Tujuan LBB: 4 kesepakatan perdamaian dunia

Tujuan LBB (Liga Bangsa-Bangsa) – Pada Kongres Perdamaian di Paris pada bulan Januari 1918, Presiden Amerika Serikat, Woodrow Wilson mengusulkan 14 pasal program perdamaian dunia yang berisi antara lain menghormati hak-hak untuk menentukan nasib sendiri.

Rancangan tersebut mendorong terbentuknya Liga Bangsa-Bangsa atau dalam bahasa Inggris (Leagua of Nations) pada tahun 1919. Badan ini berkedudukan di Genewa, Swiss.

Bacaan Lainnya

Tujuan LBB

Sebelumnya telah saya bahas Sejarah LBB, namun di sana belum dijelaskan tentang tujuan organisasi negara-negara di dunia tersebut. Nah, pada artikel ini saya akan tuliskan 4 tujuan didirikannya Liga Bangsa-Bangsa (LBB) sebagai berikut:

  1. menjamin perdamaian dunia
  2. mencegah peperangan
  3. menaati hukum serta perjanjian internasional, dan
  4. meningkatkan kerja sama sosial dalam segala bidang
Lambang Liga Bangsa Bangsa semi resmi 1939 sampai 1941
Lambang Liga Bangsa Bangsa semi resmi 1939 sampai 1941

Susunan LBB

Organisai Liga Bangsa-Bangsa terbagi atas: Sidang Umum, Sekretariat Tetap, Dewan Khusus, dan Mahkamah Internasional. Para anggota LBB wajib mengirimkan utusannya sebanyak 3 orang untuk Sidang Umum.

a. Sidang Umum

Bertugas sebagai berikut:

  • merumuskan anggaran belanja LBB
  • merundingkan masalah-masalah internasional
  • memberikan nasihat yang tidak mengikat kepada negara anggota
  • Memilih hakim yang akan duduk di Mahkamah Internasional

b. Sekretariat Tetap LBB

Dipimpin oleh seorang sekretaris jenderal yang bertugas mencatat perjanjian-perjanjian internasional dan melayani keperluan LBB.

c. Dewan Khusus

Dibentuk untuk menjaga nama baik LBB, menjaga negara anggota dari serangan negara lain, dan mengadakan perjanjian pengurangan persenjataan.

c. Mahkamah Internasional

Bertugas menyelesaikan pertikaian dunia khususnya di antara negara-negara anggota LBB.

LBB akhirnya tidak mampu menciptakan perdamaian dunia, karena negara-negara besar menggunakan Liga ini untuk kepentingan sendiri. Kelemahan LBB yang terbesar ialah tidak adanya sanksi bagi negara-negara yang melanggar keputusannya, karena LBB tidak mempunyai alat untuk memaksakan keputusannya.

Ketika Jepang menyerbu Manchuria pada tahun 1931, LBB tidak dapat berbuat apa-apa. Demikian juga sewaktu Italia menduduki Abesinia pada tahun 1935, seruan LBB tidak dituruti oleh Italia. Hal ini semuanya menunjukkan kelemahan organisasi ini.

Perang Dunia II tidak dapat dihindarkan ketika Jerman secara terang-terang melanggar kedaulatan Polandia pada tahun 1939. Tugas-tugas LBB diambil alih oleh PBB pada tahun 1946.

Pos terkait