Tanjung Verde negara kepulauan bulan sabit

Tanjung Verde adalah sebuah kepulauan berbentuk bulan sabit dengan 15 pulau yang terletak di Samudra Atlantik, sekitar 480 km sebelah barat Senegal. Bekas koloni Portugis ini terdiri atas 10 pulau besar dan 5 pulau kecil yang tak berpenghuni. Luas wilayah daratan Tanjung Verde adalah 4.033 km2.

Tanjung Verde memperoleh kemerdekaannya pada tahun 1975. Sebagian besar pulau-pulaunya adalah vulkanis pada mulanya bergunung-gunung dan berbukit-bukit. Satu-satunya gunung berapi yang masih aktif adalah Pico do Fogo, yang meletus terakhir pada tahun 1951, terletak di Pulau Fogo. Gunung berapi yang berbentuk separuh bulan ini mencapai ketinggian 2.829 m.

Pulau-pulaunya memiliki suatu kontras yang aneh dan mencolok. Wilayah pantai dan dataran tingginya hanya memiliki sedikit tumbuhan dan bahkan hampir gersang.

Namun banyak terdapat tumbuhan tropis yang lebat di lembah-lembah pedalamannya. Satwanya terbatas pada satwa daerah pertanian seperti kambing, babi, biri-biri, dan sapi. Hanya terdapat beberapa jenis burung.

Yang paling menarik dari Tanjung Verde adalah air lautnya yang jernih dan penuh dengan berbagai jenis ikan, sehingga memberi kesempatan untuk penangkapan ikan bawah laut. Ikan paus bahkan sering terlihat sehingga pada tahun 1800-an, dijadikan sasaran kegiatan penangkapan ikan paus secara besar-besaran di wilayah ini.

Iklim negara Tanjung Verde ini pada umumnya hangat dengan suhu-rata-rata sekitar 24°C. Musim penghujan berlangsung dari bulan Juli sampai bulan November. Namun, kadang-kadang terdapat tahun tanpa hujan sama sekali.

Kota Mindélo yang terletak di Pulau 550 Vicente, merupakan kota terbesar dan berfungsi sebagai stasiun pengisian bahan bakar kapal dagang. Pelabuhannya Porto Grande, merupakan salah satu pelabuhan terbaik di sepanjang pantai Atlantik. Praia, terletak di Pulau 550 Tiago merupakan ibu kota Tanjung Verde.

Peta wilayah Tanjung Verde

Kunjungi peta Tanjung Verde di google map

Penduduk Tanjung Verde

Penduduk Tanjung Verde adalah campuran antara orang Portugis dan Afrika. Kepulauan ini belum berpenghuni ketika orang Portugis tiba di sana pada tahun 1460-an. Mereka lalu mendirikan perkebunan dan membawa para pekerja dari daratan Afrika dan sekitarnya untuk mengolah lahan.

Setelah berabad-abad, orang Afrika dan Portugis saling menikah. Kini keturunan mereka meliputi 70% dari keseluruhan penduduk. Terdapat pula beberapa ribu orang Eropa dan sisanya adalah orang Afrika.

Penduduk di masing-masing pulau mengembangkan adat-istiadat dan tradisinya masing-masing, termasuk dialeknya yang terdiri atas bahasa Portugis dan dialek Afrika lainnya.

Namun, bahasa utamanya adalah kreol Verde, yang merupakan penyederhanaan bahasa Portugis. Katolik Roma adalah agama resmi negara.

Tanjung Verde memiliki angka melek huruf tertinggi di antara negara-negara bekas jajahan Portugis. Semua sekolah dikelola oleh pemerintah.

Ekonomi

Meskipun sebagian besar lahannya gersang, perekonomian utama Tanjung Verde didasarkan pada pertanian. Sebagian besar penduduk adalah petani penggarap dengan tanamannya seperti buncis, jagung, ubi jalar, dan tebu.

Tanaman terpentingnya meliputi kopi, tembakau, jagung, sisal, jeruk, pisang, dan tebu. Garam banyak terdapat di setiap pulau.

Di kepulauan ini hanya terdapat beberapa industri, tetapi yang terpenting adalah penangkapan ikan. Karena kepulauan ini tidak menyediakan pekerjaan yang cukup, banyak orang beremigrasi ke berbagai bagian Afrika, Eropa, Amerika Serikat, dan Amerika Selatan.

Sejarah dan Pemerintahan

Kepulauan Tanjung Verde ditemukan dan diklaim oleh pelaut Portugis antara tahun 1460 dan 1462. Tiga abad kemudian, kepulauan ini mengalami jaman kedamaian dan kemakmuran.

Kemarau, paceklik dan gagal panen sudah melanda kepulauan ini sejak 1800-an silam. Pada abad ke-20, kepulauan ini kembali menjadi tempat penting sebagai pemberhentian kapal-kapal untuk mengisi bahan bakar.

Pada akhir tahun 1800-an kekeringan, kelaparan, dan kegagalan panen melanda kepulauan ini, sehingga banyak penduduk meninggalkan kepulauan ini untuk mencari pekerjaan di berbagai bagian Afrika dan Amerika.

Dengan semakin pentingnya pelayaran antara Afrika, Eropa, dan Amerika Selatan pada abad ke-20, kepulauan Tanjung Verde memperoleh kembali kemasyhurannya. Kini kepulauan ini merupakan tempat pemberhentian utama untuk mengisi bahan bakar di dalam rute perdagangan lintas Atlantik.

Kepulauan ini menjadi bagian Portugal selama lebih dari 500 tahun. Tahun 1974, pemerintah Portugal digulingkan, dan para pemimpin Portugis yang baru menjanjikan kemerdekaan bagi semua jajahannya di Afrika.

Secara resmi kepulauan ini merdeka tanggal 5 Juli 1975 dan bentuk pemerintahannya Republik. Kepala negaranya adalah presidennya, dan Perdana menteri berfungsi sebagai kepala pemerintahan.

Badan legislatifnya adalah Majelis Rakyat Nasional. Rencana menyatukan negara ini dengan Guinea-Bissau dibatalkan tahun 1981. Negara ini berpartai tunggal sampai tahun 1990.

Dalam pemilihan multipartai yang pertama tahun 1991, partai yang berkuasa Partai Afrika bagi Kemerdekaan Tanjung Verde kalah.

Pos terkait