Sahara Barat negara di Afrika barat laut

Sahara Barat – Terdapat suasana kemahaluasan dan kehampaan wilayah yang tak berujung. Sejauh mata memandang, pasirlah yang terbentang. Di sana-sini terdapat kumpulan rumput kering di bawah langit biru bersinar.

Panas bertiup bagaikan gelombang menerpa bukit pasir di kejauhan. Semuanya berada dalam keheningan, suatu keheningan yang mencekam. Perlahan-lahan seseorang sadar akan adanya gerakan kecil, bagaikan benang di kejauhan, di batas akhir mata memandang.

Garis ini lalu mewujud menjadi bentuk-bentuk yang bergerak. Akhirnya, bentuk ini menjadi semakin besar sehingga dapat dikenali. Kini, bentuk ini mendekat samar-samar terdengar suara manusia bergema di atas gurun.

Serombongan penunggang dan kafilah unta yang kumal lewat berjalan melintas dari satu horizon ke horizon lainnya. Itulah pengembara gurun, pengembara Sahara Barat.

Peta wilayah Sahara Barat

Kunjungi peta Sahara Barat atau di google map

Geografi

Sahara Barat terletak di Afrika barat laut di pantai Atlantik. Luas wilayah negeri ini adalah 266.770 km2. Negara ini sebelumnya dikenal sebagai Sahara Spanyol dan merupakan provinsi Spanyol Seberang Lautan.

Pada saat Spanyol menarik diri, wilayah ini mula-mula dibagi antara Maroko dan Mauritania. Namun, pada tahun 1979, Mauritania melepaskan tuntutannya.

Al Aiun, ibu kota negara yang sebagian besar berupa gurun pasir gersang, merupakan pusat administrasi utama Maroko. Dakhla merupakan kota pelabuhan dengan pelabuhannya yang indah di Samudra Atlantik.

Kota Al Aiun Sahara Barat

Penduduk dan Ekonomi

Sahara Barat adalah wilayah tanpa pertanian dan industri maju. Jumlah penduduknya sangat kecil. Kecuali beberapa ribu orang Eropa yang tinggal di kota-kota, sebagian besar orang Sahara adalah bangsa Arab dan Berber yang hidup mengembara. Mereka terus mengembara mencari air dan tetumbuhan bagi sapi, unta, biri-biri, dan kambing mereka.

Penduduk Sahara ini membengkak jumlahnya selama musim hujan tahunan. Pada saat itu, ribuan orang nomad dari negara-negara tetangganya yang sedang mengalami musim kemarau, berdatangan ke Sahara Barat. Ketika musim penghujan berakhir, para pengembara ini kembali melintas perbatasannya.

Penduduk negeri ini menangkap ikan dan mengekspornya, termasuk produk ikan kering. Berbagai upaya juga sudah dibuat untuk menemukan minyak di gurun, tetapi hingga kini belum berhasil. Namun, endapan fosfat yang berharga telah dikembangkan oleh Maroko.

Sejarah

Selama abad ke-15, Sahara Barat ditemukan oleh para pelaut Portugis. Upaya awal Spanyol untuk menjajah wilayah ini tidak membawa hasil. Namun, di akhir abad ke-19 wilayah ini dijadikan sebagai protektorat Spanyol dan pada tahun 1958 menjadi propinsi Seberang Lautan.

Pada tahun 1976, Spanyol mengalihkan kekuasaannya kepada Maroko dan Mauritania. Kelompok gerilyawan Sahara yang didukung Aljazair, yaitu Front Polisario, menuntut kemerdekaan dengan mengangkat senjata.

Pada tahun 1979, Mauritania membuat perdamaian dengan Polisario. Maroko kemudian mencaplok seluruh wilayah ini, tetapi Polisario tetap menuntut kemerdekaan.

Suatu gencatan senjata yang diawasi oleh pengamat PBB diberlakukan pada tahun 1991. Referendum tentang kemerdekaan berulang-ulang ditunda, dan pada 1993 Maroko mengadakan pemilihan wakil-wakil rakyat dengan Sahara Barat termasuk di dalamnya.

Baca juga:

Pos terkait