Mongolia pernah bersatu di bawah Jenghis Khan

Nama negara Mongolia biasanya digunakan untuk merujuk kepada Republik Rakyat Mongolia ataupun kepada padang plato di Asia Tengah yang sebagian di antaranya adalah republik ini.

Plato ini merupakan tempat tinggal tradisional orang Mongol, meskipun di beberapa tempat kini dihuni oleh orang bukan Mongol, sedangkan nomad Mongol mengembara di luar wilayah plato.

Pada abad ke-13, berbagai suku Mongol, yang bersatu di bawah Jenghis Khan, menuruni dataran plato untuk mengukir sebuah kekaisaran yang besar yang membentang dari Cina sampai ke Eropa bagian timur.

Namun, kekaisaran Mongol ini tidak berlangsung lama dan plato ini pun kini dibagi menjadi 3 bangsa: Republik Rakyat Mongolia, Cina, dan Uni Soviet.

Geografi Mongolia

Plato Mongolia terdiri atas 3 wilayah umum. Bagian baratlaut plato merupakan suatu kompleks pegunungan, yang banyak terdapat cekung sungai. Bagian tengah merupakan gurun pasir Gobi.

Bagian tenggara terdiri atas busur pegunungan serta zone dataran rendah yang luas. Luas Republik Rakyat Mongolia hanya kurang dari separuh plato ini, sekitar 1.565.000 km2. Batas wilayah negeri ini adalah Cina di bagian selatan dan timur dan wilayah Uni Soviet di utara.

Mongolia Luar berada di atas ketinggian lebih dari 1.500 m. Iklimnya ditandai oleh curah hujan yang terbatas serta suhu yang sangat ekstrem. Bahkan di tempat yang sama, suhu beragam dari satu musim ke musim lainnya. Di Ulan Baton yaitu ibu kotanya, suhu rata-rata di bulan Januari adalah -27°C, sedangkan di bulan Juli adalah 18°C.

Peta wilayah Mongolia

Kunjungi Peta Mongolia atau di google map

Vegetasi, Kehidupan Satwa, dan Sumber Mineral

Kecuali di Gurun Gobi, sebagian besar wilayah Mongolia berupa prairi dan padang rumput. yang menyediakan perumputan yang baik bagi orang Mongol yang biasanya hidup sebagai peternak. Pegunungannya pada umumnya tidak berpohon, kecuali di pegunungan baratlaut.

Di antara binatang piaraan yang terpenting adalah unta. kuda. sapi. yak, biri-biri, dan kambing Unta Mongolia adalah jenis unta yang berpunuk dua atau unta Bactrian. Kuda Mongol berukuran kecil, tetapi buntak dan kuat serta berekor dan berbulu tengkuk lebat.

Unta dan Kuda merupakan alat transportasi tradisional yang penting meskipun jaringan rel kereta api dan pesawat udara kini menghubungkan Mongolia dengan Uni Soviet dan Cina. Semua binatang piaraan haruslah tahan untuk menghadapi lingkungan yang keras.

Di antara binatang liar terdapat rusa. gazelle dan antelop, beruang cokelat dan kelinci sepatudsalyu. serigala. luck. anung hutan, lynx, serta berbagai spesies hewan yang bulunya sangat berharga seperti sable. cerpelai. marten, dan rubah. Mineral yang terdapat dl Mongolia meliputi batubara, besi. minyak, tembaga, timbel, perak, tungsten, dan emas.

Penduduk Mongolia

Dari sekitar 3 000 an orang Mongol. hanya sedikit di atas sepertiganya tinggal di Republik Rakyat Mongolia, sebagian besar sisanya tinggal di Wilayah Otonomi. Dalam Cina (Mongolia Dalam) yang terdiri atas 20% penduduk.

Beberapa ratus ribu orang Mongol lainnya tinggal di Republik Otonom: Buryat Um Soviet Orang non-Mongol yang tinggal di berbagai tempat yang berbeda di plato adalah orang Turkik (Khoton, Kazakh, ‘I’uvrnia, Uighur), Tungus, Cina, dan Rusia.

Orang Mongol termasuk bagian keluarga besar bangsa Mongoloid dan mereka adalah tipe klasiknya Orang Mongol berkepala bundar, berwajah bundar atau oval, bertulang pipi tinggi dan berhidung pesek. Mata mereka tidaklah cekung dan berpostur miring.

Warna kulitnya beragam dari agak putih sampai ke cokelat semburat kuning sehingga mereka disebut ”ras kuning”. Rambut mereka hitam dan kaku, sedangkan bulu tubuhnya tipis dan jarang sehingga tampak bagaikan tidak berbulu. Mereka pada umumnya kuat.

Orang Mongol dibagi ke dalam berbagai kelompok suku dengan dialek, adat-istiadat, dan pakaian yang berbeda-beda. Kelompok suku yang utama di Republik Rakyat Mongolia adalah Khalkhas di bagian timur negeri dan berjumlah sekitar 700.000 orang.

Berbagai kelompok suku kecil lainnya adalah Oirat, yang hidup di bagian barat, dan Buryat, yang tidak merupakan penduduk asli Republik Rakyat Mongolia, tetapi para pendatang dari Uni Soviet.

Di antara kelompok suku Turkik, Khoton adalah kaum petani, sedangkan Kazakh dan Tuvinia adalah peternak, seperti halnya orang Mongol. Terdapat juga kemiripan yang berarti di dalam penampilan antara orang Kazakh, Tuvinia, dan Mongol. Suku Tungu adalah suku pengembara dan pemburu. Sebagian besar suku Tungus tinggal di Siberia dan hanya kelompok kecil saja ditemukan di Mongolia.

Cara Hidup Orang Mongolia

Secara tradisional, orang Mongol adalah suku nomad, yang berkelana dengan kawanan biri-biri, kambing, kuda, unta, dan sapi mereka dari satu musim ke musim lain mencari padang rumput.

Tempat tinggalnya yurt, yaitu suatu tenda berbentuk lingkaran dan terbuat dari kerangka kayu yang ditutup dengan lakan, mudah dibawa dan cocok dengan kehidupan nomadik.

Ternak memberi mereka bahan pangan yang cukup daging, mentega, keju, dan airag atau susu yang diragikan. Pada tahun-tahun belakangan ini, banyak suku nomad Mongol telah bermukim tetap di berbagai tempat di padang plato dan berhenti hidup mengembara.

Hal ini mungkin sebagian diakibatkan oleh pembangunan industri dan sebagian lagi mungkin karena kebijakan pemerintah yang disengaja.

Di antara olahraga yang paling populer bagi orang Mongol adalah gulat dan pertandingan ini pun seringkali diadakan dengan keramaian besar. Memanah juga populer, seperti juga halnya dengan menunggang kuda.

Mongol selalu dikenang karena ketrampilan mereka menunggang kuda dan menunggang kuda pun merupakan ketrampilan yang perlu dan seringkali diperoleh tatkala seseorang masih kecil. Biasanya dia menjadi seorang penunggang kuda yang trampil sebelum berusia 5 tahun.

Agama dan Bahasa

Tiga agama besar telah berkembang di daratan Mongolia, yaitu Shamanisme, Islam, dan Lamaisme. Pengaruh keagamaan terhadap kehidupan umum masih dapat dirasakan meskipun kebijakan pemerintah komunis adalah memperlemah agama.

Shamanisme, yaitu sejenis kepercayaan animisme kuno, merupakan agama utama orang Mongol setelah Lamaisme. Shamanisme memiliki Tuhan sebanyak 99 dan disimbolkan sebagai manusia di dalam mitos dan legenda rakyat.

Islam adalah agama dua kelompok suku Turkik, yaitu Kazakh dan Khoton. Lamaisme, yaitu Budhisme ala Tibet, masuk Mongolia pada abad ke-16 dan lalu menjadi agama negara.

Selama lebih dari 3 abad, lebstun Damba Khutukhtu (”Budha yang Hidup”) adalah pemimpin spiritual dan sekuler orang Mongol. Budha Hidup yang terakhir meninggal pada tahun 1924 dan sejak itu setiap pengganti tidak disetujui oleh pemerintah.

Bahasa Mongolia terdiri atas berbagai dialek. Dialek yang terpenting adalah yang digunakan oleh suku Khalkhas yang dapat dimengerti oleh setiap suku Mongol. Bahasa Khalkhas ini adalah bahasa resmi Republik Rakyat Mongolia dan kini ditulis dalam abjad Rusia (Sirilik).

Pengaruh Rusia di Mongolia amat kuat. Bahasa Rusia diajarkan di sekolah serta digunakan sebagai media komunikasi antara kedua negara di tingkat tinggi pemerintahan.

Ekonomi

Ternak pedaging masih merupakan basis perekonomian Mongolia. Ternak pedaging juga merupakan basis sebagian besar industri negara. Pertambangan batubara merupakan industri mineral yang terpenting.

Produk pertaniannya terutama adalah padi, bulgur, oat, dan jewawut. Bantuan ekonomi disediakan oleh Uni Soviet yang merupakan mitra dagang Mongolia yang utama.

Kota

Ulan Bator, yaitu ibu kota dan kota terbesar Republik Rakyat Mongolia, berpenduduk lebih dari 400.000 orang. Ulan Bator adalah pusat perekonomian negara serta merupakan pusat pemerintahan.

Ulan Bator, ibu kota Mongolia

Dengan bantuan Rusia, Ulan Bator telah berkembang dengan jalan-jalan yang lebar, universitas, museum, hotel, bangunan perumahan, dan pelabuhan udara. Ulan Bator juga memiliki tempat-tempat kuno yang menarik, seperti Biara Gandun yang dahulu pernah menjadi biara para bikhu Budha. Kota Mongolia lainnya adalah Choibalsan, Uliassutai, Tsetserlik, dan Sukhe Bator.

Sejarah Mongolia dan Pemerintahan

Berbagai kerajaan dan bangsa pernah berkembang dan menurun di plato Mongolia. Namun, baru Jenghis Khan yang berhasil menyatukan berbagai suku yang suka berperang pada abad ke-13, orang Mongol dapat menciptakan kekaisaran yang besar.

Setelah Jenghis Khan meninggal pada tahun 1227, sebagian kekaisarannya diperintah oleh anak dan cucunya di bawah kepemimpinan seorang anak yang disebut dengan Khan, atau penguasa seluruh Mongolia.

Menjelang tahun 1260, kekaisarannya dibagi-bagi menjadi beberapa kekhanan sehingga rusaklah kesatuannya. Kekhanan Pusat terdiri atas Cina dan Mongolia, yang diperintah dari Peking di bawah Kubilai Khan, yaitu cucu Jenghis Khan.

Kubilai Khan ini dikenal sebagai dinasti Yuan di Cina dan berlangsung hingga tahun 1368. Lalu orang Mongol merindukan pemulihan kejayaan kekaisaran semasa Jenghis Khan, tetapi kerinduan mereka musnah akibat perebutan kekuasaan di antara sesama khan.

Setelah berhasil menaklukkan Cina pada tahun 1644, bangsa Manchu perlahan-lahan meluaskan wilayahnya ke Mongolia. Menjelang pertengahan abad ke-18, mereka berhasil menguasai seluruh plato Mongol.

Revolusi Cina (masa kebangkitan China) tahun 1911 serta penurunan kaisar Cina memberikan kesempatan kepada Mongolia Luar untuk memerdekakan diri. Namun, Cina meningkatkan kembali pengaruhnya sampai tahun 1921, ketika tentara Soviet, dengan beberapa satuan Mongol bergerak ke Urga (kini Ulan Bator).

Pemerintahan Mongolia

Badan utama negara adalah Khural Rakyat Agung, yaitu suatu dewan nasional hasil pemilihan rakyat untuk masa jabatan 3 tahun. Di antara pertemuan tahunannya, berbagai urusan negara ditangani oleh presidium yang beranggotakan 7 orang yang dipilih oleh Khural.

Ketua presidium adalah juga lambang kepala negara. Tanggung jawab eksekutif dijalankan oleh dewan menteri yang dikepalai oleh perdana menteri. Perdana menteri adalah juga sekretaris pertama, atau ketua, satu-satunva partai politik-Partai Revolusioner Rakyat, suatu partai komunis.

Diulas oleh:
TAO CHENC, Institut Negeri Trenton.
Editor: Sejarah Negara Com

Pos terkait