Belajar Bahasa Indonesia, dilema dan langkah konkretnya

Sejarah Negara Com – Secara definitif, bolehlah dikatakan bahasa Indonesia adalah bahasa yang digunakan oleh masyarakat Indonesia sebagai alat untuk mengungkapkan pikiran, perasaan, atau gagasan kepada lawan bicaranya. Caranya bisa secara langsung, atau melalui berbagai media seperti dalam bentuk tulisan. Intinya masyarakat Indonesia berkomunikasi dengan bahasa Indonesia.

Sebetulnya, kita dihadapkan pada permasalahan klise tentang bahasa. Alah bisa karena biasa, begitu pepatah mengatakan. Maka, boleh pula kita anggap bahwa bahasa Indonesia adalah sesuatu yang mutlak dikuasai oleh orang yang tinggal di Indonesia.

Bacaan Lainnya

Artinya, masyarakat Indonesia-lah yang harus belajar bahasa Indonesia, sesuai dengan kurikulum yang telah ada sejak dari tingkat SD. Setidaknya, bagi orang yang pernah menetap selama beberapa tahun. Namun, benarkah demikian?

Dilema Pengguna Bahasa

Ajip Rosidi, seorang budayawan dan pemerhati bahasa Indonesia menuangkan opininya dalam beberapa tulisannya dalam sebuah media cetak harian. Betapa bahasa Indonesia masih membutuhkan lebih banyak perhatian dalam perkembangannya.

Bahkan, tampak bahwa para duta bahasa Indonesia yang berkewajiban memberikan sosialisasi secara tidak langsung malah berkontribusi merusak kaidah. Seharusnya ini tidak hanya menjadi bahan perenungan, tetapi menjadi permasalahan yang harus segera dipecahkan.

Ada kecemburuan beberapa penulis ketika mengetik menggunakan program pengolah kata berbasis windows. Dalam program ini terdapat alat proofing sebagai spell and grammar checker ‘alat pemeriksa ketepatan ejaan dan tata bahasa’.

Ternyata, setelah ditelaah lebih dalam, kita dapat melihat bahwa di sana diberikan penjelasan ketatabahasaan yang cukup dapat dipahami ketika bahasa yang digunakan, dalam hal ini tentu bahasa Inggris, kurang tepat.

Misalnya, jika kita menggunakan kata yang tidak dikenal dalam bahasa Inggris, akan muncul garis di bawah kata tersebut. Atau, ketika urutan kalimat yang ditulis tidak tepat atau secara tata bahasa kalimat tersebut tidak tepat, akan muncul garis hijau. Ketika diklik kanan, akan muncul menu untuk melihat apa yang salah dalam penulisan kita.

Ini adalah satu langkah konkret yang sangat mendukung proses sosialisasi ketepatan kaidah. Apalagi, jutaan orang berbahasa Inggris melalui tulisan dengan bantuan Microsoft. Betapa terbantunya pengguna bahasa yang ketika menulis diberi koreksi langsung yang akan membuatnya lebih peka terhadap konsistensi berbahasa.

Bahasa Indonesia vs Bahasa Inggris

Ini bukanlah sebuah pujian atau upaya pendeskreditan satu bahasa terhadap bahasa lainnya. Pada dasarnya, setiap bangsa diciptakan memiliki potensi berbahasa yang sama. Semua bahasa memiliki kelebihan dan kekurangan masing-masing yang seyogyanya dapat diterima dengan lapang dada oleh penggunanya masing-masing.

Tidak ada yang lebih sulit, tidak ada yang lebih mudah. Bahasa adalah sesuatu yang bersifat praktikal yang dapat dipelajari oleh bangsa mana pun. Apalagi, oleh penggunanya sendiri.

Tampaknya, pengguna bahasa Inggris, khususnya para ahli bahasa dan pemerhati bahasanya begitu peduli terhadap perkembangannya. Mereka berupaya agar bahasa Inggris dikenal dan diakrabi tidak hanya oleh penggunanya sendiri, tetapi oleh banyak bangsa lain dengan memberikan langkah-langkah mudah dalam mempelajarinya.

Pembelajar dan pengguna bahasa Inggris dimanjakan dengan fasilitas yang sangat akrab dengan keseharian seperti contoh di atas. Jika perlu, setiap detik pengguna dan pembelajar bahasa selalu dipalingkan kepada ketepatan kaidah berbahasa. Hal ini membuat bahasa Inggris seolah-olah bisa lebih mudah dikuasai.

Software Bahasa Indonesia

Dulu, sempat terdengar kabar bahwa ada program semacam spell and grammar checker untuk bahasa Indonesia. Namun, kelihatannya program tersebut kurang populer sehingga masyarakat pengguna bahasa Indonesia kurang atau bahkan tidak mengenalnya.

Seandainya itu ada, lalu semua pihak yang berkepentingan mensosialisasikannya, setidaknya kerusakan bahasa Indonesia berubah menjadi perkembangan yang positif sekalipun lambat. Apalagi, dengan adanya software ini, proses belajar bahasa Indonesia tentu akan jauh lebih mudah.

Memang bahasa berkembang setiap saat, seiring dengan perkembangan penggunanya. Perilaku bahasa pun bergantung pada perilaku penggunanya. Namun demikian, perlulah kiranya diletakkan dasar-dasar tata bahasa yang kuat dalam otak pengguna bahasa tersebut. Bahasa mencerminkan penggunanya.

Sebagai pengguna bahasa Indonesia, dalam diri kita telah tumbuh kemampuan dasar berbahasa Indonesia sebagai sebuah bawaan sejak lahir. Ibu kita memberikan pengajaran berbahasa Indonesia, lingkungan memberikan pembelajaran bahasa Indonesia, dan banyak unsur lain pun demikian. Namun, telah optimalkah upaya untuk menertibkannya?

Langkah Konkret Belajar Bahasa Indonesia

Membudayakan bahasa sendiri berkesan mudah, tapi kenyataannya tidak juga. Sangat sedikit masyarakat kita yang mau belajar bahasa Indonesia dengan baik. Sangat sedikit yang mau masuk jurusan Sastra Indonesia dibanding Sastra Inggris saat kuliah.

Namun, ada langkah-langkah konkret yang bisa kita lakukan agar bahasa Indonesia lebih dikenal oleh masyarakatnya sendiri adalah:

  • Menggunakan bahasa Indonesia dengan baik dan benar meski tidak terlalu formal sekalipun secara lisan.
  • Membuat tulisan di blog, sms, atau status pada social media tertentu berdasarkan kaidah bahasa Indonesia yang benar. Tidak masalah kalau harus disingkat-singkat.
  • Mengurangi atau bahkan tidak lagi menggunakan bahasa-bahasa alay atau gaul yang makin merusak tatanan bahasa Indonesia.
  • Paling tidak, kita harus menghargai upaya para pendahulu kita yang telah menetapkan bahasa Indonesia sebagai bahasa persatuan, sehingga Indonesia memiliki identitas yang bisa dibanggakan.

Pos terkait