4 jenis pakaian adat Sulawesi Tengah lengkap penjelasannya

Pakaian Adat Sulawesi Tengah – Sulawesi Tengah merupakan provinsi di Indonesia yang wilayahnya paling luas dibandingkan provinsi lain yang berada di Pulau Sulawesi. Oleh sebab itu, di wilayah yang luas ini bisa ditemukan berbagai ragam suku bangsa yang heterogen dengan budaya yang heterogen pula.

Salah satu perbedaan kebudayaan ini diantaranya bisa kita dapati pada bentuk dan model pakaian adat Sulawesi Tengah. Berikut secara lengkap, pada artikel kali ini kami akan mengulas penjelasannya untuk kita pahami bersama. Kali ini kami akan membahas tentang Pakaian Adat Sulteng dan Penjelasannya untuk kita pahami bersama.

Bacaan Lainnya

Pakaian Adat Sulawesi Tengah (Sulteng)

Masyarakat Sulawesi Tengah terdiri dari campuran dari setidaknya delapan suku besar, yakni Suku Kaili, suku Bugis, suku Mori, suku Toli Toli, suku Saluan, suku Babasal, Gorontalo, dan suku Pamona.

Dari fakta ini, maka ketika kita membahas tentang pakaian adat Sulawesi Tengah, kita tidak hanya membahas 1 pakaian tradisional dari salah satu suku tersebut.

Baca juga: Pakaian adat Sulawesi Tenggara

Pakaian adat Sulawesi Tengah

1. Busana Adat Suku Kaili

Suku Kaili merupakan suku yang dominan di provinsi Sulawesi Tengah yang berada di Kabupaten Donggala, Sigi, Parigi-Moutong, Tojo-Una Una, Kabupaten Poso, dan Kota Palu.

Dengan sebab sebagai suku mayoritas inilah maka kebudayaan suku Kaili yang sering tampil mewakili provinsi tersebut di kancah nasional, termasuk dalam hal pakaian adat Sulawesi Tengah.

Baju adat Suku Kaili

Pakaian Adat Sulawesi Tengah suku Kaili bernama Baju Nggembe dan Baju Koje. Baju Nggembe merupakan busana adat khusus perempuan atau remaja putri yang dipakai pada saat pesta atau upacara adat. Busana ini mempunyai bentuk cukup unik, yaitu segi empat berkerah bulat dan blus longgar yang panjang nya sampai pada pinggang.

Pemakaian baju Nggembe juga dilengkapi beberapa aksesoris antara lain sampo dada (penutup dada), dali taroe (anting panjang), gemo (kalung beruntai), ponto date (gelang panjang), dan pende (pending).

Untuk busana bawahan, baju Nggembe dilengkapi sarung tenun donggala dengan nama Buya Sabe Kumbaja. Sarung tersebut dikepit pada pinggang dengan ujung sarung terjuntai di pangkal tangan. Sarung ini juga bisa diikat dan dilipat ke samping kiri atau kanan penggunanya.

Bagi para bujang atau pria, pakaian adat Sulawesi Tengah dari suku Kaili dinamakan Baju Koje dan Puruka Pajana. Baju koje yaitu busana atasan berbentuk kemeja berkerah tegak dan berlengan panjang.

Sedangkan puruka pajana yaitu celana lebar yang dilengkapi sarung di pinggang penggunanya. Para pria juga memakai destar (penutup kepala) yang dinamakan siga dan keris yang diselipkan pada pinggang.

Baca juga: Pakaian adat Sulawesi Utara

2. Busana Adat Suku Mori

Suku Mori merupakan suku yang berada di daerah sekitar Kabupaten Morowali. Pakaian adat Sulawesi Tengah khususnya suku mori bernama Lambu. Pakaian tradisional Sulawesi Tengah jenis ini untuk wanitanya terdiri dari beberapa pernik yaitu blus berlengan panjang dan rok panjang berwarna merah serta aksesoris lain.

Pakaian tradisional Suku Suku Mori

Aksesoris busana Lambu ini antara lain Pewutu Busoki (Konde), Lansonggilo (tusuk konde), Tole-tole (anting), Enu-enu (kalung), Mala (gelang), Pebo’o (ikat pinggang), dan Sinsi (cincin). Sementara bagi laki-laki, baju yang dikenakan antara lain kemeja dan celana panjang dengan warna merah, destar penutup kepala yang disebut bate, dan ikat pinggang yang disebut sulepe.

Baca juga: Pakaian adat Sulawesi Selatan

3. Busana adat Suku Toli Toli (Buol)

Suku Toli-toli berada di daerah sekitar Kabupaten Toli Toli. Pakaian adat Sulawesi Tengah dari suku tersebut bagi wanitanya terdiri dari:

  1. Blus lengan pendek dengan lipatan kecil pada bagian lengan dan manik-manik dari pita emas (badu)
  2. Celana panjang dengan hiasan sama (puyuka)
  3. Sarung sebatas lutut (lipa)
  4. Selendang (silempang), dan
  5. Ikat pinggang berwarna kuning.
baju adat Suku Toli Toli (Buol)

Di samping pakaian utama di atas, masih dilengkapi dengan beragam aksesoris yang semakin menambah gemerlapnya busana ini seperti ting-anting panjang, gelang panjang, kalung panjang warna kuning, dan kembang goyang.   Sedangkan bagi kaum laki-laki, pakaian adat yang digunakan antara lain blus lengan panjang berleher tegak, celana panjang, sarung selutut, dan tutup kepala yang dinamakan dengan songgo.

Baca juga: Pakaian adat Sulawesi Barat

4. Busana adat Suku Saluan

Suku Saluan berada di daerah sekitar Kabupaten Luwuk. Suku tersebut mempunyai pakaian adat yang dinamakan dengan pakaian Nu’boune dan rok Mahantan untuk wanita, serta pakaian Nu’moane dan Koja bagi laki-laki.

Pakaian tradisional Suku Saluan

Baca juga: Pakaian adat Gorontalo

Pakaian Adat Sulawesi Tengah Nu’boune yaitu sejenis blus biasa dengan warna kuning berhiaskan bintang sedangkan rok Mahantan yaitu rok panjang semata kaki. Pada saat memakai busana ini, perempuan suku Saluan juga memakai aksesoris antara lain : Potto (gelang), Kalong (kalung), sunting (anting), dan Salandoeng (selendang).

Sedangkan pakaian Nu’moane yaitu kemeja biasa dan Koja yaitu celana panjang dengan warna gelap. Para laki-laki akan memakai aksesoris berbentuk topi yang dinamakan sungkup Nu’ubak dan sarung dengan nama Lipa.

Pakaian adat pengantin

Pakaian adat kartun

Kunjungi pakaian adat lainnya

Pos terkait