Sejarah Pendidikan dan Kebudayaan Negara Irak

Pemerintah Irak berusaha keras untuk memberantas buta aksara yang hingga kini masih mencapai angka sangat tinggi (54% dari seluruh penduduk berusia 15 tahun ke atas pada tahun 1984).

Pada tahun 1985 – 1986 terdapat 8.000 lebih sekolah dasar, 2000 lebih sekolah lanjutan, dan 200 lebih sekolah kejuruan.

Dalam jangka waktu itu, murid sekolah dasar berjumlah sekitar 2.816.000, sekolah lanjutan 1.038.000 orang, dan sekolah kejuruan 152.000 orang.

Pendidikan diberikan secara cuma-cuma untuk semua orang, dengan bahasa pengantar bahasa Arab atau bahasa Kurdi, kecuali di tingkat perguruan tinggi.

Pada tahun 1985 – 1986 di Irak terdapat 25 lembaga pendidikan tinggi, dengan dosen 7.000 orang lebih dan mahasiswa 1236.000 orang lebih.

Universitas terbesar yaitu Universitas Baghdad yang merupakan hasil penyatuan beberapa lembaga pendidikan tinggi kejuruan (1958), menyelenggarakan pendidikan dalam berbagai bidang kejuruan dan berhubungan dengan puluhan lembaga pendidikan kejuruan lain, yang mengajarkan ilmu pengetahuan modern.

Universitas Katolik al-Hikmah di Baghdad yang didirikan pada tahun 1956 memberikan pendidikan dalam bidang ilmu sosial, sains, teknologi, dan teologi.

Di Negara Irak dapat dijumpai berbagai kelompok cendekiawan (Inggris, Jerman, Amerika, Spanyol, dan Uni Soviet) yang giat dalam ilmu kepurbakalaan dan penggalian.

Perpustakaan negara dan swasta dapat pula dijumpai di sini. Setiap hari terbit enam surat kabar yang meliput masalah politik dan peristiwa-peristiwa aktual.

Artikel Terkait

Pos terkait