Asia benua terbesar di dunia

Sejarah Negara Com – Meskipun dianggap sebagai benua yang terbesar, Asia sebenarnya merupakan bagian timur daratan yang disebut Eurasia, Pegunungan Ural merupakan garis pemisah antara Eropa dan Asia, Laut Hitam, Selat Bosporus, dan Laut Tengah juga memisahkan Asia dari Eropa, sedangkan Terusan Suez, dan Laut Merah memisahkan Asia dari Afrika.

Kata Asia digunakan oleh orang Yunani kuno untuk menggambarkan bagian yang kini adalah Turki. Orang Romawi lalu mengambil kata ”asia”, dan menggunakannya sebagai nama salah satu propinsi yang terletak di daerah Turki yang kadang-kadang disebut dengan Asia Kecil. Akhirnya, orang Eropa semua menyebut daratan di timur jauh sebagai Asia, tetapi penduduk wilayah ini baru terdengar namanya di zaman modern ini.

Marco Polo, yang bertolak dari Venesia pada tahun 1271, meninggalkan suatu cerita yang mengasyikkan tentang perjalanannya mengelilingi Asia dan memperkenalkan kepada Eropa tentang suatu dunia yang masih menjadi teka-teki dan tak dikenal-seperti yang diungkapkan oleh pengagum Marco Polo sebagai berikut.

Dia adalah orang pertama yang melintasi Asia, yang melukiskan dan memberi nama kerajaan demi kerajaan yang dia lihat dengan mata kepalanya sendiri, Gurun Pasir Persia (Iran), berbagai plato dan jeram curam yang buas di Badakhshan (Afghanistan), sungai yang banyak mengandung permata di Khotan (Cina), padang rumput Mongolia, tempat lahir sebuah kekuatan yang pada akhirnya nyaris melenyapkan agama Kristen, pengadilan baru dan brilian yang telah didirikan di Kambaluk (Beijing); petualang pertama yang menguak seluruh kekayaan dan kemahaluasan Cina, sungainya yang agung, kota-kotanya yang besar, berbagai pabriknya yang kaya, penduduknya yang berkerumun, armada kapalnya yang amat besar sehingga mempercepat perjalanan di laut dan sungai; petualang yang menceritakan kepada kita tentang negara di tepi perbatasannya serta tingkah-laku dan pemujaan yang aneh; tentang Tibet ….. ; tentang Myanmar, dengan pagoda emas dan mahkotanya yang gemerincing; tentang Laos, Siam (Thailand), Cochin Cina (kini bagian dari Vietnam Selatan), Jepang, dengan mutiara merah dan istana yang beratapkan emas; orang pertama yang menuturkan tentang Museum Keajaiban dan Keindahan Kepulauan Indonesia, sumber aroma yang sangat mahal harganya dan yang penduduk aslinya berkulit sawo matang; tentang pulau mutiara, Jawa; tentang Sumatra dengan raja-rajanya; barang-barang aneh yang sangat mahal, dan suku bangsanya yang masih ada yang kanibal; orang liar di Nicobar dan Andaman (di Samudra Hindia) yang belum mengenal busana; tentang Sailan (Sri Lanka), yaitu Pulau Permata dengan Pegunungan Suci dan Makam Adamnya, tentang India yang besar… dengan Brahmanya yang bijak-bijak…, berlian dan dongeng hasil peradabannya yang aneh, mutiara dasar lautnya, dan mataharinya yang sangat terik; orang pertama di abad pertengahan yang memberikan cerita yang sangat jelas… tentang Siberia dan Samudra Arktik, tentang kereta anjing, beruang kutub putih, dan rusa kutub yang menjarah Tunguses (Siberia).

Marco Polo

Baris-baris ini mengingatkan kita akan semua yang pernah kita dengar tentang kejayaan, romantika, dan warna Asia serta penduduk yang aneh dan eksotik. Bahkan nama-nama tempat bunyinya bersanjak. Marco Polo tidak menceritakan tentang keajaiban Asia.

Di antara berbagai keajaiban ini, beberapa di antaranya ditemukan selama perjalanannya dan beberapa di antaranya lagi dibangun setelah perjalanannya. Kini berbagai keajaiban tersebut dapat dilihat oleh seorang petualang yang melaju ke arah timur dari laut tengah.

Peta Asia Globe

Lihat selengkapnya di artikel Peta Asia

Berbagai Keajaiban di Asia

Petra, di Yordania, dilukiskan sebagai ”kota mawar-merah, berumur separuh usia waktu”. Petra dibangun di atas jurang sempit di antara karang yang menjulang sekitar abad ke-2 sebelum Masehi. Pendirinya adalah suku Nabataean, yaitu suku pedagang yang bermukim di Arabia utara di sepanjang rute utama para kafilah antara Laut Tengah dan Jazirah Arab.

Berbagai makam dan candi diukir menjadi suatu bentuk yang aneh di atas karang batu pasir merah dan didirikan pula berbagai bangunan lainnya. Kini, tempat yang sangat terpencil dari dunia ini merupakan tempat keajaiban dunia.

Gereja Hagia Sophia, atau ”kebijaksanaan Ilahi”, di Turki dibangun di Konstantinopel (kini Istambul) dari tahun 532 sampai tahun 537. Tidak lama setelah pembangunannya selesai, kubah gereja ini runtuh sehingga diganti dengan yang lebih lunak, dengan bentangan lebih dari 30 m.

Hagia Sophia berada di atas wilayah yang sangat luas dan merupakan monumen terkemuka di zaman Kekaisaran Bizantium dan Gereja Ortodoks Yunani. Setelah Konstantinopel direbut oleh Turki pada tahun 1453, gereja ini diubah menjadi masjid dan rancangannya mengilhami berbagai bangunan masjid besar Turki. Bangunan tersebut kini menjadi sebuah museum.

Persepolis, yang terletak di Iran bagian selatan, merupakan pusat spiritual para penguasa Achaemenid dari Medes dan Persia, yang bersama-sama menaklukkan sebagian besar Asia. Tegak di atas podium batu dan menjulang di atas dataran rendah yang amat luas terdapat pintu masuk, balai umum, istana pribadi, gudang harta kekaisaran, dan markas besar garnisun militer.

Bagian utama Persepolis didirikan antara abad ke-6 dan ke-5 sebelum Masehi. Bagian yang sangat berharga adalah relief batu, yang memperlihatkan berbagai bangsa dari 23 wilayah taklukan yang membayar upeti kepada kaisar-berupa binatang, senjata, berkapal-kapal batu dan logam, dan permata-selama Festival Tahun Baru. Bangunan itu sendiri hancur ketika dibakar oleh Iskandar yang Agung pada tahun 330 sebelum Masehi.

Di pegunungan tinggi di Afghanistan terdapat suatu tempat yang disebut Bamian. Suatu-karang batu yang agak lunak yang tegak berdiri di sana dihuni oleh para bikhu Budha sejak abad ke-2 sampai abad ke-9. Ruangan dan candi di dalam batu itu dibayangi oleh dua patung Budha yang dipahat di atas karang.

Salah satu patung menjulang 35 m tingginya, sedangkan yang satunya lagi 50 m. Aslinya, kedua patung itu dicat dengan warna cerah dan dilapis emas. Apabila dilihat dari sisi lain lembah, kedua patung ini’membentuk suatu bayangan yang tak terlupakan.

Masjid Badshahi, atau Masjid Istana di Lahore, di suatu kota Pakistan yang sangat kuno, merupakan monumen zaman Mogul, yaitu zaman ketika orang Islam menguasai India. Masjid Istana ini didirikan oleh Kaisar Aurangzeb kira-kira pada tahun 1673.

Ruangan agungnya yang terbuat dari batu pasir merah dan kubahnya tampak kecil apabila dilihat dari halaman masjidnya yang amat luas-halaman terluas dari masjid manapun di dunia ini.

Di Agra India, seorang Kaisar Mogul abad ke-17, Syah Jahan membangun sebuah makam bagi istri tercintanya, Mumtaz Mahal. Dikenal sebagai Taj Mahal, dibangun sekitar 20 tahun dan dianggap sebagai hasil arsitektur yang sangat tinggi.

Makam yang terbuat dari batu marmer putih ini memiliki pola-pola seni yang ditabur dengan batu semi mulia dan ditutup dengan kubah yang tinggi. Warna bangunan ini akan bergantung pada atmosfer sekitarnya berwarna merah mawar tatkala fajar, putih mengkilap ketika tengah hari, oranye di senja hari, dan biru di bawah terang bulan.

Bangkok menjadi ibu kota Thailand pada akhir abad ke-18 dan sejak saat itu berbagai penguasa silih berganti memperkaya kota itu dengan sekumpulan kuil Budha. Kuil-kuil ini, apabila dilihat secara berbarengan merupakan salah satu keajaiban Asia.

Yang terkenal di antaranya adalah Wat Phra Keo, Kuil Zamrud Sang Budha, dengan chedis, atau menaranya, yang berisi barang peninggalan Budha. Kuil dan menaranya sama-sama gemerlap dan bersinar dalam warna-warna terang dan warna emas.

Kompleks kuil lainnya, Angkor Wat, terletak di ibu kota kuno Kampuchea. Kira-kira pada tahun 1100 sejumlah menara batu besar didirikan dan masing-masing dipahat menjadi wajah-wajah dan tokoh-tokoh Brahma dan dewa Hindu lainnya.

Pada akhirnya, patung-patung wajah ini disalah tafsirkan sebagai mewakili Budha. Peninggalan kuil ini ditemukan pada abad ke-19 dan sejak itu digali dari hutan yang melingkunginya. Keagungan Angkor Wat terletak pada luas dan kumpulan kuilnya yang amat besar.

Lhasa, ibu kota Tibet, merupakan tempat Potala, yaitu bangunan yang berfungsi sebagai istana Dalai Lama, biara, dan sekaligus pusat administrasi negara. Potala mungkin dibangun pada abad ke-17 dan menjulang di atas deretan perbukitan di atas kota. Ratusan jendela menyinari ruangan bangunan yang beratapkan emas, yang sudah lama dikenal sebagai Istana Terlarang.

Tembok Besar Cina mulai dibangun pada abad ke-3 sebelum Masehi dan terus-menerus dibangun hingga akhirnya mencapai panjang 2.400 km. Tinggi rata-rata dindingnya adalah 8 m. Hasil rekayasa Asia terbesar ini bertujuan untuk menghentikan gerak maju suku penunggang kuda nomadik dari Mongolia.

Bagi seorang turis Barat, tembok besar dan berbagai keajaiban hasil arsitektur Asia ini merupakan bukti yang dapat dilihat tentang keindahan, kejayaan, dan keanehan Timur. Namun, orang Asia tidak memikirkan tentang lingkungan sekitarnya sebagai berwarna-warni, bersuara, dan bersinar atau sebagai sesuatu yang eksotik dan menarik.

Seperti halnya di bagian bumi lainnya, dari zaman ke zaman rakyat biasa bekerja keras agar hidupnya menjadi lebih nyaman meskipun tidak berarti hidup gemerlapan. Sebagian besar waktunya dipersembahkan untuk kejayaan dan kemurahan majikan, penguasa, pangeran, atau yang lainnya, baik sebagai pengrajin yang sangat terampil maupun sebagai buruh yang bekerja membangun bendungan, terusan, candi, dan istana.

Di berbagai tempat di Asia tumbuh suatu kebudayaan yang sangat tinggi dan berkembang selama beberapa waktu. Kini, kita menghargai berbagai karya seni yang ditinggalkan oleh berbagai kerajaan dan kekaisaran Asia kuno dan mengagumi berbagai hasil kerajinan tangan zaman kuno yang berkembang hingga zaman modern ini-seperti tenun sutera yang sangat bagus, bejana logam yang indah bersinar dan gerabah halus, perhiasan yang bertaburkan batu permata, dan berbagai lukisan berkilauan di atas sutera.

Lebih jelas mengenai peta benua ini, silahkan kunjungi Peta Benua Asia atau di google map

Asia dan Eropa

Dikatakan orang bahwa dunia Barat melambangkan kemajuan sehingga, apabila Asia ingin maju, caranya hanyalah dengan meminjam dan menyesuaikan hasil-hasil teknik dan ilmu Barat. Kenyataannya memang benar bahwa Asia telah mengadopsi metode dagang, komunikasi, transportasi, dan manufaktur Barat.

Dalam beberapa bidang ini, Jepang misalnya, tidak hanya meniru Barat, tetapi bahkan juga telah mengungguli hasil-hasil yang dicapai Barat.

Beberapa keterangan pernah disuguhkan mengapa Asia tertinggal dari dunia Barat yang sibuk dan ramai pada abad ke-18 dan ke-19. Salah satu sebabnya adalah bahwa sebagian besar wilayah Asia dikuasai oleh Eropa yang superior di bidang militer sebagai koloninya, yang lalu mengurasnya secara sistematis.

Jelasnya adalah bahwa berbagai bahan mentah dari Asia dibeli dengan harga murah, tetapi dikembalikan ke Asia sebagai barang yang, setelah dimanufaktur di tempat yang ribuan kilometer jauhnya, sangat mahal.

Penjelasan lainnya adalah bahwa orang Asia pada umumnya kurang memiliki rasa nasionalisme politik yang dapat mempersatukan orang yang tinggal di tempat yang sama demi kebaikan bersama dan mengejar berbagai kepentingan bersama-dengan kata lain, membentuk suatu bangsa atau negara.

Adalah benar bahwa ketika Asia telah mempelajari tentang kekuasaan yang dapat melahirkan suatu bangsa melalui berbagai organisasi dan institusi, mereka mulai memberontak melawan penjajah.

Pengetahuan ini berasal dari pengamatan terhadap cara orang Eropa mengundang-undangkan dan menegakkan hukum, mengumpulkan pajak, mengelola negara dan administrasi lokal, dan membentuk angkatan kepolisian.

Pengetahuan ini juga berasal dari banyak orang muda Asia yang pergi ke Eropa untuk belajar dan akhirnya menjadi pemimpin bangsanya sehingga dapat melakukan agitasi dan memperjuangkan kebebasan politik.

Taktik perlawanan non kekerasan kepada penguasa, yang kini menjadi begitu populer, dikembangkan di India oleh Mohandas K. Gandhi tahun 1920-an dan 1930-an sebagai kekuatan melawan kehadiran Inggris. Perang gerilya dijalankan sebagai bagian dari perjuangan melawan kekuatan asing.

Khususnya dalam melawan kekuatan Jepang dalam Perang Dunia II. Tentu saja, ada beberapa tempat di Asia yang tidak pernah dijajah oleh Eropa. Beberapa di antaranya adalah Jepang, Thailand, dan Iran yang selalu dapat mempertahankan kemerdekaannya. Wilayah lain, seperti Korea, hanya dijajah oleh sesama bangsa Asia, bukan oleh bangsa Eropa.

Ketika dihadapkan pada suatu situasi yang rumit, wajarlah apabila seseorang akan mencari unsur-unsur kesamaan dan keseragaman untuk dapat menarik suatu kesimpulan yang berarti.

Namun, Asia tidak pernah melakukan hal semacam ini. Asia dicirikan oleh keragaman, perbedaan yang ekstrem, dan kurang mudahnya untuk melakukan klasifikasi sehingga masalah Asia selalu mencerminkan keragaman.

Geografi Asia

Benua Asia bukanlah tempat kehidupan dan aktivitas manusia yang senyaman benua Amerika Utara misalnya. Sebagian besar wilayah Asia terpencil dan gersang, sedangkan beberapa wilayah lainnya membeku akibat dingin yang amat ekstrim, dan beberapa lainnya gembur akibat hujan dan panas. Diperkirakan bahwa hanya kurang dari dari 10% benua Asia ini cocok untuk ditanami. Akan tetapi, Asia menampung lebih dari separuh penduduk dunia 3.000.000.000 jiwa.

Asia, apabila diukur sejajar garis lintang 40° dari Istambul melalui Beijing ke suatu titik di sebelah utara Tokyo, panjangnya mencapai 9.600 km, suatu jarak yang sama jauhnya dari ujung paling utara Asia sampai ke kepulauan Indonesia. Luas seluruh benua Asia adalah sekitar 44.000.000 km2.

Tentulah tak satu topografi pun mencirikan wilayah yang sangat luas itu, tetapi di Asia terdapat banyak busur pegunungan yang tersebar dari puncak Pamir di Asia Tengah memanjang jauh ke Cina di timur dan Turki di barat. Di antara rangkaian pegunungan ini, Himalaya merupakan rangkaian pegunungan yang paling terkenal, dengan berbagai puncaknya yang menjulang dan Gunung Everest (8.848 m) merupakan puncak tertinggi di dunia.

Rangkaian pegunungan Asia lainnya adalah Hindu Kush yang memanjang ke barat melalui Afghanistan; Altai dan Tien Shan yang menjorok sampai ke Cina; dan Karakorum dan Altyn Tagh di sebelah Himalaya. Di antara berbagai pegunungan ini terletak plato besar Tibet, Mongolia, dan India.

Pergerakan manusia-perpindahan suku, tentara, pengembara, dan petualang-selalu terhalang oleh keharusan melintasi atau berjalan menyusuri rangkaian pegunungan ini. Tibet, misalnya, merupakan suatu lahan yang sangat jauh yang bertindak menutup lahan Asia utara dari Asia selatan.

Ke arah utara, alam agak kurang ramah terhadap manusia, dengan terdapatnya berbagai sabuk padang pasir, stepa, hutan lebat, dan tundra. Ke arah selatan, topografinya kurang beragam, dan iklimnya menjadi semakin panas.

Di antara banyak gurun pasir, yang terbesar adalah Thar di India dan Pakistan, Taklamakan di Cina, Suriah dan Rub’al Khali yang mencakup sebagian besar wilayah Asia baratdaya, dan Gobi yang amat luas di Mongolia. Gurun Gobi menjadi sangat terkenal karena ditemukannya telur dinosaurus yang telah membatu dan tulang-tulang binatang prasejarah itu.

Di Asia terdapat banyak sungai besar. Di antara sungai besar yang terpenting adalah:

Namun, kebanyakan sungai besar tersebut tidak dapat dilayari. Asia juga tidak memiliki banyak danau, sedangkan beberapa di antara danau besarnya: Aral, Urmia, Kaspia, dan Laut Mati merupakan danau garam.

Di sebagian besar Asia, rata-rata curah hujannya tidak memungkinkan adanya pertanian kering yaitu bercocok tanam tanpa irigasi. Oleh karena itu, pembangunan irigasi, seperti bendungan, kanal, dan alat untuk menaikkan air dari sungai dan sumur, terus digalakkan selama berabad-abad..

Namun, curah hujan berlimpah di sepanjang pantai tenggara Asia dan di tempat ini pula kepadatan penduduk mencapai puncaknya. Di daerah ini pulalah surplus pertanian, khususnya beras, merupakan hal yang umum hingga akhir-akhir ini.

Penduduk Asia

Para ahli tidak selalu setuju dengan pendefinisian penduduk Asia, tetapi salah satu klasifikasi membagi bangsa Asia menjadi tipe-tipe berikut: Ainu, Dravidi, Indo-Arya, Melayu-Indonesia, Mongoloid, Negrito, Semitik, Sino Mongoloid, dan Turanian. Ainu Jepang dan Dravidi India selatan dipercaya sebagai keturunan langsung penduduk asli Asia (yang disebut aborigin).

Penduduk Cina, Korea, dan Jepang (kecuali yang termasuk suku Ainu), dan Tibet merupakan keturunan Sino Mongoloid. Orang-orang Semitik banyak menduduki wilayah Asia baratdaya. Bangsa Indo-Arya banyak tersebar di India (khususnya di utara), Pakistan, Afghanistan, dan Iran.

Negrito mendiami tempat-tempat tertentu di Asia selatan dan Asia tenggara dan kepulauan Andaman di Samudra Hindia. Kata “Turanian” mungkin dapat disamakan dengan kata ”Turkik” dan mengacu kepada bangsa-bangsa yang tinggal di Asia Tengah dan Turki.

Pembahasan selengkapnya bisa anda baca di artikel: Kelompok Ras Penduduk Benua Asia

Klasifikasi ini toh kurang dikenal oleh umum. Orang Cina tidak berpikir bahwa dirinya sebagai seorang Sino Mongoloid, atau orang Persia sebagai seorang Indo-Arya. Bahkan hingga kini pun orang Asia apabila ditanya tidak akan pernah menjawab dengan mengatakan sebagai “orang Afghan”, ”orang Irak”, ”orang Indonesia”, atau nama kebangsaan lainnya.

Sebaliknya, mereka akan menyebut keanggotaannya di dalam suatu kelompok kecil, seperti sukunya, propinsinya, atau kotanya, ataupun agamanya. Situasi ini adalah akibat dari kenyataan, seperti disebutkan sebelumnya, bahwa perasaan identitas nasional kurang kuat di antara sebagian besar orang Asia sehingga batas-batas politik sangat rapuh karena sering terjadi perpindahan penduduk.

Suku Nomad

Di antara ribuan suku bangsa yang berbeda yang tinggal di Asia, orang nomad adalah suku yang secara khusus sangat menarik para ahli antropologi karena suku nomad mempertahankan suatu gaya hidup kuno yang diperkirakan lebih tua daripada petani yang bermukim di lahan-lahan subur. Kehidupan nomadik dapat digambarkan sebagai vertikal atau horizontal.

Di dalam nomadisme vertikal, umumnya terdapat di Iran dan Afghanistan, suku nomad selama musim gugur berpindah ke daratan rendah untuk mencari padang gembalaan selama musim dingin. Di musim semi, mereka berpindah ke lembah-lembah pegunungan yang tinggi tempat rumput hidup selama terik musim panas.

Nomadisme di Arab Saudi dan Mongolia adalah horizontal, mereka berkelana selama setahun mencari lahan yang agak setengah gurun di dalam wilayah kesukuan yang dibatasi dengan jelas.

Di mana-mana, suku nomad menjalani suatu kehidupan swadaya. Kumpulan biri-biri, kambing, kuda, unta, dan yak mereka menghasilkan susu, keju, mentega, dan daging di samping wol yang mereka pintal menjadi kain, tenda, dan permadani. Permadani (yang dipintal oleh kaum wanitanya), wol, dan binatang mereka jual di pasar-pasar kota untuk ditukar dengan padi-padian dan berbagai keperluan lainnya.

Harta milik dan perlengkapannya sangatlah sedikit karena jumlahnya tidak boleh melebihi beban yang dapat dibawa oleh hewan milik keluarga itu. Orang laki-laki nomad dikenal sebagai pemburu dan prajurit yang memandang rendah para petani.

Selama berabad-abad, suku-suku nomad merupakan tulang punggung prajurit Asia dan banyak dinasti didirikan oleh seorang pemimpin suku yang mampu menegakkan kekuasaannya di atas suatu wilayah yang luas.

Perbedaan Kelas dan Kasta

Di samping kelompok yang dibedakan melalui pembagian keturunan atau gaya hidup tertentu, Asia membagi kelas kelas sosial secara ketat. Di setiap babak sejarah, terdapat kelompok elit yang beruntung dan mayoritas yang tertindas. Bangsawan dan bupati menerima gelar dan kehormatan karena menyumbang pasukan kepada para penguasa tentara dan gelar semacam itu diwariskan dari satu generasi ke generasi berikutnya.

Setiap bupati tersebut wajib menjaga ketertiban daerahnya. Misalnya ketika beberapa orang kafilah sutera melintasi wilayah-wilayah kekuasaan para bupati ini, bupati harus melindungi para kafilah dari para bandit atau, apabila bupati tersebut gagal, dia harus membayar dagangan yang dicuri itu.

Bentuk perbedaan kelas khusus, yaitu kasta, berkembang sejak dulu di India, setelah para penyerang Indo-Arya masuk India di sekitar tahun 1500 sebelum Masehi. Waktu itu berkembanglah empat kasta: Brahmana, atau pendeta (sebagai kasta tertinggi); Kesatria, atau bangsawan dan prajurit; Waisa, yaitu para tuan tanah dan pedagang; dan Sudra atau petani.

Di bawah Sudra terdapat golongan yang tak boleh disentuh yang melakukan berbagai pekerjaan kasar dan tidak boleh memiliki hubungan apa pun dengan kasta mana pun. India modern telah melakukan berbagai upaya besar untuk mengakhiri diskriminasi terhadap jutaan golongan yang tak boleh disentuh.

Bahkan, suatu pasal di dalam konstitusi India tahun 1950 melarang adanya diskriminasi semacam itu sebagai jaminan hak-hak sipil kelompok minoritas dan ras seperti halnya di Amerika Serikat. Di Jepang juga terdapat kelompok yang “tak boleh disentuh”, yaitu kelompok Eta, yang merupakan golongan yang menjalankan berbagai pekerjaan kasar.

Apabila kita menganggap bahwa kasta merupakan kelas sosial yang diwariskan dan tak dapat dihindari dengan upaya sendiri, pernikahan, atau berbagai cara lain, dapat kita katakan bahwa kasta hanya berlaku di dalam beberapa masyarakat saja.

Sistem kasta ini tidak berdiri sendiri, melainkan sejalan dengan sistem perbedaan kelas yang ketat. Namun, dalam setiap kasus itu, anggota kelas yang tertindas selalu dapat mengatasinya.

Berbagai Bahasa di Asia

Sebagaimana orang dikelompokkan menurut suku atau golongan, bahasa dikelompokkan menurut keluarga bahasa yang utama dan setiap keluarga bahasa tersebut boleh jadi memiliki silsilah keluarga yang sangat luas.

Nama keluarga-keluarga bahasa yang ada di Asia mirip, meskipun tidak identik, dengan pembagian kelompok suku seperti yang tertera sebelumnya. Keluarga bahasa tersebut adalah lndo-Eropa, Dravidi, Semitik, Sino Tibetan, Melayu-Polinesia, dan Altaik. Bahasa yang masih serumpun mungkin tampak tak serupa sehingga sangatlah sulit untuk dipercaya bahwa bahasa-bahasa itu masih serumpun.

Di dalam rumpun keluarga bahasa Indo-Eropa terdapat bahasa Persia yang dituturkan di Iran dan Afghanistan; Pushtu, Pashai, dan Waigeli yang dituturkan di Afghanistan; Hindi, Gujarat, Punjab, Sindhi, Marathi, Bengali, dan lain-lainnya yang dituturkan di India; dan Inggris, Prancis, Jerman, Rusia, dan sebagian besar bahasa di Eropa dan Amerika.

Yang termasuk rumpun bahasa Dravidi adalah bahasa Telugu, Tamil, dan Malayalam yang terutama dituturkan di India Selatan. Rumpun bahasa Semitik, termasuk bahasa Yahudi dan Arab, banyak dituturkan di Asia Baratdaya. Di antara rumpun keluarga bahasa Sino Tibetan adalah bahasa Cina, Tibet, Thai, dan berbagai bahasa di Myanmar dan Laos.

Bahasa Melayu-Polinesia banyak dituturkan di Malaysia, Indonesia, dan Filipina. Termasuk rumpun keluarga bahasa Altaik adalah bahasa Turki, Mongolia, dan berbagai bahasa yang dituturkan oleh berbagai bangsa di Asia Tengah dan Asia Utara. Bahasa Jepang dan bahasa Korea kadang-kadang diklasifikasikan secara terpisah dan kadang-kadang dicampur.

Bahasa yang digunakan oleh tentara pendudukan yang lalu bermukim di tanah taklukannya di Asia kadang-kadang menggantikan bahasa asli yang sudah lama dipakai. Begitu pula, gerakan penyebaran agama kadang-kadang juga membawa serta bahasa baru.

Apabila satu bahasa dituturkan di suatu daerah yang sangat luas, dialek yang berbeda-beda akan berkembang sehingga orang-orang yang tinggal di berbagai tempat tersebut mungkin tidak akan dapat saling mengerti.

Oleh karena itu, orang dari Cina Utara tidak dapat memahami tutur bahasa orang Cina Selatan meskipun bahasa tulis mereka sama. Orang Arab mungkin juga tidak akan mengerti dialek orang Arab lain meskipun bahasa Arab hanya memiliki bahasa tulis klasik yang, tunggal.

Semakin luas wilayah suatu bahasa dipertuturkan, semakin beragamlah dialeknya. Di India terdapat 14 bahasa utama dan ratusan dialek, yang beberapa di antaranya hanya dituturkan oleh kurang dari 1.000 orang.

Berbagai Agama di Asia

Berbagai agama utama dunia dilahirkan di Asia. Angka-angka berikut ini hanyalah suatu taksiran, tetapi terdapat sekitar 475.000.000 orang Hindu, yang hampir semuanya ada di India, sekitar 225.000.000 orang Budha dengan konsentrasi tertingginya di Tibet, Sri Lanka, Jazirah Indocina, dan Jepang, serta lebih dari 425000000 orang Islam di Asia Baratdaya, Pakistan, Bangladesh, India, Malaysia, dan Indonesia.

Cina memang memiliki banyak pengikut Kongfucuisme dan Taoisme, tetapi selama beberapa tahun belakangan ini, yaitu ketika praktik-praktik keagamaan dilarang di Cina, jumlahnya tidak diketahui. Jepang memiliki Shinto sebagai kepercayaan tertuanya.

Pada awalnya Shinto diformulasikan dari bentuk aslinya, yaitu pemujaan alam dan pemujaan nenek moyang, dan pada suatu ketika Shinto pernah menjadi agama negara.

Kepercayaan tertua di Korea adalah Sinkyo, yang mirip dengan Shinto, tetapi Kongfucuisme juga memiliki banyak pengikut. Di samping itu, di Asia terdapat jutaan orang animis yang memuja unsur-unsur dan fenomena alam.

Para misionaris Kristen hanya berhasil sedikit di dalam memikat pengikut agama monoteis yang percaya terhadap Tuhan yang tunggal. Misalnya. mereka kurang berhasil mengajak orang Islam atau orang Yahudi. Para misionaris Katolik masuk Asia menjelang abad ke-16, tetapi mereka baru disusul oleh sejumlah misionaris Protestan pada abad ke-19.

Dalam abad ke-19 itu, para pendeta diikuti oleh guru, dokter, dan perawat yang memperkenalkan obat-obatan modern dan metode pengajaran kepada Asia. Di seluruh Asia mungkin terdapat 60.000.000 umat Kristen, dengan gereja-gereja lokal semakin banyak dikepalai pendeta lokal menggantikan pendeta Kristen asing.

Pembagian Wilayah di Asia

Untuk menghubungkan penduduk Asia dan tanahnya, benua Asia dibagi menjadi 6 daerah, yaitu: Baratdaya, Selatan, Tenggara, Timur, Tengah, dan Utara.

Asia Baratdaya

Asia Baratdaya meliputi negara-negera Yordania, Libanon, Israel, Suriah, Turki, Irak, Iran, Kuwait. Arab Saudi, Yaman yang pernah terpecah, Siprus dan berbagai kerajaan minyak kecil kaya yang berada di pinggiran pantai Jazirah Arabia-Bahrain, Qatar, Uni Emirat Arab dan Kesultanan Oman.

Pembahasan selengkapnya kunjungi Daftar negara di Asia Barat

Sebagai besar penduduk wilayah ini beragama Islam, yang lahir di Arab, Kelompok suku Semitik, Turkik dan Arya juga ada. Orang Arab, yang termasuk kelompok suku Semitik seperti halnya orang Yahudi, menduduki sebagian besar wilayah ini, kecuali Turki, Iran, Israel dan Siprus.

Wilayah ini menjadi tempat kelahiran agama Yahudi, Kristen, Islam dan Zoroastria. Di Asia Baratdaya terdapat dua monarki yang hingga kini masih hidup adalah Yordania dan Arab Saudi. Keluarga penguasa di kedua negara tersebut memiliki garis keturunan dari Nabi Muhammad.

Di iran (yang dengan Afghanistan membentuk Plato Iran yang bertaburkan pegunungan) lembaga kerajaannya mengacu kembali ke abad ke-6 sebelum Masehi.

Pada tahun 1979, dinasti terakhir Iran digulingkan. Teluk Persia dan negara-negara sekelilingnya-Arab Saudi, Kuwait, kesyekhan, Irak, dan Iran-banyak memproduksi minyak dan gas alam. Kuwait yang kecil memiliki pendapatan yang besar dari minyaknya sehingga pendapatan perkapitanya berada di urutan tertinggi di dunia.

Sebagian besar uang hasil minyak ini digunakan untuk memacu modernisasi industri, transportasi, dan pertanian di negara-negara ini. Di sebagian besar wilayah ini, curah hujannya sangat langka sehingga lahan pertanian harus diairi.

Asia Selatan

Asia Selatan terutama terdiri atas wilayah segitiga India. Di sebelah baratlaut dan timurlaut India terletak Pakistan dan Bangladesh; di utara terletak Nepal, Sikkim (kini bagian dari India), dan di antara Buthan terletak Himalaya yang tinggi, sedangkan pulau subur Sri Lanka dan Kepulauan Maladewa terletak di lepas pantai selatan India. Afghanistan, yang terletak di antara Pakistan dan Iran, terutama merupakan daratan yang bergunung-gunung.

Wilayah Asia Selatan memiliki dua sungai besar, yang anak-anak sungainya berhulu hanya beberapa kilometer saja jauhnya di pegunungan Himalaya Indus yang bermuara di Laut Arabia dan Gangga yang mengalir ke Teluk Bengala.

Pada umumnya, Asia Selatan memiliki iklim benua dengan perbedaan musim sangat jelas sekali serta curah hujan yang agak terbatas. Di India jarang sekali turun hujan musim dingin, tetapi di musim panas curah hujannya berlimpah tatkala angin musim membawa awan hujan ke arah utara.

Asia Selatan tidak terlalu kaya dengan sumber alam yang diperlukan dalam industrialisasi meskipun India memiliki banyak endapan bijih besi dan batubara.

Lama sebelum Era Kristen, Bharatistilah bahasa India untuk lndia telah mengembangkan suatu gaya hidup yang rumit, poIa-pola kelas sosial, dan sistem kepercayaan dengan segudang dewa yang secara bersama-sama dikenal sebagai Hinduisme. Sebagai sebuah agama, Hinduisme sangatlah terperinci dan sulit didefinisikan.

Namun, dapat dikatakan bahwa sebagian besar umat Hindu percaya adanya daur kelahiran ulang, menerima keberadaannya di dalam sistem kasta, dan menghormati Weda, yaitu koleksi kesusastraan yang membahas sejarah kepercayaan Hindu.

lslam kokoh berdiri di India setelah lndia dapat ditaklukkan oleh tentara penakluk pada abad ke-13 sehingga Islam kini dianut oleh jutaan penganut kepercayaan lain yang berpindah ke Islam. Namun, jumlah ini tidak pernah dapat mengimbangi jumlah penganut Hindunya sehingga seringkali timbul ketegangan keagamaan.

Sebagai akibatnya, ketika India memperoleh kemerdekaannya dari Kerajaan Inggris pada tahun 1947, India pecah menjadi dua negara India yang Hindu dan negara baru Pakistan yang Islam. Bangladesh, bekas Pakistan Timur, lahir pada tahun 1971 menyusul terjadinya perang saudara di Pakistan.

Pada abad ke-6 sebelum Masehi, seorang pangeran India, Siddharta Gautama, melepaskan kenikmatan dunia untuk menjalani kehidupan bertapa dan mengajar. Gautama memperoleh status Budha, ”Si Penerang”, dan sejak saat itu lahirlah agama Budha. Kini hanya terdapat sedikit umat Budha di India, tetapi Sri Lanka merupakan basis agama Budha.

Selengkapnya bisa anda baca Daftar negara di Asia Selatan

Asia Tenggara

Kini Asia Tenggara meliputi negara-negara sebagai berikut:

  1. Myanmar
  2. Thailand
  3. Kampuchea
  4. Vietnam
  5. Malaysia
  6. Singapura
  7. Indonesia
  8. Brunei Darussalam, dan
  9. Filipina

Pada abad ke-19, Inggris menduduki Myanmar, Malaysia, dan Singapura. Prancis dapat menguasai sisa daratan Asia Tenggara kecuali Thailand, sehingga daerah tersebut dikenal sebagai Indocina Prancis. Koloni Inggris dan Prancis ini perlahan-lahan memperoleh kemerdekaannya pada tahun-tahun setelah Perang Dunia II.

Kemerdekaan di Indocina tetap tidak membawa perdamaian. Vietnam, yang berpemerintahan komunis di Utara dan berpemerintahan non komunis di Selatan, saling bertempur dengan gigihnya.

Bahkan tentara Amerika Serikat pun ikut terseret ke dalam perang ini, yang akhirnya selesai dengan kemenangan komunis di seluruh Vietnam, Laos, dan Kampuchea. Vietnam baru resmi bersatu pada tahun 1976.

Baca juga: 20 Tahun Perang Vietnam

Ribuan pulau Indonesia, bekas koloni Belanda, membentang sepanjang 4.800 km dari barat sampai ke timur dalam suatu bentuk yang mirip pisau sabit. Sebagian besar penduduk Indonesia, yang termasuk di antara negara terpadat penduduknya di dunia, tinggal di pulau-pulau besarnya Jawa, Sumatra, Sulawesi, dan Kalimantan.

Filipina memiliki lebih dari 7.000 pulau, sebagian besar di antaranya adalah pulau kecil. Jumlah penduduknya lebih kecil dibandingkan dengan Indonesia dan terkonsentrasi terutama di empat pulau besarnya. Curah hujan yang melimpah di kedua negara ini mengakibatkan penanaman yang sederhana pun banyak hasilnya. Berbagai jenis tumbuhan berkembang dengan buah yang melimpah walaupun tidak dirawat.

Sungai Mekong, Chao Phraya (Menam), Salween, dan lrawadi merupakan sungai utama yang mengalir melalui Semenanjung Indocina. Yang paling potensial di antara sungai-sungai ini adalah Sungai Mekong yang memisahkan Thailand dan Laos serta melintasi Vietnam dan Kampuchea. Berbagai studi untuk suatu proyek yang ambisius telah diselesaikan untuk mengembangkan sumber dan persediaan air seluruh lembah sungai ini.

Asia Tenggara dihuni oleh berbagai kelompok keturunan. Penduduk aslinya sebagian besar telah tersingkir akibat gelombang perpindahan penduduk dari utara. Begitu kuat dan mendesaknya gelombang perpindahan ini sehingga beberapa migran awalnya pun dipaksa berpindah ke kepulauan Indonesia.

Perpindahan ini dan berbagai akibatnya ditandai oleh perang sengit sehingga kini pun terdapat kebencian yang mendalam di antara beberapa negara di Semenanjung Indocina. Di seluruh Asia Tenggara, terdapat pula kelompok minoritas India dan Cina. Orang Cina kebanyakan bermukim di perkotaan serta menjadi pedagang yang aktif.

Sementara agama Hindu merintis berbagai jalan darat memasuki Asia Tenggara, terbukti dengan adanya beberapa kuil besar, seperti Angkor Wat, agama Budha kini menjadi daya yang lebih kuat, sehingga mayoritas besar penduduk semenanjung ini sekarang beragama Budha. Islam masuk ke Asia Tenggara melalui para pedagang Arab dan menjadi kuat di wilayah Malaysia dan Indonesia.

Selengkapnya kunjungi Daftar negara di Asia Tenggara dan untuk mengetahui wilayahnya silahkan baca Peta Asia Tenggara

Asia Timur

Asia Timur didominasi oleh negara Cina, salah satu negara terbesar di dunia dengan penduduk lebih dari 1.000.000.000 orang sehingga menjadikannya sebagai negara terpadat di dunia. Di sebelah timurnya adalah Semenanjung Korea. Di lepas pantai timur Asia adalah negara Kepulauan Jepang dan Taiwan (Formosa). Secara geologi, Taiwan tampaknya merupakan pulau yang paling utara di antara rangkaian kepulauan Filipina.

Selama bertahun-tahun, Cina merupakan sesuatu yang misterius bagi orang luar. Dalam beberapa hal, kini pun Cina masih tetap penuh dengan teka-teki. Namun, dengan berbagai kejadian selama 15 tahun terakhir dan masuknya Cina ke dalam Perserikatan Bangsa-Bangsa, Cina telah membuka diri kembali kepada dunia.

Bagi diri sendiri, Cina adalah orang Han dan negara mereka adalah Kerajaan Pertengahan. (Tidak semua penduduk Cina adalah orang Han, tetapi jumlah kelompok keturunan lainnya terlalu kecil dibandingkan seluruh jumlah penduduknya).

Peradaban Cina dimulai 2.000 tahun sebelum Masehi dan ditandai oleh berbagai hasil budaya yang besar. Apabila kita berpikir tentang Cina, biasanya kita mula-mula akan berpikir tentang teh, porselin, sutera, lukisan, berbagai barang pernisan, petasan, ukiran gading dan batu giok, serta berbagai kerajinan lainnya. Namun kesusastraan dan filsafat pun sangat berkembang dan tersebar ke berbagai negara akibat ditemukannya kertas dan percetakan.

Berbagai dinasti Cina yang silih-berganti; yang kuat dan bangga terhadap kebudayaannya, menganggap negaranya sebagai pusat dunia dan bangsanya lebih unggul dari-pada bangsa lain (bangsa lain itu mereka sebut kaum barbar). Bahasa Cina yang telah matang memiliki pengaruh khusus di dalam negara.

Bahasa ini terdiri atas 40.000 huruf terpisah, masing-masing harus diingat-ingat apabila orang mau menulis atau membaca. Orang yang mengetahui huruf yang jumlahnya 5.000 buah itu dianggap berprestasi sehingga mereka yang hafal dan lulus ujian yang sangat sulit dapat menjadi birokrat negara selama berabad-abad. Benang yang merajut kehidupan pemerintahan dan keluarga adalah Kongfucuisme, ajaran K’ung Fu-tzu (Kongfucu).

Kung Fu-tzu, yang oleh orang Barat dikenal sebagai Confucius, hidup dari tahun 551.479 sebelum Masehi. Kongfucu mengajarkan berbagai kebijakan seperti cinta dan kasih sayang, keadilan dengan ampunan, serta menekankan pentingnya keluarga. Bersama-sama dengan Kongfucuisme, Budhisme dan Taoisme memiliki jumlah pengikut yang banyak di Cina, sedangkan jumlah penganut Islam dan Kristen lebih kecil.

Pemerintah Komunis Cina yang sekarang sejak tahun 1949 dengan gigih menentang semua agama. Dalam upayanya untuk menyatukan dan menyeragamkan seluruh Cina, dan untuk mengatasi berbagai masalah negara, pemerintah Komunis telah berusaha menghancurkan banyak nilai kuno Cina, khususnya ikatan keluarga tradisional yang sangat erat.

Namun, upaya penyeragaman ini dihadang oleh berbagai rintangan yang serius. Pertama adalah sulitnya mengenakan kekuasaan atas ratusan juta penduduk yang tersebar di atas lahan yang amat luas. Yang lainnya adalah masalah memberi makan jutaan orang Cina karena hanya beberapa persen saja lahan Cina yang dapat diolah.

Industrialisasi merupakan prioritas utama para pemimpin Cina sehingga kini sedang memasuki babak industrialisasi yang bertujuan agar Cina dapat mandiri dari berbagai impor barang-barang pabrik yang sangat dibutuhkan sekali serta mampu memproduksi barang-barang yang dapat dijual di luar negeri untuk mendapatkan devisa.

Jepang terdiri atas empat pulau besar dan sekitar 3.000 pulau kecil sehingga membentuk suatu untaian pulau yang panjangnya 1.900 km. Iklim yang sedang dan curah hujan yang melimpah menjadikan pegunungannya yang berteras-teras dapat diolah secara ekstensif. Dalam menulis tentang Jepang, mulailah dari tingkatan yang paling tinggi.

Tokyo, yaitu ibu kota Jepang, merupakan salah satu kota terbesar di dunia dengan penduduk lebih dari 8.300.000 orang tidak termasuk penduduk pinggiran kotanya. Penduduk Jepang yang berjumlah 125 juta orang tinggal di wilayah yang lebih kecil dibandingkan Kalifornia. Panjang garis pantai Jepang adalah 2.730 km dan sekitar 1.500 gempa tercatat setiap tahunnya di Jepang.

Karena lama terpengaruh oleh Cina di bidang-bidang seperti kaligrafi, kesusastraaan, filsafat, dan seni, Jepang enggan berhubungan dengan dunia Barat selama berabad-abad dengan cara menutup diri. Lalu dilakukanlah suatu tekanan dalam suatu bentuk kunjungan pada tahun 1853 oleh suatu skuadron angkatan laut Amerika serta desakan Amerika agar Jepang melakukan perdagangan dengan Amerika.

Menjelang awal abad ke-20, Jepang melancarkan program industrialisasinya. Para pemimpin Jepang sadar bahwa negara-negara yang umumnya agraris tidak dapat mencapai kemajuan hanya dengan pertanian saja. Sebagai akibatnya, Jepang kini merupakan salah satu negara industri termaju di dunia.

Taiwan, yang terletak sekitar 160 km lepas pantai Asia, merupakan pulau tempat mengungsi orang-orang Cina yang tidak mau hidup di bawah komunisme setelah kekalahan kaum Nasionalis pada tahun 1949. Kerja keras, dibarengi dengan bantuan keuangan dari Amerika Serikat, melahirkan keajaiban ekonomi di Taiwan. Standar hidup di Taiwan termasuk salah satu yang tertinggi di Asia.

Penduduk di Semenanjung Korea tidak pernah dapat mengungguli negara-negara tetangganya, Cina dan Jepang. Namun, Korea juga mengembangkan suatu budaya sendiri yang berbeda dan maju. Khawatir apabila mendapat serbuan dari penduduk daratan utama Asia, mereka mencari perlindungan dengan cara menutup diri pada abad ke-17.

Akhirnya, Korea diduduki oleh Jepang. Menjelang berakhirnya Perang Dunia II disetujui bahwa Uni Soviet akan menerima penyerahan tentara Jepang di utara garis lintang utara 38°, sedangkan Amerika Serikat di bagian selatannya.

Setelah perang berakhir tahun 1945, berbagai upaya untuk menyatukan Korea mengalami kegagalan sehingga lahirlah dua negara terpisah-Republik Korea di sebelah selatan garis lintang utara 38° dan Republik Demokrasi Rakyat Korea, yang komunis, di utara.

Tahun 1950 berkecamuklah perang tatkala pasukan Korea Utara bergerak ke selatan melintasi garis lintang 38° ini. Pasukan PBB, terutama terdiri dari pasukan Amerika Serikat, ikut bertempur di pihak Korea Selatan. Akhirnya, pasukan Cina komunis membantu tentara Korea Utara. Tahun 1953 disetujuilah suatu gencatan senjata, tetapi perdamaian yang langgeng tak pernah lahir di Korea yang terpisah itu.

Asia Dalam

Wilayah Asia Dalam kadang-kadang disebut juga sebagai Asia Tengah. Sebutan Asia Dalam dianggap lebih tepat karena daratan utama wilayah ini adalah Tibet, suatu wilayah yang amat tinggi, jauh, dan sulit dimasuki dari berbagai arah. Penduduknya merupakan kelompok suku yang sangat kohesif yang telah tinggal di wilayah ini selama sekurang-kurangnya 1.000 tahun.

Tibet sudah lama mengucilkan diri dari dunia luar karena kesengajaan para Lama, yaitu pendeta Budhisme bentuk Tibet. Biaranya yang menjulang menjadi tempat tinggal ribuan bikhu pria dan wanita. Kepercayaan Budha tentang kelahiran kembali ditafsirkan bahwa Bodhisatwa, yaitu makhluk mulia yang dapat langsung meneruskan daur kelahirannya tetapi memilih untuk mengabdi kepada kemanusiaan, dilahirkan di Tibet di setiap generasi.

Dalai Lama dan Panchen Lama diidentifikasikan sebagai masa kanak-kanak Bodhisatwa dan ketika telah berusia 18 tahun, Dalai Lama secara resmi ditahbiskan sebagai penguasa tertinggi Tibet. Pada tahun 1950, pasukan komunis Cina menyerbu dan menaklukkan Tibet sehingga Dalai Lama melarikan diri ke India.

Meskipun Cina melakukan suatu tindakan yang amat buas untuk mencabut Budhisme sampai ke akar-akarnya, orang-orang Tibet yang sangat mendalam keimanannya tetap mempertahankan agamanya.

Bagian lain Asia Dalam adalah suatu wilayah yang sebelumnya dikenal sebagai Turkestan dan Sinkiang Cina yang kini dikenal sebagai Daerah Otonomi Sinkiang-Uighur, termasuk wilayah Cina. Seperti terkucilnya Tibet yang tinggi, Sinkiang merupakan wilayah yang jarang curah hujannya serta penuh dengan gurun pasir besar dan wilayah pedalaman yang kering.

Sementara orang Tibet mengalami dingin yang amat sangat, angin yang ganas, dan atmosfer yang tipis oksigennya, sehingga memperlambat berbagai gerakan fisik, penduduk Sinkiang mengalami kepanasan dan kekeringan.

Penduduk utama Sinkiang adalah orang Turkik, seperti halnya suku Uighur, Kazakh, Kirghiz, dan Taranchi. Banyak di antara suku tersebut masih hidup mengembara, menghalau kuda dan biri-biri gembalaannya, dan hidup di tenda-tenda. Mereka bertutur dalam bahasa yang serumpun dengan bahasa Turki dan beragama Islam.

Berdasarkan ras, bahasa, dan agama, mereka memiliki ikatan yang kuat dengan suku-suku di Afghanistan dan Uni Soviet. Sinkiang tetap kurang terkenal dibandingkan Tibet, yang juga merupakan lahan penuh teka-teki.

Sinkiang hanya dikenal karena kenyataan bahwa ”rute sutera” yang menghubungkan Cina dengan Timur Tengah dan India di waktu lampau melalui jalur tersebut, atau karena anggur dan semangka Sinkiang yang sangat istimewa.

Seperti halnya di wilayah lain yang kekurangan hujan, tanaman pangan utama Sinkiang adalah gandum dan jagung. Namun, tanaman pangan utama Tibet adalah jewawut karena tanaman ini hidup subur di tanah yang amat tinggi-rata-rata ketinggian di Tibet adalah 4.500 m.

Asia Utara

Wilayah Asia Utara sebagian besar adalah wilayah Rusia yang dikenal sebagai Siberia, meskipun meliputi daerah Asia Tengah di utara Iran dan Afghanistan. Republik Rakyat Mongolia, yang komunis, juga dapat dimasukkan ke dalam wilayah Asia Utara, yaitu negara yang terapit oleh Rusia dan Cina, tetapi hubungannya lebih erat dengan negara-negara bekas Uni Soviet.

Penetrasi dan eksplorasi Rusia alas Siberia menjadi aktif pada abad ke-16 sehingga, menjelang abad ke-19, pemerintahan Tsar telah banyak merebut wilayah Siberia. Bahkan di awal abad ke-18 telah dimulai praktik pembuangan tawanan kriminal dan politik ke daerah yang buas ini.

Siberia sering dipandang sebagai lahan yang suram, yang secara serempak membeku sepanjang tahun. Sebenarnya, kesamaan topografinya terletak hanya karena semua sungai utamanya, kecuali Sungai Amur, mengalir ke utara menuju Samudra Arktik.

Siberia Barat berupa daratan rendah yang ketinggiannya hanya beberapa puluh meter saja di atas paras laut. Dari selatan hingga utara, Siberia berupa zone tanah hitam, hutan, dan tundra.

Siberia Tengah, yang di sebelah barat dibatasi oleh Sungai Yenisei dan di sebelah timur oleh Sungai Lena, terdiri atas tanah yang agak tinggi dengan cuaca yang lebih dingin karena, sekurang-kurangnya 6 bulan selama setahun, suhu rata-rata di bawah titik beku.

Siberia Timur beriklim angin pasat dengan ciri-ciri adanya hujan musiman. Sabuk tundra melilit ujung utara Siberia, dengan hutan di sebelah selatannya. Siberia menawarkan berbagai rintangan besar bagi aktifitas manusia, tetapi juga menawarkan berbagai tawaran menarik sehingga Rusia telah melakukan berbagai upaya besar untuk mengeksploitasi sumber alamnya.

Sumber air yang tak terbatas tersedia di berbagai sungai-sungainya. Hutan kayu kerasnya yang selalu menghijau tak pernah habis, sedangkan di bawah tanahnya terdapat berbagai endapan mineral yang penting yang amat banyak.

Republik Rakyat Mongolia tidak terdengar beritanya dan jarang dikunjungi oleh orang asing, kecuali orang Rusia. Namun, negara ini tidaklah kecil.

Sekitar 2.400.000 jiwa penduduknya tinggal di wilayah yang luasnya 3 kali luas Spanyol. Padang rumput meliputi sebagian besar wilayahnya dan populasi ternak pedagingnya sekitar 25 kali jumlah manusianya. Wilayah gembalaan ini merupakan tempat tinggal orang Mongol, yang ibu kota kunonya di Karakorum.

Dari wilayah ini pula penunggang kuda Jenghis Khan, beserta anak cucunya, membanjir melintasi Asia pada abad ke-13. Sekelompok orang Mongol ini hampir mencapai Laut Tengah, sedangkan kelompok lainnya membanjiri Eropa Tengah.

Asia Tengah meliputi republik-republik bekas Uni Soviet: Kazakhstan, Kirghizstan, Tajikistan, Uzbekistan, dan Turkmenistan (Turkmenia). Suku-suku sebangsanya dapat pula ditemukan di Iran, Afghanistan dan Cina. Suku Uzbek, Kazakh, dan Kirghiz merupakan suku Turko-Mongol yang berbahasa Turki, tetapi berdarah Mongoloid.

Suku Turkmen adalah suku Turkik dan bertutur dalam bahasa yang serumpun dengan bahasa Turki, sedangkan suku Tajik adalah orang Iran yang bertutur dalam bahasa Persia. Kelima republik ini meliputi wilayah seluas 3.900.000 km2 dan berpenduduk 53 juta jiwa. Sebagian besar di antara mereka adalah orang Islam.

Timurleng yang oleh orang Barat dikenal sebagai Tamerlane-dilahirkan dari suku Turki pada abad ke-14 dan menjelang awal abad pertengahan, dia telah menjadi kepala suku di Samarkand. Dari kota, yang kini termasuk wilayah Uzbekistan ini, dia melancarkan suatu kampanye yang mengakibatkan jatuhnya kota-kota Tabriz, Bagdad, Aleppo, Damaskus, dan Delhi.

Makamnya yang anggun, yang ditutup dengan kubah yang sangat tinggi, masih berdiri megah di Samarkand. Di Samarkand dan Bukhara terdapat banyak bangunan arsitektur, seperti makam, masjid, istana, dan berbagai sekolah agama.

Sejarah Asia

Manusia cerdas, yaitu manusia pemburu di Zaman Batu, tinggal di gua-gua dan berbagai jajaran pegunungan di Asia. Dari temuan tulang manusia dan binatang serta peralatan kasar dan senjata batu mereka, baru sebagian cara hidup manusia, yang hidup antara 20.000 dan 10.000 tahun yang lampau, ini dapat di reka susun kembali.

Pada umumnya diperkirakan bahwa sekitar tahun 7000 sebelum Masehi, berbagai kelompok pemburu ini berpindah dari gua-gua ke lahan terbuka. Untuk menyederhanakan apa yang terjadi pada waktu itu, mungkin boleh dikatakan bahwa beberapa kelompok pemburu beralih menjadi penggembala binatang yang baru mereka jinakkan, sedangkan kelompok lainnya beralih menjadi petani.

Para penggembala adalah suku nomad-orang-orang yang dengan cara hidup mereka yang keras menjadikan kebudayaan mereka kurang berkembang. Para petani menjalani kehidupan yang lebih baik. Mereka yang cukup beruntung dapat mendiami suatu lembah yang subur dan merupakan manusia yang paling beruntung.

Meskipun permukiman awal yang terletak jauh dari sungai besar juga dapat kita jumpai, kebudayaan awal yang mampu bertahan dan canggih berkembang di lembah-lembah sungai besar, seperti Sungai Eufrat dan Sungai Tigris di Asia Baratdaya, Sungai Indus di Pakistan, dan Sungai Kuning di Cina.

Mengapa kemakmuran dan budaya manusia purba ini berkembang di sepanjang lembah sungai=sungai besar itu? Salah satu alasannya adalah adanya air yang berlimpah untuk mengairi tanaman, padahal di daerah itu jarang turun hujan.

Alasan lainnya ialah adanya kemudahan transportasi manusia dan barang dengan perahu. Alasan lainnya lagi adalah bahwa pemusatan penduduk di suatu wilayah yang terbatas berarti bahwa kemampuan mempertahankan diri menjadi kuat dan rangsangan kemajuan melalui kontak erat menjadi semakin intensif.

Berbagai upaya manusia purba untuk memahami hakikat alam fisik telah melahirkan banyak mitos, cerita, dan legenda yang berkenaan dengan asal-usul bumi dan langit, dewa-dewa, dan pahlawan. Orang Cina, misalnya, memiliki tradisi yang bermula sejak puluhan ribu tahun yang silam tentang berbagai mitos pahlawan yang mampu menjinakkan alam bagi manusia.

Peradaban Tigris-Eufrat

lrak, atau Mesopotamia (negeri di antara sungai-sungai) seperti yang disebut orang Yunani, dialiri oleh Sungai Trigis dan Eufrat. Bagian selatannya merupakan tempat peradaban awal bangsa Sumeria (sekitar tahun 3500 sebelum Masehi). Bangsa Sumeri mengembangkan suatu bentuk tulisan yang disebut cuneiform (berbentuk pipih), yang dituliskan di kepingan tanah liat.

Kesusastraan mereka meliputi cerita epik dan doa-doa terhadap dewa Anu, yaitu dewa langit, dan Enlil, dewa badai . Kota utamanya, Ur, oleh para penggalinya diperkirakan berpenduduk ratusan ribu orang. Berbagai harta karun yang berharga juga ditemukan dari makam raja-rajanya berupa perabot penguburan, peralatan musik dari gading dan kayu langka, serta sejumlah permata emas yang indah.

Setelah bangsa Sumeria mengalami kemunduran (sekitar tahun 1900 sebelum Masehi) kekuasaan di Mesopotamia beralih ke bangsa Babilonia. Penguasa Babilonia yang sangat termasyhur adalah Hammurabi. Berkuasa dari sekitar tahun 1792-1750 sebelum Masehi, dia mengeluarkan kitab undang-undang yang telah menjadi acuan para sarjana modern.

Pada saat yang sama juga disusun kamus bahasa kerajaan dan para ahli astronomi dan astrologi menandai gerakan-gerakan di langit. Di sekitar pertengahan abad ke-16 sebelum Masehi, Babilonia dihancurkan oleh para penyerang dari utara dan timur.

Baru setelah beberapa ratus tahun kemudian, muncullah suatu kerajaan, yaitu tatkala Mesopotamia Utara berada di bawah kekuasaan bangsa Assiria. Kekaisaran Assiria ini mungkin merupakan kekaisaran pertama di dunia, bertahan

dari masa kemunduran dan bahkan menjadi dominan hingga akhir abad ke-10 sebelum Masehi. Penggalian terhadap istana Assiria mengungkapkan ratusan gambaran tentang raja Assiria yang sedang berburu singa dan berperang, yang diukir di atas ukiran di dinding batu besar.

Sementara itu, di sebelah barat, di daerah yang kini adalah Libanon, bangsa Funisia juga sedang membangun suatu kekaisaran yang didasarkan atas perdagangan. Sumbangan berharga dari para pelaut ulung ini, yang sering berlayar melintasi dunia yang belum dikenal, adalah ditemukannya abjad.

Perjuangan kembali bangsa Babilonia selama seabad berakhir dengan kehancuran kekuasaan bangsa Assiria sehingga naiklah Babilonia di bawah Nebuchadnezzar(tahun 605-562 sebelum Masehi). Namun, kejayaan ini tidak berlangsung lama, karena Babilonia jatuh ke tangan Sirus, yaitu raja bangsa Mada dan bangsa Persia, pada abad ke-6 sebelum Masehi.

Kedua bangsa ini berasal dari plato Iran di sebelah timur. Namun, sebelum kita teruskan cerita ini, marilah kita melihat kembali ke wilayah barat dan mencatat munculnya tahapan sejarah sekelompok orang yang relatif kecil.

Selengkapnya baca Peradaban Sungai Tigris

Bangsa Ibrani

Bangsa Ibrani muncul sekitar tahun 2000 Sebelum Masehi, yaitu ketika, menurut Kitab Perjanjian Lama, Terah, ayah Nabi Ibrahim, memimpin mereka dari kota Ur berpindah ke perbukitan Mesopotamia baratlaut.

Ibrahim membuat suatu perjanjian dengan Yahweh (Jehova) bahwa bangsanya akan menjadi suatu bangsa yang besar. Ibrahim memimpin orang Ibrani awal ke wilayah Palestina, tempat mereka hidup mungkin sebagai pengembara yang tinggal di tenda dan menggembalakan biri-biri dan kambing.

Masa pembuangan di Mesir yang lama, sekitar abad ke-13 sebelum Masehi, disusul oleh Eksodus besar-besaran di bawah Musa. Setelah bertahun-tahun mengembara, mereka dapat menaklukkan Palestina, yang mereka sebut dengan Klanaan.

Kerajaan Ibrani mencapai puncaknya ketika diperintah oleh Raja Sulaiman (sekitar abad ke-10 sebelum Masehi) karena adanya angkatan bersenjata yang kuat, aktivitas pertambangan dan perdagangan, dan yang lebih penting lagi adanya pembangunan Kanisah.

Setelah Sulaiman meninggal, kerajaan Ibrani dibagi menjadi 2, yaitu kerajaan lsrael dan Yudea. MuIa-mula mereka dikuasai oleh bangsa Assiria, lalu oleh bangsa Babilonia, dan sebagian besar penduduknya ditangkap oleh para penguasa itu.

Babilonia akhirnya ditaklukkan oleh Sirus yang Agung, yang mengeluarkan suatu dekrit tentang penyediaan dana bagi pembangunan kembali Kanisah di Yerusalem dan mengundang orang Ibrani kembali ke Palestina. Beberapa memang kembali, tetapi tak diketahui jumlahnya.

Bangsa Mada dan Bangsa Persia

Di sebelah timur Sungai Tigris dan Eufrat menjulang plato tinggi Iran, yang penuh dengan jajaran pegunungan. Menjelang tahun 1500 sebelum Masehi, bangsa Arya dari jantung Asia berpindah ke plato Iran ini.

Sebagian penggembala nomadis ini berbelok ke selatan menuju anak benua India. Sebagian lagi melintasi plato Iran ke sisi baratnya. Para pendatang baru ini tiba secara bergelombang selama waktu yang panjang dan di antara mereka terdapat bangsa Parsa dan Mada.

Perpindahan bangsa Arya-ini merupakan perpindahan yang pernah tercatat pertama kali dan menjadi pola perpindahan di Wilayah Asia terpencil. Di abad-abad berikutnya, banyak suku pengembara berpindah ke barat, begitu pula tentara penyerbu.

Menjelang akhir abad ke-7 sebelum Masehi, bangsa Mada yang bersekutu dengan Babilonia, menjadi cukup kuat untuk menaklukkan Assiria dan mendominasi bangsa Parsa (Persia).

Menjelang pertengahan abad ke-6 sebelum Masehi seorang tokoh Persia warga negara Mada, Sirus ll, dikenal dalam sejarah sebagai Sirus yang Agung memerintah kerajaan Mada. Dia mempertahankan suatu persekutuan bersahabat dan berlangsung lama dengan Persia serta membangun suatu kerajaan yang membentang dari India sampai ke

Laut Tengah. Agama Persia adalah Zoroastrianisme, yang menekankan suatu perjuangan abadi antara kebaikan dan kejahatan, tetapi Sirus juga menunjukkan toleransi terhadap banyak agama di wilayah taklukannya.

Darius I naik takhta Achaemenid (Achaemenes adalah nenek moyang keluarga penguasa Persia) pada tahun 521 sebelum Masehi. Dengan memimpin pasukannya menyeberangi Selat Bosporus, dia dapat menaklukkan Yunani Utara. Akan tetapi, peperangan berikutnya kurang berhasil sehingga Persia dapa; ditaklukkan oleh Yunani.

Darius I juga mulai membangun Persepolis. Xerxes l, yang menggantikan ayahnya Darrius I pada tahun 486 sebelum Masehi, meneruskan pembangunan Persepolis ini dan juga mengadakan perang dengan Yunani.

Kekaisaran besar Persia ini akhirnya ditumbangkan oleh Iskandar yang Agung dari Masedonia, yang menjarah Asia dan menaklukkan serta membakar Persepolis pada tahun 330 sebelum Masehi. Setelah Iskandar meninggal, kekaisarannya dibagi-bagi di antara para jenderalnya yang lalu mendirikan dinasti masing-masing.

Wilayah yang sama ini pun akhirnya dikuasai oleh Dinasti asli Iran lainnya-Partha (abad ke-2-abad ke-3), dan Sassanian (abad ke-3-abad ke-7). Kedua dinasti ini berperang melawan Kekaisaran Romawi dan akhirnya dengan Kekaisaran Bizantium.

Kekaisaran Bizantium, yang beribu kota di Konstantinopel (Istambul), adalah bagian timur Kekaisaran Romawi. Kekaisaran ini bertahan hingga jatuhnya Konstantinopel pada tahun 1453 ke tangan Turki Usmani.

Bangsa Arab

Selama berabad-abad, Jazirah Arabia berada di luar jalur utama peradaban. Sejarah sebelum masuknya Islam di jazirah bisa dibaca pada tautan di bawah ini:

Namun, pada awal abad ke-7, pasukan Arab membanjiri Jazirah Arabia dan menggulingkan berbagai kekaisaran sebelumnya. Bangsa Arab ini membawa serta agama Islam, yang dibawa oleh Nabi Muhammad SAW, yang mengajarkan kalam Allah yang dikumpulkan dalam kitab suci umat Islam AI Quran.

Ratusan ribu orang memeluk agama Islam hanya dalam beberapa tahun saja. Sebagian kecil memeluk Islam karena diancam, seperti sering dituduhkan oleh musuh-musuh Islam, dan bukan karena Islam menawarkan kesederajatan sosial yang tidak pernah ada sebelumnya.

PerIahan-Iahan Islam menyebar ke Asia Barat, Eropa, dan Afrika, sedangkan ke timur Islam masuk pula ke Asia Tengah, anak benua India, dan Asia Tenggara.

Baca juga: Sejarah cara berdakwah Nabi Muhammad

Peradaban Lembah Indus dan India

Negrito mungkin adalah penduduk asli anak benua India. Lalu mereka terdesak oleh bangsa Dravida yang berasal dari utara keluar ke pulau-pulau di luar India. Mungkin bangsa Dravida inilah yang membangun kota-kota megah Harappa dan Mohenjo-Daro, yang terletak di sepanjang Sungai Indus tak lama setelah tahun 2500 sebelum Masehi.

Bangsa Arya yang datang kemudian, mendesak bangsa Dravida ke bagian selatan India dan mengembangkan suatu peradaban yang didasarkan pada agama Weda (kitab suci), epik, bahasa Sanskerta, dan sistem kasta.

Dari sini, Hinduisme mulai berkembang. Setelah abad ke-6 sebelum Masehi, muncullah catatan-catatan tentang bangsa Arya. Dinasti besar, Maurya, muncul pada abad ke-4 sebelum Masehi dengan Asoka (yang memerintah selama abad ke-3 sebelum Masehi) sebagai raja terbesarnya.

Baca juga: Sejarah Agama Hindu di India

Meskipun semula Asoka adalah seorang prajurit yang kejam, setelah memeluk agama Budha dia lebih menekankan kemakmuran rakyat daripada berperang. Lebih dari 30 dekrit, yang ditulis di potongan-potongan batu, sampai kini masih utuh. Kejayaan lain adalah semasa Gupta pada abad ke-4, yaitu zaman klasik India ketika kesusastraan, ilmu pengetahuan, dan seni berkembang dengan suburnya.

Pasukan Arab mula-mula mendarat pada awal abad ke-8. Menjelang tahun 1 ’00, setelah bertahan secara gigih, sebagian besar India jatuh ke tangan dinasti Islam. Di bawah Kekaisaran Mogul (abad ke-16 abad ke-18), kekuasaan dan budaya Islam mencapai puncaknya.

Peradaban Lembah Sungai Kuning dan Cina

Sisa-sisa permukiman amat kuno telah ditemukan di lembah Sungai Kuning. Berbagai temuan menunjukkan bahwa penduduk lembah ini menyembah banyak dewa dan nenek moyang.

Sekitar tahun 2000 sebelum Masehi, muncullah catatan pertama tentang suatu pemerintahan yang stabil, yaitu semasa Hsia. Zaman Chou (abad ke-11 abad ke-3 sebelum Masehi) biasa disebut sebagai Zaman Cina Klasik.

Di zaman ini bidang kesusastraan ditandai oleh prosa dan puisi yang bermutu tinggi; bidang seni oleh berbagai barang dari perunggu yang merupakan kebanggaan museum di seluruh dunia, dan bidang agama dan etika oleh ajaran Kongfucu (Kung Fu-tzu) dan Lao-tzu. Dinasti besar lainnya juga muncul di abad-abad berikutnya, tetapi ruangan ini hanya menyebutkan beberapa di antaranya.

Periode Chin (abad ke-3 sebelum Masehi) terutama terdiri atas raja pertamanya saja, Shih Huang-ti, yang membangun Tembok Besar untuk membendung serbuan dari utara. Dinasti Han, setelah dinasti Chin, berlangsung selama lebih dari 400 tahun dan merupakan dinasti pertama yang bertahan paling lama.

Periode antara abad ke-1 dan abad ke-7 tidaklah terlalu penting untuk disebutkan, tetapi selama kurun waktu itu terjadi pembaharuan dalam kekuasaan politik serta kehidupan kembali budaya zaman dinasti T’ang (abad ke-7 abad ke-10).

Pada awal abad ke-13, yaitu selama zaman Sung, seorang prajurit Mongol yang bernama Temujin, yang bergelar Jenghis (yang mulia) Khan menjarah Cina dengan mengepalai bangsa Mongol.

Setengah abad kemudian, seluruh Cina jatuh ke tangan Mongol, dengan Kubilai Khan, cucu Jenghis Khan, memerintah di Kambaluk (Beijing). Selama pemerintahan Kubilai Khanlah Marco Polo bertualang ke sana dan mendapat berbagai pengalaman yang menarik.

Akhirnya, bangsa Mongol diusir ke luar oleh para pendiri dinasti Ming (abad ke-14-abad ke-17). Selama zaman inilah armada Cina yang besar mengarungi samudra sampai ke pantai timur Afrika. Dinasti berikutnya, yaitu dinasti Ching (Manchu), berakhir tatkala Republik Cina berdiri pada tahun 1912.

Sejarah selengkapnya mengenai sejarah pemerintahan negeri ini silahkan baca: 10 Dinasti China

Jepang

Kepulauan Jepang mungkin mula-mula dihuni oleh suku Ainu, kini jumlahnya hanya beberapa ribu orang saja, yang tinggal di Hokkaido di utara. Penampilan orang Ainu dalam beberapa hal berbeda dengan orang Jepang lainnya, khususnya karena rambutnya yang tebal.

Orang Jepang sekarang mungkin adalah keturunan orang dari daratan Asia dan pulau-pulau di sekitarnya. Mitos, legenda, dan tradisi tertulis Jepang yang pertama dapat dihubungkan dengan zaman Nara (abad ke-8), yaitu ketika ibu kota Jepang terletak di Nara.

Salah satu mitos ini menceritakan tentang munculnya sepasang orang Jepang pertama, dengan dewi Matahari yang lahir dari mata sang suami. Legenda lainnya menyebutkan tentang dewi ini sebagai nenek moyang keluarga penguasa Jepang sehingga sampai akhir-akhir ini kaisar masih dianggap sebagai dewa.

Jepang yang sangat dipengaruhi oleh pemikiran dan budaya Cina di zaman awalnya, akhirnya mengembangkan suatu budaya khas Jepang.

Secara politik, selama berabad-abad Jepang diperintah oleh Shogun, atau penguasa perang, sedangkan kaisar hanyalah memiliki kekuasaan yang sedikit dan biasanya hanya berurusan dengan budaya saja.

Shogun terakhir berkuasa hingga pertengahan abad ke-19, ketika, di bawah Restorasi Meiji, kekuasaan dikembalikan kepada kaisar. Pada saat yang sama, pengaruh Barat atas Jepang semakin tumbuh, menyusul kedatangan satu skuadron angkatan laut Amerika ke Jepang di bawah Komodor Matthew Perry. Hal ini juga menandai awal Jepang modern.

Baca juga: Masa Kebangkitan Jepang

Periode Eropa dalam Sejarah Asia

Pada tahun 1498, seorang pelaut Portugis Vasco da Gama tiba di India setelah berlayar mengelilingi ujung selatan Afrika. Da Gama lalu disusul oleh para pedagang Portugis lainnya, yang lalu bercokol di sepanjang pantai India, Sailan (Sri Lanka), dan Malaya (kini Malaysia) di dekade pertama abad ke-16.

Selengkapnya bisa anda baca pada: Tokoh perintis penjelajahan samudra Portugis

Pada paruh kedua abad ke-16, permukiman Spanyol didirikan di Filipina, sedangkan pada abad ke-17, Belanda mulai menjajah kepulauan Indonesia, yang lalu dikenal sebagai Hindia Timur Belanda. Berbarengan dengan penjajahan dan perdagangan, berdatangan pula para misionaris Kristen.

Persaingan antar kekuatan Eropa menjadi semakin seru, khususnya di India, yaitu ketika kepentingan Inggris dan Prancis bentrok. Pada abad ke-17, Perusahaan Hindia Timur Inggris mendirikan pos-pos dagangnya di Madras, Bombay, dan Kalkuta.

Namun, ketika Inggris mau masuk ke dalam lagi, kemajuan mereka dihadang oleh Prancis dan para penguasa setempat sehingga timbullah serangkaian peperangan.

Menjelang akhir abad ke-18, Inggris muncul sebagai kekuatan yang dominan di India. Dari India, Inggris meluaskan kekuasaannya ke selatan dan timur.

Sailan direbut dari Belanda (yang semula juga merebutnya dari Portugis), sedangkan Birma ditaklukkan dan digabungkan dengan India pada tahun 1886.

Inggris juga meluaskan kekuasaannya ke Cina. Sebagai akibat Perang Candu pada tahun 1839 – 1842, Inggris memperoleh Hong Kong dan memperoleh hak perdagangan khusus di kota-kota pelabuhan Cina.

Sementara Inggris aktif di India dan Cina, Prancis mulai mengukir kekuasaannya di kekaisaran Asia Tenggara. Pada tahun 1862, Prancis dapat menguasai 3 propinsi timur Cochin Cina (kini bagian dari Vietnam) dan perlahan-lahan menguasai bagian timur Semenanjung Asia Tenggara.

Akhirnya, kekaisaran Indocina Prancis meliputi negara-negara yang sekarang adalah Vietnam, Kampuchea, dan Laos. Pada tahun 1898, Amerika Serikat juga menjadi penguasa jajahan di Asia dengan merebut Filipina setelah kekalahan Spanyol dalam Perang Spanyol-Amerika.

Perluasan kekuasaan Rusia ke Asia yang sudah dimulai sejak abad ke-16 dengan pendudukannya atas Siberia, mencapai puncaknya pada abad ke-19 ketika Rusia bergerak maju ke Laut Jepang.

Menjelang tahun 1860, bagian timur Uni Soviet sekarang telah berhasil direbut dan lalu diteruskan dengan mendirikan permukiman di Wladiwostok, yang akhirnya menjadi pelabuhan Rusia terkemuka di Pasifik. Selama 20 tahun berikutnya, Rusia meluaskan kekuasaannya ke Asia Tengah.

Kelemahan Cina yang berlanjut pada akhir abad ke-19, mendorong beberapa kekuatan, termasuk Jepang, merebut bagian demi bagian kekaisaran Manchu. Bagian dari Shantung diduduki oleh Jerman pada tahun 1897, sedangkan Rusia menguasai sebagian Manchuria. Berbagai negara lain juga ikut aktif, dengan mengklaim hak-hak tertentu dan cakupan pengaruhnya di Cina.

Akhirnya, kaum nasionalis Cina memberikan reaksi keras terhadap campur tangan asing ini. Pada tahun 1900, sekelompok nasionalis yang dikenal dengan kaum Boxer mengorganisasi suatu pemberontakan senjata dengan menyerang berbagai perwakilan asing di Beijing.

Tentara gabungan dari berbagai negara segera dikirim ke Beijing sehingga kaum Boxer berhasil dikalahkan. Setelah Pemberontakan Boxer, Rusia bergerak dari Manchuria ke Korea.

Namun, gerak maju Rusia ini mendapat perlawanan dari Jepang sehingga meletuslah Perang Rusia-Jepang (1904-1905). Jepang, yang telah mengambil metode dan teknik Barat pada awal tahun 1870-an, berhasil mengalahkan Rusia.

Ini merupakan pertama kali sebuah negara Asia dapat mengalahkan kekuatan kolonial Eropa dalam suatu perang besar sehingga kemenangan Jepang ini semakin memberikan semangat kepada berbagai gerakan nasionalis di negara-negara Asia yang dijajah Eropa. Jepang juga berhasil menduduki Korea pada tahun 1910.

Kesuksesan besar kaum nasionalis yang pertama terdapat di Cina, yaitu ketika Sun Yat-sen dengan Partai Kuomintangnya mendirikan republik pertama di Asia pada tahun 1912.

Keretakan Kekaisaran Turki Usmani pada tahun 1918, menyusul Perang Dunia I, mengakibatkan semakin meningkatnya gerakan nasionalis di negara-negara Arab Asia Baratdaya.

Setelah sebentar dikuasai oleh Inggris dan Prancis atas nama LBB Liga Bangsa-Bangsa negara-negara Arab memperoleh kemerdekaannya sesaat setelah Perang Dunia II.

Pasca-Perang Dunia II merupakan masa intensitas perasaan kebangsaan dan kemerdekaan banyak negara Asia. Filipina, India, Pakistan, Birma, Korea, dan Indonesia, semuanya menjadi negara berdaulat setelah berakhirnya Perang Dunia ll.

Pada tahun 1954, setelah peperangan yang lama melawan Prancis-Kampuchea, Laos, dan Vietnam memperoleh kemerdekaannya, meskipun Vietnam tetap masih sebagai negara terpisah untuk selama beberapa tahun.

Kini, kecuali hanya di beberapa bagian kecil, kekuasaan Eropa di wilayah Asia sudah lenyap dan negara-negara Asia adalah negara-negara yang berdaulat.

Asia Sekarang

Mungkin dampak mendalam Barat di Asia adalah diperkenalkannya lembaga dan teori politik kepada Asia. Semua negara Asia kini memiliki konstitusi yang masing-masing menyatakan dibangun atas dasar demokrasi atau sosialisme.

Tetapi, istilah tersebut kadang-kadang dipakai secara kurang tepat. Yang disebut Republik Rakyat Demokratik, seperti Korea Utara, tidaklah demokratis sama sekali. Sosialisme umumnya diartikan sebagai sistem pemerintahan dengan kekuasaan atas berbagai sarana produksi, transportasi, dan komunikasi oleh negara.

Namun, karena beberapa alasan ekonomi dan teknis, beberapa negara yang berdasarkan sosialisme menjalankan suatu kebijakan ”ekonomi campuran”, yaitu suatu kombinasi antara industri dan perdagangan yang dimiliki oleh negara dan juga oleh swasta.

Pemerintah komunis telah bercokol dengan kuat di beberapa negara Asia. Belum lama berselang, komunisme dipandang sebagai suatu prinsip dan praktik yang tak dapat berubah, tetapi kini terdapat berbagai cara untuk mencapai komunisme. Cina, misalnya, mengikuti suatu jalan yang benar-benar berbeda dari komunisme Uni Soviet.

Ketidakstabilan politik telah mengganggu sebagian besar negara Asia. Di beberapa negara Asia, pemisahan dan pertentangan antar partai politik sering menghambat jalannya pengesahan undang-undang yang dibutuhkan.

Di beberapa negara Asia lainnya, pemimpin otoriter semakin banyak memegang kekuasaan, dengan memerintah melalui sistem satu partai. Dalam kedua kasus itu, krisis ekonomi, politik, dan berbagai krisis lainnya mengakibatkan pemerintahan digulingkan oleh para perwiramiliter.

Setelah terjadi kudeta, para pemimpin militer bebas menciptakan sistem partai tunggal yang baru, dengan berjanji akan mengembalikan pemerintahan kepada kekuasaan sipil.

Berbagai Kelompok Nasionalis dan Minoritas

Berbagai kekuatan di Asia sekarang cenderung untuk menghambat kesatuan nasional. Berbagai kelompok di dalam suatu negara telah berkampanye untuk otonomi, atau swapemerintahan, yang didasarkan pada bahasa, atau hubungan keturunan, seperti suku Naga di India, Bengala di Pakistan Tlimur, dan Kurdi di Irak.

Suku Bengala memperoleh kemerdekaannya pada tahun 1971 setelah berakhirnya perang saudara dengan Pakistan Barat. Negara mereka disebut Bangladesh.

Masalah yang menghadang sejumlah negara Asia adalah masalah kelompok minoritas yang tak diundang. Pada abad ke-19, ribuan suku Tamil-yaitu orang-orang dari India Tenggara-dibawa ke Sri Lanka untuk bekerja di berbagai perkebunan. Jumlah mereka dengan cepat menjadi berlipat ganda.

Selama tahun 1970-an dan 1980-an, sengketa antara penduduk asli Sinhala dan minoritas Tamil menjurus ke tindak kekerasan, dengan suku Tamil menuntut pemerintahan sendiri atau suatu negara merdeka.

Di Asia Tenggara terdapat minoritas Cina dan India yang besar jumlahnya. Orang-orang Cina seringkali dijadikan tempat amarah karena mereka banyak memonopoli perdagangan dan pinjaman uang di kota-kota metropolitan. Kedua kelompok minoritas tersebut cenderung tetap terpisah dari penduduk setempat.

Selama akhir tahun 1970-an, banyak negara Asia harus menanggung membeludaknya pengungsi Indocina. Thailand, Malaysia, Hong Kong, dan berbagai negara lain meminta bantuan dunia bagi pemukiman kembali ratusan ribu pengungsi ke negara mereka masing-masing.

Sengketa Perbatasan

Di samping pertikaian dalam negeri yang mengancam stabilitas nasional, terdapat pula di antara negara-negara Asia sengketa antarnegara yang seringkali menjurus ke perang terbuka. Afghanistan dan Pakistan bertikai atas wilayah yang disebut dengan Pushtunistan, yaitu sepotong lahan di Pakistan utara.

Pemerintah Afghanistan menuduh Pakistan membantu penduduk Afghan yang berusaha menggulingkan pemerintah Kabul yang didukung Uni Soviet. Pakistan dan India pernah berperang di Kashmir, yaitu wilayah yang termasyhur dengan danau serta puncak yang tertutup salju yang sangat indah.

Kashmir disatukan dengan India setelah pembagian tahun 1947 meskipun mayoritas besar penduduknya beragama Islam. Sengketa perbatasan antara India dan Cina mengakibatkan pasukan Cina bercokol di India Utara pada tahun 1962.

Cina juga mengklaim suatu wilayah Asia Soviet yang sangat luas sehingga bentrokan perbatasan pernah terjadi antara kedua negara itu. Sengketa Cina-Soviet ini berkembang hingga ke Asia Tenggara, dengan Cina mendukung rezim Pol Pot di Kampuchea, sedangkan Soviet dengan sekutunya, Vietnam, mendukung rezim Heng Shamrin. Pada akhir tahun 1970-an dan awal tahun 1980-an terjadi pula bentrokan perbatasan antara Cina dan Vietnam.

Di Timur Tengah, sengketa perbatasan antara Arab Saudi dan negara tetangganya Irak dan Kuwait telah berhasil diselesaikan. Namun klaim Irak atas hak-hak berlayar tertentu di ujung Teluk Persia merupakan salah satu faktor pecahnya perang antara Iran dan Irak pada tahun 1980. Pendudukan Israel atas wilayah yang direbut dari Suriah dan Yordania pada tahun 1967 merupakan sebab pokok perang di wilayah Timur Tengah ini.

Hubungan Internasional

Di dalam urusan Internasional, banyak negara Asia memasukkan dirinya ke dalam negara netral. Di bawah kepemimpinan almarhum Perdana Menteri India Jawaharlal Nehru, beberapa negara Asia dan non-Asia bersatu di bawah panji ”Dunia Ketiga”.

Tujuan mereka adalah tetap mengambang dari sengketa antara negara-negara Barat dan Blok Komunis. Negara-negara Asia juga termasuk kelompok berbagai organisasi yang bertujuan untuk memajukan kesehatan, pendidikan, dan ilmu pengetahuan.

Masalah Kepadatan Penduduk

Sebagian besar Asia menderita masalah kepadatan penduduk dan kekurangan pangan. Dengan persentase lahan pertanian yang relatif kecil, banyak negara Asia sudah lama ditekan untuk dapat memberi makan penduduknya. Sejauh ini, penduduk Asia tetap tak berubah selama berabadabad, dikarenakan perang, kelaparan, banjir, dan wabah lainnya. Berbagai

metode modern tentang obat pencegahan telah mengakibatkan turunnya angka kematian dan kenaikan tajam jumlah penduduk. Dua negara Asia yang terpadat penduduknya, Cina dan India, masing-masing memiliki penduduk yang tiada duanya di benua lainnya. Penduduk Cina yang sangat padat telah memaksa para pemimpin Cina mengurangi secara drastis angka kelahiran untuk menurunkan jumlah pertambahan penduduk.

Ekonomi Asia

Sebenarnya, semua negara Asia telah berupaya untuk mencapai sistem kesejahteraan sosial dengan setiap orang mendapatkan pekerjaan, papan dan pangan yang cukup, perawatan medis gratis, dan berbagai jaminan sosial lainnya.

Namun, sumber keuangan yang terbatas membuat berbagai tujuan ini sulit dicapai. Jepang telah muncul sebagai negara industri utama, sedangkan negara-negara seperti Singapura, Korea Selatan, dan Republik Cina (Taiwan) telah berhasil mengikuti jejak industri Barat dan Jepang.

Tetapi, untuk memodernisasi negara, banyak negara Asia masih harus mengimpor mesin, besi dan baja, produk logam, peralatan listrik, kimia, mobil, dan truk, serta ratusan barang pabrik lainnya. Untuk membeli berbagai barang ini, Asia harus mengekspor produknya. Dengan beberapa perkecualian, di antara produk Asia adalah bahan mentah-seperti rami, beras, teh, karet, minyak, dan timah.

Bahan mentah ini pun harus bersaing dengan produk yang sama yang dihasilkan oleh negara lain di dunia dan harga banyak bahan mentah pun naik-turun selama bertahun-tahun. Sebagai akibatnya, banyak negara Asia mengalami ketidakseimbangan perdagangan, yaitu bahwa pendapatan dari hasil penjualan bahan mentah mereka di luar negeri lebih rendah dibandingkan biaya barang-barang impornya.

Asia di Masa Depan

Dalam menyongsong abad ke-21 , negara-negara Asia dihadapkan pada beberapa tantangan. Yang paling utama ialah cara mengatasi pertambahan penduduk yang amat cepat.

Setelah tahun 1750 jumlah penduduk menjadi lipat dua dalam waktu 150 tahun. Pada saat ini jumlah lipat dua terjadi setiap 30 tahun lebih cepat lagi di negara-negara seperti Bangladesh, Mongolia dan Pakistan.

Pengendalian Jumlah Penduduk

Di banyak negara Asia, masalah tingginya jumlah penduduk diatasi dengan keluarga berencana dan pembatasan kelahiran. Namun pemerintah beberapa negara dengan unsur Katoliknya yang besar, seperti Filipina, harus mengahadapi para pemimpin gereja yang berkeberatan atas anjuran penggunaan alat kontrasepsi untuk keluarga berencana.

Kelas menengah India-sekitar seperdelapan penduduknya-sudah berhasil memperkecil angka kelahiran, tetapi penduduk pedesaan yang tradisional terus menolak langkah-langkah pembatasan kelahiran. Jumlah penduduk India, yang meningkat dengan rata-rata 2% per tahun, diperkirakan akan mengalahkan Cina pada dekade-dekade awal abad depan.

Kini Asia merupakan benua yang sangat muda, yang beruntung dari adanya berbagai sarana pendidikan yang sangat luas. Jumlah dokter, insinyur, pengajar, ilmuwan, dan teknisi yang semakin meningkat kini sedang dididik dan, dengan ketrampilan mereka, mereka diharapkan dapat membantu masa depan masyarakat Asia.

Kesatuan dan kebanggaan nasional serta kemauan bekerja demi kebaikan bersama, daripada kepentingan keluarga atau desa, atau kelompok sukunya, kini sedang muncul sebagai suatu kekuatan yang konstrukif di Asia.

Diulas oleh:
DONALD N. WILBER, Editor The Nations of Asia
Editor: Sejarah Negara Com

Pos terkait