Sungai Mississippi sepanjang 3.780 km 31 anak

Sungai Mississippi, yang dijuluki Bapak Sungai itu bermula sebagai sebuah kali kecil yang dapat dilangkahi oleh anak-anak. Mata airnya yang terletak di hutan Minnesota di dekat Danau Itasca baru diketahui setelah seorang Amerika, Henry Schoolcraft, meneliti wilayah itu (1832). Hilir Sungai itu ditemukan (1541) oleh Hernando de Soto, seorang penjelajah Spanyol.

Upaya orang kulit putih untuk menaklukkan Sungai Mississippi baru dimulai pada tahun 1673, ketika dua orang Prancis Louis Jolliet dan Pater Jacques Marquette menemukan daerah hulu Sungai Mississippi, dan seorang Prancis lainnya-Robert Cavelier, Sieur de Le Salle menjelajahi sungai itu dari Illinois ke Teluk Meksiko. Pada tahun 1682 Le Salle mengklaim seluruh Wilayah Louisiana atas nama Prancis.

Selama bertahun-tahun daerah utara Mississippi sarat dengan kano milik para pedagang bulu binatang Prancis. Berbagai pos pedalaman Prancis didirikan ke arah selatan-termasuk sebuah benteng di Natchez dan sebuah desa di New Orleans.

Namun, pada tahun 1763 Prancis dikalahkan dalam perang dan menyerahkan wilayah yang kaya di sebelah timur Mississippi ke tangan Inggris. Prancis pun menyerahkan lahannya di sebelah barat Mississippi-beserta kota New Orleans kepada Spanyol.

Meskipun Wilayah Louisiana dikembalikan lagi ke tangan Prancis menjelang tahun 1801, Napoleon I menganggap Louisiana sebagai beban dalam perang dengan Inggris yang tak berkesudahan itu.

Daripada mengambil resiko menyerahkan wilayah itu kepada Inggris, pada tahun 1803 ia menyetujui penjualan wilayah itu kepada Amerika Serikat. Orang Amerika menyebut peristiwa itu sebagai Pembelian Louisiana. Sungai Mississippi pun menjadi milik Amerika.

Sungai Mississippi panjangnya 3.780 km dan mempunyai ratusan anak sungai 31 negara bagian dan berbagai bagian Kanada dituras oleh jajaran Sungai Mississippi. Anak-anak sungai utamanya yaitu sungai Illinois, Missouri, Ohio, Arkansas, dan Merah juga penting artinya.

Peta Sungai Mississippi

Kunjungi juga peta Amerika Serikat atau di Google map

Jajaran terpadu sungai Missouri-Mississippi yang panjangnya hampir 6.400 km merupakan salah satu jalur air terpanjang di dunia. Padang pasir Montana dan Pennsylvania menyatu dengan riam selebar hampir 1,6 km, yang berkelok-kelok di sela-sela berbagai tanggul (tepi sungai buatan dari tanah dan beton), dalam perjalanannya ke Delta Mississippi dan Teluk Meksiko.

Hulu Sungai Mississippi

Bahkan sampai sekarang pun bagian hulu sungai ini masih berada di daerah hutan belantara-yaitu berupa sebuah sungai kecil yang berkelok-kelok melintasi berbagai danau, suaka satwa liar, serta rawa Minnesota dan Wisconsin bagian utara. Hutan tersebut dahulunya merupakan pos terdepan para pedagang bulu binatang dan kayu gelondong.

Kayu yang telah ditebang oleh para penebang kayu dari Skandinavia dikumpulkan di daerah hulu menjadi rakit kayu gelondong yang kemudian dihanyutkan ke hilir untuk dipasarkan.

Pada tahun 1823 penggergajian kayu pertama didirikan di Sungai Mississippi di Air Terjun St. Anthony, di Minneapolis. Di bawah air terjun itu, Sungai ‘Mississippi berkelok-kelok melintas St. Paul menuju ke sebuah jurang yang dalam.

Negeri Kapal Uap

Dari hulu jalur pelayaran di St. Paul dan Minnesota, sungai itu mengalir ke selatan sampai ke St. Louis melalui sela-sela tebing batu pasir yang terjal dan mengelilingi pulau-pulau berhutan. Sungai inilah yang menjadi sumber hikayat orang Indian dan kisah tentang kapal uap.

Pada tahun 1820-an tambang timbel di berbagai anak sungainya di Wisconsin dan Illinois menarik para penambang ke daerah itu. Sekarang sungai itu memisahkan lahan peternakan sapi perah di Wisconsin dan lahan pertanian di Illinois (di sebelah timur) dari lahan peternakan dan lahan gandum yang kaya di Minnesota selatan, Iowa, dan Missouri (di sebelah barat).

Sungai itu melintasi Nauvoo, Illinois, yaitu permukiman kaum Mormon yang pada tahun 1841 pernah menjadi salah satu kota terbesar di daerah sungai itu. Sungai itu menyentuh Hannibal, Missouri, kota masa kanak-kanak Samuel Clemens, yang pernah menjadi nakhoda kapal uap.

Dengan nama samaran Mark Twain, dia mengabadikan perikehidupan di daerah sungai itu dalam bukunya yang berjudul Petualangan Tom Sawyer, Kehidupan di Sungai Mississippi, dan Petualangan Huckleberry Finn.

Tepat di hulu kota modern St. Louis, Sungai Missouri yang berlumpur itu (terkadang disebut Sungai Lumpur Besar) bermuara ke Sungai Mississippi dari arah barat sehingga melipatduakan ukurannya.

Lalu, di Kairo, Illinoisyakni kota kecil yang terjepit di antara sungai dan dilindungi oleh tanggulSungai Ohio masuk dari arah timur sehingga Sungai Mississippi menjadi ”Bapak Sungai” yang perkasa di Selatan dan menjadi sumber ilham berbagai cerita, hikayat, dan lagu.

Bapak Sungai Sekarang, sungai itu bukannya mengalir ke bawah tebing terjal, melainkan melaju melewati batas genangannya karena terkurung tanggul. Karena banyak tanah yang lebih tinggi di tepi timur Sungai Mississippi daripada di tepi baratnya, maka lebih banyak permukiman pertama yang berkembang di Tennessee dan Mississippi daripada di Arkansas dan Louisiana.

Sungai itu melintasi Memphis, Tennessee, yakni sebuah pusat kapas yang penting dan tempat lahirnya musik aliran blues; melintasi Vicksburg, Mississippi, yang menjadi ajang pertempuran yang menentukan dalam Perang Saudara; dan terus menuju ke Natchez, daerah perkebunan kapas di Selatan mencapai masa kejayaannya.

Sungai itu kemudian mengalir melalui Baton Rouge, Louisiana. New Orleans, dengan pesona masa silam Prancis dan Kreolnya yang romantis itu, merupakan titik awal negeri Delta Mississippi di Louisiana yang legendaris. Kira-kira 160 km dari Teluk Meksiko, aliran sungai yang kian lambat itu mulai mengendapkan tanah, sehingga bertambah luas pula lahan di Louisiana setiap tahunnya.

Akhirnya, sungai itu terpecah menjadi berbagai ”celah”, atau alur, yang menuju ke Teluk. Di sini, di tengah-tengah paya dan bayou tropis, bermunculan hutan baja raksasa yang terdiri atas anjungan-anjungan minyak, yang merupakan lambang melimpahnya kekayaan minyak bumi yang dikandung delta itu.

Lalu Lintas Sungai Mississippi

Sebelum tahun 1840-an Sungai Mississippi merupakan perintang terhadap perluasan Amerika Serikat dari timur ke barat, meskipun lalu lintas dari utara ke selatan di sungai itu merupakan modal utama pengembangan awal negeri ini. Barang muatan dahulunya diangkut melalui sungai itu dengan rakit dan tongkang.

Menjelang tahun 1823 pelayanan kapal uap telah diperkenalkan. Selama 40 tahun berikutnya kapal uap roda pendayung menjadi raja di Sungai Mississippi dan berbagai anak sungainya. Sungai itu menghantar kekayaan Amerika Serikat bagian selatan dan tengah untuk dipasarkan dengan volume 10.000.000 ton per tahun pada zaman keemasan kapal uap-dan menjadikan New Orleans salah satu di antara pelabuhan terbesar di dunia.

Pemekaran jalur kereta api seusai Perang Saudara mengakibatkan berkurangnya arus lalu lintas sungai, tetapi selama Perang Dunia I nilainya terangkat kembali. Sekarang ini beberapa buah tongkang digabung menjadi sebuah rakit raksasa yang panjangnya seringkali lebih dari 400 km melaju didorong oleh kapal bermesin disel yang kuat yang disebut kapal tunda.

Pengendalian Sungai Mississippi

Sungai Mississippi tidak bakal dapat dilayari sekiranya tidak ada ketrampilan kerekayasaan berupa pengerukan dan pemeliharaan alur. Para ahli rekayasa telah menjinakkan sungai itu sehingga menghasilkan tenaga listrik di Air Terjun St. Anthony, Bendungan Keokuk, serta berbagai lokasi bendungan PLTA lainnya.

Namun, cambuk utama yang mendorong upaya kerekayasaan itu adalah untuk menaklukkan momok yang ditimbulkan sungai itu sewaktu banjir. Pada tahun 1927 banjir memakan korban beberapa ratus jiwa, menyapu bersih rumah dan lumbung, dan di beberapa tempat mengakibatkan sungai itu meluap sampai selebar 130 km.

Undang-Undang Pengendalian Banjir tahun 1928 telah diberlakukan karena malapetaka itu. Jaringan pengelak banjir dan tanggul dibangun. Namun, pada tahun 1937, meskipun sudah dibangun berbagai sarana pengaman baru, banjir terbesar sepanjang sejarah menggenangi berbagai kota-besar dan keciI-di sepanjang Sungai Mississippi dengan arusnya yang ganas itu.

Perjuangan manusia melawan sungai itu berlanjut sejalan dengan telah dikembangkannya berbagai sistem pengendalian banjir yang semakin berdaya guna. Penduduk yang tinggal di sepanjang kedua tepinya telah kian terbiasa dengan pergeseran terus-menerus sungai itu. Namun, mereka tetap berharap semoga Bapak Sungai itu kelak dapat menjadi tetangga yang tidak mencelakakan.

Diulas oleh HENRY J. WARMAN, Fakultas Geografi, Universitas Clark
Editor: Sejarah Negara Com

Pos terkait