Eritrea negara merdeka pertama di Afrika

Tanggal 28 Mei 1993, Eritrea negara baru di Afrika yang semula hanya sebuah propinsi di Ethiopia diterima sebagai anggota Perserikatan Bangsa-Bangsa. Ini adalah negara Afrika pertama yang berhasil melepaskan diri dari negara lain sejak akhir dari era penjajahan.

Kemerdekaan ini dicapai setelah menang dalam perang saudara yang cukup lama dengan Ethiopia, referendum di bulan April 1 993 menunjukkan bahwa rakyat Eritrea memilih sebagai negara merdeka.

Peta Eritrea

Kunjungi Peta Eritrea atau di google map

Geografi Eritrea

Eritrea adalah negeri pegunungan yang sekitar 2.000 m dataran tingginya merendah secara dramatis setinggi permukaan laut di pantai timur Laut Merah, dan menjadi dataran rendah sepanjang perbatasan Sudan yang gersang di barat dan utara. Antara ibu kota Asmara dan pelabuhan Laut Merah di Massawa, jalan raya menurun 2.300 m dalam jarak hanya 80 km.

Suhu di pegunungan berkisar antara 30 dan 10°C. Di tempat rendah, suhu umum mencapai 38°C. Curah hujan sangat tidak menentu dan negeri itu Sering ditimpa kekeringan.

Di dataran rendah curah hujannya kurang dari 50 cm/tahun, sementara di pegunungan 76 sampai 100 cm. Kekeringan dan perang saudara menyebabkan kelaparan parah di negeri ini pada tahun 1970-an dan 1980-an. Kekeringan besar melanda lagi tahun 1993 dan 1994.

Sungai besarnya adalah Mareb (Gash) dan Setit (Takkaze), yang merupakan batas selatan dengan Ethiopia bermuara ke barat ke Sungai Atbara dan kemudian menjadi Sungai Nil.

Tetumbuhan di dataran tinggi terdiri atas hutan terbuka. Semak-semak akasia tumbuh di dataran rendah. Dimana-mana erosi dan penggundulan hutan merupakan masalah yang serius.

Salah satu sumber kekayaan utama Eritrea ialah padang garam Depresi Danakil yang menghasilkan lempeng-Iempeng garam yang selama berabad-abad dijadikan sebagai sumber pendapatan, penopang manusia dan binatang di dataran tinggi Ethiopia.

Negeri ini kaya dengan kandungan besi, tembaga, emas, potasium, kaolin dan feldspar. Di lepas pantai diperkirakan ada kandungan minyak bumi dan gas alam.

Kota

Urbanisasi di Eritrea berjalan amat pesat selama abad yang lalu. Ibu kotanya, Asmara, adalah perpaduan antara arsitektur Islam Laut Merah dan Italia Selatan dengan ciri khas jalan besar dan deretan pohon palemnya.

Keren, kota kereta api di utara Asmara; kota industri Dekemehare; kota perdagangan barat Agordat; dan kota-kota pelabuhan yang penting adalah Massawa dan Assab.

Penduduk Eritrea

Rakyat Eritrea kaya dengan budaya, agama, dan bahasa. Penduduk pegunungannya banyak yang masuk Kristen pada abad ke-4, dan agama Islam menyebar di dataran rendah sejak abad ke-7. Kini sekitar separuh rakyatnya menganut agama Kristen Ortodoks Ethiopia, separuhnya lagi Muslim.

Orang Kunama yang tinggal di sekitar kota Baranto, dipengaruhi oleh misionaris Italia, adalah Katolik Roma. Bahasa lokal yang dominan dari Tigrinya adalah Bahasa Semitik. Bahasa-bahasanya yang lain adalah Afar, Beni Amer, Tlgre dan bahasa perniagaan termasuk bahasa Italia, Inggris dan Arab.

Kebanyakan penduduk pegunungan adalah petani dan orang kotanya pedagang atau pegawai. Penghuni lembahnya tetap menjadi nomad yang menggembala unta dan kambing.

Negara ini kini sibuk membenahi kembali pendidikannya. Hanya sekitar 20% rakyatnya yang melek huruf. Universitas Asmara yang didirikan oleh Pemerintah Ethiopia dijadikan Universitas Nasional Eritrea.

Pelayanan kesehatan masih belum memadai dan penyakit akibat kurang gizi terus merebak. Perang saudara mengakibatkan 90.000 anak kehilangan orangtuanya serta ribuan orang cacat.

Ekonomi

Secara historis ekonomi Eritrea didasarkan pada pertanian dan ekspor impor barang. Jagung cantel (sorgum), kapas, teff (padi-padian yang hanya ada di dataran tinggi negeri itu), dan jeruk adalah hasil utamanya, namun negara ini telah lama mengimpor makanan dari negara tetangga.

Sebagian besar ekonomi negara ini berantakan oleh perang saudara dan kelaparan. Jalan, pabrik dan pengairan rusak atau hancur dibom Ethiopia. Kemakmuran negeri ini berkaitan erat dengan ekonomi Ethiopia.

Pelabuhan Massawa dan Assab merupakan kunci ekonomi. Kilang minyak buatan Soviet di Assab sudah diambiI alih Eritrea, tetapi disewakan kembali ke Ethiopia. Negara ini juga mendapat devisa dari biaya ekspor impor yang dibayar oleh Ethiopia. Diperlukan dukungan asing guna membangun kembali jaringan jalan dan kereta api.

Sejarah dan Pemerintahan Eritrea

Lokasi Eritrea yang di tepi Laut Merah telah menjadikannya objek berbagai penaklukan, oleh orang Turki Usmani di abad ke-16, Italia mengembangkan industri dan infrastruktur untuk menjadikannya basis perluasan kekaisaran Italia ke Ethiopia.

Tahun 1935 diktator Italia Benito Mussolini menyerbu Ethiopia melalui Eritrea, Mesir abad ke-1 9 dan Italia tahun 1890.

Dari tahun 1941 sampai 1952, Inggris memerintah Eritrea. Tahun 1952 PBB menyetujui menggabungkan wilayah ini dengan Ethiopia, yang kemudian dipimpin oleh Kaisar Heile Selassie I.

Eritrea mempertahankan parlemennya dan mengendalikan ekonominya sendiri. Namun pada 1962 Ethiopia secara paksa mencaplok dan menjadikan sebagai propinsinya. Mulailah di tahun itu timbul gerakan perlawanan untuk kemerdekaan dengan nama Front Pembebasan Eritrea, kemudian Front Pembebasan Rakyat Eritrea (EPLF).

Mei 1991 setelah runtuhnya permerintahan Ethiopia pimpinan Mengistu Haile Mariam, pasukan Ethiopia mundur dari Asmara, dan EPLF membentuk pemerintahan sementara dengan harapan April 1993 referendum untuk kemerdekaan disetujui oleh pemerintah Ethiopia yang baru.

Pada pemilihan tersebut lebih 99% rakyat Eritrea menginginkan Eritrea merdeka. Issayas Afewerki, komandan EPLF, terpilih sebagai presiden negara baru itu melalui pemilihan di Majelis Nasional.

Ringkasan

  • NAMA RESMI NEGARA: Eritrea
  • IBU KOTA: Asmara.
  • LETAK GEOGRAFIS: Timur Afrika
  • Perbatasan: Sudan, Ethiopia, Djibouti, Ethiopia, Laut Merah, Sudan.
  • LUAS DAERAH: 121.320 km2.
  • ClRI-CIRI ALAMIAH: Titik tertinggi selatan Asmara (2.591 m). Titik terendah Pantai Laut Merah (100 m di bawah permukaan laut).“ .
  • JUMLAH PENDUDUK: 3.5 juta jiwa (perkiraan terakhir).
  • BAHASA-BAHASA UTAMA: Tigrinya, Afar, Beni Amer, Tigré, Arab, Italia, lnggris.
  • AGAMA: Kristen Ortodoks Ethiopia, Islam.
  • PEMERINTAHAN: Kepala negara presiden. Lembaga legislatif Majelis Nasional satu kamar.
  • KOTA-KOTA BESAR: Asmara, Assab, Keren, Massawa.
  • PEREKONOMIAN
  • Mineral utama: Garam, pasir, besi, tembaga.
  • Hasil pertanian utama: shorgum, kapas, teff, buah-buahan, unta, kambing.
  • Industri dan produk produk: minyak bumi, minuman ringan, tekstil. Ekspor utama kulit binatang, garam, semen, lem arab. Impor utama bahan makanan, bahan bakar.
  • MATA UANG: birr Ethiopia

Demikian pembahasan Eritrea negara merdeka pertama di Afrika yang dijelaskan secara rinci, semoga menjadi informasi bermanfaat.

Pos terkait