Soal mengenai memahami sejarah dan penelitian sejarah

Sejarah memang perlu dipahami, untuk itu para sejarawan melakukan banyak penelitian untuk mengetahui lebih jelas bagaimana sejarah terjadi, yang akhirnya akan ditemukan pendekatan paling sempurna dan dapat dijadikan acuan. Terkadang banyak pertanyaan atau soal sejarah yang butuh jawaban pasti.

Berikut berbagai pertanyaan atau soal-soal sejarah mengenai memahami sejarah dan penelitian sejarah lengkap dengan jawabannya dan semoga dapat membantu bagi yang sedang belajar sejarah.

Catatan : Jawaban soal di bawah ini bisa benar bisa salah, maksud kami soal tersebut bisa anda jadikan latihan dan mencari jawabannya pada artikel sejarah pada website sejarah negara ini.

1. Kata sejarah berasal dari bahasa Arab “syajaratun” yang berarti pohon, lalu kemudian diserap ke dalam bahasa Indonesia menjadi sejarah. Mengapa?
Sebab, seperti halnya pohon, sejarah pada hakikatnya meneliti proses sebuah peristiwa bermula dan berkembang dari tingkat yang sederhana ke tingkat yang lebih kompleks. Mengapa?

2. Dalam bahasa Inggris, sebutan untuk sejarah adalah history, dengan arti yang sama.
Sebab, kesamaan arti istilah itu menunjukkan bahwa sejarah di manapun pada dasarnya sama.

3. Herodotus adalah sejarawan pertama yang diketahui mengumpulkan bahan-bahannya secara sistematis, menguji akurasinya, serta menarasikannya secara jelas dan terstruktur. Mengapa?
Sebab, beliau adalah Bapak sejarah.

4. Sejarah yang kita pelajari saat ini adalah sejarah hasil konstruksi para sejarawan dan melalui merekalah kita mengenal sejarah. Mengapa?
Sebab, berbagai peristiwa masa lalu itu tidak bisa kita ketahui secara langsung.

5. Sejarah subyektif berarti hasil penelitian sejarah tidak terlepas dari nilai, prasangka, kepentingan, dan ideologi penelitinya. Mengapa?
Sebab, setiap orang menganut nilai, kepentingan, dan ideologi tertentu dalam hidupnya.

6. Kebenaran dalam penelitian sejarah itu tidak mutlak. Mengapa?
Sebab, hasil-hasil penelitian sejarah itu selalu terbuka untuk diuji dan digugat oleh sejarawan lain.

7. Sejarah hanya terjadi sekali, tidak bisa diulang, dan tidak ada lagi peristiwa lain yang sama persis dengan peristiwa yang telah terjadi tersebut. Mengapa?
Sebab, peristiwa sejarah itu bukanlah hasil rekaan dan imajinasi sejarawan, melainkan benar-benar terjadi dan dapat dibuktikan secara indrawi.

8. Sejarah adalah ilmu. Mengapa?

Sebab, sejarah mengikuti kaidah ilmu dan metode ilmiah sebagaimana berlaku pada ilmu-ilmu lain dalam rangka mencari kebenaran.

9. Sifat unik peristiwa sejarah juga menjadi alasan sejarawan tidak mencari rumus umum untuk segala peristiwa, melainkan hanya mencari makna dan pemahaman terhadap peristiwa-peristiwa yang bersifat spesifik dan penting. Mengapa?
Sebab, mempelajari sejarah pada dasarnya adalah mempelajari manusia yang hidup dan dinamis.

10. Mempelajari sejarah bangsa-bangsa lain berguna bagi bangsa kita.  Mengapa?
Sebab, manusia sebagai pelaku sejarah terikat pada watak dasar yang sama.

11. Penelitian sejarah pada dasarnya adalah kajian terhadap penelitian-penelitian yang telah dibuat para sejarawan. Mengapa?
Sebab, karya-karya para sejarawan tidak diklaim mengandung kebenaran mutlak dan abadi, melainkan selalu terbuka untuk digugat, diperkuat, atau diberi sudut pandang baru.

12. Tujuan yang dicapai oleh setiap peneliti sejarah adalah mendapat pengakuan dari komunitas sejarawan terhadap kredibilitas dan kompetensi ilmiahnya Mengapa?

Sebab, dalam proses kajiannya peneliti berupaya menghasilkan penelitian yang tuntas dan komprehensif tentang suatu peristiwa atau topik penelitian.

13. Heuristik dalam penelitian adalah proses yang dilakukan setelah topik dipilih. Mengapa?
Sebab, kata tersebut berasal dari bahasa Yunani heuriskein yang berarti mencari atau menemukan.

14. Data yang sudah dikumpulkan dalam tahap heuristik harus diverifikasi. Mengapa?
Sebab, proses verifikasi akan menentukan kelayakan data tersebut sebagai fakat sejarah.

15. Historiografi adalah tahap akhir sebelum penulisan sejarah. Mengapa?
Sebab, setelah tahap historiografi peneliti akan melakukan interpretasi terhadap fakta-fakta yang telah diperoleh dari hasil verifikasi data.

16. Setelah mendapatkan benang merah dari hasil analisis fakta, peneliti tidak perlu lagi menguji dan menganalisis lebih dalam benang merah tersebut. Mengapa?
Sebab, benang merah tersebut baru akan diuji dan diperdalam dalam tahap historiografi.
17. Dalam penulisan sejarah Indonesia (historiografi Indonesia), sumber utamanya adalah kajian-kajian yang telah dibuat tentang sejarah Indonesia, bukan materi-materi primer. Mengapa?
Sebab, pusat perhatian utama historiografi adalah tulisan tentang peristiwa-peristiwa sejarah berbagai aliran pemikiran dan interpretasi seputar peristiwa tertentu.

18. Istana-sentris adalah sebutan yang tepat untuk historiografi tradisional. Mengapa?
Sebab, istana umumnya memusatkan perhatian terhadap pendokumentasian segala peristiwa penting yang terjadi di istana.

19. Historiografi kolonial mengusung tema-tema kemiskinan dan penderitaan rakyat Indonesia selama masa penjajahan. Mengapa?
Sebab, para pelopornya adalah kaum liberal dan humanis yang menginginkan perbaikan nasib rakyat Indonesia.

20. Kronik secara sederhana berarti kumpulan catatan perjalanan, di dalamnya tercantum juga tanggal dan ringkasan peristiwa yang disaksikan dan dialami pembuat kronik. Mengapa?
Sebab, catatan perjalanan para musafir, pendet, atau pujangga merupakan sumber berharga dalam proses pembuatan kronologi.

Pos terkait