Oman, #50 Negara Terbaik Untuk Bisnis

Oman menempati urutan ke-50 sebagai Negara Terbaik Untuk Bisnis. Negara ini sangat bergantung pada sumber daya minyak dan gas, yang dapat menghasilkan antara dan 68% dan 85% dari pendapatan pemerintah, tergantung pada fluktuasi harga komoditas.

Pada tahun 2016, harga minyak global yang rendah mendorong defisit anggaran Oman menjadi $ 13,8 miliar, atau sekitar 20% dari PDB, tetapi defisit anggaran diperkirakan telah berkurang hingga 12% dari PDB pada 2017 karena Oman mengurangi subsidi pemerintah.

Pada Januari 2018, Oman memiliki aset asing yang cukup untuk mendukung nilai tukar mata uang tetapnya. Itu mengeluarkan utang untuk menutupi defisitnya.

Oman menggunakan teknik pemulihan minyak yang ditingkatkan untuk meningkatkan produksi, tetapi secara simultan mengejar rencana pembangunan yang berfokus pada diversifikasi, industrialisasi, dan privatisasi, dengan tujuan mengurangi kontribusi sektor minyak terhadap PDB.

Komponen kunci dari strategi diversifikasi pemerintah adalah pariwisata, pengiriman dan logistik, pertambangan, manufaktur, dan akuakultur. Muscat juga terutama berfokus pada menciptakan lebih banyak pekerjaan di Oman untuk mempekerjakan meningkatnya jumlah warga negara yang memasuki dunia kerja.

Namun, tunjangan kesejahteraan sosial yang tinggi – yang meningkat setelah Musim Semi Arab 2011 – telah membuat pemerintah tidak mungkin menyeimbangkan anggarannya dengan mempertimbangkan harga minyak saat ini.

Sebagai tanggapan, pejabat Oman memberlakukan langkah penghematan pada subsidi bensin dan solar pada 2016. Pemotongan belanja ini hanya memiliki efek moderat pada anggaran pemerintah, yang diproyeksikan akan kembali menghadapi defisit $ 7,8 miliar pada tahun 2018.

Semua data ekonomi untuk 2017.
Peringkat: 1 = terbaik dalam kategori
Sumber: Heritage Foundation; Forum Ekonomi Dunia; Transparansi Internasional; Rumah kebebasan; Bank Dunia; Badan Intelijen Pusat; Aliansi Hak Properti.