Hubungan seni budaya lokal dan tradisi Islam

Dari pembahasan sebelumnya Perpaduan seni budaya lokal dan budaya Islam Nusantara, seni budaya lokal terdapat hubungan yang selaras dan sangat erat dengan tujuan kemuliaan Islam, karena Islam sebagai agama penyempurna dan sangat menghargai keberadaan hati seseorang dan akal sehat bagi pemeluknya.

Jika direnungkan, hadist tersebut mengandung ajaran-ajaran bahwa pangkal dari sehat dan sakitnya manusia. Tergantung pada keadaan hati manusia tersebut. Sedangkan pada kenyataannya, banyak manusia yang hatinya sakit.

Bacaan Lainnya

Sementara banyak pula manusia yang hidupnya bahagia, nyaman, damai, menikmati hidup dengan sebaik-baiknya, seperti tumbuhnya rasa cinta, damai, kasih sayang, yang salah satunya dapat diwujudkan dengan ungkapan indah dalam seni.

Karena seni dan kesenian pada umumnya bertujuan menghibur, menyapa dengan sentuhan hati dengan alunan lagu, rangkaian puisi, ragam warna warni aneka rupa.

Mendidik hati yang sehat, bersih dan kuat dapat dilakukan dengan memberikan kesempatan berlatih ragam kesenian, seperti menyanyikan tetembangan dolanan yang bernilai keimanan, sosial dan membentuk akhlak, membentuk aneka rupa dengan tanah liat basah, pedang-pedangan dari kayu, pada anak-anak.

Sedangkan pada orang tua, supaya hatinya tidak kotor dapat diajak untuk kembali mendengar kisah Nabi dan Rasul, kisah para sahabat, mendengarkan gamelan yang bernilai spiritual, seperti apa yang sudah dilakukan oleh Para Wali zaman dahulu.

Terbukti mulai dengan pendekatan hal tersebut, Islam berkembang dengan pesat di negeri ini, dan menjadi negeri Islam terbesar di dunia. Dari berbagai wilayah dan suku di Indonesia, seluruh aktivitas kehidupan mereka dapat dipastikan telah terwarnai nilai-nilai Islam yang terakumulasi ke dalam nilai bentuk ekspresi seni budaya yang masih terus dipertahankan.

Kita ambil contoh Palembang, Lampung, Bandung, Subang, Cilacap, Purworejo, Jogjakarta, Cirebon, Betawi, Surakarta, Demak, Kudus, Tuban, Surabaya, Madura, Mataram, Makasar, Ternate, Ambon, Maluku, Balikpapan, Banjarmasin, Palangkaraya, Menado sampai Papua, kesenian yang beragam dan masih hidup di masyarakat.

Sementara gempuran seni budaya Barat yang hanya terkesan foya-foya dan tidak mengandung pesan-pesan moral dan spiritual juga mencoba untuk memutarbalikkan kesenian dan kebudayaan Indonesia yang sudah berabad-abad hidup di negeri tercinta ini.

Dengan demikian menjadi pertanda bahwa bila kesenian dan kebudayaan lokal di suatu masyarakat masih hidup dan bertahan dengan baik, maka dapat disimpulkan moral, sosial dengan nilai-nilai ke-Islaman dalam suatu masyarakat tersebut juga masih terawat dengan baik.

Tetapi, jika kesenian dan kebudayaan dalam suatu masyarakat sudah bergeser diwarnai seni budaya Barat, maka nilai-nilai ke-Islaman suatu masyarakat juga turut berubah.

Seni budaya lokal dan tradisi Islam sangat berhubungan erat, dikatakan pada umumnya kesenian itu bertujuan menghibur, menimbulkan cinta kasih dengan cara lewat lagu, syair, warna yang dituangkan dalam kanvas, sehingga menentramkan hati manusia.

Dilihat dari tradisi Islam sebagai media untuk mendidik hati yang sehat dan bersih dengan cara mendengarkan bacaan seni Al-Qur’an, mendengar kisah Nabi, mendengarkan gamelan yang berisi religius dan sebagainya.

Pendapat Ahli

Di bawah ini ada beberapa pendapat mengenai hubungan seni budaya lokal dan nilai tradisi Islam.

Imam Ghozaly

Seni dapat dijadikan media ungkap bagi seseorang dalam memahami dan mensyukuri adanya alam dunia dan segala keindahannya.

Muhammad Qutub

Seni Islam mengandung unsur ungkapan keindahan atas terwujudnya fitrah manusia dalam memaknai alam dan nilai hidup secara benar.

Amry Yahya

Seni merupakan impul-impuls hati manusia, yang menjadikan daya dorong manusia yang hatinya bersih untuk berbuat ikhsan, hidup manusia dihiasi dengan keindahan dalam suasana keilahian. Beliau adalah ahli di bidang lukis batik dan kaligrafi.

Ibnu Arab

Seni dapat membentuk dan menciptakan keharmonisan hubungan antara kemurnian hati dan nilai-nilai spiritualitas. Beliau ahli dalam bidang musik.

Baca juga: Alat musik tradisional Nusantara

Ahmad Sadali

Seni budaya mewarnai nilai-nilai tradisi Islam dapat menggerakkan hati manusia.   Untuk selalu bersyukur kepada Sang Pencipta keindahan, sehingga dapat menggerakan manusia yang hatinya kotor untuk bekerja, berkarya dengan tujuan untuk mencapai derajad taqwa kepada Allah dan mendekatkan diri kepada-Nya. Beliau adalah seorang keligrafer muslim Indonesia.

Pos terkait