Florida bagian selatan. Kota yang semula merupakan kota wisata ini, sekarang adalah kota metropolitan sejati. Kota ini telah menjadi titik pusat penduduk Kuba yang besar di negara ini dan menjadi pusat perniagaan yang semakin penting dengan Amerika Latin.

Di seberang Teluk Biscayne terletak Miami Beach, yaitu kota besar terpisah, yang merupakan tempat berlibur yang dibangun di atas lahan bekas rimba yang penuh dengan timbunan pasir. Akhir-akhir ini, daerah metropolitan Tampa-St. Petersburg yang terletak di pesisir barat Florida, telah tumbuh secara fenomenal. Pada tahun 1980 daerah ini berpenduduk lebih dari 1.500.000 jiwa.

Nashville, Tennessee, adalah kota besar yang termasyhur berkat denting bunyi gitar dan banjonya. Kota ini merupakan markas besar musik country dan western di negara ini dan pusatnya Grand Ole Opry yang terkenal di seluruh dunia itu.

Saingan Nashville di bidang musik ini adalah Memphis, salah satu kota terbesar di Tenggara, dengan penduduk lebih dari 500.000 jiwa. Memphis adalah kota kelahiran musik aliran blues, yang diabadikan oleh W.C. Handy dalam gebrakan pertamanya, yaitu ”Memphis Blues” (1909), dan kemudian dalam ”Beale Street Blues”. Di samping itu, Memphis adalah pelabuhan utama di Sungai Mississippi dan pusat perniagaan yang penting.

Louisville, Kentucky, didirikan pada abad ke-18 di tepi selatan Sungai Ohio, pada Air Terjun Ohio, dan merupakan hulu pelayaran. Setelah dibangunnya sebuah saluran di sekitar air terjun itu pada tahun 1830, kota ini menjadi pelabuhan sungai utama.

Industri manufakturnya mencakup alat-alat listrik dan minuman keras, tetapi kota itu paling terkenal di seluruh dunia sebagai sumber Kentucky Derby. Lexington, Kentucky, terletak di pusat daerah Rumputbiru dan merupakan pusat pemuliaan serta penjualan kuda-kuda ras murni yang terkenal di seluruh dunia. Kota itu juga merupakan pasar tembakau utama.

Sejarah Negara Bagian Tenggara

Pada abad ke-16 Negara Bagian Tenggara diperebutkan oleh tiga negara niaga utama pada masa itu-yaitu Inggris, Prancis, dan Spanyol. Koloni Spanyol di St. Augustine (1565) adalah tempat berpijak orang Eropa pertama di sebelah utara Rio Grande.

Tekanan Spanyol di Florida, Georgia, dan Karolina Selatan mungkin telah mempengaruhi Inggris untuk memulai permukiman mereka di Virginia. Karena adanya permukiman tersebut, daerah Tenggara menjadi bagian Amerika Inggris yang paling tua.

Dua permukiman Inggris paling awal mengalami kegagalan. Pada tahun 1585, Sir Walter Raleigh membentuk koloni di Pulau Roanoke, di Karolina Utara sekarang. Para pemukim yang lolos dari ancaman maut karena penyakit dan keadaan yang serba kekurangan itu segera kembali ke Inggris. Pada tahun 1587 koloni kedua didirikan di Roanoke. Koloni ini lenyap tanpa bekas sehingga dalam sejarah dikenal sebagai Koloni yang Hilang.

Permukiman permanen paling awal di daerah Tenggara didirikan di Jamestown, Virginia, pada tahun 1607. Sementara Prancis berpaling ke Lembah Mississippi dan Pesisir Teluk, perbentengan Spanyol dari St. Augustine sampai Beaufort, Karolina Selatan, mengancam pengklaiman Inggris sampai tahun 1700.

Ketika para pemukim Jamestown melihat tanah liat berpasir dan hutan pinus di daerah pasang, mereka mereka-reka cara memanfaatkan lahan itu. Disarankan agar mereka memproduksi bahan-bahan untuk angkatan laut (terpenting dari pohon pinus), tetapi para pengusaha di Inggris ingin menanam tanaman serat yang bernilai tinggi yang yang memerlukan tenaga kerja kasar.

Jawabannya adalah tembakau, yang baru saja diperkenalkan ke Dunia Lama dan telah menguasai Inggris dan benua Eropa dalam waktu sekejap. Namun, meskipun harga tembakau tinggi dan lahan mudah didapat, buruh kontrakan kulit putih dari Eropa mahal, Pemecahannya adalah mendatangkan buruh budak kulit hitam.

Para penanam memasukkan sekapal penuh budak Afrika pertama kali pada tahun 1619 dan mulai membudidayakan tembakau dengan intensif, seringkali tanpa menyertakan tanaman pangan. Tembakau dengan cepat menguras hara tanah, sedangkan para mana tembakau mendambakan adanya lahan baru, Mereka mulai melirik ke arah barat.

Dari daerah Air Pasang para pemukim melakukan serangan atas Pegunungan Piedmont dan Appalachia. Mereka memulai pergerakan ke barat yang nantinya oleh para ahli sejarah dinyatakan sebagai faktor terpenting dalam pembentukan karakter Amerika.

Salah seorang di antara para ahli sejarah itu, Frederick Jackson Turner, mengajak para pembaca bukunya untuk berdiri di Celah Cumberland dan memperhatikan gerak maju peradaban yaitu dari kerbau, saudagar bulu binatang dan pemburu, pejuang Indian, dan akhirnya petani perintis.

Daniel Boone memimpin serombongan pemukim menembus Celah Cumberland

Pada awal abad ke-18, orang Jerman, Inggris, dan Irlandia-Skot meninggalkan New York dan Pennsylvania membanjiri Lembah Virginia, kemudian menuju ke selatan sampai sejauh Georgia. Gelombang orang Skot lainnya bergerak memasuki Pegunungan Piedmont, menjauhi daerah perkebunan untuk menjangkau lahan bebas dan medan terbuka. Lalu, pada abad ke-18. Pegunungan Appalachia dan daerah pedalaman Kentucky dan Tennessee menjadi bagian pinggir yang berkembang dari pergerakan ke barat itu,

Cara Hidup Pedesaan

Menjelang tahun 1700 budak kulit hitam telah menggantikan buruh kontrakan kulit putih sebagai tenaga kerja utama di Tenggara, Pada tahun Deklarasi Kemerdekaan, budak-budak Maryland dan Virginia berjumlah 200.000 orang dari jumlah penduduk yang 479,000 jiwa itu,

Di Karolina Selatan, lebih dari separuh penduduknya berkulit hitam. Tembakau cocok untuk budidaya perkebunan, begitu pula padi, indigo (nila), dan kapas berserat panjang (kapas Pulau Laut). Lalu muncul Eli Whitney dan penemuannya yang revolusioner berupa mesin pemisah biji kapas pada tahun 1793.

Hal itu membuat pembudidayaan kapas berserat pendek menguntungkan, sedangkan penjualan hasil komoditi itu seakan tak ada akhirnya di Inggris dan di Timurlaut. Semua tanaman lain menjadi tanaman sekunder; masa kejayaan Raja Kapas mulai menyingsing.

Raja Kapas menuntut banyak buruh kasar sehingga memperketat lembaga perbudakan di daerah Selatan. Menjelang tahun 1820 buruh budak di Selatan menghasilkan kapas untuk komoditi ekspor sampai sebanyak 484.000 bal, dengan nilai US$ 27.000.000 per tahun.

Raja Kapas

Dampak pertama revolusi kapas adalah meningkatnya permintaan akan lahan di barat, sedangkan dampak kedua adalah munculnya para penanam baru dan tumbuhnya kelas penanam kaya-raya. Para penanam mulai bergerak ke pedalaman, terutama di Karolina Utara, Karolina Selatan, dan Georgia sehingga para pemanufaktur mencampakkan segala-galanya dan berpaling ke pemrosesan kapas.

Pandangan para pemimpin Tenggara menjadi lebih konservatif. Kehancuran tanah menjadi kendala karena kapas, seperti halnya tembakau, menguras hara tanah, sedangkan penanaman yang berlebihah mengakibatkan erosi tanah yang gawat. Para penanam belum mengenal pembuatan lahan pertanian berteras, sedangkan pemupukan pun belum dikenal.

Untuk mengeruk keuntungan sebesar-besarnya, petak-petak lahan baru yang sangat luas harus dikuasai, bahkan di Alabama, Mississippi, dan Texas Timur. Permintaan baru akan kapas ini juga menghidupkan kembali dan memberi dorongan baru bagi pelembagaan perbudakan.

Penanaman modal raksasa dalam bentuk budak diperlukan untuk mengerjakan perkebunan-perkebunan baru yang amat luas itu. Namun, pada saat itu perdagangan budak dari luar negeri telah dilarang oleh undang-undang sehingga hanya muatan manusia yang dijual secara tidak sah oleh para penyelundup yang tersedia.

Virginia dan Maryland menyadari bahwa adalah lebih menguntungkan untuk ”membiakkan” budak untuk dijual ke Pedalaman Selatan (Negara Bagian Selatan Tengah) daripada membiakkan tanaman.

Perang Saudara mengubah wajah usaha tani skala besar. Angkatan kerja penggarap lahan bukan lagi terdiri atas para budak, dan buruh tani bagihasil, baik kulit hitam maupun kulit putih, menggarap lahan. Meskipun demikian, Raja Kapas yang telah turun takhta itu masih memegang sedikit kekuasaan di Tenggara.

Orang kulit hitam yang telah diemansipasi biasanya tetap tinggal di tempat mereka semula dan menjadi buruh. Para tuan tanah menyediakan lahan, perkakas, tempat berteduh, dan memberi kredit pangan dan sandang.

Sewaktu musim panen tiba, hasilnya dibagi sama rata dikurangi dengan hutang-hutang. Seringkali bagian mereka telah habis untuk melunasi hutang sehingga mereka tidak punya pilihan lain kecuali tetap bekerja di ladang itu, dengan beban hutang yang harus dibayarnya dengan hasil panen tahun berikutnya.

Selama Perang Dunia I (1914-1918), kapas kembali bertakhta di Selatan. Namun, kembalinya Raja Kapas itu tidak lama. Kumbang kapas Meksiko yang ganas itu masuk ke Amerika Serikat dan mengakibatkan kegagalan panen yang mengerikan.

Produksi kapas merosot dari 13.000.000 bal setahun pada tahun 1920 menjadi kurang dari 8.000.000 bal tahun berikutnya. Pada saat benih baru yang tahan kumbang telah dikembangkan dan tersedia bagi para penanam, Depresi Besar mengakibatkan jatuhnya harga karena kelebihan produksi.

Oleh karenanya, sekalipun dengan memusnahkannya dan dengan subsidi harga New Deal pada tahun 1930-an, segi ekonomi pembudidayaan kapas boleh dikata menyebabkan lenyapnya petani kapas kecil dan petani bagi hasil.

Mesin pemetik kapas pada umumnya menggantikan tenaga buruh meskipun secara ekonomi mesin itu hanya layak untuk usaha tani besar saja. Dengan demikian, produksi kapas bergeser keluar dari Tenggara ke lahan-lahan gurun pasir beririgasi mulai dari Texas Barat sampai Kalifornia Selatan.

Bagaimanapun, tergulingnya Raja Kapas membuahkan keuntungan jangka panjang bagi Tenggara. Para petani diwajibkan menganekaragamkan tanamannya dan zaman perekonomian satu tanaman telah tiada lagi. Bahkan di daerah tempat tembakau merupakan tanaman utama, pembagian areal yang ketat memaksa para petani untuk juga menanam tanaman lain.

Di beberapa daerah peternakan sapi dan unggas telah dirintis dan-sesuai dengan lahannya kacang tanah, kedelai, jagung, dan buah-buahan menjadi tanaman perdagangan yang penting.

Selatan Baru di Negara Bagian Tenggara

Sejak tahun 1880an, Henry W. Grady dari harian Atlanta Constitution telah mengusulkan tentang Selatan Baru. Industrialisasi, yang berarti menarik modal dari luar, memainkan peranan vital dalam gagasan tersebut. Perkembangan awal ini merupakan rahmat campuran.

Perusahaan perkayuan membabat habis hutan-hutan pinus dan pohon kayu besi gunung yang Sangat luas di daerah Air Pasang di Negara Bagian Tenggara ini tanpa disertai kebijakan penghijauan. Sebelum Depresi Besar, industri perkayuan telah menguras sumber daya alam yang tak ternilai itu tanpa pemikiran ke masa depan.

Demikian pula, industri tekstil pra-Depresi Selatan (hampir seluruhnya berupa industri pemintalan kapas) membentuk sebagian dari gelombang industrialisasi Selatan Baru. Kota-kota mengupayakan apa saja untuk menarik industri, dengan daftar gaji dan wajib-pajak baru.

Seberapa pun rendahnya upah, penduduk perbukitan lebih senang melarikan diri dari kungkungan kemiskinan daerah pedesaan dan menggerombol di berbagai perkampungan pabrik yang suram yang dibangun untuk menampung mereka.

Memindahkan pabrik pemintalan kapas ke daerah perladangan kapas memang beralasan bagi para pemilik pabrik. Mereka mempunyai banyak sumber bahan bakar dan tenaga air yang murah; ketersediaan bahan mentah yang dekat; dan juga banyaknya ”tenaga buruh Anglo-Saxon yang siap bekerja”.

Itu berarti kerja 60 jam seminggu, kerja lembur bagi buruh wanita, buruh di bawah umur, dan kebencian yang mendalam terhadap ”perusuh dari luar” yang berupaya mengorganisasi serikat buruh.

Perang Dunia II membawa kemakmuran besar bagi kebanyakan Negara Bagian Tenggara. Meskipun ribuan penduduk selatan, baik berkulit hitam maupun berkulit putih, bermigrasi ke utara untuk bekerja di pabrik-pabrik yang melayani kebutuhan perang di sana, lapangan pekerjaan masih banyak di daerah tersebut.

Kemakmuran itu terbawa pula ke dunia pascaperang. Industrialisasi terus berlanjut, tetapi umumnya pada kondisi yang lebih merata daripada bentuk lamanya. Menjelang tahun 1980-an Selatan Baru benar-benar telah muncul. Namun, Selatan Baru tetap memegang teguh nilai-nilai lamanya dan dengan ketat mempertahankan perikehidupan yang jelas berbeda dari bagian lain negara itu.

Florida

Upaya Prancis untuk bersaing dengan Spanyol dalam menguasai Florida paling dramatis terbukti dengan dibangunnya Fort Caroline pada tahun 1564 di lokasi Jacksonville yang sekarang. Bahaya kelaparan dan serangan oleh kaum milisi Spanyol dari dekat St. Augustine menggiring para pemukim Prancis yang kucar-kacir itu ke St. Augustine, yang sebagian besar di antara mereka dibunuh.

Pada kenyataannya kejadian itu merupakan akhir ambisi Prancis di Florida. Orang Spanyol mendirikan benteng di Pensacola (1698) untuk membendung ekspansi Prancis dari Louisiana.

Pada abad ke-18, tekanan dari pihak Inggris mengakibatkan penghancuran sejumlah misi Spanyol, sedangkan pada tahun 1763 Spanyol dipaksa untuk menyerahkan Florida kepada Inggris sebagai pengganti Kuba.

Inggris membagi koloni itu menjadi Florida Timur dan Florida Barat. Selama Revolusi Amerika, banyak kaum Loyalis dari Tiga Belas Koloni mengungsi ke Florida Timur.

Pada tahun 1779, Spanyol menyatakan perang kepada Inggris dan dalam Perjanjian Perdamaian tahun 1783, yang mengakhiri Revolusi Amerika, Florida dikembalikan kepada Spanyol. Sesudah tahun 1803, Amerika Serikat mengklaim Florida Barat sebagai bagian dari Pembelian Louisiana.

Pada tahun 1813 bangsa Amerika mendudukinya dan pada tahun 1819 Spanyol menyerahkan seluruh Florida kepada Amerika Serikat. Jenderal Andrew Jackson ditunjuk sebagai gubernur Amerika pertama untuk daerah itu. Dia memulai rangkaian perang yang lama melawan orang Indian Seminole, yang kebanyakan di antara mereka pada akhirnya didesak untuk mundur ke Wilayah Indian (Oklahoma).

Meskipun ada perang Seminole dan perang Panik tahun 1837, wilayah Florida tetap menarik banyak pemukim dari negara-negara bagian selatan lainnya. Pada tahun 1845, Florida diterima sebagai negara bagian dan peternakan sapi menjadi industri penting yang pertama.

Sebagai negara bagian budak, Florida memisahkan diri dari Serikat (Uni) pada tahun 1861 dan bergabung dengan Konfederasi. Boleh dikatakan tidak ada perang yang berkecamuk di negara bagian itu.

Setelah kekalahan pihak Konfederasi, Florida berada di bawah pemerintahan Rekonstruksi sampai tahun 1876, ketika George F. Drew dari Partai Demokrat terpilih sebagai gubernur. Sebagai tokoh konservatif, Drew mendorong penanaman modal utara di negara bagian itu melalui subsidi lahan yang menarik.

Jalur kereta api memasuki negara bagian itu dan penanaman jeruk menjadi industri utama. Jacksonville dan St. Augustine menjadi kawasan wisata musim dingin pertama dan, menjelang akhir abad ini, pengembangan telah mencapai jauh ke selatan sampai ke Miami.

Florida mengalami zaman keemasan lahan pada awal tahun 1920-an, tetapi menjelang tahun 1925, pembengkakan lahan itu telah menyurut terutama karena terlampau banyaknya calo tanah yang tak kenal etika.

Periode pertumbuhan terbesar negara bagian itu baru dimulai setelah akhir Perang Dunia II. Menjelang tahun 1980, penduduknya telah tumbuh dari 500.000 jiwa pada bagian awal abad ini, menjadi 9.700.000 jiwa.

Diulas oleh: JOSEPH L. MORRISON, Universitas Karolina Utara (Chapel Hill)
Editor: Sejarah Negara Com

Pos terkait