5 jenis pakaian adat Sulawesi Tenggara lengkap penjelasannya

5 Pakaian Adat Sulawesi Tenggara – Sebelum membicarakan tentang pakaian Babu Nggawi dan Babu Nggawi Langgai, sebelumnya mari kita mengetahui sejarah gaya berpakaian masyarakat suku Tolaki pada jaman dahulu.

Sulawesi Tenggara merupakan provinsi yang berada di pulau Sulawesi, Indonesia. Provinsi tersebut didiami oleh beberapa suku bangsa. Secara demografi, suku bangsa penduduk provinsi ini terdiri dari: suku Tolaki (36%), suku Buton (26%), suku Muna (19%), suku Morenene (10%), dan Wawonii (9%).

Bacaan Lainnya

Menyadari bahwa suku Tolaki merupakan suku yang penduduknya mayoritas, maka jika kita membahas tentang budaya Sulawesi Tenggara, tentu saja budaya suku Tolaki-lah yang sering dikemukakan, begitu juga jika kita membahas pakaian adatnya.

Pakaian adat Tolaki dikenal dengan sebutan Babu Nggawi dan Babu Nggawi Langgai. Di kancah nasional, pakaian inilah yang menjadi ikon baju adat Sulawesi Tenggara.

Pakaian Adat Remaja

Pada masa silam, masyarakat suku Tolaki umumnya membuat pakaian berbahan kulit kayu yang disebut Kina. Pakaian ini terbuat dari kulit kayu Usongi, Otipulu, Dalisi, dan Wehuka yang kemudian direbus dengan abu dapur, direndam sampai lembut, dipukul-pukul hingga tipis melebar sehingga didapatkan seratnya. Serat kain kulit kayu ini lalu dijahit dan dipakai sebagai busana sehari-hari.

Baca juga: Pakaian adat Sulawesi Utara

1. Busana Adat ibu dan anak

Untuk baju adat ibu dan anak Sulawesi Tenggara umumnya seperti gambar di bawah ini:

Pakaian adat ibu dan anak

2. Busana adat Pengantin

Ketika ilmu tekstil telah memasuki Sulawesi Selatan barulah kemudian model busana lain bermunculan. Diantara yang terkenal adalah pakaian Babu Nggawi dan Babu Nggawi Langgai. Babu nggawi merupakan pakaian untuk pengantin perempuan, sedangkan Babu Nggawi Langgai merupakan pakaian untuk pengantin laki-laki.

Pakaian Tradisional Pengantin
Pakaian Adat Sulawesi Tenggara PengantinPakaian Tradisional Pengantin

Baca juga: Pakaian adat Sulawesi Tengah

3. Busana Adat Babu Nggawi untuk Pengantin Wanita

Pakaian Babu Nggawi terdiri dari Lipa Hinoru sebagai busana atasan, Roo Mendaa sebagai busana bawahan, serta berbagai perlengkapan lainnya. Atasan Lipa Hinoru adalah blus dengan bahu yang terputus.

Sedangkan bawahan Roo Menda merupakan sebuah rok panjang hingga mata kaki yang warnanya sama seperti baju atasan dan berhiaskan manik-manik berwarna emas di bagian depannya dengan motif tradisional khas Tolaki misalnya : motif Pinetobo, motif Pinesowi, dan motif Pineburu Mbaku.

Pakaian Adat Babu Nggawi
Pakaian Adat Babu Nggawi Sulawesi Tenggara

Baca juga: Pakaian adat Sulawesi Selatan

Pengantin wanita akan melengkapi pakaian adat Sulawesi Tenggara yang dikenakannya dengan beragam aksesoris, yaitu:

  • Anting-anting panjang terurai (kumenda dan toe-tole),
  • Kalung eno-eno sinolo (panjang),
  • Kalung eno-eno renggi (pendek),
  • Gelang bolusu (gelang besar),
  • Gelang pipisu (gelang kecil),
  • Gelang poto (gelang permata),
  • Ikat pinggang berbentuk kura-kura (salupi ngglolopua),dan
  • Perhiasan kaki berupa gelang 2 buah (O-langge).

Untuk sanggul rambut, pengantin wanita bisa memakai hiasan khas, antara lain:

  • Towe ndowe melai adalah hiasan sanggul yang menjulur panjang terurai,
  • Towe ndowe menggila adalah hiasan sanggul sejenis pinangn goyang,
  • Wunga wungai adalah hiasan sanggul berbentuk kembang kecil mengkilat, dan
  • Sanggula adalah tanaman langka yang suda jarang sekali kita temukan.

Hiasan sanggul ini, selain berfungsi untuk memperindah penampilan juga berguna sebagai pengharum, mengingat hiasan-hiasan tersebut beraroma wangi yang semerbak. Sedangkan untuk riasannya, ada urutan baku yang harus dipatuhi. Urutan ini adalah:

  • Memakai bedak (mebada),
  • Menghitamkan kelopak mata (mesila),
  • Memberi bayang mata (shadou),
  • Menggambar alis (metipa),
  • Memakai lipstik (mekamea-mea),
  • Membentuk dahi (meandara),
  • Memberi warna kuku dari bahan kapur sirih (metirangga), dan
  • Memberi noktah merah pada dahi kiri (nibura).

Baca juga: Pakaian adat Sulawesi Barat

4. Busana Adat Babu Nggawi Langgai untuk Pengantin Pria

Busana adat pengantin pria suku Tolaki di Sulawesi Tenggara bernama Babu Nggawi Langgai. Pakaian tersebut berupa baju atasan lengan panjang yang bagian depannya terbuka dengan hiasan keemasan pada belahan baju, leher, dan lengan.

Baju atasan tersebut bernama Babu Kandiu. Sedangkan untuk bawahan memakai celana panjang dengan belahan pada bagian bawah sepanjang 10 – 15 cm dan hiasan yang serupa dengan atasan. Celana panjang ini bernama Saluaro Ala.

Pakaian Adat Babu Nggawi Langgai untuk Pengantin Pria

5. Busana Khas suku Tolaki

Selain itu, kelengkapan lain yang dipakai kaum pria untuk pakaian adat Sulawesi Tenggara khas suku Tolaki antara lain:

  • Sulepe atau salupi adalah ikat pinggang logam berwarna emas dengan hiasan manik-manik. Warna ikat pinggang tidak harus emas. Bisa juga digunakan warna lain atau warna yang sesuai dengan pakaiannya.
  • Pabele adalah penutup kepala yang bentuknya runcing di bagian depan dengan hiasan benang emas dan manik-manik di sekelilingnya. Pabele dibuat dari bahan kain yang sama dengan bahan pakaian.
  • Sapu ndobo mungai adalah sapu tangan berwarna cerah atau warna yang sesuai dengan warna baju.
  • Leko atau Keris yang diselipkan di pinggang sebagai senjata tradisional sarana perlindungan diri.
Pakaian Khas suku Tolaki

Baca juga: Pakaian adat Gorontalo

Pakaian adat pengantin

Pakaian adat kartun

Apa nama pakaian adat Sulawesi Tenggara?

Dari uraian di atas dapat kita simpulkan bahwa nama pakaian tradisional pengantin provinsi Sulawesi Tenggara adalah sebagai berikut:

  • Babu Nggawi (pengantin wanita)
  • Babu Nggawi Langgai (pengantin pria)

Aksesoris

Aksesorisnya pengantin wanita meliputi: kumenda dan toe-tole, eno-eno sinolo, eno-eno renggi, bolusu, pipisu, poto, salupi ngglolopua, O-langge, Towe ndowe melai, Towe ndowe menggila, Wunga wungai, Sanggula.

Sedangkan aksesoris pengantin pria meliputi: mebada, mesila, shadou, metipa, mekamea-mea, meandara, metirangga, dan nibura.

Dengarkan MP3

Kunjungi pakaian adat lainnya

Pos terkait