Peran penting etika dan bisnis

Sejarah Negara Com – Etika dan bisnis adalah dua hal yang berbeda, namun bila dikaitkan maka akan menjadi satu kesatuan tersendiri yang saling mempengaruhi dan tidak dapat dipisahkan satu sama lainnya.

Bisnis merupakan segala kegiatan manusia, baik secara perorangan maupun berkelompok membentuk perusahaan, yang didasari motif ekonomi untuk mencari keuntungan sebesar-besarnya. Dalam melakukan bisnisnya, pelaku bisnis tidak lepas dari aturan main yang mengikat, baik aturan yang tertulis maupun tidak tertulis.

Bacaan Lainnya

Kata “etika” sendiri berasal dari bahasa Yunani Kuno “ethos” yang mengandung arti kebiasaan, akhlak, watak, perasaan, sikap, serta cara berpikir. Ada berbagai pendapat mengenai pengertian etika.

Kamus Bahasa Indonesia karya Poerwadarminta mengartikan etika sebagai ilmu pengetahuan tentang asas-asas akhlak atau moral. Sementara OP Simorangkir mendefinisikan etika sebagai pandangan manusia dalam berperilaku menurut ukuran dan nilai yang baik.

Etika dalam kehidupan sehari-hari dapat dicontohkan sebagai berikut:

  • Berkata dan bersikap jujur
  • Berbicara dengan bahasa yang baik dan sopan
  • Berkomunikasi dengan efektif dan efisien
  • Mengenakan pakaian yang sopan dan sesuai keadaan
  • Mampu mengendalikan emosi
  • Memperlakukan orang lain dengan ramah dan penuh rasa hormat
  • Menepati jadwal dan ketepatan waktu
etika dan bisnis

Peranan Etika dalam Bisnis

Etika bisnis memiliki peranan yang sangat besar dalam kehidupan sebuah perusahaan. Yaitu untuk membangun suatu perusahaan yang kuat dengan daya saing yang tinggi dan mampu menciptakan nilai yang tinggi.

Richard de George mengatakan ada 3 hal pokok yang harus dimiliki oleh sebuah perusahaan jika ingin usahanya sukses, yaitu produk yang baik, manajemen yang baik, dan memiliki etika. Tiga hal pokok tersebut adalah tiga hal yang berbeda namun memiliki manfaat yang saling menguatkan dalam melaksanakan suatu usaha. Apabila salah satu diantaranya terabaikan, maka bisa dipastikan tujuan utama perusahaan tidak akan tercapai.

Sebuah perusahaan yang memiliki produk yang berkualitas baik dan berguna bagi masyarakat akan bisa terus bertahan dan maju bila disokong oleh manajemen yang baik pula. Manajemen yang baik di antaranya meliputi pengelolaan produksi dan pemasaran yang baik, pengelolaan keuangan yang baik, dan pengelolaan sumber daya manusia yang baik.

Sumber daya manusia bisa dikatakan baik jika ia tidak hanya handal dalam bidangnya, tapi juga memiliki etika yang baik. Dengan etika yang baik, akan tercipta kehidupan perusahaan yang sehat dan dinamis sehingga kesuksesan akan bisa dicapai lebih mudah dan lebih cepat.

Dalam dunia ekonomi, etika dan bisnis disatukan menjadi etika bisnis yang merupakan satu bidang kajian tersendiri. Velasquez (2005) mengatakan etika bisnis merupakan kajian yang secara khusus mengkaji masalah moral yang benar dan salah. Kajian ini memiliki konsentrasi pada penerapan standar moral dalam kebijakan perilaku bisnis dan institusi.

Secara umum, etika bisnis dapat dikatakan sebagai tata cara berperilaku dalam melakukan kegiatan bisnis, termasuk dalam berinteraksi dengan para pemangku kepentingan (stakeholders). Acuan ini meliputi semua aspek yang berkenaan dengan perorangan, perusahaan, industri, serta masyarakat. Acuan ini juga dapat dijadikan pedoman standar bagi seluruh karyawan dan pimpinan dalam melakukan pekerjaan sehari-hari yang dilandasi moral yang baik, jujur, terbuka, dan profesional.

Adanya etika bisnis sebagai acuan berperilaku dalam sebuah perusahaan bisa membentuk norma serta perilaku karyawan dan pimpinan sebagai sumber daya manusia perusahaan tersebut. Dengan demikian, selanjutnya dapat tercipta hubungan yang adil dan sehat dengan pihak-pihak lain, seperti mitra kerja, konsumen, komisaris, serta masyarakat umum.

Bisnis yang baik adalah bisnis yang beretika. Perusahaan yang berprinsip bisnis yang baik akan menjalankan usahanya dengan kinerja unggul dan berkesinambungan dengan mengedepankan kaidah-kaidah etika yang bersinergi dengan hukum dan peraturan.

Baca juga: 5 etika Bisnis Online yang harus diketahui

Membangun Etika

Dalam membangun etika bisnis, ada beberapa pendekatan yang sebaiknya dilakukan. Seperti yang dikutip dari artikel dalam Advance Management Journal (1988) yang ditulis oleh RA Wagley dan Von der Embse. Mereka mengatakan setidaknya ada tiga jenis pendekatan dasar untuk merumuskan tingkah laku dalam etika bisnis, yaitu utilitarian approach, individual rights approach, dan justice approach.

  1. Utilitarian approach

Dalam pendekatan ini, setiap tindakan atau perilaku harus didasarkan pada konsekuensi yang akan mengiringinya. Dengan demikian, setiap individu sebaiknya bertindak dengan mengikuti cara-cara yang bisa memberi manfaat sebaik-baiknya dengan biaya sekecil-kecilnya namun tidak mengandung bahaya apapun.

  1. Individual rights approach

Dalam pendekatan ini, setiap tindakan atau perilaku harus didasarkan pada hak dasar yang dimiliki setiap orang dan harus dihormati. Sebuah sikap atau tindakan tidak dapat dibenarkan untuk dilakukan apabila bertentangan dengan hak dasar orang yang melakukan sikap atau tindakan tersebut. Begitu pula sebaliknya, sikap atau tindakan tersebut juga tidak dapat dibenarkan untuk dilakukan jika bertentangan dengan hak-hak dasar orang lain.

  1. Justice

Dalam pendekatan ini, setiap tindakan atau perilaku harus didasarkan pada prinsip-prinsip keadilan. Semua yang membuat keputusan memiliki kedudukan yang sama. Tindakan pelayanan kepada pelanggan atau konsumen, baik individu maupun kelompok, harus diberikan secara adil.

Baca juga: Bagaimanakah Etika Bekerja Seorang Karyawan

Kode Etik Perusahaan

Tak bisa dipungkiri bahwa etika bisnis memiliki peranan yang sangat penting bagi sebuah perusahaan. Etika bisnis yang menjadi pedoman setiap karyawan ini masih bersifat umum dan luas serta cenderung tidak tertulis. Untuk menjadikannya sebagai pedoman atau acuan tetap bagi seluruh karyawan, maka diperlukan perumusan etika bisnis yang bisa dijabarkan secara tertulis dalam sebuah kode etik. Kode etik biasa dikenal juga dengan code of ethical conduct merupakan pelembagaan etika dalam struktur dan kegiatan perusahaan.

Kode etik perusahaan tidak hanya memuat tata cara perilaku bisnis semata, tapi juga menyangkut kebijakan etis perusahaan, terutama yang berkaitan dengan masalah-masalah yang dialami perusahaan.

Misalnya masalah yang berkaitan dengan konflik kepentingan baik intern perusahaan maupun dengan pihak luar, masalah dengan mitra bisnis maupun pesaing bisnis, penerimaan hadiah, pemberian sumbangan, dan lain sebagainya.

Adanya kode etik perusahaan ini bisa memberikan manfaat yang besar bagi perusahaan yang memilikinya. Adapun manfaatnya antara lain adalah :

  • Kode etik perusahaan dalam penerapannya dapat mewujud menjadi budaya perusahaan. Budaya perusahaan yang baik akan dengan sendirinya meningkatkan kredibilitas dan profesionalisme perusahaan tersebut.
  • Kode etik perusahaan menjadi acuan bersama bagi seluruh karyawan dalam melakukan tindakan. Hal ini akan terlihat jelas pada perusahaan besar yang memiliki banyak karyawan dengan berbagai latar belakang divisi dan tidak mengenal satu sama lainnya. Dengan adanya kode etik ini, setiap karyawan terikat pada satu standar bersama yang sama. Dengan demikian, tindakan yang diambil akan sama atau serupa dalam menghadapi suatu masalah yang sama atau serupa.
  • Kode etik perusahaan dijabarkan secara jelas dan lugas sehingga dapat menghilangkan area abu-abu atau ketidakjelasan dalam hal etika.
  • Kode etik perusahaan dapat dijadikan cerminan perusahaan dalam melaksanakan tanggung jawab sosialnya.

Demikian ulasan mengenai kode etik, etika dan bisnis. Penerapan kode etik dalam perusahaan dengan benar akan menjadikan perusahaan mempunyai reputasi yang baik pula. Tentunya hal ini akan berakibat pada kemajuan perusahaan itu sendiri.

Pos terkait