Sejarah Korea Utara di Semenanjung Korea bagian utara

KOREA UTARA, republik di Semenanjung Korea bagian utara, Asia timur laut; berbatasan dengan R. R. Cina dan Uni Soviet (utara), Laut Jepang (timur), Korea Selatan (selatan), dan Laut Kuning (barat). Luas: 122.400 km2. Penduduk: 21964000 (1989). Kepadatan penduduk: 179/km2. Agama: ateis (67,9%); kepercayaan tradisional (15,6%); Chondogyo (13,9%); Budha (1,7%); Kristen (O,9%). Bahasa: Korea. Ibu kota: Pyongyang. Satuan mata uang: Won (W).

Kilas Sejarah Korea Utara

Sesudah Korea dimasuki orang Tungus dari Cina utara dan Manchuria sekitar 5.000 tahun lalu, di negeri ini berdiri Kerajaan Choson (sekitar 2300 SM), yang disusul oleh beberapa kerajaan lain. Sementara itu negeri ini berkali-kali dikuasai bangsa asing, seperti Cina dan Mongolia.

Pada abad ke-17, Korea menjadi daerah taklukan Kerajaan Manchu (Cina). Akibat perang Jepang – Cina (1894-1895) dan perang Jepang-Soviet (1904-1905), Korea jatuh ke tangan Jepang; tetapi akibat kekalahan Jepang dalam Perang Dunia II, negeri ini dibagi dua: bagian utara di bawah Uni Soviet, bagian selatan di bawah Amerika Serikat.

Akhirnya, pada 1 Mei 1948, Korea Utara menjadi satu negara merdeka dengan nama Republik Demokrasi Rakyat Korea.

Pada tahun 1950, Korea Utara menyerang Korea Selatan, tetapi pasukan internasional berhasil menghalau pasukan Korea Utara. Perang Korea ini berakhir pada tahun 1953, ketika tercapai persetujuan mengenai garis perbatasan kedua negara tersebut, yaitu pada garis 38°LU.

Peta Letak Korea Utara

Peta letak Korea Utara
Peta letak Korea Utara

Peta Korea Utara

Peta Korea Utara
Peta Korea Utara

Kunjungi Peta Korea Utara atau di google map

Fisiografi Korea Utara

Ditinjau dari segi struktur tanah, Semenanjung Korea, yang terbentuk akibat lipatan pada zaman purba, sangat berbeda dari Jepang. Tetapi sama seperti Jepang, Semenanjung Korea tergolong wilayah yang bergunung-gunung.

Di utara terdapat rangkaian Peg. Chang Bai Shan, Peg. Pepi Shan dan Peg. Tuman, yang mencapai ketinggian lebih dari 1.800 m, dengan G. Paektu (2.744 m) di perbatasan dengan R.R. Cina sebagai gunung tertinggi.

Di sepanjang pantai timur membujur Peg. Taebaek, sampai dekat kota Pusan di Korea Selatan. Selain G. Paektu, gunung yang terkenal di Korea Utara ialah G. Kwanmo (2.541 m), G. Myohyang (1.909 m), dan G. Puksubaek (2. 522 111).

Dari Peg. Chang Bai Shan muncul S. Tuman, S. Yalu, S. Chongchon, dan S. Taedong. Sungai Tuman, yang mengalir ke L. Jepang, bertepatan dengan perbatasan Uni Soviet.

Sungai Yalu mengalir dari lereng barat G. Paektu, bertepatan dengan perbatasan R.R. Cina. Sungai Chongchon mengalir melalui sudut barat laut bersama S. Taedong. Sungai-sungai ini dan sungai utama lainnya terdapat di bagian barat dan bermuara ke L. Kuning, kecuali S. Tumen yang bermuara ke Laut Jepang.

Pantai barat dan pantai timur cukup berbeda. Pantai barat (L. Kuning) berkeluk-keluk dan mempunyai banyak pulau, sedang pantai timur (L. Jepang) tidak begitu berlekuk-lekuk dan hanya mempunyai beberapa pulau. Pelabuhan di pantai barat juga jauh lebih banyak daripada pelabuhan di pantai timur.

Iklim Korea Utara

Iklim di negeri ini lebih dipengaruhi faktor benua Asia daripada faktor Samudera Pasifik. Pada musim dingin, udara kering dan dingin bertiup melalui negeri ini dari pusat tekanan tinggi di Siberia. Pada bulan Januari, hampir di mana-mana suhu udara turun sampai dibawah titik beku; banyak kawasan yang mengalami suhu -9,5°C, bahkan lebih rendah lagi di kawasan pegunungan.

Pada musim panas berkisar dari 20°C hingga 24°C. Dari arah tenggara bertiup angin laut dengan udara hangat dan lembab yang membawa hujan. Curah hujan berkisar dari sekitar 600 mm hingga lebih dari 1.300 mm per tahun. Hujan kebanyakan jatuh pada musim panas.

Flora dan fauna

Sekitar 70 persen wilayah Korea Utara tertutup oleh hutan, yang kaya akan berbagai jenis tumbuh-tumbuhan. Meskipun demikian, banyak hutan yang telah dibabat dan berganti dengan semak-semak.

Pepohonannya terutama terdiri dari berbagai jenis cemara (spruce, fir, larch, dan pinus). Di bagian timur dan barat tumbuh campuran po. hon-pohon berganti daun, terutama pohon ek dan pohon berangan. Daerah di bagian selatan memiliki hutan campuran pohon berkayu ke. ras dan pohon sejenis cemara.

Binatang buas seperti harimau, macan tutul, beruang, links, dan serigala, masih hidup di daerah-daerah pegunungan, tetapi jumlahnya sudah jauh berkurang akibat pembabatan hutan. Di samping itu terdapat juga berbagai jenis binatang liar lain, seperti antilop dan rusa, tetapi hampir semua jenis binatang liar yang hidup di negeri ini terdapat juga di daerah-daerah R R Cina yang berdekatan dengan semenanjung ini.

Penduduk

Penduduk Korea Utara hampir mencapai 22 juta; di antaranya kira-kira 62 persen tinggal di kota, dan hanya sekitar 38 persen tinggal di daerah pedesaan. Arus urbanisasi meningkat setelah diadakan industrialisasi (sejak tahun 1945), sehingga terjadi kekurangan tenaga kerja di sektor pertanian.

Tetapi Korea Utara rupanya belum mengalami masalah kelebihan penduduk, sebab masih banyak tenaga kerja diperlukan. Pada tahun 1989 kepadatan penduduknya baru sekitar 179/km2. Penduduk sangat padat di sepanjang garis pantai, sedangkan didaerah pedalaman jarang.

Hampir seluruh penduduk Korea Utara termasuk kelompok etnis Korea; hanya sekitar O,2 persen yang termasuk kelompok etnis Cina. Karena itu, seluruh penduduk sangat homogen. Bentuk fisik penduduk suatu daerah hanya sedikit berbeda dari bentuk fisik penduduk daerah lainnya; demikian pula ciri kebudayaannya.

Bahasa Korea, bahasa resmi di negeri ini, termasuk rumpun bahasa Altai dan berkerabat dengan bahasa-bahasa aglutinatif (bahasa yang dapat menggabungkan kata-kata menjadi kata majemuk tanpa perubahan bentuk dan arti), seperti bahasa Turki, Mongol, Manchu, Tungus, dan Jepang Bahasa ini berisi banyak kata pinjaman dari bahasa Cina. Perbedaan dialek di negeri ini relatif sangat kecil.

Choson muntcha, tulisan Korea, disusun berdasarkan simbol fonetik yang terdiri dari sepuluh huruf hidup dan empat belas huruf mati. Rezim komunis yang berkuasa di Korea Utara menetapkan undang-undang kebebasan beragama. Tetapi akibat ketakutan akan pengaruh agama, undang-undang itu tidak dilaksanakan.

Malahan, sejak rezim tersebut berkuasa, rumah-rumah ibadat dirampas dan diubah untuk tujuan nonreligius. Kendati demikian, masih terdapat sejumlah penduduk yang mempertahankan agama.

Yang terbesar di antaranya adalah penganut kepercayaan tradisional dan Chlondogyo (campuran antara agama Budha, Kong Hu Cu, dan Kristen). Di samping itu terdapat sejumlah kecil umat Budha dan Kristen. Di daerah pedalaman masih hidup Shamanisme, suatu kepercayaan akan dewa-dewa, setan dan roh nenek moyang.

Sistem pendidikan dikendalikan oleh partai komunis. Pendidikan diberikan secara cumacuma, dan wajib belajar dikenakan sampai pada tingkat sekolah lanjutan. Lebih dari 90 persen penduduk sudah bebas dari buta aksara.

Di negeri ini terdapat sekurang-kurangnya 175 perguruan tinggi; yang paling terkenal di antaranya adalah Universitas Kim II Sung. Pendidikan sesudah sekolah lanjutan dapat juga diperoleh di lembaga pendidikan yang diselenggarakan di pabrik-pabrik.

Pemerintahan

Korea Utara dibagi atas 9 propinsi, 3 kota khusus dan 1 distrik khusus yang disamakan dengan propinsi. Setiap propinsi dibagi atas bagian-bagian yang lebih kecil, mulai dari kota besar hingga kamp pemukiman para pekerja. Di tiap-tiap daerah ini pemerintahan dijalankan oleh komite rakyat yang dipilih oleh majelis rakyat daerah.

Dalam kenyataan, tampuk kekuasaan politik di Korea Utara berada di tangan partai komunis (Partai Buruh Korea), partai politik satu-satunya di negeri ini, kendati menurut konstitusi kekuasaan politik berada di tangan rakyat. Semua calon untuk pemilihan umum ditentukan oleh partai.

Untuk tiap pemilihan jarang disediakan lebih dari satu pilihan. Dan semua pejabat pemerintah, termasuk para anggota Mahkamah Agung, harus mendapat persetujuan dari partai sebelum diangkat. Untuk melestarikan kekuasaan kaum komunis diadakan pembatasan kebebasan berbicara, kendati kebebasan ini dijamin dalam konstitusi.

Kepala negara adalah seorang presiden yang sekaligus menjabat ketua Komite Sentral Partai Komunis, badan pemerintahan yang paling berkuasa di negeri ini. Semua anggota badan ini merupakan pejabat tinggi partai komunis.

Roda pemerintahan dijalankan oleh sebuah kabinet di bawah pimpinan seorang perdana menteri. Sebelum menduduki jabatan, para anggota kabinet harus mendapat persetujuan dari badan legislatif (Majelis Rakyat Tertinggi) dan Presidium Komite Sentral.

Badan legislatif itu memiliki 615 anggota. Badan ini bertugas memilih para anggota Presidium, Kabinet, dan Mahkamah Agung. Menurut konstitusi, badan inilah organ pemerintahan tertinggi di Korea Utara; kabinet dan Mahkamah Agung bertanggung jawab terhadap badan ini. Tetapi dalam kenyataan, kekuasaannya tidak begitu besar, dan para anggotanya harus bekerja sesuai dengan kehendak partai komunis.

Pengadilan tertinggi adalah Mahkamah Agung. Pengadilan di bawahnya meliputi pengadilan propinsi dan pengadilan rakyat. Para hakim biasanya termasuk anggota Partai Komunis. Angkatan Bersenjata Korea Utara terdiri dari sekitar 750.000 anggota angkatan darat, 54.000 anggota angkatan udara, dan 35.000 anggota angkatan laut (1986).

Perekonomian Korea Utara

Pada tahun 1959, pemerintah menghapus sistem pertanian lama. Tanah pertanian diorganisasikan menjadi koperasi petani. Tanah ini meliputi kira-“kira 9G persen dari seluruh tanah yang dibudidayakan. Tetapi sistem baru ini terbukti tidak efisien.

Produksi biji-bijian meningkat dari kira-kira 6,8 juta ton pada tahun 1974 menjadi 9,5 juta ton pada tahun 1985. Kenaikan ini disebabkan oleh perbaikan irigasi dan meningkatnya penggunaan mesin. Bajak dan alat-alat pertanian sudah dimekanisasikan. Pupuk dan obat hama untuk pertanian juga sudah dapat dihasilkan sendiri.

Di mana saja iklim dan tanah memungkinkan, lahan menghasilkan panen dua kali setahun. Padi ditanam terutama di bagian barat. Milet juga ditanam di bagian barat dan di sepanjang dataran pantai timur laut. Hasil panen lainnya antaralain: jagung, kentang, gandum, tebu, tembakau, kapas, dan buah-buahan.

Sedangkan ternak yang terpenting adalah babi, lembu, biri-biri, dan kambing. Dari hutan pinus dan hutan cemaranya, Korea Utara dapat menghasilkan kayu dalam jumlah besar setiap tahun.

Nelayan-nelayan Korea Utara menghasilkan ikan tangkapan jutaan ton per tahun, termasuk ikan haring, makerel, kod, myungtai, mulet, gurita, dan kerang-kerangan. Pembangunan armada perikanan dengan pabrik dan alat pendingin dimulai pada tahun 1967.

Sumber-sumber mineral di Korea Utara diperkirakan meliputi 7.900 juta ton batu bara, lebih dari 1.200 juta ton bijih besi, dan cadangan berharga lainnya (grafit, nikel, tembaga, tungsten, dan magnesium).

Tambang batu bara utama berada di utara Pyongyang, dan tambang bijih besi terdapat di Musan, Kaech’on dan dekat Haeju. Proyek hidroelektrik dibangun di sepanjang S. Yalu dan anak-anak sungainya.

Pada tahun 1945, Korea Utara mewarisi 80 persen industri berat Semenanjung Korea. Kehancuran selama Perang Korea telah dibenahi pada tahun 1959, dan sejak itu pembangunan dipusatkan pada pengembangan industri berat.

Besi dan baja diproduksi di Hwanghae,Kimch’eak, Kangson dan daerah-daerah lainnya. Hasil industri berupa mesin dan peralatannya, bahan kimia, tekstil dan semen, sebagian diekspor ke negara-negara komunis lainnya. Kebanyakan industri dipusatkan di barat daya, terutama di sekeliling Pyongyang.

Perdagangan luar negeri sepenuhnya ditangani pemerintah. Barang impornya yang utama adalah bahan bakar minyak dan batu bara, mesin dan alat-alat transportasi, barang kimia, dan bahan sandang-pangan. Sedangkan barang ekspornya yang utama adalah mineral, besi dan baja, semen, dan hasil pertanian.

Sebagian besar perdagangannya dilakukan dengan negara-negara komunis. Meskipun demikian, ada juga hubungan dagang dengan Jepang, India, Arab Saudi, dan Inggris.

Korea Utara memiliki 4.473 km jalan kereta api, dan rute-rute baru sedang dalam pembuatan. Jaringan jalan raya sepanjang 22.000 km cukup penting bagi negeri ini, tetapi kondisinya kurang baik, dan baru sekitar 2 persen yang sudah diaspal. Pyongyang memiliki hubungan lalu lintas dengan Moskwa dan Peking, baik lewat udara maupun lewat darat (jalan kereta api). Pelabuhan utamanya adalah Namp‘o, Ch ‘ongjin, dan Hungnam.

Tempat-tempat penting

Banyak tempat-tempat penting dan terkenal yang perlu kita ketahui di Korea Utara, antara lain sebagai berikut:

Patung Chollima, Korea Utara
Patung Chollima, simbol semangat kepahlawanan rakyat Korea Utara
Gerbang Taedong, Korea Utara
Gerbang Taedong di ibu kota Pyongyang, Korea Utara
Chuul di pantai timur Korea Utara
Chuul di pantai timur Korea Utara, kota dengan pemandangan alam yang indah, di sini terdapat sanatorium, Gedung Pemuda, dan rumah peristirahatan.

Chuul di pantai timur Korea Utara, kota dengan pemandangan alam yang indah, di sini terdapat sanatorium, Gedung Pemuda, dan rumah peristirahatan.

Baca juga: Sejarah Negara Korea Selatan

Artikel Terkait

Pos terkait