Perubahan yang terjadi akibat hubungan dagang Nusantara

Perubahan yang terjadi akibat hubungan dagang Nusantara – Akibat hubungan perdagangan antar pulau di Indonesia, lama-kelamaan berkembang dengan masuknya bangsa asing ke wilayah nusantara. Semula kedatangan bangsa asing di Indonesia hanya untuk berdagang.

Namun kemudian mereka melalui tertarik oleh kekayaan alam Indonesia, sehingga banyak yang tinggal menetap. Mereka mendirikan perkampungan-perkampungan asing di bandar perdagangan di wilayah nusantara.

Bacaan Lainnya

Hal ini dapat dilihat dari bekas-bekasnya, misalnya Kampung Pecinan (orang cina), Kampung Koja/Pekojan, Kampung Arab/Kauman, dan sebagainya. Oleh karena itu, terjadilah pergaulan antara pendatang dengan rakyat kita. Akibatnya, terjadi perubahan-perubahan. Perubahan yang terjadi antara lain sebagai berikut:

Perubahan kebudayaan

Budaya Indonesia mendapat pengaruh dari budaya India, Cina dan Arab. Budaya India yang paling banyak pengaruhnya adalah yang dibawa oleh kaum Brahmana (kaum pendeta agama Hindu). Oelh sebab itu, budaya Indonesia mengalami kemajuan yang pesat.

Mulai masa itu berakhirlah masa prasejarah Indonesia, mengapa demikian? Karena sejak saat itu telah ditemukan keterangan-keterangan tertulis mengenai perkembangan sejarah nenek moyang kita. Selanjutnya terjadilah proses percampuran kebudayaan, baik asimilasi maupun akulturasi.

  • Terjadi asimilasi kebudayaan, yaitu budaya Indonesia bercampur dengan budaya India menjadi wujud kebudayaan Indonesia yang baru. Contohnya adalah tata cara perkawinan, upacara mitoni dan lain-lain.
  • Sedangkan akulturasi kebudayaan yang dimaksud adalah percampuran budaya Indonesia dengan budaya India dan budaya Islam. Unsur-unsur akulturasi itu masih dapat dilihat, misalnya dari bentuk bangunan masjid, nisan dan lain-lain.

Perubahan sosial

Karena hubungan perdagangan, kemudian terjadi perkawinan antara orang Indonesia dengan orang India, Cina atau orang Arab. Akibatnya, lahirlah keturunan campuran.

Dalam masyarakat Hindu terjadi pengelompokan masyarakat dalam kasta. Barulah setelah agama Islam masuk kasta pun dihilangkan.

Perubahan politik

Karena percampuran kebudayaan, muncullah kerajaan baru yang diatur dengan sistem pemerintahan. Kekuasaan kerajaan itu berpusat pada raja. Pada masa itu telah ada pendidikan perguruan tinggi Sriwijaya. Mahasiswanya mencapai ratusan orang, karena tidak hanya siswa dari Indonesia saja, tetapi juga mahasiswa dari luar negeri. Mereka terutama belajar tentang pengetahuan agama dan Budha.

Perubahan yang terjadi akibat hubungan dagang Nusantara
Perubahan yang terjadi akibat hubungan dagang Nusantara

Penyebaran agama

Selain berdagang, pendatang asing juga menyebarkan agama. Karena itu, sampai sekarang di Indonesia dikenal beberapa agama. Agama yang dipeluk oleh nenek moyang kita setelah mengadakan hubungan perdagangan dengan India adalah agama Hindhu/Budha.

Pedagang dari Gujarat yang beragama Islam menyebarkan agama di Indonesia. Demikian juga orang Cina membawa agama Kong Hu Tju.

Setelah itu, orang Eropa datang ke Indonesia dengan membawa ajaran agama Kristen dan Katolik. Melihat sejarah penyebaran agama-agama tersebut berarti dilakukan dalam situasi aman dan damai.

Perkembangan wisata

Dengan adanya perkembangan wisata di Indonesia banyak pengembara asing yang singgah di wilayah nusantara. Pengembara-pengembara asing pernah singgah di wilayah nusantara sebelum tahun 1500 Masehi, antara lain:

  1. Fa-Hien adalah seorang musafir dari Cina. Dia pernah singgah di Tarumanegara pada tahun 414 Masehi.
  2. Hwui-Ning adalah pendeta dari Cina. Pada tahun 664 M datang ke Kalingga dan menetap selama 3 tahun. Tujuannya adalah menterjemahkan kitab suci agama Budha Mahayana. Dia dibantu oleh pendeta Jnanabadra.
  3. I-Tsing adalah musafir dari Cina. Dia pernah singgah di Sriwijaya 2 kali, yaitu pada tahun 671 M dan menetap selama enam bulan, dan pada tahun 685 M menetap selama 4 tahun. Tujuannya adalah agar dapat menerjemahkan kitab suci agama Budha dari bahasa Sansekerta ke dalam bahasa Cina.
  4. Marco Polo adalah musafir dari Venesia. Dia pernah singgah di pelabuhan Perlak pada tahun 1292 M, dalam perjalanannya dari Cina kembali ke Venesia.
  5. Ibnu Batitah dalam perjalanannya dari Afrika Utara ke Cina singgah ke Samudra Pasai pada tahun 1345 M.

Musafir-musafir tersebut diterima baik oleh rakyat nusantara. Catatan-catatannya dijadikan salah satu sumber sejarah Indonesia.

Berikutnya: Jalur perdagangan di Asia Tenggara

Pos terkait