Gabon negara di pesisir barat Afrika

Gabon – Kapal barang berwarna abu-abu itu berlabuh dengan tenangnya di bandar laut Port-Gentil yang cerah. Lambungnya menjulang tinggi di atas permukaan air yang sedikit menggembung; ruang peti kemasnya masih kosong, siap menunggu muatannya.

Di dekat kapal itu, kayu gelondongan yang besar-besar berguncang-guncang di permukaan air yang ditimpa sinar matahari. Kayu gelondong tersebut akan segera dinaikkan ke kapal oleh keran angkat.

Kayu gelondong ini berasal dari pohon okoume yang tumbuh jauh di dalam hutan yang menghijau di Gabon. Kayu tersebut dipotong dengan gergaji mesin dan gergaji tangan, lalu diapungkan menyusur sungai menuju ke pelabuhan samudra.

Tidak lama kemudian pemuatan barang itu selesai. Kapal mengangkat sauh dan perlahan-lahan berlayar meninggalkan bandar menuju lautan yang luas. Ribuan mil dari sana muatan tersebut dibongkar dan diangkut dengan truk.

Dinding rumah di negeri yang jauh dibuat dari kayu lapis-yang kayunya berasal dari pohon okoume yang menjulang tinggi di hutan yang terletak di negara Gabon, negara kecil di Afrika itu.

Peta wilayah Gabon

Kunjungi Peta Gabon atau di google map

Geografi Gabon

Republik Gabon terletak di pesisir barat Afrika. Negeri ini berada di seberang khatulistiwa, tepat di bawah lambung benua itu. Batas sebelah utaranya adalah Kamerun dan Guinea Ekuatorial, sebelah timur dan selatannya adalah Kongo, dan sebelah baratnya adalah Samudra Atlantik. Wilayahnya adalah 267.667 km2 dan penduduknya lebih dari 700.000 jiwa.

Hampir seluruh negara Gabon tertutup oleh hutan rimba tropis. Terdapat beberapa daerah sabana, yakni di sebelah timur Franceville, di sebelah selatan Mouila, dan di sepanjang hilir Sungai Ogooué.

Sebagian besar negara ini terdiri atas tanah rendah dan berpaya, tetapi dataran tinggi yang lebar dan sejumlah kisaran pegunungan yang rendah muncul di bagian utara, tenggara, dan tengah negeri itu. Gunung Iboundji, yakni titik tertinggi di negara Gabon, menjulang setinggi 1.574 m.

Di berbagai tempat wilayah dataran tinggi dan kisaran pegunungan itu dipotong oleh sungai-sungai yang membentuk lembah dan riam yang dalam. Sungai terpanjangnya yaitu Sungai Ogooue, bermata air di Republik Kongo, tetapi mengalir hampir di seluruh wilayah negeri.

Sungai tersebut memasuki negeri ini tepat di sebelah selatan Franceville, kemudian mengalir membentuk lengkungan besar menembus bagian tengah Gabon, lalu bermuara ke Samudra Atlantik di Tanjung Lopez.

Sungai yang di bagian hulunya dipotong oleh banyak riam ini dapat dilayari sampai sejauh kira-kira 249 km dari N’Djolé ke Atlantik. Dua anak sungai utama Sungai Ogooué adalah Sungai lvindo dan N’Counié. Di sepanjang pesisir terdapat beberapa sungai yang lebih kecil, antara lain Sungai Como.

lklim

Republik Gabon beriklim wilayah tropis khas yang panas dan lembap dengan suhu rata-rata berkisar antara 22°-35°C. Negeri ini mempunyai 4 musim, yakni musim hujan yang panjang dari pertengahan Januari sampai pertengahan Mei; musim kemarau yang panjang dari pertengahan Mei sampai September; musim hujan yang pendek dari permulaan Oktober sampai pertengahan Desember; dan musim kemarau yang pendek dari pertengahan Desember sampai pertengahan Januari.

Angin muson sering bertiup di musim hujan, sedangkan angin pasat bertiup selama musim kemarau.

Kota Besar

Libreville, ibu kota Gabon, juga merupakan kota terbesar dan bandar laut utama. Kota yang berpenduduk 250.000 jiwa ini terletak di pesisir, tepat di sebelah utara khatulistiwa.

Letak kota ini sangat menyenangkan, dengan jaringan jalan yang lebar-lebar dan cerah serta berbagai bangunan modern. Di sana tersedia sejumlah hotel yang bagus untuk para wisatawan yang berkunjung ke Libreville.

Port-Gentil, dengan penduduk 77.000 jiwa, adalah kota terbesar kedua di negeri ini. Kota ini terletak di sebelah selatan Libreville di pesisir Atlantik.

Lambaréné, kota terbesar ketiga (meskipun berpenduduk kurang dari 25.000 jiwa), mempunyai bandar laut yang cukup bagus dan berbagai fasilitas pergudangan bagi lalu lintas sungai yang melewatl kota ini.

Lambaréné menjadi terkenal ke seluruh dunia berkat Dr. Albert Schweitzer, seorang ahli filsafat terkemuka, dokter, humanis, dan pemegang hadiah Nobel untuk perdamaian, yang mendirikan sebuah ‘rumah sakit di sana selama lebih dari setengah abad.

Penduduk Gabon

Di Gabon terdapat kira-kira 40 kelompok keturunan yang berbeda-beda. Suku bangsa Fang adalah yang paling banyak dan mencakup sekitar sepertiga penduduk negara ini. Umumnya mereka tinggal di bagian utara negeri ini dan di seberang perbatasan di Kamerun bagian selatan dan di Guinea Ekuatorial.

Suku bangsa Fang tidak mempunyai raja dan, seperti halnya sebagian besar penduduk lainnya, terbagi atas kelompok-kelompok yang lebih kecil. Leon Mba, presiden pertama Gabon, adalah orang Fang.

Omar Bongo, yang menggantikannya, adalah orang Bate’ké. Suku bangsa Batéké tinggal di Gabon sebelah tenggara dan di negeri tetangganya Kongo.

Kelompok keturunan lainnya adalah Omyene, yang tinggal di pesisir Atlantik, Bakota yang menghuni bagian timurlaut, Bapounou di sebelah baratdaya, serta Bandjabi di daerah tengah selatan.

Gaya Hidup

Meskipun banyak di antara penduduknya yang hidup terpencar-pencar dan jarang berhubungan satu dengan lainnya, kebudayaan mereka tidak begitu berbeda. Sebagian terbesar hidup di desa kecil di lahan bekas hutan di dekat pesisir atau di tepi salah satu di antara berbagai sungai itu.

Oleh karena itu, ikan merupakan makanan rakyat yang terpenting. Menu makanan mereka juga terdiri atas singkong, pisang atau pisang raja, nasi, daging ayam, dan daging domba.

Singkong mungkin merupakan bagian yang paling penting dari menu makanan bagi hampir seluruh penduduk pedesaan. Menu makanan penduduk kota Libreville dan Port-Gentil lebih bervariasi dan dilengkapi dengan makanan kalengan.

Rakyat Gabon terkenal karena karya pahatan kayu dan batunya yang indah. Banyak di antara hasil karya topeng dan patung mereka, yang mengungkapkan berbagai perasaan yang dalam dan dalam bentuk dan gaya yang berselera tinggi itu, diperagakan di berbagai museum di seluruh dunia.

Pendidikan

Lebih dari 80% anak usia sekolah di negeri itu bersekolah di sekolah negeri atau swasta. Wajib belajar bagi anak sampai umur 16 tahun berlaku di sana. Akan tetapi, banyak di antara para siswa sekolah dasar yang tidak melanjutkan ke sekolah menengah.

Meskipun sejumlah besar sekolah menengah telah dibangun, masih saja belum cukup untuk memenuhi kebutuhan negeri ini. Terdapat juga kekurangan tenaga pengajar sekolah menengah yang terlatih.

Akan halnya pendidikan tinggi, terdapat sebuah institut teknik di Libreville yang membina para calon personel eksekutif dan teknisi. Sekolah Pertanian Oyem mendidik para mahasiswanya dalam bidang teknik pertanian yang terbaik dan termodern.

Banyak di antara para mahasiswanya yang kemudian terjun ke berbagai daerah pertanian untuk memberikan penyuluhan dalam bidang metode bercocok tanam yang mutakhir. Gabon belum memiliki universitas.

Sejumlah pemuda Gabon meninggalkan tanah air mereka setiap tahun hanya untuk belajar di berbagai universitas di luar negeri, terutama ke Prancis. Bahasa Prancis adalah bahasa resmi negara dan merupakan bahasa yang digunakan di lingkungan sekolah.

Agama

Kaum misi Kristen bermukim di daerah tersebut selama paruh pertama abad ke-19. Merekalah yang merintis pembukaan sekolah pertama di negeri ini dan mengubah penduduknya menjadi umat Kristen.

Dewasa ini kebanyakan penduduk Gabon beragama Katolik Roma atau Protestan. Agama setempat tertentu yang telah ada sebelum datangnya kaum misi masih dijalankan, dan berbagai agama baru, yang merupakan perpaduan antara kepercayaan lama dan Kristen, telah muncul pula.

Gabon juga mempunyai banyak kelompok paguyuban rahasia dengan tari-tarian, topeng, dan bahkan bahasa mereka sendiri.

Ekonomi Gabon

Sebagian besar penduduk Gabon melakukan kegiatan pertanian tertentu. Sejak lama ekspor kopi dan cokelat merupakan sumber pendapatan utama negeri ini. Sumber pendapatan lainnya adalah kayu pohon okoume, yaitu ba han kayu lapis.

Sejak kemerdekaanya, negeri ini dari kekuasaan Prancis pada tahun 1960, produksi minyak, mangan, dan uranium telah banyak meningkatkan pendapatan negara. Gabon juga memiliki sejumlah besar endapan bijih besi, tetapi belum ada jalan kereta api untuk mengangkut bijih tersebut ke berbagai bandar laut.

Sejarah Gabon

Sedikit yang diketahui tentang Gabon sebelum abad ke-15. Pada 1472 para pelaut Portugis mendarat di pesisir di dekat muara Sungai Ogooue. Nama Gabon berasal dari bahasa Portugis gabao, yang berarti jas berlengan dan berkerudung gaya Portugis.

Bentuk sebuah teluk di dekat Pantai Atlantik mengingatkan para pelaut itu akan gabao. Para pedagang Belanda, Inggris, dan Prancis juga mengunjungi Gabon pada abad ke-16.

Gabon untuk pertama kalinya jatuh ke dalam pengaruh Prancis sebagai akibat adanya berbagai perjanjian yang dibuat dengan para kepala suku di daerah pesisir tahun 1839 dan 1841. Tahun 1849 Prancis menangkap sebuah kapal pengangkut budak dan melepaskan muatannya di muara Sungai Como.

Budak yang telah dibebaskan itu tetap tinggal di Gabon, lalu mendirikan sebuah pemukiman, dan dinamakan Libreville, yang berarti “kota pembebasan”. Sejumlah penjelajah Prancis datang ke negeri ini pada akhir abad ke-19 dan mengklaim lebih banyak lahan atas nama Prancis.

Pada saatnya nanti daerah tersebut menjadi sebuah koloni Prancis. Daerah tersebut menjadi bagian dari kelompok koloni Prancis yang didirikan tahun 1910 dan disebut Afrika Khatulistiwa Prancis. Pada zaman kolonial, Prancis menetapkan perbatasan .

Gabon tetap menjadi koloni Prancis sampai tahun 1958. Pada saat itu, sebagai hasil referendum, negeri ini menjadi republik otonom di lingkungan masyarakat Prancis. Akhirnya, tanggal 17 Agustus 1960, negeri ini menjadi negara merdeka dan Leon Mba terpilih menjadi presiden pertama.

Tahun 1967 Mba mencalonkan diri untuk masa jabatan kedua dan, bersama calon wakil presidennya Albert (kemudian Omar) Bongo, memenangkan pemilihan umum. Akhir tahun itu Mba meninggal dan digantikan Bongo, yang mengetuai sebuah partai baru PDG (Partai Demokrasi Gabon), partai tunggal yang sah sejak 1968.

Tetapi pembaruan undang-undang pada 1990 menerapkan sistem multipartai. Pada pemilihan 1991 PDG menang tipis untuk pemilihan wakil rakyat. Bongo terpilih kembali sebagai presiden Desember 1992, namun golongan oposisi menolak hasil pemilihan tersebut.

Pemerintahan

Gabon mempunyai sebuah majelis nasional satu kamar yang anggotanya dipilih untuk masa jabatan 5 tahun. Presiden terpilih menjadi kepala negara. Perdana menteri yang menjadi kepala pemerintahan diangkat oleh presiden.

Diulas oleh:
BRIAN WEINSTEIN, Universitas Howard Diulas oleh MISI TETAP REPUBLIK GABON UNTUK PERSERIKATAN BANGSA-BANGSA
Editor: Sejarah Negara Com

Pos terkait