Brunei Darussalam negara mungil di Asia Tenggara

Brunei Darussalam adalah sebuah negara kecil yang terletak di Asia Tenggara. meskipun mungil, kaya akan minyak memperoleh kemerdekaannya dari Inggris pada tahun 1984 setelah menjadi protektorat Inggris selama 96 tahun.

Negara ini terletak di pantai baratlaut pulau Kalimantan, yang hijau dan subur, yang juga menjadi bagian Malaysia dan Indonesia. Sultan, yang juga menjabat perdana menteri, Sir Muda Hassanal Bolkiah merupakan pemimpin agama dan politik bangsa Brunei.

Bacaan Lainnya

Dia adalah keturunan ke-29 yang memerintah negeri ini dalam silsilah yang bermula sejak 500 tahun yang silam. Lebih dari 1/4 jumlah penduduk tinggal di Bandar Seri Begawan, ibu kota dan kota terbesar.

Geografi Brunei

Brunei terbagi menjadi dua bagian. Kedua bagian ini terpisah dan dikelilingi oleh perbatasan darat negara bagian Sarawak, Malaysia. Bagian barat terdiri terutama atas dataran pantai yang rendah dan berawa, sedangkan bagian timur berbukit dengan ketinggian 1.800 m di tenggara.

Negeri ini beriklim ekuatorial yang hangat dan lembap disertai hujan yang cukup. Hutan hujan dan hutan lebat menutup daerahnya yang luas.

Peta wilayah Brunei Darussalam

Kunjungi Peta Brunei atau di google map

Penduduk

Lebih dari 65% bangsa Brunei Darussalam adalah keturunan Melayu, sedangkan yang 25% adalah keturunan Cina. Sisanya, pada umumnya, adalah suku Dayak dan anggota kelompok pribumi Kalimantan yang lain.

Bahasa Melayu dan Inggris adalah bahasa resmi, tetapi banyak orang bertutur dalam bahasa Cina. Sekitar 60% penduduk beragama Islam, yang merupakan agama resmi negara. Nasi dan ikan adalah makanan kegemaran mereka.

Rakyat Brunei menikmati pendapatan per kapita tertinggi di dunia. Pemerintah memanfaatkan sebagian kekayaan dari sumber minyaknya untuk menyediakan pendidikan dan perawatan kesehatan cuma-cuma serta maslahat modern lain bagi masyarakat.

Pemerintah juga mendirikan perumahan bagi 1/3 yang secara tradisional selalu hidup di atas “kota air” rumah-rumah kayu yang menjulang di atas air pada jangkungan. Perumahan baru ini sederhana, merupakan sebuah kamar kayu berbentuk segiempat yang berserambi.

Sebaliknya, Sultan bersemayam dalam salah satu istana paling mewah di dunia. Istana yang dibangun pada awal dekade1980an itu luasnya lebih dari 6 hektar dan dilengkapi dengan 1.800 kamar. Ruang makannya yang luas dapat menampung 4.000 tamu.

Istana itu juga dilengkapi untuk pribadi Sultan sebuah masjid berkubah emas, sebuah taman parkir 800 mobil, dan landasan helikopter.

Ekonomi

Minyak merupakan ekspor dan sumber devisa utama Brunei. Sebagian besar minyak itu diproduksi di dekat Seria oleh perusahaan asing melalui kontrak dengan pemerintah.

Peternakan dan perikanan adalah pekerjaan bukan-tambang yang utama. Pertanian mencakup padi, sagu, lada, kelapa, dan buah-buahan. Namun, sebagian besar pangan negeri itu diimpor. Karet, yang dahulu merupakan ekspor utama, kini tidak begitu penting.

Jumlah tenaga kerja yang kecil, ditambah minat orang banyak untuk menjadi pegawai negeri, merupakan hambatan untuk industrialisasi.

Namun, sebagai bagian dari rencana jangka panjang untuk menggalakkan industri modern, pemerintah telah memodernisasi pelabuhan Muara, membangun pabrik pencairan gas terbesar dunia di Lumut, mendirikan bandar udara internasional di Bandar Seri Begawan, dan membuka Perusahaan Angkutan Udara Kerajaan Brunei.

Sejarah Brunei

Para sejarawan hanya tahu sedikit tentang awal sejarah Brunei Darussalam. Islam masuk ke negeri ini pada abad ke-15 dan, menjelang awal abad ke-16. Negeri ini telah menjadi sebuah negara berdaulat yang kuat, yang menguasai seluruh Kalimantan timurlaut dan sejumlah pulau kecil.

Baca juga: Perkembangan Islam di Brunei

Setelah tahun 1600 Brunei mulai menurun dan, menjelang akhir abad ke-19, negeri itu menjadi seluas daerahnya yang sekarang. Sesuai dengan pasal-pasal perjanjian yang ditandatangani pada 1888, wilayah ini jatuh ke dalam protektorat Inggris.

Tahun 1959, Brunei mendapatkan kembali kekuasaan atas urusan dalam negerinya tetapi meminta Inggris tetap mengurus pertahanan dan hubungan luar negerinya.

Pada saat itu, baik Malaysia maupun Indonesia berminat menarik Kesultanan yang kaya minyak itu untuk bergabung.

Namun, akhirnya kedua negara tersebut membuka hubungan bersahabat dengan Brunei yaitu dengan masuknya negara ke dalam Himpunan Bangsa-Bangsa Asia Tenggara (ASEAN) tahun 1984.

Sultan telah setuju menerima kemerdekaan penuh bagi negaranya tanggal 1 Januari 1984, tetapi perayaan kemerdekaan itu diundurkan sampai tanggal 23 Februari-yang dirayakan di Brunei sebagai Hari Kemerdekaan.

Diulas oleh:
RICHARD BUTWELL, Universitas Negeri, Kalifornia, Dominguez Hill, Penulis, Southeast Asia, A Political Introduction
Editor: Sejarah Negara Com

Pos terkait