Letak Astronomik, Geologik, dan Geografik Indonesia

Perlu diketahui, bahwa letak suatu wilayah di permukaan bumi itu dapat ditinjau dari berbagai sudut, yaitu letak astronomik, letak geologik, letak sosial, politik, ekonomik dan letak geografik, atau dinamakan juga letak geografis. Lalu, bagaimanakah letak Astronomik, Geologik, dan Geografik Indonesia? Marilah kita uraikan secara sekilas mengenai hal-hal tersebut.

Letak Astronomik Indonesia

Secara astronomik, wilayah Republik Indonesia terletak antara 95 derajat Bujur Timur dengan 141 derajat Bujur Timur, dan antara 6 derajat Lintang Utara dengan 11 derajat Lintang Selatan.

Artinya bagian paling Barat wilayah negara Indonesia terletak pada garis Bujur Timur 95 derajat, bagian paling timur terletak pada Bujur Timur 141 derajat, antara Pulau We dengan batas Irian Jaya – Papua Nugini

Bagian paling utara yaitu Pulau We terletak pada 6 derajat Lintang Utara, sedangkan yang paling selatan yaitu pantai selatan Pulau Roti (Rote) dilalui garis lintang 11 derajat Selatan.

Akibat letak astronomik seperti itu, seluruh wilayah Indonesia terletak di daerah iklim tropika dan di wilayah itu terdapat 3 daerah waktu, yaitu Waktu Indonesia Barat (WIB), WITA (Waktu Indonesia Tengah), dan Waktu Indonesia Timur (WIT).

Peta Indonesia

Peta Politik Indonesia
Peta Politik Indonesia

Agar lebih jelas anda bisa mengunjungi artikel Peta Indonesia

Letak Geologik Indonesia

Secara geologik, wilayah Indonesia sebagai berikut:

  1. Terletak pada pertemuan dua deretan pegunungan lipatan muda Sirkum Pasifik dan Mediterania.
  2. Merupakan tempat pertemuan antara tiga lempeng litosfera, yaitu lempeng Asia yang relatif stabil, lempeng Indo-Australia yang meliputi lempeng Indo-Australia yang meliputi lempeng dasar Samudera India dan yang bergerak ke arah utara dan yang ketiga lempeng dasar lautan Pasifik yang bergerak ke arah Barat-Barat Daya.

Teori mutakhir dalam dunia geologi ialah Teori Tektonik Lempeng (Plate Tectonik Theory) yang merupakan kelanjutan dan perbaikan dari teori Pengapungan Benua (Continental Drift) yang pernah dikemukakan oleh Wegener (1912). Tektonik Lempeng dalam perkembangannya dapat menerangkan secara gamblang hal-hal yang tidak dapat dijelaskan dengan teori Pengapungan Benua.

Menurut Konsepsi Tektonik Lempeng, bagian paling atas kulit bumi itu merupakan lapisan kaku berketebalan 75 sampai 125 km. Lapisan yang padat itu terpecah-pecah menjadi tidak kurang dari selusin bagian yang besar dan banyak lagi bagian yang lebih kecil.

Bagian-bagian litosfera itu terdiri atas lempeng-lempeng, yaitu suatu bentukan yang ukuran mendatarnya (panjang dan lebarnya) jauh lebih besar daripada tebalnya. Itulah sebabnya teori ini dinamakan Tektonik lempeng.

Lempeng-lempeng itu masing-masing bergerak menjauh dari tempat awal tumbuhnya, yaitu berupa pemunculan di tengah samudera, kemudian pada bagian lain bertumbukan dengan lempeng lain, sehingga lempeng yang satu menyesar ke bawah lempeng yang lain dengan membentuk penekukan.

Pada bagian lain dua buah lempeng yang berdampingan membentuk pergeseran horisontal. Gerakan pergeseran itu sekitar 10 cm dalam setahun.

Pertemuan Lempeng Asia dengan Lempeng Indo Australia

Pertemuan antara Lempeng Asia dengan Lempeng Indo Australia terdapat di lepas pantai Barat Sumatra, Selatan Jawa, Bali, dan Nusatenggara. Di bagian itu Lempeng Dasar Samudra India yang merupakan bagian dari Lempeng Indo Australia menekuk ke bawah tepi Selatan Lempeng Asia, sehingga di sepanjang pertemuan dua lempeng tersebut sebagai berikut:

  1. Terbentuk palung laut yang memanjang, mulai dari lepas pantai Barat Sumatra, lepas pantai Selatan Jawa terus ke Timur.
  2. Terjadi pembengkakan lempeng pada bagian lempang Asia sepanjang daerah pertemuan tersebut, yaitu Bukit Barisan, pegunungan sepanjang Pulau Jawa serta deretan pulau-pulau Nusa Tenggara.
  3. Terjadi pergesekan dua lempeng yang menimbulkan panas dan membentuk lava, lalu keluar membentuk gunung api. Gunung api aktif di Indonesia terdapat di sepanjang jalur itu.
  4. Akibat pergesekan itu pula, terjadilah getaran-getaran kulit bumi yang merambat sampai ke permukaan bumi. Daerah ini merupakan daerah yang kaya akan hiposentra gempa.
Pertemuan Lempeng Asia dengan Lempeng Indo Australia
Pertemuan Lempeng Asia dengan Lempeng Indo Australia

Daerah tempat dua lempeng berbatasan :

  1. Lempeng yang saling menjauh, yaitu tempat lempeng mulai tumbuh di dasar samudera.
  2. Tempat lempeng-lempeng saling bertumbukan. 1. Palung laut, 2. Pembengkakan lempeng, Vulkanisme, 4. Hiposentra gempa.
  3. Dua lempeng bergesekan horisontal.

Letak Geografik Indonesia

Letak geografik, yaitu letak suatu region dilihat dari bagian permukaan bumi yang lain. Secara geografik, wilayah Republik Indonesia terletak antara dan benua, yaitu Asia dengan Australia dan antara dua samudera, yaitu Samudera India dan Pasifik. Letak seperti itu menempatkan wilayah negara kita pada posisi silang yang mempunyai akibat secara fisikal, sosial, ekonomik maupun politik.

Letak Indonesia di antara dua benua, yang satu di Utara dan yang satu lagi di Selatan khatulistiwa, menyebabkan Indonesia dipengaruhi iklim muson atau iklim musim, yaitu iklim yang memiliki dua musim : hujan dan kemarau, karena perubahan arah angin tiap setengah tahun dengan arah yang berlawanan. Lebih lanjut mengenai iklim ini akan dibicarakan pada bagian lain.

Apabila kita ingat akan sejarah perpindahan bangsa-bangsa dari Asia, wilayah negara kita merupakan tempat permukaannya yang baru. Pertemuan antara penduduk asli dengan para pendatang itu membentuk nenek moyang bangsa Indonesia.

Bukan hanya orangnya, kebudayaannya pun merupakan kebudayaan para pendatang itu yang berkembang sendiri-sendiri di tempat yang berlainan, dengan lingkungan geografik yang berbeda. Lahirlah kelompok sosial serta budaya yang beraneka ragam di seluruh wilayah negara Indonesia. Semua itu adalah antara lain karena letak geografik tanah air Indonesia.

Dewasa ini perjalanan melalui air maupun udara antara Asia dengan Australia melalui pelabuhan-pelabuhan dan pangkalan udara yang ada di Indonesia. Indonesia merupakan tempat persinggahan kapal laut maupun pesawat terbang yang menghubungkan kota-kota di Asia dan Australia.

Bukan itu saja, kapal-kapal dari Asia Timur, seperti Jepang dan Cina yang akan menuju Asia Selatan tentu harus melalui perairan negara kita . Demikian pula kapal-kapal dari Samudera Pasifik ke Samudera India dan sebaliknya, tak sedikit yang melalui perairan Indonesia.

Dengan begitu, negara kita dapat mengambil keuntungan dari fasilitas angkutan tersebut berupa penggunaan jasa angkutan, penjualan bahan bakar, pemungutan bea, tambahan lapangan pekerjaan dan sebagainya.

Yang tak dapat diabaikan akibat dari letak geografik ini, ialah pengaruh politik yang dirasakan oleh Republik Indonesia dari negara tetangga di Asia maupun Australia.

Baca juga: Luas dan bentuk wilayah negara Indonesia

Itulah Letak Astronomik, Geologik, dan Geografik Indonesia, semoga menambah wawasan geografi bagi para pembaca.

Pos terkait