Teori ekonomi Friedman

Teori ekonomi Friedman – Disertasi doktoral Friedman yang berjudul Income from Independent Professional Practice merupakan sebuah buku yang berisi tentang penggunaan teori ekonomi dalam distribusi pendapatan untuk menjelaskan dan menginterpretasikan data pendapatan menurut klasifikasi pekerjaan.

Buku tersebut mengemukakan sebuah hasil temuan berupa adanya pengaruh posisi monopolistik American Medical Association terhadap pendapatan para dokter yang tidak diperhitungkan selama hampir empat puluh tahun.

Karya dan pemikiran Friedman banyak didapatkan dari penelitiannya selama Perang Dunia II. Hal ini sesuai dengan pengakuan Friedman sebagai berikut:

“Pengalaman saya selama Perang Dunia II juga berpengaruh kuat terhadap karya-karya ilmiah saya. Dua tahun pertama sejak dimulainya Perang Dunia, saya bekerja sebagai ekonom yang menangani masalah perpajakan di Departemen Keuangan AS.”

Ada 3 aspek pemikiran Friedman dalam ranah ekonomi, yaitu studi tentang fungsi konsumsi, argumentasi tentang kesulitan dan permasalahan dalam penerapan pajak stabilitas, serta kontribusinya pada teori dan sejarah moneter. Teori konsumsi, menurut Keynes adalah pengeluaran konsumsi yang terutama dipengaruhi oleh penghasilan saat sekarang.

Sedangkan menurut teori Friedman yang kemudian dikenal dengan Hipnotis Pendapatan Permanen, konsumsi menyesuaikan pengeluaran dengan harapan memperoleh pendapatan selama periode yang lebih lama.

Berlawanan dengan penekanan kebijakan fiskal yang dilakukan oleh ahli ekonomi Keynesian, Friedman menyatakan bahwa uang dan kebijakan moneter berperan penting dalam menentukan aktivitas ekonomi.

Argumen Friedman tentang pentingnya arti uang berasal dari Teori Uang Kuantitatif (MV=PQ), yang berarti bahwa jumlah uang dalam perekonomian (M) dikalikan jumlah waktu yang digunakan tiap dolar dalam satu tahun untuk membeli barang (V) harus sama dengan output ekonomi yang terjual tahun itu (PQ).

Friedman berpendapat bahwa kecepatan ini tergantung pada faktor ekonomi, seperti suku bunga dan perkiraan inflasi. Friedman mengakui, daripada membeli barang orang-orang lebih suka memegang uang karena alasan lain, yaitu faktor keamanan atau mereka berfikir bahwa harga persediaan dan harga aset-aset yang lain mungkin akan turun.

Studi empiris yang dilakukan Friedman menemukan bahwa faktor-faktor ekonomi ini hanya berdampak kecil pada kecepatan, dan dampaknya cenderung menurun dari waktu ke waktu. Karena kecepatan uang relatif stabil, maka jumlah uanglah yang terutama berdampak pada tingkat aktivitas ekonomi.

Friedman menyatakan bahwa ketika mungkin uang berpengaruh pada aktivitas ekonomi dalam jangka pendek, dalam jangka panjang uang bisa netral dan tidak memiliki dampak ekonomis.

Disaat ahli ekonomi secara tradisional membedakan inflasi karena dorongan biaya dengan inflasi karena dorongan permintaan, Friedman justru menyatakan bahwa semua inflasi berasal dari terlalu banyaknya permintaan barang ketika terlalu banyak uang yang diciptakan.

Sebab, inflasi menurutnya adalah semata-mata fenomena moneter, sehingga satu-satunya solusi masalah inflasi adalah harus mengendalikan persediaan uang. Friedman menunjukkan bahwa otoritas moneter dapat menciptakan depresi, inflasi, dan hasil-hasil ekonomi yang tidak diharapkan melalui kesalahan mereka dalam mengelola persediaan uang.

Menurut Friedman, karena bank sentral tidak dapat dipercaya untuk mengambil kebijakan yang tepat, maka bank sentral seharusnya dipaksa mengikuti aturan moneter daripada dibiarkan melakukan menajemen yang salah dalam persediaan uang.

Dalam pandangan Friedman, kebijakan moneter sering salah karena panjangnya variabel penundaan atau kelambanan antarmasalah ekonomi saat ini dan ketika perubahan persediaan uang mempengaruhi persediaan uang.

Friedman mengidentifikasikan ketiga penundaan tersebut. Ia juga menyatakan bahwa otoritas moneter terlalu dipengaruhi oleh otoritas fiskal dan Departemen Keuangan Negara.

Ingin tahu lebih jauh siapa Friedman? Silahkan baca Biografi singkat Milton Friedman. Semoga menjadi tambahan pengetahuan sejarah para ahli maupun penemu-penemu ilmu pengetahuan dunia. 

Pos terkait